PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

dokumen-dokumen yang mirip
PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

BAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Suma Suci Sholihah, Heni Kusdarwati, Rahma Fitriani. Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN

MODEL LAJU PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) TERHADAP POUNDSTERLING (GBP) DENGAN METODE MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AUTOREGRESSIVE PADA DERET WAKTU

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR IMPOR DAN EKSPOR MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

Analisis Statistik Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Menggunakan Regresi Time Series

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

Seminar Hasil. Disusun oleh: Inayatus Sholichah. Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Dr. Suhartono, M.Sc

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

PENENTUAN VALUE AT RISK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA DENGAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PADA INDIKATOR IMPOR, EKSPOR, DAN CADANGAN DEVISA

BAB IV METODE PENELITIAN

Meganisa Setianingrum, Sugiyanto, Etik Zukhronah Prodi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

BAB I PENDAHULUAN. atau memprediksi nilai suatu perolehan data di masa yang akan datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

ABSTRAK. Kata kunci : Data Runtun Waktu, Indeks Harga Konsumen, ARIMA, Analisis Intervensi, Fungsi Step, Peramalan. I Pendahuluan

PEMODELAN DAN PERAMALAN PENUTUPAN HARGA SAHAM PT. TELKOM DENGAN METODE ARCH - GARCH

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

PENERAPAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) (Studi Kasus pada Return Kurs Rupiah terhadap Dollar Australia)

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA NILAI TUKAR MATA UANG DOLLAR AMERIKA TERHADAP YEN JEPANG DAN EURO TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM ARCH, GARCH DAN TARCH

Penerapan Model ARIMA

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH.

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

BAB III METODE PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch

PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman

PENENTUAN MODEL TERBAIK UNTUK PERAMALAN DATA SAHAM CLOSING PT. CIMB NIAGA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ARCH-GARCH

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

PENDEKATAN METODE VAR-GARCH PADA PEMODELAN KETERKAITAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), KURS DOLLAR AMERIKA DAN HARGA EMAS DUNIA

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

IV. METODE PENELITIAN

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

UNNES Journal of Mathematics

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metode Peramalan dengan Menggunakan Model Volatilitas Asymmetric Power ARCH (APARCH)

MODEL NON LINIER GARCH (NGARCH) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia

PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M)

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan

PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO INVESTASI

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esti Pertiwi, 2013

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH

Ratri Oktaviani, Sugiyanto, dan Yuliana Susanti Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

SEMINAR TUGAS AKHIR. Peta Kendali Comulative Sum (Cusum) Residual Studi Kasus pada PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik. Rina Wijayanti

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA YANG BEKUNJUNG KE BALI MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER

PEMODELAN KURS MATA UANG RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

Analisis Risiko Investasi Saham Syariah Dengan Model Value AT Risk-Asymmetric Power Autoregressive Conditional Heterocedasticity (VaR-APARCH)

Peramalan Penjualan Pipa di PT X

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

PADA PORTOFOLIO SAHAM

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ARCH/GARCH PADA DATA PERUBAHAN CURAH HUJAN HARIAN DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT, PERIODE HANIK AULIA

PENERAPAN METODE ARCH/GARCH PADA PEMODELAN HARGA PENUTUPAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ELOK KHOIRUNNISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman Online di:

