No. 48/08/72/Th. XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2017 SEBESAR 71,92 PADA SKALA 0-100 Kebahagiaan Sulawesi Tengah tahun 2017 berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) sebesar 71,92 pada skala 0-100. Kebahagiaan Sulawesi Tengah tahun 2017 merupakan indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi, yaitu Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). Kontribusi masing-masing dimensi terhadap Kebahagiaan Sulawesi Tengah adalah Kepuasan Hidup 34,80 persen, Perasaan (Affect) 31,18 persen, dan Makna Hidup (Eudaimonia) 34,02 persen. Nilai indeks masing-masing dimensi Kebahagiaan adalah sebagai berikut: (1) Kepuasan Hidup sebesar 71,14; (2) Perasaan (Affect) sebesar 70,08; dan (3) Makna Hidup (Eudaimonia) sebesar 74,40. Seluruh indeks dimensi diukur pada skala 0-100. 1. Perkembangan Kebahagiaan Sulawesi Tengah Tahun 2014 dan 2017 Kebahagiaan Sulawesi Tengah merupakan indeks komposit yang dihitung secara tertimbang menggunakan dimensi dan indikator dengan skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia. Sebaliknya, semakin rendah nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan penduduk yang semakin tidak bahagia. Metode pengukuran Kebahagiaan tahun 2017 mengalami perubahan, karena terdapat penambahan cakupan indeks dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2014, Kebahagiaan hanya menggunakan Kepuasan Hidup. Sedangkan pada tahun 2017, Kebahagiaan ditambahkan Perasaan (Affect) dan Makna Hidup (Eudaimonia). Perubahan lainnya, pada tahun 2017, Kepuasan Hidup terbagi menjadi 2 (dua) subdimensi, yaitu: Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial. Gambar 1. Perkembangan Kebahagiaan Sulawesi Tengah Tahun 2014 dan 2017 80 70 60 50 2014 2017 71,92 b 67,92 a 68,76a a Metode 2014: Kebahagiaan diukur menggunakan 1 (satu) dimensi, yaitu: Kepuasan Hidup. b Metode 2017: Kebahagiaan diukur menggunakan 3 (tiga) dimensi, yaitu: Kepuasan Hidup, Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). 1
Kebahagiaan Sulawesi Tengah tahun 2017 yang dihitung dengan menggunakan Metode 2014, lebih tinggi dibanding tahun 2014. Pada tahun 2017 sebesar 68,76 sedangkan pada tahun 2014 sebesar 67,92. Dengan demikian, telah terjadi peningkatan indeks sebesar 0,84 poin. Kebahagiaan Sulawesi Tengah tahun 2017 sebesar 71,92. Besarnya indeks masing-masing dimensi penyusun Kebahagiaan Sulawesi Tengah, yaitu: (1) Kepuasan Hidup sebesar 71,14 ( Subdimensi Kepuasan Hidup Personal sebesar 63,86 dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial sebesar 78,42); (2) Perasaan (Affect) sebesar 70,08; dan (3) Makna Hidup (Eudaimonia) sebesar 74,40. Seluruh indeks diukur pada skala 0-100. Berdasarkan Kebahagiaan Sulawesi Tengah 2017 tersebut, masing-masing dimensi dan subdimensi memiliki kontribusi sebagai berikut: Kepuasan Hidup 34,80 persen (dengan Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Kepuasan Hidup Sosial, masing-masing 50 persen terhadap Kepuasan Hidup), Perasaan (Affect) 31,18 persen, dan Makna Hidup (Eudaimonia) 34,02 persen. 