Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

Model-Model User Acceptance

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN MANFAAT YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ONLINE (STUDI PADA PEMBELIAN BATIK DI JAWA TIMUR)

Pengaruh Rasa Manfaat dan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku (I Putu Sugiartha Sanjaya)

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

Analisa Minat Masyarakat Surabaya Dalam Melakukan Online Booking Hotel Berdasarkan TAM (Technology Acceptance Model)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107

NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

Studi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN PENGGUNAAN YANG DIRASAKAN TERHADAP SIKAP DAN NIAT PEMBELIAN ULANG ONLINE PADA PHEE BOUTIQ JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI TERHADAP E-GOVERNMENT PADA PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

II. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Sejak tahun 1980an, penelitian-penelitian sistem informasi telah mencoba

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

MODEL KONSEPTUAL INTENSI BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

Kualitas Informasi, dan Perceived Ease of Use terhadap Kepuasan. dengan sampel mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

PENGARUH KOMUNITAS VIRTUAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada Komunitas Virtual Pengguna BlackBerry)

BAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting dan tidak dapat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab 2 Tinjauan Pustaka

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT UNTUK MENGGUNAKAN INSTRUMEN UANG ELEKTRONIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya dan sekitarnya dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

ANALISIS EMPIRIK UNTUK MENINGKATKAN LOYALITAS PEMAIN GAME RF ONLINE DI INDONESIA

51 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

EFEKTIFITAS PELATIHAN BLOG ONLINE BAGI PENGELOLA USAHA KECIL DAN MENENGAH

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Transkripsi:

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya Oliandes Sondakh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia oliandes.sondakh@uph.edu Abstrak - Berkembangnya layanan World Wide Web dan penurunan biaya untuk mengakses internet, kecepatan internet yang semakin meningkat, perkembangan teknologi seperti video capture dan display, sistem tele/video konferensi yang semakin populer dan terjangkau untuk masyarakat umum, ikut mendorong perkembangan dunia pendidikan. Perkembangan dibidang sistem informasi tersebut semakin mendorong dan memudahkan dosen dan mahasiswa dipisahkan secara geografis untuk melakukan proses belajar mengajar secara bersama-sama. Dengan hanya menggunakan perangkat sederhana seperti: desktop atau laptop, webcam, perangkat lunak konferensi video dan internet, setiap orang dapat dengan mudah melakukan pertemuan atau diskusi secara online. Meskipun fenomena yang ada menunjukkan preferensi masyarakat yang semakin meningkat dalam melakukan proses pembelajaran secara virtual dalam kehidupan modern, namun sangat sedikit yang diketahui tentang faktor yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan program ini. Penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa selain kebergunaan (perceived usefulness), kualitas sistem (system quality) dan kualitas layanan (service quality) juga merupakan konstruksi penting dalam memastikan kesuksesan pengaplikasian sebuah sistem informasi. Selain itu, persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) juga merupakan faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi minat dalam mengadopsi sebuah sistem informasi. Kata kunci: Pendidikan jarak jauh, perceived usefulness, perceived ease of use, system quality, service quality, minat berperilaku. I. PENDAHULUAN Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong lebih banyak orang menggunakan internet. Hingga 30 Juni 2014, pengguna internet di dunia telah mencapai 3.035.749.340, dengan pengguna tertinggi di Asia sebesar 45.7 %. Di Indonesia sendiri dengan jumlah penduduk 253.609.643, pengguna internet sudah mencapai 71.190.000 (www.internetworldstats.com, diunduh pada tanggal 11 Maret 2015). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu dasyat tersebut juga berdampak pada dunia pendidikan dengan dibukanya berbagai program pendidikan jarak jauh. Dengan perkembangan layanan World Wide Web dan penurunan biaya untuk mengakses internet, kecepatan internet yang semakin meningkat, serta perkembangan teknologi sistem informasi yang semakin canggih seperti: video capture dan display, dan sistem tele/video konferensi yang semakin populer dan terjangkau untuk masyarakat umum, ikut mendorong semakin berkembangnya dunia pendidikan dengan dibukanya sistem pembelajaran jarak jauh. Hal ini karena, perkembangan teknologi tersebut semakin memudahkan dosen dan mahasiswa yang dipisahkan secara geografis untuk melakukan proses belajar mengajar secara bersamasama. Dengan hanya menggunakan beberapa perangkat sederhana, seperti: desktop atau laptop, webcam, perangkat lunak konferensi video dan internet, setiap orang dapat dengan mudah melakukan pertemuan atau diskusi secara online (Eroz-Tuga & Sadler, 2009). Meskipun fenomena yang ada menunjukkan preferensi masyarakat yang semakin meningkat dalam melakukan proses pembelajaran secara virtual dalam kehidupan modern, namun, sangat sedikit yang dapat diketahui tentang faktor yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam melakukan program pembelajaran jarak jauh ini. Leonard (1995) dalam Hyysalo (2010) menyatakan bahwa untuk dapat memotivasi para peserta dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, maka penyedia jasa perlu memahami persis pengetahuan ( kebergunaan ) apa yang dibutuhkan mereka, dan menjaga pengetahuan ini sebagai ujung tombak strategi mereka, serta menyebarkan dan memanfaatkan hal tersebut dalam meraih pasar. 31

