BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting. Ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu industri tanpa henti yang mana setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan di Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara etimologi pariwisata berasal dari dua kata yaitu pari yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi sebuah industri yang mendunia. di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 3, yaitu usaha jasa pariwisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang. Industri

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA PT. MERRYS TOUR AND TRAVEL SERVICE

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin baik, hal tersebut tentunya akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tinjauan Terhadap Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyak lagi. Gelar kota pariwisata dapat diraih karena memang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara,misalnya dengan mengadakan pameran seni dan budaya, pertunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata sangat beragam, terdiri dari bebagai jenis usaha pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan devisa Negara di Indonesia disamping minyak dan gas bumi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pariwisata. Desa wisata biasanya dikembangkan pada kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan strategi guna mendapatkan sumber-sumber dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas utama di negara-negara berkembang. Peran sektor

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PT WAHYU PROMO CITRA, JAKARTA (STUDI KASUS PADA EVENT 12 TH GEBYAR WISATA DAN BUDAYA NUSANTARA 2014)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. maju ini, industri pariwisata menjadi sebuah industri yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB II URAIAN TEORITIS. : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling. Sedangkan wisata

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukannya terhadap alam, pembuatan berbagai macam industri yang

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah menampilkan peranan nyata dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang dibidang ini makin bertambah jumlahnya, pendapatan negara dari sektor pajak dan devisa makin bertambah, keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin naik, kebudayaan bangsa makin memperoleh apresiasi. Dari keadaan seperti itu sektor pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting. Ini membuat sektor pariwisata Indonesia menjadi sektor vital dalam hal sumber penerimaan devisa bersama komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Letak geografis Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia dan beriklim tropis membuat Indonesia mempunyai beraneka ragam kebudayaan dan kekayaan alam yang melimpah. Letak strategis ini juga yang membuat Indonesia mempunyai banyak Obyek Daya Tarik Wisata dan Atraksi Wisata, semua itu tersebar diberbagai daerah di Indonesia sehingga Indonesia mempunyai banyak Daerah Tujuan Wisata. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah di Indonesia yang menjadi salah satu tujuan wisata oleh wisatawan. Berbagai bentuk wisata di Yogyakarta meliputi wisata budaya, wisata alam, wisata 1

minat khusus dan wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition). Dari berbagai macam wisata di atas memunculkan berbagai fasilitas penunjang wisata seperti hotel/resort, restoran, agen dan biro perjalaan wisata, tour operator, transportasi dan event organizer. Tercatat dalam statistik pertumbuhan kunjungan wisatawan di Yogyakarta tahun 2007-2011, sebagai berikut : Tabel 1.1 Pertumbuhan Kunjungan WisatawanProvinsi Daerah Istimewa YogyakartaTahun 2007-2011 Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%) 2007 103.224 1.146.197 1.249.421 36,57 2008 128.660 1.156.097 1.284.757 2,83 2009 139.492 1.286.565 1.426.057 11 2010 152.843 1.304.137 1.456.980 2,17 2011 169.565 1.438.129 1.607.694 12,74 Statistik Kepariwisataan 2011 Dinas Pariwisata Provinsi DIY. Menurut data statistik kepariwisataan Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tingkat pertumbuhan kunjungan wisatawan di Yogyakarta dalam tahun 2007-2011 selalu menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan tahun 2007 sebanyak 1.249.421 orang, meningkat tahun 2011 menjadi sebanyak 1.607.694 orang. Pertumbuhan signifikan angka kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Yogyakarta dari tahun ke tahun membuat industri pariwisata di Yogyakata berkembang pesat. 2