2. Indikator Penyusun Kebahagiaan Sulawesi Tengah Tahun 2017 Indikator penyusun Kebahagiaan Sulawesi Tengah dapat dilihat pada grafik radar (spider chart) di Gambar 2. indikator tertinggi adalah Keharmonisan Keluarga 83,88 yang merupakan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial. Sementara indeks indikator terendah adalah Pendapatan Rumah Tangga 59,92 yang merupakan Subdimensi Kepuasan Hidup Personal. Selain indikator Pendapatan Rumah Tangga, masih terdapat beberapa indikator lain yang memiliki indeks dibawah 70 yaitu Pendidikan dan Keterampilan, Pekerjaan/Usaha/Kegiatan Utama, Kesehatan, Kondisi Rumah dan Fasilitas Rumah, Perasaan Tidak Khawatir/Cemas, serta Pengembangan Diri. Gambar 2. Indikator Penyusun Kebahagiaan Sulawesi Tengah Tahun 2017 Keterangan: Kepuasan Hidup Subdimensi Kepuasan Hidup Personal Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial Perasaan (Affect) Makna Hidup (Eudaimonia) Catatan: indikator diukur pada skala 0-100. Titik pada grafik menunjukkan besaran indeks pada setiap indikator. Semakin jauh titik dari sumbu menunjukkan semakin tinggi besaran indeksnya. Hubungan Positif dengan Orang Lain Pengembangan Diri Penguasaan Lingkungan Kemandirian Perasaan Tidak Tertekan Tujuan Hidup Penerimaan Diri 76,32 74,93 65,72 72,37 77,31 Perasaan Tidak Khawatir/Cemas Perasaan Senang/Riang/ Gembira Pendidikan dan Keterampilan Pekerjaan/Usaha/ Kegiatan Utama Pendapatan Rumah Tangga 78,66 60,06 66,65 59,92 68,86 64,56 74,49 70,57 64,67 78,71 77,05 77,80 77,17 Kondisi Keamanan 83,88 Keadaan Lingkungan Kesehatan Keharmonisan Keluarga Ketersediaan Waktu Luang Hubungan Sosial Kondisi Rumah dan Fasilitas Rumah Pada Perasaan (Affect), indikator yang memiliki indeks tertinggi adalah Perasaan Senang/Riang/Gembira dalam menjalani kehidupannya sehari-hari pada tingkatan 77,05, sementara yang terendah adalah Perasaan Tidak Khawatir/Cemas pada tingkatan 64,67. 2
Pada Makna Hidup (Eudaimonia), indikator yang memiliki indeks tertinggi adalah Penerimaan Diri (78,66), sebaliknya yang terendah adalah Pengembangan Diri (65,72). Dapat disimpulkan, bahwa penduduk Sulawesi Tengah pada umumnya mampu secara positif menerima apapun kondisi yang terjadi/dialaminya dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak mencerminkan keputusasaan. Sementara itu, tingkat pengembangan potensi diri (upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya) relatif rendah. 3. Kebahagiaan Sulawesi Tengah Menurut Beberapa Karakteristik Untuk memahami lebih jauh dan membandingkan antar karakteristik yang berkaitan dengan tingkat kebahagiaan, kepuasan hidup, perasaan, serta makna hidup, maka Kebahagiaan Sulawesi Tengah disajikan menurut beberapa karakteristik. Kategori karakteristik tersebut adalah klasifikasi wilayah yang mencakup perkotaan (urban) dan perdesaan (rural). Sementara itu, karakteristik lainnya meliputi jenis kelamin, status perkawinan, dan kelompok umur. Klasifikasi Wilayah Kebahagiaan penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding penduduk yang tinggal di perdesaan. Nilai Kebahagiaan di perkotaan sebesar 75,60, sedangkan di perdesaan sebesar 70,46. Dilihat dari ketiga dimensi penyusun