Lebih lanjut, sejumlah model telah dikembangkan untuk menyelidiki dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat penerimaan penggunaan teknologi sistem informasi dalam organisasi. Model teoritis yang digunakan untuk mempelajari minat untuk mengadopsisebuah perilaku penggunaan meliputi Theory of Reasoned Action TRA (Ajzen & Fishbein, 1980), Technology Acceptance Model TAM (Davis et al, 1989), Theory of Planned Behaviour TPB (Ajzen, 1991). Dengan demikian, selain pengetahuan kebergunaan (perceived usefulness), kualitas sistem (system quality) dan kualitas layanan (service quality) juga merupakan konstruksi penting dalam memastikan kesuksesan sebuah sistem informasi untuk diadopsi penggunanya (DeLone dan McLean, 2004). Selain itu, persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) juga merupakan faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi minat untuk mengadopsisebuah sistem informasi (Ahn et al., 2004). I. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Hsiu (2007) secara komprehen menyatakan sistem online dan implikasinya merupakan penerus dari sistem e-commerce dan komunitas virtual. Sistem online merupakan sebuah ukuran kualitas sistem informasi berbasis web atau layanan yang disediakan oleh situs web. Dalam perkembangan sistem informasi, meskipun minat masyarakat telah tumbuh, banyak pengguna masih enggan menggunakan web sebagai media pembelajaran. Penelitian sebelumnya menunjukkan perceived usefulness dapat secara langsung dapat mempengaruhi perilaku yang ditunjukkan seseorang dalam mengadopsi teknologi sistem informasi (DeLone dan McLean, 2004). Davis et al. (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai sejauh mana konsumen percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan meningkatkan kinerjanya. Dalam konteks pembelajaran jarak jauh, menggunakan sistem pembelajaran melalui media internet akan dilihat sebagai instrumen berguna jika individu merasakan bahwa dia bisa mendapatkan informasi yang lebih cepat, dapat diandalkan dan kualitas informasi yang dapat diakses sama seperti kualitas informasi yang akan didapat apabila diakses dari melalui media tradisional. Faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengadopsi teknologi sistem informasi adalah perceived ease of use (Ahn et al., 2004). Perceived ease of use merupakan salah satu aspek yang sangat dipertimbangkan oleh pengguna internet dalam melakukan pertukaran informasi. Hal ini dapat didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya menggunakan sistem tertentu akan memudahkannya dalam melakukan proses pembelajaran dan pemahaman. Jadi lebih sederhana desain sebuah situs web atau situs web yang hanya membutuhkan beberapa langkah yang sederhana akan cenderung dapat menarik dan mempertahankan penggunanya (Davis et al., 1989). Lebih lanjut, menurut Venkatetsh dan Davis (2000) sistem yang membutuhkan sedikit langkah dalam penggunaannya atau dengan menggunakannya dapat meningkatkan performa kerja merupakan perpaduan yang tepat untuk mempertahankan penggunanya. Menurut Kotler dan Armstrong (2010), product quality memiliki pengertian sebagai sekumpulan ciri-ciri karakteristik dari barang atau jasa yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang merupakan suatu pengertian dari gabungan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut lainnya dari suatu produk, dimana dalam penelitian ini, produk tersebut merujuk pada penggunaan teknologi sistem informasi. Dalam kaitannya dengan sistem informasi, system quality mengacu pada kualitas informasi yang diberikan oleh penyedia layanan. Ukurannya meliputi dimensi seperti akurasi informasi, kelengkapan, dan format presentasi informasi (Nelson et al., 2005). Service quality mengukur dukungan keseluruhan yang dimiliki oleh sebuah sistem informasi, termasuk di dalamnya kepercayaan, respon dan personalisasi (Hsiu, 2007). Selanjutnya, DeLone dan McLean (2003) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan adalah dimensi penting dari keberhasilan sistem informasi dalam lingkungan online, di mana layanan pelanggan sangat penting, karena dalam konteks online, faktor kontak tatap muka umumnya dihilangkan. Sebuah sikap konsumen dan penilaian serta faktor eksternal dalam membangun minatmerupakan faktor penting untuk memprediksi perilaku (Hsinkuang et al., 2009). Minat dapat mengukur kemungkinan untuk mengkonsumsi suatu produk/jasa, dan semakin tinggi minat semakin tinggi kesediaan untuk mengkonsumsiproduk/jasa tersebut (Schiffman & Kanuk, 2000). Minat menunjukkan bahwa konsumen akan mengikuti pengalaman, preferensi dan faktor eksternal yang berasal dari lingkungan mereka untuk mengumpulkan informasi, mengevaluasi alternatif, dan membuat keputusan pembelian (Schiffman & Kanuk, 2000). Psikologi sosial menunjukkan bahwa minat dapat menjadi prediktor terbaik dari perilaku, karena minat mencerminkan ekspresi mandiri tentang kemungkinan mengkonsumsi, terlepas dari faktor-faktor lain yang 32

