BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Observasional deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

PERNYATAAN RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional. Cross sectional adalah penelitian non. data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

Overview the Obstacle Dentist as Provider Oral health Service National Health Insurance (JKN) Era in Health Central Kulon Progo

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara cross-sectional. Cross-sectional yaitu penelitian yang mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Adapun rancangan O 1 X O 2. Gambar 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pemasangan infus, maka jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karakteristik responden berdasarkan usia. dikelompokkan seperti pada Gambar 3 :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap critical thinking mahasiswa prodi Farmasi FKIK UMY. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif, dengan jenis data kuantitatif. Observasional deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional (Susilo dan Suyanto, 2014). B. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2015, di Puskesmas kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. C. Populasi dan Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah dokter gigi fungsional yang bekerja di 21 puskesmas wilayah Kabupaten Kulon Progo. 2. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah dokter gigi fungsional yang bekerja di puskesmas Kabupaten Kulo Progo sebanyak 21 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling atau menggunakan keseluruhan sample. 24

25 D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah a. Dokter gigi fungsional yang bekerja di Balai Pengobatan (BP) gigi di puskesmas Kabupaten Kulon Progo. b. Dokter gigi yang bekerja di puskesmas Kabupaten Kulon Progo yang bekerja sama dengan BPJS. c. Dokter gigi piskesmas yang memiliki lama kerja minimal satu. 2. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah a. Dokter gigi puskesmas yang menolak menjadi responden. b. Dokter gigi puskesmas yang sedang cuti saat penelitian berlangsung. Responden penelitian ini sebanyak 19 orang, namun 1 orang termasuk dalam kriteria eksklusi karena sedang cuti, sehingga total responden dalam penelitian ini adala 18 orang dokter gigi. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah faktor faktor hambatan dokter gigi sebagai provider dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut antara lain :

26 a) Persepsi hambatan dokter gigi b) Tingkat pengetahuan dokter gigi 2. Variabel Terkendali a) Dokter gigi yang memiliki Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR). b) Melakukan pelayanan kesehatan untuk peserta JKN di puskesmas Kabupaten Kulon Progo. 3. Variabel tidak terkendali a) Jenis kelamin b) Usia F. Definisi Operasional 1. Persepsi Kuisioner persepsi terdiri dari komponen : a) Kapitasi Kapitasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah kecukupan besaran kapitasi untuk menjalankan praktik, sistem kapitasi, serta perlunya peningkatan besaran kapitasi. b) Sarana kesehatan gigi Sarana kesehatan gigi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dental unit, alat scalling, obat-obatan, dan bahan habis pakai yang digunakan pada

27 praktik kedokteran gigi. c) Paket manfaat bidang kedokteran gigi Paket manfaat yang dimaksud pada penelitian adalah jenis-jenis tindakan yang dijamin JKN dan sistem rujukan. d) Beban kerja Beban kerja yang dimaksud pada penelitian ini adalah beban kerja yang ditanggung oleh dokter gigi selama menjalankan praktik si era JKN. e) Kontrol kontrol yang dimaksud pada penelitian ini adalah variabel yang digunakan untuk mengetahui pemahaman dokter gigi terhadap konsep manage care. 2. Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Pengetahuan dokter gigi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan dokter gigi tentang paradigma sehat, manajemen, paket manfaat, dan sistem rujukan pada JKN. Tingkat pengetahuan dokter gigi pada penelitian ini diukur menggunakan skala Gutmann dengan skala data interval. G. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat ukur yang digunakan pada saat penelitian (Arikunto, 2006). Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dibuat oleh peneliti digunakan dibuat berdasarkan variabel hambatan pada penlelitian yaitu besaran kapitasi, sarana dan prasarana, paket manfaat,

28 beban kerja, dan pengetahuan dokter gigi teehadap JKN. Penelitian ini menggunakan 2 macam kuesioner, kuesiner pertama digunakan untuk mengetahui persepsi dokter gigi terhadap hambatan dalam pelayanan JKN dengan menggunakan penilaian skala Likert 1-4 dengan pernyataan favorable dan unfavorable. Penilaian penyataan favorable dan unfavorable adalah sebagai berikut : Tabel 1. Penilaian Kuisioner Persepsi Pernyataan jawaban kuisioner persepsi Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju Favorable 1 2 3 4 Jenis Petanyaan Unfavorable 4 3 2 1 Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang berisi 18 butir pernyataan, kuisioner kedua digunakan untuk mengetahui pengetahuan JKN dengan penilaian menggunakan skala Guttman dengan skala data interval, dengan penilaian salah dinilai 0 dan benar dinilai 1, dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala ratio. Kuesioner pengetahuan terdiri dari 18 pernyataan. Kuisioner persepsi setelah dinilai menggunakan skala Likert selanjutnya digolongkan menjadi 2 kategori yaitu kategori menghambat dan tidak menghambat. Penggolongan data tersebut dihitung menggunakan rumus interval yaitu :

