PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT

dokumen-dokumen yang mirip
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG SEMESTER II TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG SEMESTER I TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2016

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

PELAKSANAAN KEGIATAN

#Indeks Kepuasan Masyarakat. #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT.

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL. Kajian Indeks Kepuasan Pelanggan Perpustakaan BSN

Kuesioner Pengguna layanan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Tahun 2015

Herjanto Eddy, 2008 Manajemen Operasi. Penerbit PT Grasindo, Jakarta

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon)

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2015

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang (2) Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya. Jl. AR Hakim 100, Surabaya *

BAB II TINJAUAN TEORI. random dari suatu sistem antrian yang terjadi. pelayanan.dengan melihat tulisan diatas maka konsumen (pasien) dalam

ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO DI KECAMATAN SEMARANG UTARA ABSTRAK

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR LITBANG PASCAPANEN PERTANIAN. Periode Januari Juni 2017

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif.

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 10, No. 3, Oktober 2014

PELAKSANAAN KEGIATAN

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pasien merupakan salah satu hal sangat penting dalam meninjau mutu

KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN ACEH UTARA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PUBLIK Studi pada Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Aceh Utara

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA BANDA

DESKRIPSI HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI STKS BANDUNG

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Tafsirnya (Edisi Disempurnakan), (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), Jil. V, hlm.

Gambaran Indeks Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Tegal Angus pada Era Jaminan Kesehatan Nasional

Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MAHASISWA (IKM) UNIVERSITAS HALU OLEO (UHO) TAHUN AKADEMIK 2013/2014

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit masa kini menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi di mana perubahan berlangsung

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2015

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KE DUATAHUN 2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2017

KEPUASAN MASYARAKAT KABUPATEN ACEH UTARA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PUBLIK (Studi pada Rumah Sakit dan Puskesmas Di Kabupaten Aceh Utara)

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB 5 PENUTUP. merupakan kategori Amat Baik karena berada pada rentang nilai Interval

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

SURVEY KEPUASAN PELANGGAN. RSJD Dr. RM. Soedjarwadi PROVINSI JAWA TENGAH di KLATEN

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO-HATTA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

Transkripsi:

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 9 PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2000 TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT Achmad Zakaria 1, Moh. Ilyas 2 1. Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIPDU Jombang 2. Rumah Sakit Umum Daerah Jombang Abstrak Penelitian ini didasarkan pada tuntutan pelanggan terhadap mutu produk pelayanan dan peningkatan perbaikan pelayanan yang berkesinambungan dalam rangka menghadapi globalisasi dan untuk memenangkan persaingan. Mutu pelayanan di rumah sakit merupakan salah satu tolok ukur untuk keunggulan daya saing guna memuaskan pelanggan. Salah satu metode yang digunakan adalah sistem manajemen mutu berstandar internasional ISO 9001:2000 Guna mengetahui seberapa besar pengaruh ISO terhadap mutu pelayanan, maka dilakukan penelitian pengukuran sesudah kejadian (ex post facto design). dengan variabel yang akan diteliti adalah mutu pelayanan. Penelitian ini melibatkan Pasien yang dirawat Unit Gawat Darurat yang telah menerapkan ISO 9001:2000, sebanyak 61 orang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa ada hubungan anata manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap mutu pelayanan di IRD RSD Kabupaten Jombang. Kata kunci : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Mutu pelayanan PENDAHULUAN Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dari masa ke masa semakin menjadi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan dalam kualitas pelayanan, biaya dan pemasaran. Dalam kondisi ketatnya persaingan, hal terutama yang harus diprioritaskan bagi rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas jasa pelayanan yang diinginkan pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi rumah sakit yang pada akhirnya akan menjadikan tolok ukur keunggulan daya saing rumah sakit. Upaya "Mewujudkan Pelayanan Prima Tahun 2008" maka, instalasi rawat darurat rumah sakit dapat memberikan pelayanan berkualitas (sistematis dan berkelanjutan), disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan (pasien).