relevan yang dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan (Young et al., 1998) dalam (Torres & Gutiérrez, 2007). H1: Perceived usefulness mempengaruhi H2: Perceived Service quality mempengaruhi H3: Perceived ease of use mempengaruhi H4: Perceived System quality mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya Perceived Ease of use 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju III. HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan motode regresi berganda untuk menguji hipotesis 1 3 dan metode anlisa regresi sederhana untuk menguji hipotesis 4. Sebelum melakukan uji analisa regresi terlebih dahulu diadakan pengujian instrumen penelitian, yang meliputi validitas, reliabilitas, normalitas, heterokedastisitas, linearitas, dan multikolinearitas. Setelah diperoleh keyakinan bahwa probabilitas kesalahan yang diperoleh berada dibawah angka 0.05, maka penelitian dilanjutkan pada tahap uji regresi berganda. Uji hipotesis 1-3 Perceived Usefulness Perceived Service Quality System Quality Intention bahwa tingkat sig. uji F < 0.05 (0.000), maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang menguji menguji pengaruh perceived ease of use, perceived usefulness dan perceived service qualityterhadap perceived system quality dapat diterima. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Ada empat hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Hipotesis 1 3 bertujuan untuk menguji pengaruh dari perceived ease of use, perceived usefulness dan perceived service quality terhadap perceived system quality, sedangkan hipotesis 4 bertujuan untuk menguji pengaruh perceived system quality terhadap minat mahasiswa di Surabaya dalam memilih program pendidikan jarak jauh. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 100 orang dengan karakteristik sebagai berikut: (1) berusia min. 18 tahun; (2) pernah hadir dalam presentasi program pendidikan jarak jauh dalam 6 bulan terakhir; (3) sering menggunakan teknologi informasi (selain media sosial) untuk beraktivitas. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala likert 5 (lima), dengan skala interval sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju Nilai R menunjukkan angka 0.554 yang berarti terhadap hubungan yang moderat antara perceived ease of use, perceived usefulness dan perceived service quality, dan perceived system quality. Adjusted R 2 menunjukkan angka 0.285 yang berarti 28.5 % perceived system quality dipengaruhi oleh perceived ease of use, perceived usefulness dan perceived service quality. Berdasarkan pengujian data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

