Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH SECARA VERTICULTURE SEBAGAI SARANA UNTUK BUDIDAYA SAYURAN DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH KABUPATEN BUNGO

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

TEKNOLOGI HEMAT LAHAN SISTIM VERTIKULTUR

Pemanfaatan Pekarangan untuk Budidaya Sayuran

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Inovasi Terkini Budidaya Sayuran di Pekarangan

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BABHI BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

TINJAUAN PUSTAKA. memperlancar pencernaan. Hampir setiap orang gemar akan sawi karena rasanya

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAB II LANDASAN TEORI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM TANAM HIDROPONIK SECARA VERTIKULTUR PADA TANAMAN SAYUR SELADA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

PENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Nurhidayati dan Sunawan **) Ringkasan

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

TEKNIK BERCOCOK TANAM

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

RESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

Pengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA

PENYULUHAN PENANAMAN SAYURAN DENGAN MEDIA POLYBAG

Perkembangbiakan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2013 Januari 2014 di Dusun

Transkripsi:

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. Menyempitnya lahan-lahan pertanian ternyata bukan suatu halangan untuk mengusahakan budidaya tanaman sayuran. Sistem vertikultur adalah jalan keluarnya. Pada awalnya sistem ini hanyalah pengembangan dari sistem penanaman di dalam pot biasa. Setelah direka reka ternyata dengan mengusahakan tanaman dalam pot secara bertingkat dapat diperoleh populasi tanaman yang jauh lebih banyak. Selanjutnya berkembanglah sistem penanaman secara bertingkat dengan aneka bentuk dan wadah, serta ragam tanaman. Sistem ini secara umum disebut vertikultur yang berarti bertanam secara berjenjang atau bertingkat. Gambar 1. Budidaya tanaman secara bertingkat atau bersusun secara vertikal. Sebutan vertikultur berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua kata, yaitu vertical dan culture Di dunia pertanian, pengertian vertikultur adalah cara budidaya tanaman secara bertingkat atau bersusun secara vertikal. Praktiknya, kegiatan vertikultur sebenarnya memasukkan media tanam ke dalam wadah yang diletakkan secara bersusun ke atas. Teknik 1

bercocok tanam ini biasanya digunakan untuk tanaman semusim, misalnya sayuran dan tanaman hias. A. Kelebihan Bertanam Secara Vertikultur adalah sebagai berikut : 1. Dapat menghemat lahan dengan hasil maksimal 2. Dapat diperoleh hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan cara biasa. Semakin banyak tingkatnya, maka akan semakin berlipat hasil yang akan diperoleh. 3. Tidak tergantung musim. 4. Sangat praktis sehingga mudah diaplikasikan 5. Pemeliharaannya relatif sederhana 6. Lebih sedikit gulma yang tumbuh 7. Dapat menciptakan keindahan dan keasrian lingkungan 8. Dalam skala yang agak besar dapat menambah sumber ekonomi keluarga Gambar 2. Lahan pekarangan dan keindahan lingkungan B. Pemilihan Model dan Tipe Vertikultur Untuk skala rumah tangga atau tujuan hobi, teknik vertikultur biasanya menggunakan pot bambu yang disusun dengan tali pada beberapa tingkat. 2

Vertikultur dari bahan aluminium juga bisa dimanfaatkan. Selain awet, bahan ini juga relatif ringan. Seperti halnya bahan bambu, vertikultur dengan cara ini pun disusun secara bertingkat. Gambar 3. Model dan Tipe Vertikultur C. Penyiapan Media Tanam Media tanam merupakan tempat berpijaknya tanaman dan berfungsi untuk menyediakan zat makanan atau unsur hara bagi tanaman. Penanaman secara vertikultur menggunakan media tanam yang terdiri dari campuran tanah. Media tanam yang baik 3