Kebahagiaan, penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan secara konsisten memiliki indeks yang lebih besar dibanding di wilayah perdesaan. Pola yang serupa terdapat pada Subdimensi Kepuasan Hidup Personal yang menunjukkan bahwa penduduk di wilayah perkotaan memiliki indeks yang lebih tinggi (67,92). Namun, pola yang berbeda ditunjukkan pada Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial. Pada subdimensi ini, penduduk yang tinggal di wilayah perdesaan memiliki indeks yang lebih tinggi (78,56). Gambar 3.1. Kebahagiaan Sulawesi Tengah Menurut Klasifikasi Wilayah, 2017 75,60 75,33 73,00 78,49 72,77 70,41 70,46 67,99 Gambar 3.2. Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Sosial Menurut Klasifikasi Wilayah, 2017 67,92 62,25 78,09 78,56 Perkotaan Perdesaan Kepuasan Hidup Personal Kepuasan Hidup Sosial Kebahagiaan Kepuasan Hidup Perasaan (Affect) Makna Hidup (Eudaimonia) Perkotaan Perdesaan 3
Jenis Kelamin Kebahagiaan penduduk laki-laki sebesar 71,96, nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai indeks penduduk perempuan yang sebesar 71,88. Dilihat dari tiga dimensi penyusun Kebahagiaan, terdapat pola yang serupa pada Perasaan (Affect) dan Makna Hidup (Eudaimonia). Perasaan (Affect) laki-laki lebih tinggi dari perempuan, masing-masing dengan indeks sebesar 70,32 dan 69,85. Makna Hidup (Eudaimonia) laki-laki lebih tinggi dari perempuan, masingmasing dengan indeks sebesar 75,51 dan 73,33. Namun, pada Kepuasan Hidup penduduk perempuan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki, masing-masing dengan indeks sebesar 72,28 dan 69,96. Gambar 4. Kebahagiaan Sulawesi Tengah Menurut Jenis Kelamin, 2017 75,51 71,96 71,88 72,28 73,33 69,96 70,32 69,85 Laki-Laki Kebahagiaan Perasaan (Affect) Perempuan Kepuasan Hidup Makna Hidup (Eudaimonia) Status Perkawinan Kebahagiaan penduduk yang belum menikah cenderung lebih tinggi (77,55) dibanding penduduk dengan status perkawinan yang lain. Pola yang sama juga terlihat pada ketiga dimensi penyusun indeks, yaitu penduduk yang belum menikah memiliki indeks yang tertinggi dibandingkan penduduk dengan status perkawinan yang lain. Selanjutnya, dilihat dari Subdimensi Kepuasan Hidup Personal, penduduk yang belum menikah memiliki indeks tertinggi (72,17) dibandingkan penduduk dengan status perkawinan yang lain. Namun pada Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial, indeks tertinggi terdapat pada penduduk yang sudah menikah (76,47). Gambar 5.1. Kebahagiaan Sulawesi Tengah Menurut Status Perkawinan, 2017 74,93 72,65 71,53 71,20 71,09 71,38 68,19 69,05 70,85 67,83 68,14 68,37 69,55 66,56 68,83 64,19 Belum Menikah Menikah Cerai Hidup Cerai Mati Kebahagiaan Perasaan (Affect) Kepuasan Hidup Makna Hidup (Eudaimonia) 4