PSQ = 1.044 + 0.184PEOU + 0.128 PU + 0.404 PSQ Hal ini berarti perceived ease of use, perceived usefulness dan perceived service quality masing-masing berpengaruh positif terhadap perceived system quality sebesar 0.184, 0.128, dan 0.404 masing-masing. Nilai koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel perceived ease of use, perceived usefulness dan perceived service quality akan meningkatkan variabel perceived system quality sebesar nilai koefisien regresi masing-masing variabel. bahwa hanya hipotesis 3 yang diterima dengan tingkat sig. uji t < 0.05 (0.000), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyiperceived ease of use mempengaruhi dapat diterima. Sedangkan untuk pengujian hipotesis 1 dan 2 diperoleh hasil tingkat sig. uji t > 0.05 (0.082 & 0.233) yang berarti hipotesis yang berbunyi Perceived usefulness mempengaruhi dan Perceived Service quality mempengaruhi Perceived System Qualityditolak. Uji hipotesis 4 Berdasarkan pengujian data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: I = 0.148 + 0.912SQ Hal ini berarti perceived system quality berpengaruh positif terhadap Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabayasebesar 0.912. Nilai koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel perceived system quality akan meningkatkan variabel Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabayasebesar nilai koefisien regresi tersebut. bahwa hanya hipotesis 4 yang diterima dengan tingkat sig. uji t < 0.05 (0.000), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi Perceived system qualitymempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabayadapat diterima. IV. KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari empat hipotesis yang diajukan, hanya dua hipotesis yang dapat diterima, yaitu: bahwa tingkat sig. uji F < 0.05 (0.000), maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang menguji menguji pengaruh Perceived System quality terhadap Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya dapat diterima. H3: Perceived ease of use mempengaruhi H4: Perceived System quality mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya Sedangkan dua hipotesis lainnya, yaitu: H1: Perceived usefulness mempengaruhi H2: Perceived Service quality mempengaruhi, ditolak. Nilai R menunjukkan angka 0.652 yang berarti terhadap hubungan yang moderat antara perceived system qualitydan Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya. Adjusted R 2 menunjukkan angka 0.425 yang berarti 42.5 % Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya dipengaruhi oleh perceived system quality. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa untuk meningkatkan Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya maka system quality haruslah merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh penyelenggara program pendidikan jarak jauh. Hal ini karena proses pembelajaran akan dilakukan secara online bukan secara tata muka, sehingga penting sekali bagi penyelenggara jasa pendidikan untuk memastikan bahwa sistem yang mereka gunakan 34