Penerapan Metode ARCH/GARCH Dalam Peramalan Indeks Harga Saham Sektoral

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 1 8 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH DEGIKA WIDYA TAMA, MAIYASTRI, YUDIANTRI ASDI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, degikawidyatama360@yahoo.com Abstrak. Nilai tukar mata uang merupakan hal penting yang harus diperhatikan seseorang apabila akan melakukan investasi. Namun pada kenyataannya nilai tukar mata uang cenderung berubah-ubah dari waktu ke waktu. Naik turunnya nilai tukar mata uang menunjukkan besarnya volatilitas. Data nilai tukar mata uang dapat dimodelkan dengan pemodelan deret waktu. Salah satu model yang sering digunakan yaitu model ARIMA. Untuk memodelkan tingkat volatilitas digunakan model GARCH, kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan resiko kerugian maksimum dengan metode Value at Risk. Pada penelitian ini data nilai tukar/kurs yang digunakan adalah kurs Dolar Amerika (USD) dan Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model ARIMA terbaik untuk kurs USD yaitu ARIMA (0,1,1) dan ARIMA terbaik untuk kurs JPY adalah ARIMA (2,1,2). Dengan model ARIMA terbaik diperoleh nilai peramalan untuk masing-masing kurs, dimana peramalan yang terbesar untuk data sebenarnya adalah kurs USD. Untuk pemodelan volatilitas dengan model GARCH dengan menggunakan data return diperoleh model terbaik untuk kurs USD yaitu GARCH (2,1) dan GARCH (1,1) untuk kurs JPY. Dari model GARCH terbaik diperoleh ramalan return dan volatilitas yang akan digunakan dalam perhitungan Value at Risk. Dari pehitungan Value at Risk diperoleh resiko terkecil adalah mata uang USD. Sehingga investasi terbaik dilakukan pada mata uang Dolar Amerika (USD). Kata Kunci: Nilai tukar, ARIMA, return, GARCH, volatilitas, Value at Risk 1. Pendahuluan Uang merupakan salah satu hal penting dalam kegiatan perekonomian di seluruh dunia. Pertukaran antara dua mata uang yang berbeda disebut kurs atau nilai tukar. Nilai tukar mata uang cenderung berubah seiring waktu, Naik turunnya nilai tukar mata uang menunjukkan besarnya volatilitas yang terjadi. Volatilitas yang semakin tinggi menunjukkan pergerakan kurs atau nilai tukar yang semakin besar. Nilai tukar mata uang dan tingkat volatilitas dapat dianalisis dengan menggunakan analisis deret waktu. Model yang digunakan dalam pemodelan deret waktu yaitu model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Memodelkan tingkat fluktuasinya (volatilitas) digunakan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) dan untuk melakukan pengukuran resiko terhadap kemungkinan kerugian yang akan dialami digunakan Value at Risk (VaR). Value at Risk merupakan metode perhitungan untuk menentukan resiko kerugian 1

2 Degika Widya Tama dkk. maksimum yang dapat terjadi. Pada penelitian ini data nilai tukar/kurs yang digunakan adalah kurs Dolar Amerika (USD) dan Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah. 2. Landasan Teori Berikut adalah beberapa model deret waktu yang dibahas dalam penelitian ini. (1) Model Autoregressive (AR) Bentuk umum model MA dengan orde p adalah sebagai berikut: X t = φ 1 X t 1 + φ 2 X t 2 + + φ p X t p (2) Model Moving Average (MA) Bentuk umum model MA dengan orde q adalah sebagai berikut: X t = ɛ t θ 1 ɛ t 1 θ 2 ɛ t 2 θ q ɛ t q (3) Model Autoregressive Moving Average (ARMA) Bentuk umum model ARMA dengan orde dari AR adalah p dan orde dari MA adalah q dinyatakan sebagai berikut: X t = φ 1 X t 1 + φ 2 X t 2 + + φ p X t p + ɛ t θ 1 ɛ t 1 θ 2 ɛ t 2 θ q ɛ t q (4) Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) Bentuk umum model ARIMA dinyatakan sebagai berikut: d X t = φ 1 X t 1 + φ 2 X t 2 + + φ p X t p + ɛ t θ 1 ɛ t 1 θ 2 ɛ t 2 θ q ɛ t q Return yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh investor. Cara menghitung return yaitu: ( ) Xt R t = ln. X t 1 Volatilitas berasal dari kata volatile, yang mengacu pada kondisi yang berarti tidak stabil, cenderung bervariasi dan sulit diperkirakan. Volatilitas digambarkan dengan ragam yang selalu berubah atau datanya heteroskedastisitas. Karena kondisi ini Engle mengembangkan model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan disempurnakan lagi oleh Tim Bollerslev menjadi model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Secara umum, model ARCH(q) dapat dinyatakan sebagai berikut : dengan α 0 > 0, α i 0. Bentuk umum model GARCH(p,q) σ 2 t = α 0 + α 1 ɛ 2 t 1 + + α q ɛ q t q σ 2 t = α 0 + α 1 ɛ 2 t 1 + + α q ɛ q t q + β 1 σ 2 t 1 + + β p σ 2 t p dengan p 0, q > 0, α 0 > 0, α i 0, i = 1, 2,, q, β j 0, j = 1, 2,, p, dan ( α i + β j ) < 1. Perhitungan Value at Risk pada tingkat kepercayaan sebesar (1 α) sebagai berikut V ar = [ˆr t z αˆσ t ] W 0.

