1. Contoh lembar kerja uji preferensi berpasangan. 2. Contoh lembar kerja uji penerimaan dengan peringkat

dokumen-dokumen yang mirip
UJI ORGANOLEPTIK Pengujian Pembedaan ( Defferent Test Paired comparison Dual comparation Triangle test Dual Standard

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

TELUR ASIN PENDAHULUAN

PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

Chemistry In Our Daily Life

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

Proses Pembuatan Madu

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

JENIS KEJU DAN PEMBUATAN KEJU

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Denpasar, selama 3 bulan mulai dari Tanggal 21 Februari sampai dengan 22 Mei

Karakteristik mutu daging

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

PAPER BIOKIMIA PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

PRODUK LEBAH MADU PROPOLIS ROYAL JELLY POLLEN

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

Transkripsi:

UJI ORGANOLEPTIK Uji organoleptik mencakup teknik pengukuran respon manusia terhadap pangan yang akurat dan upaya meminimisasi bias manusia terhadap produk pangan tertentu yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Selain itu hasil uji organoleptik juga berfungsi sebagai informasi yang penting mengenai karakteristik organoleptik suatu produk bagi ahli pangan, pengembang produk, dan manajer suatu perusahaan bidang riset dan pengembangan produk. Hasil pelaksanaan uji organoleptik diperoleh data yang bersifat kualitatif, kemudian sebelum dilakukan analisis statistika data kualitatif tersebut dikuantifikasi hingga diperoleh data yang berupa angka. Data yang terkumpul biasanya mempunyai variasi yang cukup tinggi, karena respon para penguji (panelis) sulit dikontrol. Hasil uji organoleptik dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti pembuatan produk baru, pengembangan suatu produk, perbaikan produk, pengendalian mutu, studi penyimpanan, dan pengembangan pengolahan. Pelaksanaan uji organoleptik yang berorientasi pada produk harus dilakukan di tempat yang terkendali, yaitu ditempatkan pada suatu bilik, sehingga keputusan yang diberikan oleh panelis adalah murni dari dirinya sendiri dan tidak saling mempengaruhi antar teman sekitarnya. Produk harus diberi kode tertentu. Kode produk berasal dari tiga angka acak, bahkan pengujian yang lebih teliti harus bisa memanipulasi pencahayaan agar tidak ada bias terhadap warna produk. Data yang diperoleh dari hasil uji organoleptik dapat berbentuk frekuensi, peringkat (ranking), maupun data numerik kuantitatif. Bentuk data ini tergantung pada tipe skala pengukuran yang digunakan. Skala pengukuran dalam uji organoleptik diantaranya adalah skala nominal, ordinal dan interval, sedangkan skala rasio tidak ditemukan dalam uji organoleptik. Pengujian yang berorientasi pada konsumen yang biasa diterapkan ialah uji preferensi, uji penerimaan, dan uji kesukaan (hedonik). Pada uji preferensi panelis diminta untuk memilih salah satu di antara dua produk yang kelihatannya sama yang telah diberi kode dengan 3 digit angka acak yang berbeda. Penyajian produk harus mempunyai peluang yang sama dalam penyusunan, yaitu antara

produk A yang pertama kemudian B (AB) atau B yang pertama kemudian A (BA) dan cara penyajiannya harus serentak dengan susunan yang telah ditentukan. Uji penerimaan digunakan untuk mengetahui derajat penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Uji kesukaan (hedonik) didesain untuk mengukur derajat kesukaan pada suatu produk. Uji ini menggunakan skala kategori yang dimulai dari amat sangat menyukai hingga amat sangat tidak menyukai dengan angka kategori yang bermacam-macam, tetapi yang biasa digunakan adalah 5 9. 1. Contoh lembar kerja uji preferensi berpasangan Nama :. Tanggal :. Rasakan dua produk kefir di hadapan Saudara, mulailah dengan produk yang berada di sebelah kiri. Lingkarilah kode produk yang Saudara pilih. Saudara hanya diperbolehkan memilih satu produk. Dikira-kira saja bila Saudara raguragu. Terima kasih. 495 607 2. Contoh lembar kerja uji penerimaan dengan peringkat Nama :. Tanggal :. Silakan mencicipi masing-masing naget ayam dengan urutan seperti urutan kode produk yang tertulis di bawah ini. Tandailah produk tersebut dengan angka 1 pada tekstur naget yang paling dapat diterima, angka 2 pada tekstur naget yang dapat diterima berikutnya, demikian seterusnya untuk angka 3 dan 4. Jangan memberikan peringkat yang sama terhadap dua produk atau lebih. Terima kasih. Kode produk Peringkat