adalah media yang cukup kandungan unsur haranya dan teksturnya gembur. Media tanam itu merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang, pasir, sekam, dan kompos. Tanah yang digunakan merupakan tanah lapisan top soil, yaitu lapisan atas tanah yang bisa diambil sampai kedalaman 10 20 cm. Pupuk kandang dapat berupa kotoran kambing, ayam, atau sapi yang sudah siap dipakai. Pasir yang digunakan yakni pasir yang sudah diayak terlebih dahulu sehingga tidak lagi mengandung batu kerikil. Bila tanah terlalu asam maka tanah perlu dicampur dengan kapur dolomit. Perbandingan komposisi campuran media tanam ini bervariasi. Hal ini disebabkan kandungan unsur hara pada setiap lokasi berlainan. Sebagai contoh, komposisi yang dapat digunakan pada campuran top soil, pasir, pupuk kandang, dan kompos adalah 2 : 1 : 1 : 1. Gambar 4. Media Tanam yang digunakan D. Penyemaian Sebelum tanaman ditanam pada tempatnya, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pembibitan agar diperoleh hasil yang baik. Pembibitan dapat dilakukan pada wadah plastik ataupun kotak kayu dengan media tanam berupa pasir halus. Ketebalan pasir halus yang digunakan cukup kira-kira 3-4 cm dari dasar wadah. 4

Setelah media tanamnya siap, biji-biji sayuran seperti sawi atau selada ditaburkan diatasnya, kemudian ditutup kembali secara tipis-tipis dengan media tanamnya. Gambar 5. Penyemaian Benih Sayuran E. Pemilihan jenis Tanaman Cara memilih tanaman untuk ditempatkan dalam rak perlu memperhatikan syarat tumbuh tanaman tersebut. Misalnya, untuk tomat, cabai, sawi, dan selada yang membutuhkan sinar matahari banyak sebaiknya ditempatkan pada bagian yang paling atas. Sementara tanaman seperti kangkung dan seledri dapat ditempatkan di bagian tengah atau bawah. Gambar 6. Macam macam sayuran pada sistem vertikultur 5

F. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman, penyulaman dan pemberian pupuk tambahan. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali sehari dengan mengunakan gembor Gambar 7. Penyiraman pada tanaman vertikultur Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang mati. Gambar 8. Penyulaman Pada Tanaman yang Mati 6

Pemberian pupuk tambahan diberikan pada saat 3 minggu setelah penanaman Gambar 9. Pemberian Pupuk Cara panen pada penanaman secara vertikultur lebih mudah dibandingkan dengan cara penanaman biasa. Gambar 10. Pemanenan dengan sistem potong 7

Pemanenan dilakukan dengan memotong bagian batang di atas tanah atau mencabut akarnya. Gambar 11. Pemanenan dengan sistem cabut Menurut pengalaman, cara bertanam secara vertikultur ini mampu meningkatkan hasil panen secara maksimal. Gambar 12. Tanaman sawi siap panen 8

Dari wadah sepanjang 2 m, hasil panen kangkung bisa mencapai 4 6 kali lipat dibandingkan dengan bila ditanam secara biasa. Gambar 13. Produksi tanaman sayur berlipat ganda Sedangkan mutu hasilnya terbukti lebih baik dari pada mutu hasil panen cara biasa. Gambar 14. Hasil Panen Sawi 9

G. Cara menanam vertikultur Adapun cara menanam sayuran dengan teknik vertikultur sebagai berikut : Pilih vertikultur sesuai ukuran halaman dan selera. Masukan media tanam ke dalam rak vertikultur hingga mendekati bibir rak. Gambar 12. Media tanam ke dalam rak vertikultur Buat lubang dengan ajir atau telunjuk tangan untuk menanam bibit dari gelas bekas air mineral. Cabut bibit dari pot kecil. Usahakan, sebagian media tanam terbawa agar tanaman tidak layu. Tanam bibit-bibit tersebut ke dalam lubang yang telah disediakan. Tekan sedikit media di sekitar bibit agar bibit mampu berdiri tegak. Siram tanaman yang baru ditanam agar kelembaban medianya terjaga. 10

Tempatkan rak yang telah ditanami sayuran. Ingat, letakkan rak yang ditanami tanaman yang membutuhkan cahaya matahari di tempat yang paling atas. Sementara tanaman sayuran daun ditempatkan ditengah atau bawah. Gambar 13. Tata letak sayuran dirak vertikultur 11

DAFTAR PUSTAKA Haryanto E, Tina S dan Estu R. 1995. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya Jakarta. Manuhutu M dan Bernard T Wahyu. 2005. Berkebun Sayuran Organik Bersama Melly Manuhutu. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. Pracaya. 2004. Bertanaman Sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polybag. Penebar Swadaya. Jakarta. Saptono E, SS dan Agus A. 2005. Bertanam Sayuran Organik di Pekarangan. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. Supriati Y, Yuyu Y dan Ida N. 2002. Taman Sayur + 19 Desain Menarik. Penebar Swadaya. Jakarta. 12

13

14

15

16

17

18

19

20

21