3. Data dan Hasil Perbandingan Investasi Dua Mata Uang dengan ARIMA dan GARCH 3 (1) Pemodelan kurs USD dan JPY dengan Model ARIMA. Data nilai tukar rupiah yang dianalisis terdiri dari dua mata uang yang dipilih yaitu mata uang Dolar Amerika (USD) dan mata uang Yen Jepang (JPY) periode tanggal 1 Juli 2013 sampai 21 Juni 2016 berupa data harian dengan data sebanyak 729, berikut plot datanya sebagai berikut. Dari plot data pada Gambar 1 dan Gambar 2 diperoleh plot data USD membentuk tren positif sedangkan plot data JPY membentuk plot tidak beraturan. Dari gambar juga dapat dilihat bahwa data tidak berfluktuasi disekitar nilai tengah dan ragam sehingga disimpulkan bahwa data tidak stasioner. karena data belum stasioner maka dilakukan proses pembedaan (differencing), dengan plot sebagai berikut. Berdasarkan Gambar 3 dan Gambar 4 dapat dilihat bahwa data berfluktuasi pada suatu nilai konstan. Sehingga secara grafis hal ini menunjukkan bahwa data telah stasioner. Untuk membuktikannya dilakukan uji ADF terhadap data yang telah dilakukan pembedaan pertama. Diperoleh nilai ADF untuk USD yaitu 24.40975 lebih kecil dari nilai kritisnya yaitu 2.568828. Untuk nilai ADF untuk JPY diperoleh nilai 25.80472 lebih kecil dari nilai kritisnya yaitu 2.568828, dengan demikian dapat disimpulkan data telah stasioner. Selanjutnya akan diidentifikasi model ARIMA(p,1,q) yang cocok menggunakan korelogram. Berdasarkan korelogram baik ACF dan PACF pada

4 Degika Widya Tama dkk. data pembedaan pertama kurs USD menunjukkan penurunan secara bertahap menuju nol setelah lag 1. Oleh karena itu, kemungkinan model untuk kurs USD terhadap Rupiah adalah ARIMA (1,1,0), ARIMA (0,1,1), ARIMA (1,1,1). Pada korelogram pembedaan pertama kurs JPY baik ACF dan PACF menunjukkan penurunan secara bertahap menuju nol setelah lag 5. Oleh karena itu, kemungkinan model diantaranya yaitu ARIMA (1,1,1), ARIMA (2,1,2), ARIMA (3,1,3), ARIMA (4,1,4) dan ARIMA (5,1,5). Langkah selanjutnya adalah mengestimasi parameter model. Berikut adalah hasil estimasi model rataan kurs USD dan kurs JPY terhadap Rupiah. Dari Tabel 1 diperoleh model terbaik untuk kurs Dolar Amerika (USD) terhadap Rupiah ARIMA (0,1,1) yaitu 1 X t = 0.097978ε t 1 + ε t. Dari Tabel 2 diperoleh model terbaik untuk kurs Yen Jepang JPY terhadap Rupiah ARIMA (2,1,2) yaitu 1 X t = 1.394257X t 1 0.957028X t 2 + 1.421959ε t 1 + 0.990787ε t 2 + ε t. Selanjutnya dilakukan uji asumsi sisaan terhadap model ARIMA (0,1,1) untuk kurs USD terhadap Rupiah dan model ARIMA (2,1,2) untuk kurs JPY terhadap Rupiah. Pada model ARIMA (0,1,1) untuk kurs USD dan ARIMA (2,1,2) untuk kurs JPY pada α = 10% diperoleh bahwa sisaan tidak terdapat autokorelasi, serta sisaan tidak menyebar nomal dan data bersifat homokedastisitas.