Grand Puri Water Park (GPWP) adalah salah satu pemain dalam industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Grand Puri Water Park adalah obyek wisata yang menampilkan daya tarik wisata dengan berbagai wahana air dan menjadi wisata waterboom terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Obyek wisata ini baru berjalan selama kurang lebih 2 tahun, sehingga Grand Puri Water Park menjadi perusahaan pariwisata yang mulai tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan berkembangnya sebuah perusahaan tentu tidak dapat lepas dari berbagai macam peranan yang ada didalamnya. Salah satu peranan yang penting guna memajukan sebuah perusahaan adalah disektor pemasaran/marketing. Peran pemasaran merupakan salah satu hal yang mendasar guna memajukan suatu perusahaan. Hal ini didasarkan dengan strategi pemasaran yang baik agar wisatawan akan lebih tertarik untuk membeli barang ataupun jasa yang akan ditawarkan. Serta dengan melakukan strategi pemasaran yang baik itu juga maka barang dan jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan lebih mudah diperkenalkan kepada wisatawan. B. Ruang Lingkup Dari latar belakang di atas maka dengan ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan tentang STRATEGI PEMASARAN GRAND PURI WATER PARK GUNA MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN. 3

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah potensi dan daya tarik di Grand Puri Water Park? 2. Bagaimana pengembangan strategi pemasaran Grand Puri Water Park? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dekripsi potensi dan daya tarik di Grand Puri Water Park. 2. Mengetahui analisis bauran pemasaran di Grand Puri Water Park. 3. Mengetahui pengembangan strategi pemasaran di Grand Puri Water Park. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai potensi daya tarik di Grand Puri Water Park. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman strategi pemasaran di Grand Puri Water Park untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan referensi untuk mahasiswa maupun umum terkait dengan strategi pemasaran suatu obyek wisata. 4

F. Tinjauan Pustaka 1. Startegi Pemasaran Pariwisata Menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, MA dan L.M. Rothfield, MA Pemasaran Pariwisata adalah suatu proses manajemen dengan mana organisasi kepariwisataan nasional atau perusahaanperusahaan industri pariwisata untuk menentukan actual dan potencial tourist, mengadakan komunikai dengan mereka untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan, dan ketidaksukaan pada daerah-daerah lokal, regional, nasional dan internasional dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan objekobjek pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan, dengan demikian tercapai tujuannya. (Yoeti, 1996 : 37) Pemasaran Pariwisata adalah usaha yang dilakukan OPN (Organisasi Pariwisata Nasional) atau OPD (Organisasi Pariwisata Daerah) untuk menarik wisatawan (wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara) lebih banyak datang, lebih lama tinggal dan lebih banyak membelanjakan dolar atau rupiahnya pada Daerah Tujuan Wisata yang dikunjungi (Yoeti, 2005 : 2) Sejumlah penelitian mengenai strategi pemasaran pariwisata yang pernah di buat oleh mahasiswa prodi Kepariwisataan, yaitu antara lain : Judul penelitian tugas akhir adalah Strategi Pemasaran Museum Affandi Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini strategi pemasaran yang digunakan adalah 5

marketing mix 8P yang menampilakan product, price, place, promotion, people, process, physical environment, productivity dan quality.kesimpulan penelitian tersebut, strategi pemasaran Museum Affandi menawarkan berbagai macam produk atraksi wisata untuk pengembangan potensi wisata yang menjadikan Museum Affandi sebagai wisata unggulan di kabupaten Sleman. (Istiqomah, 2012) Judul Penelitian tugas akhir adalah Strategi Pemasaran Dinas Pariwisata, Seni Budaya, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Siak Pada Objek Wisata Sejarah Istana Asserayah Ell Hasyimmiyah Sebagai Objek Wisata Unggulan Siak. Dalam penelitian ini strategi pemasaran yang digunakan adalah analisis SWOT dan strategi formulasi SWOT. Analisis SWOT menampilaan analisa kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) dan strategi formulasi SWOT menampilkan formulasi startegi S-O, W-O, S- T, W-T serta menampilkan matrik SWOT. Kesimpulan penelitian tersebut, strategi pengelola Istana Asserayah Ell Hasyimmiyah memanfaatkan promosi ke dalam dan ke luar daerah dengan menawarkan potensi wisata yang dimilikinya.(melia, 2012) G. Landasan Teori 1. Pariwisata Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti 6

banyak, berkali - kali, berputar-putar atau berkeliling. Secara garis besar, dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat yang lain. (wikepedia, http://id. Wikipedia. Org/wiki/ Pariwisata Indonesia.14 Februari 2013.) Pemerintah Indonesia dalam rangka pengembangan dan pembinaan kepariwisataan di Indonesia merumuskan suatu dasar pokok kepariwisataan yang dituangkan melalui Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan sebagai berikut : Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. (UU No. 10 Tahun 2009 Kepariwisataan) 7