29 I = NT NR K Keterangan : I = Interval NT = Nilai tertinggi NR = Nilai terendah K = Kategori (terdapat 2 kategori yaitu menghambat dan tidak menghambat) (Hadi, 1981) Penilaian kategori menghambat pada kuisioner persepsi adalah sebagai berikut : Tabel 2. Penilaian Kategori Menghambat Kuisioner Persepsi Variabel Menghambat Tidak menghambat Kapitasi 11-16 4-10 Sarana kesehatan gigi 11-16 4-10 Paket manfaat 13-20 5-12 Beban kerja 6-8 2-5 Penggolongan kategori menghambat dan tidak menghambat dinilai dengan cara menghitung nilai interval di setiap variabel. Nilai tertinggi diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam setiap variabel dikalikan nilai maksimal pada setiap pertanyaan yaitu 4, sedangkan nilai terendah diperoleh dari jumlah pertanyaan setiap variabel dikalikan nilai minimal yaitu 1. Selanjutnya untuk menentukan kategori tidak menghambat, nilai terendah dari setiap variabel ditambahkan dengan nilai interval, dan untuk mengetahui kategori menghambat nilai tertinggi setiap variabel dikurangi nilai interval. Penilaian masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

30 1. Kapitasi Jumlah pertanyaan dari variabel kapitasi adalah 4, sehingga didapatkan nilai terendahnya 4 dan nilai tertinggi adalah 16 karena setiap pertanyaan nilai tertingginya adalah 4. Rentang nilai setiap kategori ditentukan dengan rumus interval. Hasil dari perhitungan nilai interval pada variabel kapitasi adalah 6. Perhitungan untuk rentang nilai kategori tidak menghambat 4+6= 10, sehingga diketahui rentang nilai kategori tidak menghambat adalah 4-10 dan kategori menghambat adalah 11-16. 2. Sarana kesehatan gigi Jumlah pertanyaan dari variabel sarana kesehatan gigi adalah 4, sehingga didapatkan nilai terendahnya 4 dan nilai tertinggi adalah 16 karena setiap pertanyaan nilai tertingginya adalah 4. Rentang nilai setiap kategori ditentukan dengan rumus interval. Hasil dari perhitungan nilai interval pada variabel sarana kesehatan gigi adalah 6. Perhitungan untuk rentang nilai kategori tidak menghambat 4+6= 10, sehingga diketahui rentang nilai kategori tidak menghambat adalah 4-10 dan kategori menghambat adalah 11-16. 3. Paket manfaat Jumlah pertanyaan variabel paket manfaat 5, sehingga diperoleh nilai terendahnya 5 dan nilai tertinggi adalah 20 karena setiap pertanyaan nilai tertingginya adalah 4. Rentang nilai setiap kategori ditentukan dengan rumus interval. Hasil dari perhitungan nilai interval pada variabel paket manfaat adalah 7,5 (dibulatkan 7). Perhitungan untuk rentang nilai kategori tidak

31 menghambat 5+7= 12, sehingga diketahui rentang nilai kategori tidak menghambat adalah 5-12 dan kategori menghambat adalah 13-20. 4. Beban kerja Jumlah pertanyaan dari variabel beban kerja adalah 2, sehingga didapatkan nilai terendahnya 2 dan nilai tertinggi adalah 8 karena setiap pertanyaan nilai tertingginya adalah 4. Rentang nilai setiap kategori ditentukan dengan rumus interval. Hasil dari perhitungan nilai interval pada variabel adalah 3. Perhitungan untuk rentang nilai kategori tidak menghambat 2+3= 5, sehingga diketahui rentang nilai kategori tidak menghambat adalah 2-5 dan kategori menghambat adalah 6-8. Penilaian kuisioner pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu baik, cukup, dan kurang. Responden dinilai memiliki kategori baik apabila persentase jawaban benar adalah 75%, cukup apabila presentase jawaban benar 56-74%, dan kurang apabila presentase jawaban benar 55% (Arikunto, 2006). H. Cara Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian. Tahap persiapan ini dilakukan dengan cara : a) Melakukan penelitian pendahuluan. b) Mempersiapkan instrumen atau alat ukur yang akan digunakan.

32 c) Mengurus perijinan di Dinas Kesehatan kabupaten / kota terkait untuk melakukan penelitian. d) Melakukan perijinan dengan puskesmas terkait untuk melakukan penelitian. e) Melakukan uji validitas dan realibitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 43 responden sebanyak 43 orang di Puskesmas kabupaten Bantul dan Sleman. 2. Tahap Penelitian a) Memberikan persetujuan penelitian dan memberikan kuisioner kepada 21 dokter gigi puskesmas Kabupaten Kulon Progo. b) Melakukan analisis data hasil penelitian. c) Membuat pembahasan dan kesimpulan

33 I. Alur Penelitian Tahap persiapan (Penelitian pendahuluan, mempersiapkan alat ukur, perijinan) Uji validitas dan reliabilitas Tahap penelitian (Memberikan persetujuan dan memberikan kuisioner kepada 21 dokter gigi puskesmas Kabupaten Kulon Progo) Melakukan uji analisis data menggunakan software Membuat pembahasan dan kesimpulan Gambar 2. Alur penelitian