10 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 Karakteristik pelayanan yang bermutu dan sesuai kebutuhan, yang dapat menghasilkan kepuasan para pelanggan (pasien) di antaranya adalah dengan perbaikan sistem manajemen mutu yang berkesinambungan yang salah satunya dengan penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2000. Pada tahun 2007 Instalasi Rawat Darurat Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang telah menerapkan manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000 dan dari data hasil kunjungan pasien di instalasi rawat darurat Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang pada tahun 2006 sebesar 22.221 pasien dan pada tahun 2007 menunjukkan peningkatan sebesar 23.572 pasien atau terjadi peningkatan 5,88%. Disamping itu dari hasil survey bulan agustus 2006 sebelum dilaksanakannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dengan menggunakan kuesioner indeks kepuasan masyarakat ternyata masih ditemukan ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan antara lain prosedur pelayanan, kemampuan petugas, kecepatan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal dan kemudahan memperoleh informasi. akibat dari adanya sesuatu perlakuan. Sampel yang digunakan adalah pasien yang memperoleh pelayanan di Instalasi Rawat Darurat Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang sebanyak 61 orang. Pengumpulan data menggunakan metode angket / kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk mendapatkan data-data penilaian pasien/persepsi pasien tentang mutu pelayanan di Instalasi Rawat Darurat. Metode analisis data yang digunakan adalah nilai rata-rata pelayanan dan tahap selanjutnya, data kuesioner dianalisis untuk menguji hipotesa dan untuk mengetahui perbedaan mutu pelayanan sebelum dan sesudah pelaksanaan ISO 9001:2000 dilakukan uji Mann-Whitney dengan menggunakan program SPSS release11 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 61 responden sebagai sampel penelitian yang terdiri dari masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSD Jombang diperoleh hasil adalah sebagai berikut ini : METODE PENELITIAN Penelitian ini rancangan penelitian sesudah kejadian (ex post facto design), yaitu penelitian yang hanya melihat adanya hasil atau efek yang diperkirakan

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 11 Tabel 1 Unsur mutu pelayanan Prosedur Persyaratan Kejelasan dan Kepastian Kedisplinan Tanggungjawab Kemampuan Kecepatan Keadilan Mendapat pelayanan Kesopanan dan keramahan Kewajaran biaya Kesesuaian biaya Ketepatan jadwal waktu Kenyamanan lingkungan Keamanan pelayanan Hasil Tanggapan responden terhadap mutu pelayanan IRD sebelum dan sesudah ISO 9001 : 2000 di ruang IRD Bapelkes RSD Jombang bulan Juli 2008 Sebelum Penerapan ISO 9001:2000 Setelah Penerapan ISO 9001:2000 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 f % f % F % f % % f % f % F % f % 1 1,6 7 11,5 43 70,5 10 16,4 75,4 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 0 0 5 8,2 46 75,4 10 16,4 77,1 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 0 0 4 6,6 43 70,5 14 23,0 79,1 1 1,6 9 14,8 41 67,2 10 16,4 74,6 0 0 0 0 49 80,3 12 19,7 79,9 0 0 0 0 7 11,5 54 88,5 97,1 0 0 2 3,3 50 82,0 9 14,8 77,9 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 2 3,3 2 3,3 52 85,2 5 8,2 74,6 1 1,6 2 3,3 40 65,6 18 29,5 80,7 0 0 5 8,2 44 72,1 12 19,7 77,9 1 1,6 9 14,8 41 67,2 10 16,4 74,6 0 0 3 4,9 49 80,3 9 14,8 77,5 0 0 0 0 7 11,5 54 88,5 97,1 0 0 4 6,6 41 67,2 16 26,2 79,9 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 0 0 3 4,9 43 70,5 15 24,6 79,9 1 1,6 2 3,3 40 65,6 18 29,5 80,7 0 0 9 14,8 34 55,7 18 29,5 77,5 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 0 0 8 13,1 31 50,8 22 36,1 80,7 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 0 0 3 4,9 48 78,7 10 16,4 77,9 1 1,6 2 3,3 40 65,6 18 29,5 80,7 0 0 2 3,3 43 70,5 16 26,2 80,7 0 0 2 3,3 42 68,9 17 27,9 81,1 Total % Total rata-rata 78,3 Total rata-rata 82,4 Pada tabel 1. menunjukkan bahwa kemudahan dalam prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan serta kepastian petugas dalam memberikan pelayanan mendapatkan apresiasi baik. Kedisiplinan petugas sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 79,9% adalah baik dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 97,1% atau ada kenaikan sebesar 17,2%. Ini menunjukkan bahwa responden menyatakan seluruh petugas telah disiplin dalam melaksanakan tugas pelayanan di IRD. Mengenai tanggungjawab petugas sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,9% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000