2. Obyek dan Daya Tarik Wisata Objek wisata adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, sejarah bangsa, keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. (Karyono, 1997 : 27) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. (UU No. 10 Tahun 2009 Kepariwisataan) Objek Wisata Tirta adalah kawasan perairan yang dapat digunakan, baik untuk rekreasi maupun untuk kegiatan olahraga air. Dilengkapi dengan fasilitas, antara lain untuk (Karyono, 1997 : 27) : a. Menyelam/skin diving b. Berselancar/surfing c. Memancing d. Berenang e. Mendayung 3. Destinasi Pariwisata Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. (UU No. 10 Tahun 2009 Kepariwisataan) 8

4. Wisatawan Menurut International Union of Official Travel Organization (IUOTO) wisatawan adalah pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan ke dalam klasifikasi berikut (Karyono, 1997 : 20-21) : a. Pesiar (leisure) seperti untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olahraga. b. Hubungan dagang (business), keluarga, konferensi dan misi. c. Pelancong (exursionist) yaitu pengunjung sementara yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan kapal pesiar). 5. Produk Industri Pariwisata Produk indutri pariwisata menurut Drs. Mohamad Ngafenan dalam Kamus Pariwisata adalah produk wisata (tourist product), segala aspek wisata yang dialami oleh wisatawan selama mengadakan suatu perjalanan wisata, meliputi atraksi wisata, fasilitas wisata, dan kemudahan-kemudahan yang dipaparkannya. (Karyono, 1997 : 25) : 25-26): Ciri-ciri produk industri pariwisata sebagai berikut (Karyono, 1997 a. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak dapat dipindahkan. 9

b. Peranan perantara (middlemen) tidak diperlukan, kecuali Travel Agent atau Tour Operator. c. Hasil atau produk industri pariwisata tidak bisa ditimbun. d. Permintaan (demand) terhadap hasil atau produk industri tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non-ekonomis. e. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk yang akan dibeli. f. Hasil atau produk industri pariwisata banyak tergantung pada industri manusia. g. Hasil atau produk industri pariwisata tidak mempunyai standar atau ukuran objektif. h. Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata memerlukan biaya besar, resiko tinggi, dan elastis permintaan sangat peka. Aspek penting dari produk wisata sebagai berikut (Muljadi, 2009 : 89) : a. Attraction adalah segala sesuatu baik itu berupa daya tarik wisata alam dan budaya yang menarik bagi wisatawan untuk datang kesuatu daerah tujuan wisata. Hal ini antara lain meliputi daya tarik keindahan alam pantai, atraksi wisata budaya, kebiasaan dan carahidup masyarakat, keunikan alam dan budaya, atraksi-atraksi seni, penemuan ilmiah, dagang dan sebagainya. b. Accessibility adalah kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata yang dimaksud melalui berbagai media transportasi udara, 10

laut atau darat. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan para calon wisatawan untuk datang ke suatu daerah tujuan wisata. c. Aminities adalah berbagai fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para wisatawan selama mereka melakukan perjalanan wisata di suatu daerah tujuan wisata. Hal ini tersebut antara lain akomodasi yang nyaman, restoran, bar, layanan informasi, pramuwisata, sikap masyarakat setempat, keamanan dan lain-lainnya. 6. Konsep Strategi Pemasaran Pariwisata Strategi pemasaran adalah suatu himpunan asas yang secara tepat, konsisten yang layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objective), dalam situasi persaingan tertentu. (Assauri, 1990 : 181) Dalam strategi pemasaran terdapat strategi acuan bauran pemasaran/ marketing mix yang menetapkan komposisi terbaik.jadi bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Bauran Pemasaran adalah separangkat alat pemasaran taktis yang terkontrol dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.bauran pemasaran terdiri dari segala seuatu yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan untuk 11

