BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN. 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

V. PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK BAHAN PANGAN TERHADAP AKTIVITAS MIKROORGANISME

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. laut maupun ikan air tawar. Menurut Arias dalam Fernandes (2009) ikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUSU DAN PRODUK SUSU PRODUK SUSU. Susunan Air Susu. Keadaan air susu. Penilaian Susu menurut Kodex

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber protein hewani. Ikan juga merupakan bahan makanan

Media Kultur. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

METABOLISME MIKROBIAL OLEH: FIRMAN JAYA

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Calf starter merupakan susu pengganti (milk replacer) yang diberikan ke

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan beberapa spesies digunakan sebagai terapi dalam proses

KOMPOSISI DAN MIKROBA TELUR

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternakan karena keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galangal) TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBIA PERUSAK IKAN DENGAN PENGEMULSI TWEEN 80

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pengobatan saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai :(1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Salami Daging Kelinci

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

I. PENDAHULUAN. dan cepat mengalami penurunan mutu (perishable food). Ikan termasuk komoditi

Pengawetan bahan pangan

Faktor Lingkungan Mikroba

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kelapa merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dalam SNI tempe didefinisikan sebagai produk makanan

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA SAYUR ASIN YANG DIPRODUKSI DENGAN MEDIA AIR KELAPA DAN AIR TAJIN

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena jenis tersebut yang paling banyak di tangkap dan di

I. PENDAHULUAN. (uniseluler) (Kusnadi dan Aditawati, 2003). Setiap sel tunggal mikroba

SKRIPSI. APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK FULI PALA (Myristica fragrans Houtt) DAN NaCl SEBAGAI PENGAWET PADA MI BASAH MATANG. Oleh : MAULITA NOVELIANTI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Metabolisme Energi. Pertemuan ke-4 Mikrobiologi Dasar. Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. Fakultas Pertanian Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengawet yang berbahaya (Ismail & Harahap, 2014). Melihat dari

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

Peranan teknologi pangan

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

Pemanfaatan Mikroba dalam Pengawetan Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena jenis tersebut yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV RESPONS MIKROBIA TERHADAP SUHU TINGGI

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. satu produk olahan pangan asal hewan yangpaling banyak diminati

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang

KETAHANAN MIKROORGANISME TERHADAP KEASAMAN TINGGI DAN SENYAWA LIPOFILAT. Materi-10. Pertemuan ke-9 1

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

<-- ' ' '\' l~i~ ;~~ B riicl~"':ii

Mikrobiologi Pangan Hewani. Mikrobiologi Peternakan BAKTERI 27/05/2010. Karakteristik dan jenis mikroorganisme dalam industri

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

Transkripsi:

BAB II EKOLOGI MIKROBIOLOGI PANGAN TIGA FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN: Faktor intrinsik Faktor ektrinsik Faktor implisit FAKTOR INTRINSIK: komposisi kimia, sifat fisik, dan struktiir biologi pangan Sifat fisik: o Kelembaban o Redoks Potensial Sifat dan komposisi kimia: o ph o Kandungan Nutrisi o Kandungan Senyawa Antimikrobia Struktur biologi. KELEMBABAN: Aw: menggambarkan tersedianya air dalam bahan pangan. Aw air murni = 1 RH = 100 x aw Bahan pangan yang segar Aw = 0,99 atau > HUBUNGAN ANTARA Aw, SUHU DAN NUTRISI: o Pada suhu berapapun, jika Aw kecil, kemampuan mikrobia untuk tumbuh berkurang. o Adanya nutrisi, meningkatkan Aw. o Pada suhu optimum, kisaran Aw terbesar Universitas Gajah Mada

NIKAI Aw MINIMUM UNTUK PERTUMBUHAN MIKROBIA PADA PANGAN NO. MIKROBIA Aw Min 1 Kebanyakan bakteri perusak 0,91 2 Kebanyakan kamir perusak 0,88 3 Kebanyakan jamur perusak 0,80 4 Bakteri Halofil 0,75 5 Jamur Xerofil 0,65 6 Khamir Osmofil 0,60 7 Acinetobacter 0,96 8 Enterobacter aerogenes 0,95 9 Bacillus subtilis 0,95 10 Clostridium botulinum 0,95 11 Esherichia coli 0,96 12 Pseudomonas 0,97 13 Staphylococcus aureus 0,86 14 Saccharomyces rouxii 0,82 Sehingga untuk mencegah pertumbuhan mikrobia Aw diturunkan sampai batas minimal, yakni: Dengan pengeringan (sun driying atau dry salting fish) Dengan penambahan gula atau bahan pembentuk gel(untuk bahan makanan yang lain) HUBUNGAN ANTAR Aw DAN KONSENTRASI LARUTAN GARAM Aw KONSENTRASI NaCI % B/V 0,995 0,0 0,99 1,7 0,98 3,5 0,96 7 0,94 10 0,92 13 0,90 16 0,88 19 0,86 22 Universitas Gajah Mada