12 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 mengalami perubahan menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar 3,2%. Keadaan ini menunjukkan bahwa responden hampir seluruhnya menyatakan petugas bertanggungjawab dalam pelaksanaan pelayanan di IRD. Kemampuan petugas sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 74,6% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 80,7% atau ada kenaikan sebesar 6,1%. Keadaan ini menunjukkan bahwa responden hampir seluruhnya menyatakan petugas memiliki kemampuan sesuai yang dipersyaratkan di IRD. Kecepatan pelayanan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,9% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 74,6% atau ada penurunan sebesar 3,3%. Meskipun ada penurunan tetapi hampir seluruhnya responden menyatakan target waktu pelayanan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di IRD. Sikap petugas dalam hal memberikan keadilan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,5% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 97,1% atau ada kenaikan sebesar 20,4%. Keadaan ini menunjukkan bahwa responden hampir seluruhnya menyatakan telah memperoleh pelayanan secara adil di IRD tanpa membedakan status. Kesopanan dan keramahan petugas sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 79,9% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar 1,2%. Keadaan ini menunjukkan bahwa responden hampir seluruhnya menyatakan petugas IRD memberikan pelayanan dengan sopan dan ramah. Keterjangkauan biaya pelayanan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 79,9% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 80,7% atau ada kenaikan sebesar 0,8%. Keadaan ini menunjukkan bahwa biaya pelayanan di IRD masih dapat dijangkau. Kesesuaian biaya pelayanan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,5% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar 3,6%. Keadaan ini menunjukkan bahwa biaya pelayanan di IRD telah sesuai dengan peraturan. Ketepatan jadwal waktu pelayanan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 80,7% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar 0,4%. Keadaan ini menunjukkan bahwa responden hampir seluruhnya menyatakan jadwal waktu pelayanan di IRD dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan ketentuan.

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 13 Kenyamanan lingkungan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,9% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah menjadi 80,7% atau ada kenaikan sebesar 2,8%. Keadaan ini menunjukkan bahwa rasa nyaman di lingkungan pelayanan IRD. Keamanan pelayanan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 80,7% dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 mengalami perubahan menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar 0,4%. Keadaan ini menunjukkan bahwa rasa aman dalam memperoleh pelayanan di IRD. Berdasarkan uraian diatas persepsi responden tentang mutu pelayanan secara keseluruhan baik sebelum dan setelah penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 menunjukkan adanya perubahan meskipun ada beberapa unsur mutu pelayanan yang masih belum berubah terutama yang terkait dengan perilaku petugas/karyawan, namun demikian hal ini bukan berarti masyarakat/pasien yang dilayani tidak merasa puas atas pelayanan terhadap kinerja Instalasi Rawat Darurat akan tetapi dari distribusi persepsi responden tersebut tampak total prosentasenya terjadi kenaikan dari 78,3% menjadi 82,4% dan bila dikonversikan berdasarkan indeks kepuasan masyarakat bahwa mutu pelayanan dan tingkat kinerja Instalasi Rawat Darurat menunjukkan peningkatan dari kategori baik menjadi sangat baik. Dari hasil pengujian statistik sebagaimana yang tercantum pada tabel hasil uji statistic Mann-Whitney, terlihat bahwa ada pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap mutu pelayanan di Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang, dengan nilai Z = -4,440 dan berada di daerah negatif penolakan Ho karena nilai ρ adalah 0,015 jika dibandingkan dengan α = 0,15 maka ρ hitung lebih kecil dari α : artinya Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh penerapan ISO 9001:2000 terhadap persepsi masyarakat mengenai mutu pelayanan di Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang. T NILAI Mann-Whitney U 1386,000 WilcoxonW 3277,000 Z -4,440 Asymp.sig. (2-tailed) 0,015 Unsur prosedur pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Hal Ini menggambarkan bahwa prosedur pelayanan yang ditetapkan di Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Daerah Jombang telah diikuti masyarakat dan memberikan kemudahan untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan sesuai dengan ketentuan dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 bahwa setiap pelayanan yang diberikan di IRD telah menggunakan

