BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karim 2008)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber: Bank Indonesia

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank yang mencerminkan pada Bank-bank Timur Tengah, bank yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS,

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN (BAGI HASIL) MUDHARABAH BESERTA RISIKONYA TERHADAP EKSISTENSI BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam usaha meningkatkan jumlah nasabah baru serta

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala global, regional maupun nasional adalah industri jasa perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan pusat dari seluruh. pembangunan pemerintah. Secara umum pembangunan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku didalam suatu masyarakat. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. berskala besar. Dampaknya permintaan kredit/pembiayaan terus meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang terhimpun di bank disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

dan masyarakat sebagai pengguna jasa Bank Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam

I. PENDAHULUAN. Fenomena perekonomian dunia telah berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PEMBIAYAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH AL SALAAM AMAL SALMAN KANTOR CABANG LEUWILIANG

mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

Intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil usaha: 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional. 2. Bank yang melakukan usaha secara syariah. Terbentuknya bank syariah yang sesuai dengan syariat Islam tentunya dapat memenuhi kebutuhan dari sebagian penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah pemeluk agama Islam, dimana bunga bank konvensional bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu kita tidak dapat menutup mata bahwa dalam Islam riba merupakan dosa besar yang banyak dikecam oleh Al- Quran maupun Sunnah. Bagi hasil juga dibuat sebagai akibat tidak sesuainya bunga dengan syariat Islam, sehingga perlu didirikan bank dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Saat ini sebagian besar dari masyarakat kita hanya melihat bahwa nilai tambah bank syariah adalah lebih halal dan selamat, lebih menjanjikan untuk kebaikan akhirat, dan juga lebih berorientasi pada menolong antarsesama dibandingkan dengan bank konvensional. Hal tersebut memang benar, namun bank syariah memiliki keuntungan duniawi karena produk-produknya tidak kalah bersaing dengan bank-bank konvensional dan juga bagi hasil yang ditawarkan tidak kalah menguntungkan dibandingkan dengan bunga.

Pemahaman yang rendah terhadap perbankan syariah salah satunya diakibatkan kurang dan masih bersifat parsialnya sosialisasi yang dilakukan terhadap prinsip dan sistem ekonomi syariah. Dengan demikian hal tersebut mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap bank syariah. Maka tugas penting yang harus dilakukan oleh pengelola bank syariah adalah meningkatkan sosialisasi sistem bank syariah melalui media massa yang efektif, sehingga pengetahuan masyarakat mengenai bank syariah tidak hanya terbatas pada bank yang menggunakan sistem bagi hasil. Cara tersebut merupakan salah satu untuk memberikan pengetahuan mengenai bank syariah, Semakin baik pengetahuan tentang bank syariah semakin tinggi kemungkinan untuk mengadopsi bank syariah. Sebagian besar masyarakat yang mengadopsi bank syariah masih dominan dipengaruhi oleh emosi keagamaan belum berdasarkan pada pemahaman rasional yang baik Di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia (BMI), berperan sebagai bank syariah yang pertama pada tahun 1992, Sejak diberlakukannya Undang-undang No 10 tahun 1998, sebagai landasan hukum bank syariah, perkembangan bank syariah semakin pesat terlebih setelah didukung UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI), yang menyatakan bahwa BI dapat menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang beroperasinya dengan satu kantor layanan yang telah memiliki asset awal sekitar Rp. 100 Milyar, maka data Bank Indonesia per 30 Mei 2007 menunjukkan bahwa saat ini perbankan syariah nasional telah tumbuh cepat, ketika pelakunya terdiri atas 3 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 106 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), sedangkan asset kelolaan perbankan syariah nasional per Mei 2007 telah berjumlah Rp. 29 triliyun. Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional serta kebutuhan masyarakat Indonesia akan jasa perbankan syariah yang memiliki kekhususan dibandingkan dengan perbankan konvensional, maka telah dibentuk pula Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah ini menjawab pernyataan dalam UU No.10 tahun 1998 yang