3. Contoh lembar kerja uji kesukaan (9 kategori) Nama :. Tanggal :. Silakan mencicipi masing-masing telur asin dengan urutan dari kiri ke kanan seperti urutan kode produk pada lembar kerja ini. Tunjukkan tingkat kesukaan Saudara dengan memberi tanda V pada derajat kesukaan dan kode produk yang sesuai. Terima kasih. Kode Produk 357 438 475 581 398 568 482 373 450 519 402 307 Amat sangat menyukai Sangat menyukai Menyukai Agak menyukai Bukannya menyukai maupun tidak menyukai Agak tidak menyukai Tidak menyukai Sangat tidak menyukai Amat sangat tdk. menyukai Contoh lembar kerja untuk warna (5 kategori) Putih kekuningan Kekuningan Kuning Sangat kuning Orange 357 438 475 581 398 568 482 373 450

YOGHURT DAN KEFIR YOGHURT Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu yang memiliki citarasa khas sebagai hasil fermentasi oleh bakteri asam laktat seperti Streptococcus thermophilus, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus bulgaricus dll. dengan viskositas yang relatif tinggi, kompak dan bersifat kohesif. Dahulu penggunaan starter Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus perbandingannya adalah 1:1. Produk susu ini memiliki kadar asam (0,5-1,5) %, laktosa (2,5-4,5) dan ph 3,5-5, tampak lebih kental daripada susu, rasanya asam dan teksturnya halus. Yoghurt merupakan bahan pangan dengan nilai gizi tinggi dan mudah dicerna karena sebagian komponennya telah dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana misalnya glukosa, galaktosa dan asam amino. Komposisi yoghurt menurut Standar Nasional Indonesia No. 0717 tahun 1983 ialah lemak maksimum 3,8%, bahan kering tanpa lemak minimum 8,2 %, abu maksimum 1%. Sifat dan mutu produk fermentasi ditentukan oleh sifat dan mutu bahan dasarnya. Perubahan terjadi akibat aktivitas mikroorganisme dan interaksi antara hasil degradasi oleh enzim maupun mukroorganisme dengan komponen bahan dasarnya. Proses produksi yoghurt meliputi separasi atau standarisasi, homogenisasi, pasteurisasi, inokulasi starter, pemeraman dan penyimpanan pada suhu rendah. Secara garis besar yoghurt terdiri dari 2 jenis, yaitu set yoghurt dan stirred yoghurt, dari 2 jenis ini timbul istilah drinking yoghurt, frozen yoghurt, concentrated yoghurt dll. Perbedaan masing-masing jenis yoghurt ini terletak pada proses produksi, penampakan produk dan cara penyimpanannya. KEFIR Kefir merupakan minuman populer di daerah pegunungan Kaukasus, Rusia yang merupakan hasil fermentasi susu dengan mikroorganisme tertentu. Produk fermentasi ini mengandung asam laktat, alkohol dan gas yang dibuat dari