14 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 prosedur yang terdokumentasi sebagai bagian dari proses manajemen. Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel distribusi responden berdasarkan mutu pelayanan terlihat kejelasan petugas pelayanan mengalami penurunan dari 79,1% sebelum penerapan ISO 9001:2000 menjadi 74,6% dan ini menggambarkan bahwa masyarakat yang berkunjung/berobat di Instalasi Rawat Darurat belum sepenuhnya memperoleh kejelasan dari petugas yang memberikan pelayanan, padahal semua ketentuan/peraturan yang dimiliki IRD seharusnya dapat disampaikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak ragu-ragu terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di IRD. Unsur Kedisiplinan petugas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesungguhan petugas yang memberikan pelayanan kesehatan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diterapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terlihat petugas tetap konsisten terhadap jam kerjanya bila dibandingkan sebelum penerapan ISO 9001:2000. Disamping itu petugas telah mematuhi jam kerja yang telah disepakati dan telah memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur operasional yang telah ditetapkan, yang pada akhirnya masyarakat/pasien merasa puas atas pelayanan yang telah diberikannya. Unsur kemampuan petugas yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kemampuan petugas meningkat dibanding sebelum penerapan ISO 9001:2000 dari 74,6% menjadi 80,7%. Dengan hasil ini menggambarkan bahwa kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan terjadi peningkatan, hal ini dikarenakan adanya dukungan dari pimpinan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi petugas di instalasi rawat darurat yang telah direncanakan setiap tahun sesuai kebutuhan pelayanan dan pengelolaan pendidikan dan pelatihan ini telah diatur dalam klausul ISO 9001:2000 yang menetapkan adannya perbaikan secara terus menerus baik sumber daya maupun sumber daya manusianya. Unsur kecepatan pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah target waktu pelayanan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.hal ini dimungkinkan adanya perbedaan persepsi antara petugas dan masyarakat/pasien pada saat memperoleh pelayanan karena waktu menurut pasien berbeda-beda sedangkan waktu menurut petugas sudah merupakan ketentuan yang sudah disepakati dan tuntutan kecepatan layanan merupakan bagian untuk meningkatkan kualitas pelayanan sebagaimana yang disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yang mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan harus memperhatikan unsur kecepatan pelayanan. Artinya, ada target waktu menyelesaikan suatu pelayanan di salah satu unit layanan publik.