Perbandingan Investasi Dua Mata Uang dengan ARIMA dan GARCH 5 Selanjutnya melakukan peramalan kurs USD dan JPY dengan menggunakan model terbaik. (2) Pemodelan kurs USD dan JPY dengan model GARCH Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menghitung data return, data return yang telah dihitung kemudian diplot dengan gambar sebagai berikut Pada kedua plot data return terlihat bahwa return JPY memiliki fluktuasi yang lebih besar daripada return USD, meskipun demikian kedua plot data

6 Degika Widya Tama dkk. return berfluktuasi disekitar garis nol sehingga data telah stasioner terhadap nilai tengah. Namun pada kedua plot terdapat ketidakseragaman ragam dan tidak ada pola tren, karena itu model konstanta cukup untuk digunakan sebagai model rataan bagi return. Model Rataan kurs Dolar Amerika (USD) dan kurs Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah yaitu: (a) Kurs Dolar Amerika (USD) terhadap Rupiah r t = 0.000418 + ε t. (b) Kurs Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah r t = 0.000235 + ε t. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan apakah terdapat pengaruh ARCH pada sisaan dengan melakukan uji ARCH-LM (Lagrange Multiplier). Pada Uji ARCH-LM diperoleh bahwa nilai-p chi-squre adalah sebesar 0.0960 untuk model rataan kurs Dolar Amerika (USD) terhadap Rupiah dan nilai-p chisquare adalah sebesar 0.0688 untuk model rataan kurs Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah yang nilai nya lebih kecil dari α = 10% yang menunjukkan bahwa ada pengaruh ARCH pada sisan model. Selanjutnya akan diidentifikasi orde dari model GARCH. Kemungkinan model GARCH yang diperoleh yaitu GARCH (1,1), GARCH (2,1), dan GARCH (1,2). Kemudian diestimasi model-model yang telah diperoleh diatas dengan rangkuman sebagai berikut. Berdasarkan hasil estimasi Tabel 5 dan Tabel 6 diperoleh:

Perbandingan Investasi Dua Mata Uang dengan ARIMA dan GARCH 7 (a) Kurs Dolar Amerika (USD) terhadap Rupiah: r t = 0.000756+ε t, dengan σ 2 t = 0.00000513+0.28113ɛ 2 t 1+0.282259σ 2 t 1+ 0.354178σ 2 t 1. (b) Kurs Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah: r t = 0.000235 + ε t, dengan σ 2 t = 0.000000872 + 0.052660ɛ 2 t 1 + 0.936331σ 2 t 1. Setelah didapatkan model terbaik diatas dilakukan uji asumsi sisaan untuk model terbaik hasil estimasi yaitu GARCH (2,1) untuk kurs USD terhadap Rupiah dan GARCH (1,1) untuk kurs JPY terhadap Rupiah. Pada model GARCH (2,1) untuk kurs USD dan GARCH(1,1) untuk kurs JPY pada α = 10% diperoleh bahwa sisaan tidak terdapat autokorelasi, serta sisaan tidak menyebar nomal dan data bersifat homokedastisitas. Setelah itu dilakukan peramalan volatiltas dan perhitungan Value at Risk dengan hasil seperti pada Tabel 7.

8 Degika Widya Tama dkk. Dari Tabel 8 terlihat bahwa nilai ramalan return terlihat stabil, sedangkan untuk ramalan volatiltas terlihat bahwa semakin lama volatilitas semakin besar sehingga nilai VaR juga semakin besar. 4. Kesimpulan Model Arima terbaik untuk kurs USD adalah ARIMA (0,1,1) dan GARCH terbaik adalah GARCH (2,1). Sedangkan model ARIMA terbaik untuk kurs JPY adalah ARIMA (2,1,2) dengan GARCH terbaik GARCH (1,1). Dari peramalan ARIMA terbesar dan VaR terkecil diperoleh investasi terbaik antara kurs USD dan kurs JPY yaitu kurs USD. Daftar Pustaka [1] Brockwell, P.J. dan R.A. Davis. 2002. Introduction to Time Series and Forecasting. Springer, New York. [2] Tsay, R.S. 2002. Analysis of Financial Time Series. John Wiley & Sons, Inc, New Jersey. [3] Wei, W.S. 2006. Time Series Analysis : Univariate and Multivariate Methods. Pearson, Boston.