II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB II LANDASAN TEORI

ANDRI HELMI M, A.Md., SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB II KERANGKA TEORI. sekarang ini, banyak aktivitas yang dilakukan masyarakat sekarang ini yang selalu

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank Perkredita Rakyat. lembaga keuangan bank atau seringkali hanya disebut bank, dan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

1. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai peningkatan dan

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI. II Pengertian Audit Operasional. melainkan untuk menvalidasikan efektivitas prosedur. II Tujuan Audit Operasional

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri menyebabkan perubahan tata perekonomian dalam negeri yang

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Salah satu aspek pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Contoh investasi: pembelian aset seperti saham, pembelian barang modal untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perdagangan serta pembangunan nasional hingga internasional. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

Transkripsi:

II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah salah satu badan financial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. ( Herman, 2011: 1 ) Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. 2.2 Tugas Perbankan Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah seperti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini akan diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1999. 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dengan Bank Indonesia berwenang :

7 a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya. b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada : Operasi pasar terbuka dipasar uang, baik mata uang rupiah maupun valas. Penetapan tingkat diskonto. Penetapan cadangan wajib umum, Pengaturan kredit dan pembiayaan. c. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar yang telah ditetapkan. d. Mengelola cadangan devisa. 2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. Dalam tugas menjaga dan mengatur kelancaran system pembayaran Bank Indonesia berwenang: a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa system pembayaran. b. Mewajibkan penyelenggaraan jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya. c. Menggunakan penggunaan alat pembayaran. d. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayarn antar bank.

8 e. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan nilai yang sama. 3. Mengatur dan Mengawasi Bank Dalam hal mengatur dan mengawasi Bank Indonesia berwenang: a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-hatian. b. Memberikan dan mencabut izin usaha bank. c. Memberikan izin pembukaan, pentupan dan pemindahan kantor. d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank. e. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan usaha tertentu, f. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia terhadap suatu transaksi. 2.3 Lembaga perbankan Indonesia terdiri atas: 1. Bank sentral Bank yang mempunyai tugas sebagai pengawas Perbankan. Sebagai otoritas moneter, Bank Sentral tidak melakukan usaha perbankan umum, dalam arti tidak menghimpun dana dari masyarakat, dan tidak memberikan kredit kepada masyarakat. Di Indonesia yang bertindak sebagai bank sentral adalah Bank Indonesia.

9 2. Bank Umum Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang salah satu kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 3. Bank Perkereditan Rakyat Bank yang melaksanakan kegiatannya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak boleh memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. ( Herman, 2010: 21 ) 2.4 Bank Sebagai Lembaga Perkereditan 2.4.1 Pengertian kredit Kredit berasal dari kata Credo yang berarti saya percaya, yaitu kepercayaan kepada kemampuan seseorang untuk membayar. Kepercayaan ini didasarkan atas sebuah perjanjian. Kredit bank juga menggunakan sistem kepercayaan kepada seseorang untuk menggunakan dana bank sebagai modal dan deposito. Menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. ( Kasmir, 201: 98 )

10 2.4.2 Tujuan dan Fungsi Kredit a. Tujuan Kredit Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan pemberi kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Dalam Praktiknya tujuan pemberian suatu kredit sebagai berikut: 1. Mencari keuntungan Tujuan utama pemberi kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2. Membantu Usaha Nasabah Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu nasabah yang memerlukanb dana, baik dana untuk investasi maupun dana modal kerja. 3. Membantu Pemerintah Tujuan lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang. Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit bearti adanya kucuran dana dalam rangka meningkatkan pembangunan.