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 15 Unsur kesesuaian biaya pelayanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesesuaian biaya pelayanan kesehatan yang dibayarkan dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Terjadinya peningkatan hal ini disebabkan setelah penerapan ISO 9001:2000 dan seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak yang berdampak pada kenaikan bahan pokok termasuk bahan habis pakai dan obat-obatan, maka rumah sakit harus menyesuaikan biaya terhadap harga bahan habis pakai dan obat-obatan, sehingga masyarakat yang berobat ke instalasi rawat darurat merasakan adanya kenaikan terhadap biaya pengobatan. Secara keseluruhan pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap mutu pelayanan di instalasi rawat darurat berdasarkan dari hasil olah statistik independent sampel Mann-Whitney didapatkan nilai ρ= 0,015 lebih kecil dari ρ = 0,05 berarti terdapat pengaruh yang bermakna antara penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 sebelum dengan sesudah sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Physicians Clinic of Iowa yang menekankan keberhasilan organisasi tersebut setelah menerapkan ISO 9001 yang berprinsip fokus pada pelanggan dan melakukan perbaikkan secara berkesinambungan. (Levvet, 2005) Namun demikian sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 bukan jaminan untuk menghasilkan produk berkualitas baik dan belum tentu seluruh standar persyaratan ISO dapat dipraktekkan secara penuh pada organisasi. (Gaspersz,2005) Dan perlu dipahami bahwa belum semua instansi yang menerapkan ISO dapat memberikan mutu layanan yang lebih tinggi dari yang tidak menerapkan ISO. Tantangan untuk melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan terus menerus dapat mendukung organisasi untuk bertahan hidup, tidak merasa cepat puas, dan menganggap masa depan bukan untuk beristirahat di atas kejayaan dan prestasi merek layanan ternama, tapi harus selalu memperbaiki konsep servis. (Foster,2002) PENUTUP Mutu pelayanan yang meliputi unsur kejelasan petugas dan unsur kecepatan pelayanan tidak menunjukkan adanya peningkatan setelah penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang, hal ini dikarenakan belum sepenuhnya pasien menerima informasi dari petugas dan adanya perbedaan persepsi tentang kecepatan pelayanan antara petugas dengan masyarakat/pasien yang dilayani. Mutu pelayanan yang menunjukkan peningkatan setelah penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 antara lain meliputi unsur prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kedisiplinan petugas, tanggungjawab petugas, kemampuan petugas, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan

16 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 keramahan, kewajaran biaya, kesesuaian biaya dan ketepatan jadwal waktu pelayanan, kenyamanan lingkungan dan keamanan lingkungan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dengan mutu pelayanan di instalasi rawat darurat Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang. Kepala Instalasi Rawat Darurat hendaknya melaksanakan pengendalian dan pengawasan ketat terhadap petugas yang nantinya diharapkan akan merubah sikap dan perilaku petugas yang merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan. Perlu pelatihan tentang komunikasi dan etika keperawatan sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan perilaku perawat dalam melayani pasien. Diharapkan penelitian yang akan datang lebih menyempurnakan penelitian ini, antara lain: memperluas responden dan data penelitian yang digunakan, memperbaiki atau menggunakan metode lain, mengembangkan model penelititan pengaruh timbal balik atau dengan menambahkan variabel lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta Delapan Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2000, (online), http://batikyogya.wordpress.com/ Djoko Wijono, 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan (Teori, Strategi dan Aplikasi) Vol.1, Airlangga University Press, Surabaya Foster, T.R.V. (2002) 101 Cara meningkatkan kepuasan pelanggan. Elex Media Komputindo: Jakarta Gaspersz, Vincent, 2003. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gaspersz, V. (2005). ISO 900:2000 And continual quality improvement. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Imbalo S. Pohan, 2003. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan (Dasar-dasar Pengertian). Kesaint Blanc, Jakarta. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI., (2004a) Keputusan MENPAN Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004. Tentang pedoman penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah. Jakarta. Levvett, J. M. (2005). Implementing an ISO 9001 quality management system in a multispecialty clinic. The Phisician Executive. America Santoso, Singgih, 1999. SPSS : Mengola Data Statistik Secara Profesional, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Tjandra Yoga Aditama, 2002. Manajemen Administrasi Rumah Saki Edisi Kedua, UI Press, Jakarta Tjiptono Fandy & Chandra Gregorius, 2005. Service, Quality & Satisfaction, Penerbit Andi, Yogyakarta.