POTENSIAL REDOKS (Eh) Ph Kebanyakan mikrobia tumbuh baik pada ph 6,6-7,5 Sedikit mikrobia yang tumbuh pada ph < 4,0

Pada Tabel, dagingg dan seafood mempunyai ph ± 5,5 atau lebih, sehingga peka terhadap jamur dan khamir, serta bakteri. Kadang-kadang masih tergantung faktor lain, misalnya : Lactobacilus tertentu mempanyai ph minimum yang tergantung dari asam yang digunakan. Dengan asam sitrat, asam tartrat dan HCI lactobacillus dapat tumbuhuh pada ph minimum yang < dari pada dengan asam laktat dan asam asetat. Pada buah ph rendah di bawah ph dimana bakteri dapat utmbuh normal Mold dan Yeast spoilage KANDUNGAN NUTRIEN Mikrobia membutuhkan : Air Sumber energy Sumber N Vitamin dan factor tumbuh lain Mineral

Ikan segar mempunyai kadar air (Aw) yang tinggi, sehingga mudah mengalami kerusakan oleh kebanyakan bakteri pemudar dan bakteri yang lain. Sumber energi mikrobia dapat diperoleh dan: Gula sederhana, karbohidrat komplek (tepung, selulosa) Alkohol Lemak Protein Kandungan protein ikan tinggi, sehingga merupakan nutrien yang dibutuhkan oleh bakteri (Proteolitik). Juga lemaknya>> bakteri Liolitik atau oto oksidasi Sumber N Yang utama: Asam amino Nurleotika Reptida Protein Vitamin dibutuhkan oleh mikrobia, karena tidak dapat mensintesis sendiri Daging ikan Vitamin B Mineral dapat menstimulir pertumbuhan. Daging ikan Fe KOMPONEN PENGHAMBAT: Alamiah : substansi tertentu yang secara alamiah sudah ada dan mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan mikrobia. Contoh: Laktenin pada susu anti koliform Laktoperoksidase pada susu efektif terhadap Streptococcus Eugenol (cengkih) Lyzozyme (telur) Sinamat aldehid (kayu manis) Yang ditambahkan: o Asam organik > Asam asetat > Asam sorbat > Asam bensoat > Asam propionat Universitas Gajah Mada

o K atau Na nitrit o Antioksidan Yang dihasilkan oleh mikrobia lain, misalnya bakteri asam laktat dapat menururkari ph makanan, sehirigga menghambat pertumbuhan mikrobia perusak. Misal pada makanan hasil fermentasi bal. -- Sawi asin -- Pickle -- Yoghurt, kefir -- Salting fish STRUKTUR BIOLOGI: pelindung -- Kulit luar buah -- Sisik ikan -- Kulit luar telur -- Polong kacang-kacangan Bila ada kerusakari struktur, mudah terserang mikrobia pembusuk. FAKTOR EKSTRINSIK Sifat lingkungan penyimpanan yang dapat berpengaruh pada mikrobia Suhu Kelembaban Gas yang ada SUHU: Mikrobia dapat tumbuh pada kisaran suhu yang luas (- 34 C sampai 90 C) o Jasad Psikrofil : <20C Suhu optimum : 20-40 C o Mesofil : 20-45 C Suhu optimum : 30-40 C o Termofil : > 45 C Suhu optimum : 55-65 C PSIKROFIL : Alcaligenes, Corynebacterium Flavobacterium, Lactobacilus Micrococcus, Pseudomonas Srteptococcus, Streptomyces Tumbuh baik pada suhu pendingin Universitas Gajah Mada

Penyebab kerusakan daging, ikan, telur Jamur, Aspergilus, Thannidium, Cladododrium MESOFIL: Escherichia, Leuconostoc Erwinia, Enterbacter Lactobacilus Khamir TERMOFIL : Clostridium, Bacillus Tidak semua bahan pangan baik disimpan di refrigerator (- 4 C) KELEMBABAN: Pangan yang mudah rusak karena jamur dan khamir seyogyanya disimpan pada ph yang rendah. KONSENTRASI GAS: Controlled Armosphere Storage (CA Storage) : penyimpanan dimana ruangan mengandung 10% CO 2 Universitas Gajah Mada

Universitas Gajah Mada

Universitas Gajah Mada

Universitas Gajah Mada