adalah sistem yang memiliki kualitas baik dan bebas dari gangguan. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dapat meningkatkan persepsi akan system quality secara signifikan adalah perceived service quality. Hal ini dapat dijelaskan karena program pendidikan merupakan sektor jasa, sehingga kualitas pelayanan merupakan satu hal yang secara signifikan dipertimbangkan oleh calon mahasiswa ketika memilih program pendidikan. Perceived system quality memiliki pengaruh yang signifikan jika dibandingkan dengan dua variabel lainnya, yaitu perceived ease of use dan perceived usefulness karena responden memandang bahwa interface sebuah sistem merupakan suatu hal yang standar. Setiap kali menggunakan suatu sistem yang baru, maka proses pembelajaran dan menyesuaikan diri merupakan hal yang lumrah dilakukan. Sehingga dengan demikian, sistem interface baik yang sederhana maupun yang rumit tidak akan terlalu signifikan mempengaruhi persepsi responden akan kualitas dari suatu sistem. Lebih lanjut, perceived usefulness juga dipandang sebagai suatu yang standar. Proses pembelajaran yang berlangsung secara online tidak dapat dituntut untuk mempunyai kebergunaan yang signifikan. Hal ini karena responden menyadari bahwa dalam proses pembelajaran jarak jauh, para mahasiswa dituntut untuk lebih aktif baik dalam mencari materi pendukung, maupun dalam melakukan pendalaman materi. Karena itu responden memandang bahwa kebergunaan dari penyampaian materi atau lainnya tidak dapat dijadikan sebagai ukuran yang signifikan akan kualitas dari suatu sistem. REFERENSI [1] http://www.internetworldstats.com/stats.htm diunduh pada 11 Maret 2015 [2] Eroz-Tuga, B., &Sadler, R. (2009). Comparing Six Video Chat Tools: A Critical Evaluation By Language Teachers. Computers & Education, V.53 N.3 P.787-798 Nov 2009 [3] Leonard (1995) In Hyysalo, S. (2010). Health Technology Development And Use: From Practice-Bound Imagination To Evolving Impact. New York: Routledge. [4] Ajzen, I., & Fishbein, M. (1980). Understanding Attitudes And Predicting Social Behavior. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall. [5] Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User Acceptance Of Computer Technology: A Comparison Of Two Theoretical Models. Management Science, 35 (8), P. 982 1003. [6] Ajzen, I. (1991). The Theory Of Planned Behavior. Organizational Behavior And Human Decision Processes, 50, 179-211. [7] Delone, W. H., & Mclean, E. R. (2003). Measuring E-Commerce Success: Applying The Delone And Mclean Information Systems Success Model. International Journal Of Electronic Commerce, Vol. 9 No. 1, P. 9-30. [8] Delone, W. H., & Mclean, E. R. (2004). Measuring E-Commerce Success: Applying The Delone And Mclean Information Systems Success Model. International Journal Of Electronic Commerce, Vol. 9 No. 1, P. 31-47. [9] Ahn, T.D., Ryu, S., & Han, I. (2004). The Impact Of The Online And Offline Features On The User Acceptance Of Internet Shopping Malls. Electronic Commerce Research And Applications, Vol. 3 No. 4, Pp. 405-20. [10] Ahn, T.D., Ryu, S., & Han, I. (2003) Web Quality And Playfulness On User Acceptance In Internet Shopping Malls. Working Paper, Kaist. [11] Hsiu, F. L. (2007). The Role Of Online And Offline Features In Sustaining Virtual Communities: An Empirical Study. Internet Research Vol.17 No.2, P. 119-138. [12] V. Venkatesh, M. G. M., G.B. Davis, And F.D. Davis. (2003). User Acceptance Of Information Technology: Toward A Unified View. Mis Quarterly, 27(3), 425-478. [13] Nelson, R. R., Todd, P. A., & Wixom, B. H. (2005). Antecedents Of Information And System Quality: An Empirical Examination Within The Context Of Data Warehousing. Journal Of Management Information Systems, Vol.21 No.4, P. 199-235. [14] Hsinkuang, C., Huery, R. Y., & Yi, C. T. (2009). Influences Of Perceived Value On Consumer Purchase Intention: The Moderating Effect Of Advertising Endorser. 35

[15] Schiffman, L. G., Kanuk, L. L., & Wisenbilt, J. (2010). Consumer Behavior. New Jersey: Pearson. [16] Schiffman, L., & Kanuk, L. (2000). Consumer Behavior (7th Ed.). Wisconsin: Prentice Hall. 36