Gambar 5.2. Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Sosial Menurut Status Perkawinan, 2017 72,17 63,83 58,44 62,56 79,32 78,36 75,81 79,36 Kepuasan Hidup Personal Kepuasan Hidup Sosial Belum Menikah Menikah Cerai Hidup Cerai Mati Kelompok Umur Kebahagiaan penduduk cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya umur. Penduduk dengan umur 24 tahun ke bawah memiliki Kebahagiaan tertinggi sebesar 75,13, hal yang sama terjadi pada ketiga dimensi penyusun indeks kebahagiaan. Pola yang sama juga terlihat pada Subdimensi Kepuasan Hidup Personal, sedangkan pada Subdimensi Kepuasan Penduduk Sosial, nilai indeks cenderung semakin meningkat seiring bertambahnya umur. 75,13 Gambar 6.1. Kebahagiaan Sulawesi Tengah Menurut Kelompok Umur, 2017 79,08 75,16 72,89 73,33 73,98 71,85 70,86 71,81 71,22 71,24 71,06 69,36 70,11 71,00 71,64 24 Tahun 25-40 Tahun 41-64 Tahun 65 Tahun Kebahagiaan Perasaan (Afeksi) Kepuasan Hidup Makna Hidup (Eudaimonia) Gambar 6.2. Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Sosial Menurut Kelompok Umur, 2017 68,05 63,43 63,92 63,34 77,73 78,29 78,52 78,78 Kepuasan Hidup Personal Kepuasan Hidup Sosial 24 Tahun 25-40 Tahun 41-64 Tahun 65 Tahun 4. Kebahagiaan Menurut Provinsi Sebaran nilai Kebahagiaan menurut provinsi dapat dilihat pada Gambar 7. Terdapat 24 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang memiliki nilai Kebahagiaan di atas angka nasional. Hal ini berarti mayoritas provinsi di Indonesia sudah memiliki nilai Kebahagiaan di atas angka nasional. 5
Kebahagiaan antar provinsi bervariasi dengan rentang antara 67,52 sampai dengan 75,68. Tiga provinsi yang memiliki nilai Kebahagiaan tertinggi secara berturut-turut adalah Provinsi Maluku Utara (75,68), Maluku (73,77), dan Sulawesi Utara (73,69). Sedangkan Provinsi Papua, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur merupakan tiga provinsi yang memiliki Kebahagiaan terendah dengan nilai indeks masing-masing sebesar 67,52; 68,41; dan 68,98. Secara nasional, Kebahagiaan Sulawesi Tengah sebesar 71,92 berada pada urutan ke-14, sedangkan untuk skala regional di Pulau Sulawesi angka indeks Sulawesi Tengah tersebut berada pada urutan ke-3 di bawah Sulawesi Utara (73,69), dan Gorontalo (73,19). Gambar 7. Kebahagiaan Penduduk Menurut Provinsi, 2017 Papua Sumatera Utara Nusa Tenggara Timur Lampung Jawa Barat Banten Sulawesi Barat Kalimantan Barat Jambi Bengkulu Indonesia Nusa Tenggara Barat Jawa Timur Kalimantan Tengah Jawa Tengah Sulawesi Tenggara DKI Jakarta Papua Barat Kep. Bangka Belitung Riau Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Aceh Sumatera Selatan Kalimantan Selatan Sumatera Barat Bali DI Yogyakarta Kepulauan Riau Gorontalo Kalimantan Utara Kalimantan Timur Sulawesi Utara Maluku Maluku Utara 67,52 68,41 68,98 69,51 69,58 69,83 70,02 70,08 70,45 70,61 70,69 70,7 70,77 70,85 70,92 71,22 71,33 71,73 71,75 71,89 71,91 71,92 71,96 71,98 71,99 72,43 72,48 72,93 73,11 73,19 73,33 73,57 73,69 73,77 75,68 6
Lampiran 1. Kebahagiaan dan Penyusunnya Menurut Provinsi Tahun 2017 Provinsi Kebahagiaan Penyusun Kebahagiaan Kepuasan Hidup Subdimensi Kepuasan Hidup Personal Sosial Total Perasaan (Affect) Makna Hidup (Eudaimonia) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aceh 71,96 67,24 78,66 72,95 68,56 74,05 Sumatera Utara 68,41 62,89 74,18 68,54 64,75 71,62 Sumatera Barat 72,43 67,03 77,50 72,27 70,21 74,64 Riau 71,89 67,19 76,28 71,74 70,24 73,56 Jambi 70,45 65,93 76,12 71,02 68,56 71,61 Sumatera Selatan 71,98 67,01 77,03 72,02 70,61 73,18 Bengkulu 