belum spesifik, disamping PSAK Syariah (101-105) yang telah diperbaharui dan berlaku mulai 1 Januari 2008. Sedikitnya ada empat hal yang menjadi tujuan pengembangan perbankan yang berdasarkan prinsip Islam (Zainul Arifin, 2008), yaitu : 1. Memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga. 2. Terciptanya dual banking system di Indonesia yang mengakomodasikan baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah yang akan melahirkan kompetisi yang sehat dan perilaku bisnis yang berdasarkan nilai-nilai moral, yang pada gilirannya akan meningkatkan market disciplines dan pelayanan bagi masyarakat. 3. Mengurangi risiko sistemik dari kegagalan sistem keuangan di Indonesia karena pengembangan bank syariah sebagai alternatif dari bank konvensional yang memberikan penyebaran risiko keuangan yang lebih baik. 4. Mendorong peran perbankan dalam menggerakkan sektor riil dan membatasi kegiatan spekulasi atau tidak produktif karena pembiayaan ditujukan pada usaha-usaha yang berlandaskan nilai-nilai moral. Dengan pesatnya pertumbuhan yang ditandai semakin banyaknya bank konvensional yang akhirnya mendirikan unit-unit syariah, ini membuktikan bahwa bank syariah memang mempunyai kompetensi yang tinggi. Apalagi dengan hadirnya sejumlah Bank Umum Syariah (BUS) semakin memantapkan posisi perbankan syariah di Indonesia. Salah satu BUS yang sedang mendapat sorotan publik adalah PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang resmi beroperasi pada 25 Agustus 2004. BSMI yang merupakan anak perusahaan PT Bank Mega (Tbk) hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dan nilai-nilai rohani dalam operasionalisasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani tersebut, menjadi salah satu keunggulan BSMI sebagai solusi dan kiprah baru perbankan Indonesia.

Perbankan syariah akan semakin tinggi lagi pertumbuhannya apabila masyarakat mempunyai permintaan dan antusias yang tinggi dikarenakan faktor peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang bank syariah, disamping faktor penyebab lainnya. Mengapa memahami pengetahuan konsumen penting bagi pemasar? Karena apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli, dan kapan membeli, akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Oleh karena itu, pengaruh pengetahuan konsumen akan berdampak terhadap keputusan pembelian. Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan. Ia akan lebih efisien dan lebih tepat dalam mengolah informasi serta mampu merecall informasi dengan lebih baik. Dengan mengetahui pentingnya pengetahuan konsumen tentang perbankan syariah, Bank Syariah diharapkan dapat mengetahui dengan cara apa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Berdasarkan penelitian di atas, penulis mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Raden Denald Loviana Kaman (2009) di Universitas Widyatama. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penulis, sbb : 1. Waktu penelitian, penelitian terdahulu dilakukan pada tahun 2009, penulis pada tahun 2010. 2. Judul penelitian, penelitian terdahulu membahas Hubungan Persepsi Atas Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah terhadap Minat Masyarakat menjadi Nasabah Bank Syariah. sedangkan penulis membahas Pengaruh Pengetahuan Masyarakat (Consumer Worker) Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk Cabang Bandung. 3. Objek penelitian, penelitian terdahulu dilakukan pada mahasiswa, penulis pada nasabah Dana Pihak Ketiga PT.Bank Syariah Mega Tbk Cabang Bandung

Kondisi inilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan suatu penelitian dengan rumusan sebagai berikut : Pengaruh Pengetahuan Masyarakat (Consumer Worker) Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk Cabang Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya, penulis mengidentifikasi masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengetahuan masyarakat (consumer worker) mengenai (atribut, manfaat, dan nilai kepuasan produk) perbankan syariah. 2. Bagaimana pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap keputusan menjadi nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk cabang Bandung. 3. Sejauh mana pengaruh pengetahuan masyarakat (consumer worker) terhadap keputusan menjadi nasabah PT.Bank Mega Syariah Tbk cabang Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data informasi yang diperlukan mengenai Pengaruh Pengetahuan Masyarakat (consumer worker) Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk Cabang Bandung. Untuk digunakan peneliti sebagai data penyusunan skripsi. Skripsi tersebut sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat (consumer worker) mengenai (atribut, manfaat, dan nilai kepuasan produk) perbankan syariah. 2. Untuk mengetahui keputusan menjadi nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk cabang Bandung. 3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengetahuan masyarakat (consumer worker) terhadap keputusan menjadi nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk cabang Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak : 1. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak manajemen Bank Syariah untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang perbankan syariah dan pengaruhnya terhadap keputusan menjadi nasabah. Selain itu, untuk memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengevaluasi atau memperbaiki kinerjanya guna memperluas pengetahuan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Kegunaan Akademis Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca terutama tentang perilaku konsumen mengenai pengetahuan konsumen terkait dengan pengaruhnya dalam proses pengambilan keputusan.