susu sapi, kambing dan domba. Bahan baku yang dapat diolah menjadi kefir adalah susu penuh, skim atau campuran susu penuh. Ciri khusus kefir adalah dalam proses fermentasinya dipakai bibit kefir (kefir grains). Bibit kefir berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan, granula tidak teratur, ukuran kurang lebih sebesar biji gandum dengan diameter (2-3) mm. Struktur bibit kefir berlipatan pada permukaannya yang terbentuk dari penebalan berbagai mikroorganisme dalam bibit kefir. Penampakan bibit kefir dalam kondisi kering seperti bunga kol, sedangkan selama pertumbuhan aktif berwarna putih. Bibit kefir terdiri dari bakteri dan khamir. Kefir grains mengandung koloni bakteri seperti Lactobacillus caucasium dan Streptococcus lactis serta yeast yaitu Torula kefir dan Sacharomyces kefir yang hidup secara simbiosis. Bibit kefir mengandung 70% Lactobacillus, 20% Streptococcus dan 5% khamir. Komposisi kefir yaitu protein 4%, lemak 2,6%, laktosa 2,8% dan 1,01% asam laktat. Kefir mengandung (0,9 1,1)% alkohol dan CO 2 yang menyebabkan produk kefir menjadi berbuih. Proses produksi kefir dengan menginokulasikan (3-5)% bibit kefir kedalam susu pasteurisasi, diinkubasikan pada suhu 23 0 C selama (18-20) jam. Secara tradisional kefir diproduksi dengan inkubasi (23-25) 0 C selama semalaman hingga diperoleh keasaman 40 0 SH. Pemasaran kefir yang diproduksi biasanya dilakukan dengan penambahan gula sebagai penambah citarasa serta pengawet dan diletakkan pada suhu refrigerator. Cara Pembuatan Yoghurt Alat dan Bahan Susu Alkohol Starter yoghurt Panci Pengaduk Kertas Tisu Kompor Bunsen

Prosedur Kerja Susu - Dipasteurisasi pada susu 72 0 C selama 15 detik - Didinginkan di tempat aseptis sampai 42 0 C (3, 4, 5) % Starter - Diinokulasikan dan diaduk dengan hati-hati - Diinkubasikan pada 42 0 C selama 5 jam atau pada suhu ruang selama 18 jam - Dipanen bila telah mendapat produk yang halus dan kompak Hasil Yoghurt Pembahasan

BAKSO Daging dapat berasal dari berbagai jenis hewan ternak atau ikan. Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk dari hasil pengolahan jaringan tersebut yang dapat dikonsumsi dan tidak menimbulkan gangguan bagi yang mengkonsumsinya. Daging merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi. Protein adalah komponen bahan kering terbesar pada daging. Nilai nutrisi daging yang tinggi, diakibatkan kandungan asam amino essensial yang lengkap dan seimbang. Daging mengandung air ±75%, protein ±19 %, substansi protein yang larut ± 3,5% dan lemak ± 2,5%. Nilai kalori daging banyak ditentukan oleh kandungan lemak intraseluler di dalam serabut otot yang disebut marbling. Berdasarkan keadaan fisik, daging dapat dibedakan menjadi daging segar, daging beku, daging masak, daging asap dan daging olahan. Dalam proses pengolahan daging terdapat suatu teknologi yang disebut teknologi restrukturisasi. Teknologi restrukturisasi bertujuan untuk menghasilkan produk daging yang mempunyai nilai tambah melalui pengolahan potongan karkas yang bermutu rendah. Tujuan dari restrukturisasi daging adalah mengefektifkan komponen karkas dengan cara mengolahnya menjadi suatu produk siap masak. Pengolahan daging bisa berupa mengubah daging menjadi bakso. Bakso merupakan makanan olahan daging yang dalam penyajiannya dapat digabung dengan pemberian kuah dan mie. Bakso dibuat dengan cara menggiling daging dan bumbu sampai halus, lalu ditambahkan dengan tepung. Proses penggilingan daging harus dicampur dengan es batu secukupnya, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya denaturasi protein pada daging. Cara Pembuatan Bakso Alat dan Bahan Daging Tepung tapioka Panci Merica Bawang putih Ulegan Garam Telur Grinder Es batu Pisau dan telenan Ayakan

Prosedur Pembuatan Daging - Digiling beserta garam dan es batu - Ditambahkan bahan lain dan bumbu yang sudah dihaluskan (tepung tapioka, telur, garam, merica, bawang putih) - Dicampur - Dicetak, direbus dalam dua tempat berbeda, dengan suhu berbeda pula (I: panci pertama suhu 45 0 C selama 15 menit, bila bakso mengapung dipindahkan pada, II: panci ke dua suhu 100 0 C selama 30 menit) Bakso Pembahasan

TELUR ASIN Telur adalah salah satu sumber protein hewani, memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, bergizi tinggi, mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur mengandung protein 13 %, lemak 12 %, vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial dan mineral, seperti: zat besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50 %) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh telur, mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan mutu telur. Mutu telur ditentukan oleh: 1) Mutu bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur) 2) Mutu bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur). Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain adalah akibat udara dalam isi telur keluar, sehingga derajat keasaman naik atau dikarenakan keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer, sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.