70,61 63,96 76,94 70,45 68,52 72,68 Lampung 69,51 63,54 75,84 69,69 67,43 71,24 Kep. Bangka Belitung 71,75 68,68 78,24 73,46 69,33 72,23 Kepulauan Riau 73,11 69,23 77,05 73,14 69,11 76,75 DKI Jakarta 71,33 68,64 74,56 71,60 68,06 74,04 Jawa Barat 69,58 65,48 74,96 70,22 66,83 71,43 Jawa Tengah 70,92 65,50 76,34 70,92 70,45 71,36 DI Yogyakarta 72,93 67,95 76,02 71,98 73,38 73,49 Jawa Timur 70,77 66,63 76,72 71,68 68,79 71,66 Banten 69,83 65,78 74,97 70,37 67,80 71,13 Bali 72,48 68,48 76,32 72,40 71,71 73,27 Nusa Tenggara Barat 70,70 65,25 77,93 71,59 67,50 72,72 Nusa Tenggara Timur 68,98 62,92 76,75 69,83 65,23 71,53 Kalimantan Barat 70,08 64,33 76,94 70,64 67,55 71,84 Kalimantan Tengah 70,85 67,11 74,93 71,02 69,52 71,89 Kalimantan Selatan 71,99 65,21 75,58 70,40 72,31 73,32 Kalimantan Timur 73,57 69,62 77,39 73,50 71,63 75,41 Kalimantan Utara 73,33 66,19 77,70 71,94 73,42 74,67 Sulawesi Utara 73,69 70,14 78,40 74,27 69,29 77,11 Sulawesi Tengah 71,92 63,86 78,42 71,14 70,08 74,40 Sulawesi Selatan 71,91 66,42 78,12 72,27 70,63 72,71 Sulawesi Tenggara 71,22 63,60 78,50 71,05 68,77 73,63 Gorontalo 73,19 69,59 79,57 74,58 69,21 75,41 Sulawesi Barat 70,02 61,59 77,75 69,67 67,89 72,33 Maluku 73,77 70,59 79,52 75,05 69,00 76,84 Maluku Utara 75,68 72,86 81,33 77,09 70,48 79,00 Papua Barat 71,73 68,24 76,64 72,44 67,95 74,46 Papua 67,52 63,04 73,80 68,42 63,82 69,98 Indonesia 70,69 65,98 76,16 71,07 68,59 72,23 7
Klasifikasi Wilayah: Lampiran 2. Kebahagiaan Indonesia dan Menurut Karakteristik, 2017 Karakteristik Kebahagiaan Penyusun Kebahagiaan Kepuasan Hidup Subdimensi Kepuasan Hidup Personal Sosial Total Perasaan (Affect) Makna Hidup (Eudaimonia) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan 71,64 67,88 75,86 71,87 69,39 73,46 Perdesaan 69,57 63,72 76,51 70,12 67,65 70,77 Jenis Kelamin: Laki-Laki 71,12 65,57 76,16 70,86 69,08 73,24 Perempuan 70,30 66,36 76,16 71,26 68,14 71,29 Status Perkawinan: Belum Menikah 71,53 68,36 74,05 71,20 68,19 74,93 Menikah 71,09 66,30 76,47 71,38 69,05 72,65 Cerai Hidup 67,83 62,81 73,46 68,14 64,19 70,85 Cerai Mati 68,37 63,82 75,29 69,55 66,56 68,83 Kelompok Umur: 24 Tahun 71,29 67,57 75,28 71,42 68,19 74,01 25-40 Tahun 71,13 66,56 76,06 71,31 68,39 73,47 41-64 Tahun 70,69 65,84 76,27 71,05 68,75 72,09 65 Tahun 69,18 64,40 76,20 70,30 68,54 68,64 Kedudukan Dalam Rumah Tangga: Kepala Rumah Tangga 70,54 65,29 75,88 70,59 68,41 72,45 Pasangan Kepala Rumah Tangga 70,94 67,11 76,61 71,86 68,89 71,86 Banyaknya Anggota Rumah Tangga: 1 Orang 69,10 65,10 73,84 69,47 67,13 70,52 2 Orang 70,12 65,51 76,03 70,77 68,40 71,03 3 Orang 70,83 65,89 76,34 71,11 68,77 72,43 4 Orang 71,20 66,53 76,43 71,48 69,09 72,84 5 Orang atau Lebih 70,79 65,99 76,39 71,19 68,44 72,53 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tidak Pernah Sekolah 66,52 59,82 75,21 67,51 65,64 66,32 Tidak Tamat SD/Sederajat 67,86 61,68 76,01 68,84 66,18 68,39 SD Sederajat 69,20 63,96 76,21 70,08 67,10 70,23 SMP Sederajat 70,41 65,31 76,07 70,69 68,02 72,30 SMA Sederajat 72,51 68,73 76,01 72,37 70,13 74,83 Diploma I, II, III 75,48 72,73 76,93 74,83 73,19 78,23 Diploma IV/S1 76,86 75,08 77,21 76,15 74,69 79,58 S2, S3 79,55 78,71 77,72 78,22 77,12 83,14 Pendapatan Rumah Tangga: Hingga Rp 1.800.000 66,87 59,68 75,14 67,41 64,82 68,19 Rp 1.800.001 - Rp 3.000.000 70,11 64,92 76,21 70,56 67,90 71,68 Rp 3.000.001 - Rp 4.800.000 72,34 68,87 76,40 72,63 70,35 73,87 Rp 4.800.001 - Rp 7.200.000 74,23 72,12 76,94 74,53 72,06 75,90 Lebih dari Rp. 7.200.000 76,62 75,33 77,74 76,53 74,56 78,59 Indonesia 70,69 65,98 76,16 71,07 68,59 72,23 8