11 b. Fungsi Kredit Fungsi kredit dalam perekonomian adalah: 1. Untuk meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika uang hanya disimpan saja dirumah tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. 2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 3. Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 4. Meningkatkan peredaran uang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

12 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. 6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa lagi bagi nasabah yang memang modalnya pas-pasan. 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapat Semakin banyak kredit disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam meningkatkan pendapatan. 8. Untuk meningkatkan hubungan Internasional Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antar si penerima kredit dengan si pemberi kredit. ( Kasmir, 2010: 10 ) 2.5 Jenis Kredit Jenis kredit menurut sifat penggunaanya : 1. Kredit Konsumtif Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis terpakai untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian kredit ini tidaklah bernilai bila kita tinjau dari segi utility uang, tetapi hanya untuk membantu seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya. Tentulah dapat

13 dimaklumi bahwa pada dasar nya kredit jenis ini malahan akan memberatkan yang bersangkutan oleh karena itu lubang-lubang kehidupannya akan bertambah dalam sehingga untuk keluar dari kesulitan dalam arti mengembalikan kredit akan terasa sangat berat. 2. Kredit Produktif Kredit ini ditunjukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Sebagaimana telah disinggung terdahulu dalam fungsi kredit, maka melalui kredit produktif inilah suatu utilty uang dan barang dapat terlihat dengan nyata. Tegasnya kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi. ( Kasmir, 2010; 104 ) 2.6 Pengertian Suku Bunga Definisi Suku bunga menurut ( Kasmir, 2003: 133 ) Suku bunga adalah bunga bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Atau bisa diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah ( yang memiliki simpanan ) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada pihak bank ( nasabah yang memiliki pinjaman ).

14 2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga : Kebutuhan Dana Jika bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan bank agar dana tersebut terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping promosi yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam arti bunga simpanan dan bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan pemerintah. Jangka Waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman akan semakin tinggi bunganya. Kualitas Jaminan Semakin likuit jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Reputasi Perusahaan Perusahaan yang bonafid sangat menentukan suku bunga karena perusahaan tersebut resiko kredit macetnya kecil. Produk yang kompetitif

15 Maksudnya produk yang dibiayai laku dipasaran. Hubungan baik Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama dan nasabah biasa. Ini didasarkan keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Risiko Risiko merupakan faktor yang penting yang digunakan oleh bank untuk menentukan besarnya suku bunga. Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit, biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafid. ( Kasmir, 2010: 132 ) 2.8 Jenis Bunga Jenis bunga yang didasarkan atas sifat bunga yaitu: a. Bunga Tetap ( Fixed Interest ) dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan berubah selama periode tertentu sesuai kesepakatan. b. Bunga Mengambang ( Floating Interest ) dalam sistem ini, tingkat suku bunga bank akan mengikuti naik turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Menurut perhitungan bunga kredit terhadap pokok kredit ( Kasmir, 2010: 125 ) a. Bunga Flat ( Flat Interest ) merupakan metode pembebanan suku bunga kredit yang rata setiap kali angsuran, atau total angsuran pokok, maupun angsuran bunga

16 sama setiap kali angsuran atau setiap bulan. Metode flat ini sering digunakan oleh Bank Perkereditan Rakyat atau beberapa lembaga pembiayaan. b. Bunga Efektif ( Effective Interest ) pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan. c. Bunga Anuitas ( Anuity Interest ) bunga anuitas boleh disertakan dengan bunga efektif. Dalam hal ini anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik, porsi angsuran akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil. 2.9 Komponen Suku Bunga Komponen dalam menentukan suku bunga kredit a. Total Biaya Dana ( Cost of Fund ) Total biaya dana merupakan biaya untuk memperoleh simpanan setelah ditambah dengan cadangan wajib yang ditentukan pemerintah. Biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana melalui produk simpanan. Semakin besar/ mahal bunga yang dibebankan, maka semakin tinggi pula biaya dananya. b. Laba yang Diinginkan Laba yang diinginkan merupakan laba atau keuntungan yang ingin diperoleh bank dan biasanya dalam presentase tertentu. Penentuan besarnya laba juga

17 sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. Dalam hal ini biasabya bank disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah untuk pengusaha kecil, maka labanya pun berbeda dengan yang komersil. c. Cadangan Resiko kredit Macet Cadangan resiko kredit macaet merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang diberikan, karena setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, pihak bank perlu mencadangkan sebagai sikap bersiaga menghadapinya. d. Biaya Operasi Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Biaya ini terdiri dari dari biaya gaji, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya. e. Pajak Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya. ( Kasmir, 2010 : 132 )