1.5 Kerangka Pemikiran Sebagai proses pengambilan keputusan, perilaku konsumen untuk menjadi nasabah sangat dipengaruhi oleh faktor intern, seperti sikap, persepsi, motivasi, dan faktor ekstern, seperti pengaruh kelompok referensi, pendidikan, kondisi sosial dan keluarga. Disamping itu dari pihak bank ada beberapa akibat maupun faktor yang dapat mempengaruhi minat nasabah untuk menjadi nasabah di suatu bank. Seperti lokasi Bank di kawasan strategis, segala sarana dan prasarana yang eksklusif yang memberikan kenyamanan, pelayanan yang cepat dan ramah, keamanan berinvestasi serta keuntungan yang akan diberikan. Dengan mengetahui alasan nasabah memutuskan untuk menjadi nasabah bank, pihak bank akan mendapat gambaran mengenai siapa nasabahnya, untuk keperluan apa, maupun siapa mereka. Sementara itu, Gerrad dan Cunningham (1997: 3) melalui studi empirisnya di Singapura, menghasilkan kesimpulan: Dengan menggunakan 190 responden menemukan bahwa sikap muslim dan non muslim dalam memilih bank syariah secara signifikan tidak berbeda. Yang mendorong mereka memilih bank syariah adalah pelayanan yang cepat dan efisien, keuntungan, kerahasiaan bank, reputasi dan citra bank, ringannya biaya cek, dan tersedianya tempat parkir. Disimpulkan bahwa mereka memilih bank syariah didasarkan pada faktor ekonomis dan agama. Selain itu juga Sebagaimana kita ketahui, hingga saat ini pengembangan perbankan Syariah semata-mata masih terfokus pada pasar spiritual, yakni kelompok Muslim dan seolah hanya diperuntukkan bagi masyarakat Muslim di mana mereka enggan untuk menjadi nasabah bank konvensional dengan bisnisnya yang menghalalkan sistem riba (Bunga). Menurut Berman dan Evans (1998:216) keputusan konsumen meliputi keputusan untuk menentukan apakah akan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dari siapa, dan seberapa sering membeli barang atau jasa. Perilaku pembelian konsumen dibentuk karakteristik individu yang terdiri dari budaya,

sosial, pribadi dan psikologis. Dalam hal ini unsur pengetahuan termasuk kedalam faktor psikologis. Dengan mengetahui pentingnya pengetahuan konsumen tentang perbankan syariah, Bank Syariah Mega diharapkan dapat mengetahui dengan cara apa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Menurut kotler (2000:192), keputusan pembelian konsumen akan melewati 5 tahap yaitu : Problem Recognition Information Search Alternative Evaluation Purchase Decision Post-purchase Behaviour Sumber Philip Kotler 2000 1. Problem Recognition Merupakan tahap dimana pembeli mengenali masalah atau kebutuhannya. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal seperti lapar dan haus yang bila mencapai titik tertentu akan menjadi sebuah dorongan dan rangsangan eksternal. Misalnya ketika melewati toko kue yang meragsang rasa laparnya.