mempengaruhi permintaan produknya. Bauran Pemasaran dikelompokan menjadi empat pokok variabel yang terdiri (Kotler dan Armstrong, 2001: 71-74): 1. Product (Produk) artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. 2. Price (Harga) artinya sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. 3. Place (Distribusi) artinya meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen sasaranya. 4. Promotion (Promosi) artinya aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. 12

Bauran pemasaran yang divisualisasikan sebagai berikut (Pitana dan Diarta, 2009 : 173) : BAURAN PEMASARA PRODUK HARGA PROMO SI DISTRIBU SI TARGET PASAR PRODUK HARGA PROMOSI DISTRIBUSI Pelayanan Kualitas Jangkauan Merk Keunggulan Garansi Biaya Pemotongan harga Skimming Kredit Advertising Promosi penjualan Penjualan personal Humas Penjualan langsung Gambar 1.1Visualisasi Bauran Pemasaran. Lokasi Aksesibilitas Kenyamanan Transportasi Gudang Saluran 13

Neil Waerne dan Geoffrey Wall mengemukakan langkah-langkah pengembangan strategi promosi suatu daerah tujuan wisata sebagai berikut (Yoeti, 2005 : 175): Melakukan Identifikasi Target Pasar Menetapkan Tujuan Promosi Mempersiapkan Bahan-bahan Promosi Yang Diperlukan Menetapkan Komposisi Bauran Promosi Yang Sesuai Pemilihan Stategi Yang Spesifik Advertising Strategy Sales Promotion Strategy Personal Selling Strategy Publicity Strategy Gambar 1.2Visualisasi Langkah-langkah Pengembangan Strategi Promosi Suatu DaerahTujuan Wisata. 14

H. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu penelitian a. Tempat Penelitian : Grand Puri Water Park Jalan Parangtritis km 9,5 Gabusan Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta Indonesia 55186 Nomer Telepon (+62274) 6463088 www.grandpuriwaterpark.com b. Waktu Penelitian : 01 Februari 30 April 2013 2. Jenis Data a. Data Primer Data yang diperoleh dan diteliti di lapangan baik secara wawancara maupun observasi. b. Data Sekunder Data yang diperoleh melalui media lain seperti buku, internet, artikel dalam media cetak. 15

3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Mendapatkan data dengan mengamati dan menyaksikan langsung kondisi dan jalannya kegiatan di lapangan sebagai data yang mendukung penulisan Tugas Akhir. b. Wawancara Informasi yang diperoleh dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada pihak pengelola sebagai data yang mendukung penulisan Tugas Akhir. c. Studi Pustaka Mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari beberapa buku dan artikel yang berkaitan dengan lingkup data yang mendukung penulisan Tugas Akhir. d. Dokumentasi Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatancatatan yang tersimpan yang disimpan perusahaan. 4. Analisis Data Peninjauan dan penganalisisan ulang data yang diperoleh lalu dilakukan pengendalian untuk memperoleh manfaat bagi obyek yang diteliti dan untuk mendapatkan kesimpulan. 16

5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terdiri atas empat bab yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, metode pengumpulan data, yang diikuti dengan sistematika penulisan. Bab II : Gambaran umum yang berisi profil Grand Puri Water Park, yang dipaparkan mengenai profil obyek wisata, visi dan misi obyek wisata, lokasi tempat obyek wisata, struktur organisasi di perusahaan, wahana yang ditawarkan obyek wisata, fasilitas pendukung obyek wisata di obyek wisata Grand Puri Water Park. Bab III :identifikasi pasar potensial obyek wisata, analisa bauran pemasaran dan menganalisa strategi pemasaran (promosi) yang diterapkan oleh obyek wisata Grand Puri Water Park. Bab IV : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran untuk Grand Puri Water Park. 17