Lampiran 3. Kebahagiaan Sulawesi Tengah dan Menurut Karakteristik, 2017 Karakteristik Klasifikasi Wilayah: Kebahagiaan Total Kepuasan Hidup Sub Personal Sub Sosial Perasaan (Affect) Makna Hidup (Eudaimonia) Perkotaan 75,60 73,00 67,92 78,09 75,33 78,49 Perdesaan 70,46 70,41 62,25 78,56 67,99 72,77 Jenis Kelamin: Laki-Laki 71,96 69,96 62,08 77,85 70,32 75,51 Perempuan 71,88 72,28 65,58 78,98 69,85 73,33 Status Perkawinan: Belum Menikah 77,55 75,74 72,17 79,32 74,97 81,77 Menikah 72,06 71,09 63,83 78,36 70,33 74,62 Cerai Hidup 68,15 67,13 58,44 75,81 64,77 72,30 Cerai Mati 69,89 70,96 62,56 79,36 67,91 70,59 Kelompok Umur: 24 Tahun 75,13 72,89 68,05 77,73 73,33 79,08 25-40 Tahun 71,85 70,86 63,43 78,29 69,36 75,16 41-64 Tahun 71,81 71,22 63,92 78,52 70,11 73,98 65 Tahun 71,24 71,06 63,34 78,78 71,00 71,64 Kedudukan Dalam Rumah Tangga: Kepala Rumah Tangga 71,89 70,39 62,70 78,09 70,16 75,00 Pasangan Kepala Rumah Tangga 71,97 72,36 65,75 78,97 69,94 73,42 Banyaknya Anggota Rumah Tangga: 1 Orang 73,41 72,20 64,80 79,59 71,89 76,04 2 Orang 72,61 72,23 64,88 79,58 71,29 74,20 3 Orang 71,42 70,54 63,32 77,76 69,42 74,14 4 Orang 71,71 70,85 63,52 78,17 69,67 74,47 5 Orang atau Lebih 71,87 71,15 63,91 78,40 70,02 74,30 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tidak pernah sekolah 67,45 68,56 60,38 76,74 64,69 68,84 Tidak tamat SD/sederajat 69,00 69,27 59,38 79,16 67,80 69,84 SD sederajat 69,71 69,80 60,83 78,77 67,34 71,79 SMP sederajat 71,34 70,34 62,61 78,07 69,67 73,89 SMA sederajat 74,19 72,61 66,79 78,43 72,56 77,29 Diploma I, II, III 77,89 75,32 71,87 78,76 74,18 83,93 Diploma IV/S1 77,94 75,26 73,33 77,19 76,54 81,97 S2, S3 81,14 76,56 76,73 76,39 84,74 82,53 Pendapatan Rumah Tangga: Hingga Rp 1.800.000 68,92 68,04 58,43 77,66 67,21 71,39 Rp 1.800.001 - Rp 3.000.000 70,95 70,65 62,74 78,55 68,39 73,60 Rp 3.000.001 - Rp 4.800.000 72,07 72,38 65,52 79,24 68,58 74,94 Rp 4.800.001 - Rp 7.200.000 76,01 75,54 71,95 79,12 73,38 78,90 Lebih Dari Rp. 7.200.000 78,66 76,14 73,24 79,04 79,77 80,22 Provinsi Sulawesi Tengah 71,92 71,14 63,86 78,42 70,08 74,40 9
Lampiran 4. Catatan Teknis a. Kebahagiaan Indonesia tahun 2017 diukur berdasarkan data hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) 2017 yang dilaksanakan secara serentak di 487 kabupaten/kota terpilih sebagai lokasi sampel, yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dengan sampel sekitar 72.317 rumah tangga (estimasi level nasional dan provinsi). Setiap rumah tangga sampel, dipilih kepala rumah tangga atau pasangan kepala rumah tangga (istri/suami) sebagai responden, untuk mewakili rumah tangga tersebut. Oleh sebab itu, yang dimaksud