2. Information Search Setelah tergerak oleh stimuli konsumen berusaha mencari informasi lebih banyak tentang hal yang dikenalinya sebagai kebutuhannya. Konsumen memperoleh info dari sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, dan kenalan), komersial (iklan, tenaga penjual, perantara, kemasan), publik (media massa, organisasi pembuat peringkat), dan sumber pengalaman (pengkajian, pemakaian produk). 3. Alternative Evaluation Merupakan tahapan dimana konsumen memperoleh informasi tentang suatu objek dan membuat penilaian akhir. Pada tahap ini konsumen menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih berdasarkan besarnya kesesuaian antara manfaat yang diinginkan dengan yang bisa diberikan oleh pilihan produk yang tersedia. 4. Purchase Decision. Merupakan tahapan dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap melakukan transaksi pembelian atau pertukaran antara uang atau janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan suatu benda. 5. Post-purchase Behaior Merupakan tahapan dimana konsumen akan mengalami dua kemungkinan yaitu kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pilihan yang diambilnya. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan perusahaan riset marketing MARS Indonesia (2007: www.marsindonesia.com), diungkapkan: Ternyata faktor utama nasabah memilih bank syariah adalah pengetahuan nasabah tentang bank syariah, keuntungan emosional atau emotional benefit yakni seperti kesesuaian dengan syariat Islam dan keinginan agar terhindar dari riba. Sementara sisanya, merupakan faktor yang bersifat keuntungan fungsional yang mendasar atau functional benefit. Seperti keamanan, kedekatan lokasi, bagi hasil, dan kualitas layanan.

Tabel 1.1. Alasan Nasabah Memilih Bank Syariah (2007) No. Alsan Pemilihan Bank Syariah (responden boleh memilih > satu alasan) Total 1. Kesesuaian dengan syariat Islam 48,9 2. Terhindar dari riba 37,9 3. Aman 16,3 4. Lokasi bank dekat dengan kantor 12,7 5. Bagi hasilnya tinggi 12,5 6. Pelayanannya memuaskan 10,9 7. Lainnya 50,1 Total 186,1 Sumber: Studi Pasar & Perilaku Nasabah Bank Syariah 2008 (www.marsindonesia.com) Hasil penelitian kerjasama Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor (2000: 3) tentang bank syariah di wilayah Jawa Barat menunjukkan: Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan jasa bank syariah adalah lokasi/akses, bagi hasil, pelayanan, kredibilitas, fasilitas, status, dan pengetahuan nasabah tentang bank syariah. Kesimpulan umum dari riset ini adalah bahwa masyarakat memilih dan menggunakan produk bank syariah lebih karena faktor ekonomis dan keuntungan. Berdasarkan beberapa penelitian di atas kita dapat menyimpulkan, setelah selama ini berhasil memberikan keuntungan emosional, sekarang praktisi perbankan syariah perlu lebih agresif dalam meningkatkan keuntungankeuntungan fungsional (ekonomis) yang dituntut oleh nasabah. Karena saat ini bank sudah memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan hampir setiap orang. Bukan hanya sebagai tempat menyimpan uang, tetapi juga sebagai intermediator dalam transaksi bisnis, pembayaran gaji, dan semua aktivitas yang membutuhkan layanan cepat dan memudahkan. Alhasil, masyarakat memiliki persepsi positif mengenai perbankan syariah dan minat masyarakat akan meningkat serta memilih bank syariah. Kemudian banyak nasabah perbankan konvensional yang kemungkinan akan beralih ke perbankan syariah. Hal ini dikarenakan perbankan syariah berhasil memberikan keuntungan emosional sekaligus keuntungan fungsional kepada seluruh

nasabahnya. Kemudian dikarenakan tidak adanya penelitian mengenai pengaruh pengetahuan masyarakat (consumer worker) mengenai perbankan syariah sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Pengaruh Pengetahuan Masyarakat ( Consumer Worker ) Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah PT.Bank Syariah Mega Tbk Cabang Bandung. Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan perbankan syariah Manajemen Bank Syariah Need Recognation Pengetahuan nasabah 1. Pengetahuan Atribut Produk Information search 2. Pengetahuan Manfaat 3. Pengetahuan Kepuasan yang dirasakan Evaluation of Purcahase Decision Post Purcahase

1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei dimana suatu prosedur penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran keadaan yang terjadi secara nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan saran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan hal yang akan diteliti agar lebih meyakinkan dan lebih akurat. 2. Pendekatan Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian sebagai usaha memperoleh keterangan dan data dengan membaca dan mempelajari bahan-bahan teoritis dan bukubuku literatur dan catatan-catatan kuliah serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang proses pembahasan mengenai masalah-masalah yang diidentifikasi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data primer dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada nasabah Dana Pihak Ketiga PT.Bank Syariah Mega Tbk Cabang Bandung. Sedangkan waktu penelitian (penyebaran dan pengumpulan kuesioner) berlangsung pada bulan November 2010 sampai dengan selesai.