34 J. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan data dengan hasil yang dilaporkan oleh peneliti, dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment untuk menguji ketepatan kuisioner menggunakan program SPSS 15.0. Uji validitas dilakukan dengan memberikan 22 butir pernyataan persepsi dan 18 pernyataan pengetahuan pada 43 responden yang memiliki kriteria yang sama dengan subjek penelitian. Hasil uji validitas diperoleh dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung pada setiap butir pernyataan. Nilai r tabel dengan interval kepercayaan 95% dapat diperoleh melalui tabel r product moment pearson dengan df (degree of freedom) = n 2 sehingga df = 43-2 = 41, maka r tabel = 0,3008. Suatu butir pernyataan dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel. a. Kuisioner persepsi Berdasarkan hasil uji validitas instrument sebanyak 22 butir pernyataan pada 43 responden diperoleh nilai r tabel dengan interval kepercayaan sebesar 95% adalah 0,3008 Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r xy total.

35 Tabel 3. Penilaian Uji Validitas Kuisioner Persepsi Variabel Pernyataan Hasil uji validitas Nilai signifikan Kapitasi Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 0,505 0,750 0,367 0,331 0,001 0,130 0,290 0,003 Sarana kesehatan gigi Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Paket manfaat Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 0,449 0,443 0,193 0,435 0,462-0,189 0,578 0,495 0,502 0,560 0,497 0,003 0,003 0,215 0,004 0,002 0,228 0,000 0,001 0,001 0,000 0,001 Beban kerja Butir 1 0,173 0,240 Butir 2 Butir 3 0,234 0,515 0,131 0,000 Butir 4 Butir 5 0,368-0,060 0,014 0,971 Kontrol Butir 1 Butir 2 0,546 0,382 0,000 0,012 Pernyataan dalam kuisioner dianggap valid apabila nilai hasil validitas lebih dari 0.3008. Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 5 butir pernyataan yang tidak valid yaitu pada variabel sarana kesehatan gigi butir 3 dan 6, variabel beban kerja butir 1,2, dan 5. Pernyataan-pernyataan tdak valid tersebut kemudian dihapus atau dihilangkan dari kuisioner karena masih terwakili oleh pernytaan lain pada setiap variabel. b. Kuisioner pengetahuan Berdasarkan hasil uji validitas instrument dengan 18 butir pernyataan

36 pada 43 responden diperoleh nilai r tabel dengan interval kepercayaan 95% adalah 0.3008 yang kemudian dibandingkan dengan nilai r xy total. Tabel 4. Penilaian Uji Validitas Kuisioner Pengetahuan Pertanyaann Hasil uji validitas Nilai signifikan Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 0,606 0,453 0,442 0,330 0,23 0,375 0,000 0,002 0,003 0,031 0,023 0,013 Butir 7 0,287 0,062 Butir 8 0,672 0.000 Butir 9 0,271 0,078 Butir 10 0,672 0,000 Butir 11 0,377 0,013 Butir 12 0,452 0,002 Butir 13 0,675 0,000 Butir 14 0,522 0,000 Butir 15 0,602 0,000 Butir 16 0,672 0,000 Butir 17 0,673 0,000 Butir 18 0.590 0,000 Berdasarkan tabel tersebut terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir 5, 7, dan 9. Pernyataan-pernyataan yang tidak valid antara lain tentang endodontik yang diperlukan untuk di era JKN, biaya kapitasi dialokasikan pada tindakan promotif dan preventif, dan pendataan terstruktur untuk revisi biaya kapitasi. Pernyataan-pernyataan tersebut tidak valid dapat disebabkan karena dokter gigi di daerah rural sudah memahami tentang konsep dan manajemen JKN.

37 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrument yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur. Nilai reliabilitas dilihat dari koefisien Cronbach S Alpha. Nilai Cronbach S Alpha yang diharapkan adalah 0,6-0,8 pada setiap instrumen yang digunakan. a. Kuisioner persepsi Tabel 5. Hasil uji reliabilitas kuisioner persepsi Cronbach's Alpha N of Items 0,752 22 Hasil uji reliabilitas dengan jumlah keseluruhan pernyataan adalah 0.752. Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas pada kuisioner adalah baik. b. Kuisioner pengetahuan Tabel 6. Hasil uji reliabilitas kuisioner pngetahuan Cronbach's Alpha N of Items 0.723 18 Hasil reliabilitas keseluruhan pernyataan (N) adalah 0,732, berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai reliabiltas tersebut baik.

38 K. Analisis Data Analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini berupa distribusi frekuensi. Analisis deskriptif merupakan analisis yang bertujuan untuk membuat gambaran sistematis mengenai kejadian yang diteliti. L. Etika Penelitian Penelitian ini telah dinyatakan layak etik oleh komisi etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.