Beberapa proses pengawetan telur utuh dapat berupa pengawetan dengan proses pendinginan, proses pembungkusan kering, pelapisan dengan minyak atau parafin. Telur asin merupakan salah satu metode untuk mengawetkan telur. Teknik mengasinkan telur memiliki tujuan untuk memperpanjang masa simpan telur sekaligus menambah citarasa telur. Pembuatan Telur Asin Alat dan bahan Telur puyuh Air Timbangan Garam Abu gosok Baskom Batu bata merah Sendok Ulegan Prosedur Pembuatan (Perendaman garam jenuh) Telur puyuh - Dibersihkan - Dimasukkan dalam larutan garam selama 7 hari (pembuatan larutan garam: air dipanaskan, garam dimasukkan, diaduk hingga larut, larutan garam didinginkan) Telur asin Prosedur Pembuatan (Pemeraman dengan serbuk bata merah) Telur puyuh - Dibersihkan - Dibalut dengan adonan bata (pembuatan adonan bata merah: bata merah dihaluskan, dicampur dengan garam, tambahkan sedikit air). - Disimpan selama 7 hari - Direbus Telur asin

Prosedur Pembuatan (Pemeraman dengan abu gosok) Telur puyuh - Dibersihkan - Dibalut dengan adonan abu (pembuatan adonan abu: abu dicampur dengan garam, tambahkan sedikit air). - Disimpan selama 7 hari - Direbus Telur asin Pembahasan :

MADU CAIR Madu adalah cairan alami yang mempunyai rasa manis, dihasilkan oleh lebah madu dengan bahan baku nektar/sari bunga tanaman atau bagian lain dari tanaman. Nektar merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula. Lebah madu memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk gula. Perubahan nektar menjadi madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nektar ke sarang lalu diberikan kepada lebah pekerja lain untuk dicampur dengan air liur di mulut dan dihilangkan airnya untuk mencegah terjadinya peragian. Lebah pekerja mengunyah sambil menambah diastase atau invertase lalu memproses bahan tadi menjadi madu. Bentuk madu berupa cairan kental berwarna bening atau kuning pucat sampai kuning kecoklatan. Madu mengandung 294 kalori; 9,5 gram karbohidrat; 24 gr air; 16 mg fosfor; 5 mg kalsium; dan 4 mg vitamin C. Dalam madu juga terdapat substan-substan mineral seperti natrium, magnesium, besi dan kalium. Juga ada vitamin-vitamin dan hormon yang berguna untuk proses metabolisme tubuh. Kandungan gulanya juga sangat tinggi seperti 415 fruktosa, 35% glukosa, 1.9 % sukrosa dan kandungan lain seperti tepung sari ditambah enzim pencernaan, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan antibiotika. Madu yang sengaja ditambah air memiliki rasa dan aroma yang berbeda. Madu yang ditambah air mengalami fermentasi, sehingga tercium bau alkohol, namun tidak selalu kuat. Liquid honey dapat berupa raw honey atau madu yang sudah dipasteurisasi. Bentuk cair terjadi karena partikel halus, butiran pollen, dan gelembung udara sudah disingkirkan dengan centrifuge atau gravitasi. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan madu menjadi lebih cair bila disimpan. Proses pasteurisasi juga menyebabkan madu menjadi lebih cair. Pasteurisasi pada madu dapat membunuh osmophilic yeast (jamur yang dapat hidup pada kelembaban rendah, kadar air dibawah 18 %) dan memperlambat kristalisasi madu. Madu cair akan lebih tahan lama. Pasteurisasi dilakukan pada suhu 70 0 C selama 2 menit, sehingga tidak merusak nutrien madu.

Pembahasan :