sebagai penduduk adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. b. Kebahagiaan merupakan konsep berupa hasil evaluasi kehidupan yang menggambarkan kondisi kehidupan berupa Good Life dan Eudaimonia. Disusun oleh 3 (tiga) dimensi (konsep) yang berbeda tetapi terkait, yaitu: Kepuasan Hidup, Perasaan (Affect) dan Makna Hidup (Eudaimonia). Kepuasan Hidup merupakan evaluasi terhadap kondisi obyektif 10 (sepuluh) domain kehidupan yang esensial yang dialami penduduk. Kondisi obyektif 10 (sepuluh) domain kehidupan ini dapat diintervensi dengan program pembangunan (OECD 2011, 2013). Perasaan (Affect) merupakan ukuran evaluasi/pengalaman terkait perasaan dalam kehidupan secara keseluruhan yang menggambarkan derajat 2 (dua) ukuran hedonisme [positive negative affects] (Kahneman et al. (1999); Diener et al. (1999) dan OECD (2013)). Makna Hidup (Eudaimonia) merupakan konsep dalam good psychological functioning atau flourishing dalam ranah psikologi positif yang menggambarkan kebermaknaan hidup yang melebihi diri seseorang (Carol D. Ryff (1989) dan OECD (2013)). c. Kebahagiaan Indonesia dengan Metode 2014, diukur menggunakan Kepuasan Hidup yang mencakup 10 (sepuluh) indikator, yaitu: Pendidikan dan Keterampilan, Pekerjaan/Usaha/ Kegiatan Utama, Pendapatan Rumah Tangga, Kesehatan, Keharmonisan Keluarga, Ketersediaan Waktu Luang, Hubungan Sosial, Keadaan Lingkungan, Kondisi Keamanan, serta Rumah dan Fasilitas Rumah. d. Berbeda dengan Metode 2014, Kebahagiaan tahun 2017 selain Kepuasan Hidup ditambahkan juga Perasaan (Affect) dan Makna Hidup (Eudaimonia). Pada Kepuasan Hidup terbagi menjadi 2 (dua) subdimensi yaitu Subdimensi Kepuasan Hidup Personal dan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial. Subdimensi Kepuasan Hidup Personal diukur menggunakan 5 (lima) indikator: Pendidikan dan Keterampilan, Pekerjaan/Usaha/Kegiatan Utama, Pendapatan Rumah Tangga, Kesehatan, serta Rumah dan Fasilitas Rumah. Sedangkan Subdimensi Kepuasan Hidup Sosial diukur dari 5 (lima) indikator: Keharmonisan Keluarga, Ketersediaan Waktu Luang, Hubungan Sosial, Keadaan Lingkungan, dan Kondisi Keamanan. Perasaan (Affect) diukur menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu Perasaan Senang/Riang/Gembira, Perasaan Tidak Khawatir/Cemas, dan Perasaan Tidak Tertekan. Berikutnya, Makna Hidup (Eudaimonia) mencakup 6 (enam) indikator yaitu Penerimaan Diri, Tujuan Hidup, Hubungan Positif dengan Orang Lain, Pengembangan Diri, Penguasaan Lingkungan, dan Kemandirian. e. Kebahagiaan 2017 dihitung menggunakan formula sebagai berikut: IKepuasan Hidup = w 1 I Kepuasan Hidup Personal + w 2 I Kepuasan Hidup Sosial w 1 + w 2 w IKepuasan Hidup Personal = i x i, w i IPerasaan (Affect) = IMakna Hidup (Eudaimonia) = IKepuasan Hidup Sosial = w i x i w i w i x i w i w i x i IKebahagiaan = w 1 I Kepuasan Hidup + w 2 I Perasaan (Affect ) + w 3 I Makna Hidup (Eudaimonia ) w 1 + w 2 + w 3 w i 1 0
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Informasi lebih lanjut hubungi: Sarmiati, SE, M.P.W. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon: (0451) 483611 E-mail: sarmiati@bps.go.id 1 1