BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber: Bank Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber: Bank Indonesia"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang melanda Indonesia beberapa tahun lalu berdampak besar pada industri perbankan. Pelaksanaan likuidasi terhadap enam belas bank swasta nasional pada bulan Oktober 1997 menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional. Meskipun pemerintah menjamin keamanan dana yang disimpan nasabah baik di bank pemerintah maupun di bank swasta nasional melalui pengumuman pada tanggal 27 Januari 1998, dampak likuidasi tidak terelakan. Para nasabah terdorong untuk menarik dana mereka secara besar-besaran (rush) dari perbankan nasional karena khawatir dengan adanya kemungkinan pelaksanaan likuidasi lanjutan yang akan membahayakan keamanan dana yang mereka simpan tersebut. Pemerintah berupaya menarik dana masyarakat dengan menaikan suku bunga yang juga bertujuan untuk menekan inflasi dan mendorong apresiasi nilai tukar rupiah. Peningkatan suku bunga ini ternyata malah menimbulkan negative spread yaitu keadaan dimana bank mengalami kesulitan likuiditas karena beban bunga melebihi pendapatnya. Selama krisis moneter ( ) bank syariah dapat bertahan dan dapat menunjukan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan lembaga perbankan konvensional. Itu dapat dilihat dari relatif lebih rendahnya penyaluran pembiayaan yang bermasalah non performing loan, tahun 2000 sebesar 12,96% dan tahun 2001 sebesar 4,04% pada bank syariah dan tidak terjadinya negative spread dalam kegiatan operasionalnya (Sumber: Bank Indonesia). Dengan filosofi utamanya, kemitraan dan kebersamaan dalam maupun risk, bank syariah terbukti prospektif untuk berkembang di tanah air. Perkembangan perbankan syariah menunjukan laju yang signifikan. Hal ini ditunjukan dengan terjadinya peningkatan nilai asset perbankan syariah yang telah mencapai Rp 4,78 triliun. Sementara dana pihak ketiga mencapai Rp 3,4 triliun, dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah telah mencapai Rp 3,86 triliun. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan untuk jumlah asset

2 sebesar 18,22%, dana pihak ketiga sebesar 16,66% dan pembiayaan yang disalurkan 17,73% dibandingkan terhadap porsi masing masing di akhir tahun 2002 (Deputi BI Maulana, Republika 25/6/2003). Di Indonesia sendiri perbankan syariah sudah ada sejak Diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Berdirinya BMI ini dengan tujuan mengakomodir berbagai aspirasi dan pendapat di masyarakat terutama masyarakat Islam yang banyak berpendapat bahwa bunga bank itu haram karena termasuk riba dan juga untuk mengambil prinsip kehati-hatian. Apabila dilihat dari segi ekonomi dan nilai bisnis, ini merupakan terobosan besar karena penduduk Indonesia 80% beragama Islam, tentunya ini bisnis yang sangat potensial. Meskipun sebagian orang Islam berpendapat bahwa bunga bank itu bukan riba tetapi faedah, karena bunga yang diberikan atau diambil oleh bank berjumlah kecil jadi tidak akan saling dirugikan atau didzolimi, tetapi tetap saja bagi umat islam berdirinya bank-bank syariah adalah sebuah kemajuan besar. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No 10 tahun 1998, sebagai landasan hukum bank syariah, perkembangan bank syariah semakin pesat terlebih setelah didukung UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI), yang menyatakan bahwa BI dapat menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsipprinsip syariah. Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional serta kebutuhan masyarakat Indonesia akan jasa perbankan syariah yang memiliki kekhususan dibandingkan dengan perbankan konvensional, maka telah dibentuk pula Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah ini menjawab pertanyaan dalam UU No. 10 tahun 1998 yang belum spesifik, disamping PSAK syariah ( ) yang telah diperbaharui dan berlaku mulai 1 Januari Dalam perkembangannya, bank syariah tumbuh pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bank konvensional yang akhirnya mendirikan unit unit syariah, ini membuktikan bahwa bank syariah memang mempunyai potensi yang tinggi. Potensi yang tinggi ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah tinggi. Namun, perbankan

3 syariah akan semakin tinggi lagi pertumbuhannya apabila masyarakat mempunyai permintaan dan antusias yang tinggi dikarenakan faktor peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang bank syariah, disamping faktor penyebab lainnya. Kendati secara prinsip bank syariah memiliki beberapa kelebihan, namun dalam realitasnya bank syariah menghadapi beberapa tantangan dan kelemahan yang memerlukan pembenahan. Diantaranya yaitu jaringan operasi yang belum luas, institusi pendukung yang belum lengkap dan efektif, efisiensi operasional bank syariah yang belum optimal dan masih sedikitnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam perbankan syariah. Dari sisi konsumen, kelemahan lainnya yakni masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai kegiatan usaha jasa keuangan perbankan syariah. Keterbatasan ini menyebabkan banyak masyarakat yang memiliki persepsi yang kurang tepat mengenai operasi bank syariah. Tantangan yang paling berat dari Bank Syariah adalah banyaknya berita yang mengemukakan bahwa bank syariah hanya sekedar perbankan konvensional yang ditambah label syariah. Tantangan lainnya adalah bagaimana menonjolkan ciri khas perbankan syariah, yakni bank yang secara langsung membangun sektor riil dengan prinsip keadilan. Selain itu, dari aspek eksternal, sektor perbankan syariah memilki tantangan dari sisi pemahaman sebagian masyarakat yang masih rendah terhadap operasional bank syariah. Mereka secara sederhana beranggapan bahwa tidak dijalankannya sistem bunga, bank syariah tidak akan memperoleh pendapatan. Konsekuensinya adalah bank syariah akan sulit untuk bertahan. Penelitian dilakukan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan beberapa lembaga penelitian yang berusaha untuk memetakan potensi pengembangan Bank syariah yang didasarkan pada analisis potensi ekonomi dan pola sikap / preferensi dari perilaku ekonomi dan jasa bank syariah. Selain itu, juga mempelajari karakteristik dan perilaku dari kelompok masyarakat pengguna dan calon pengguna jasa perbankan syariah sebagai dasar penetapan strategi sosialisasi dan pemasaran bagi bank-bank syariah. Penelitian tersebut dilakukan di seluruh Pulau Jawa dengan mengambil sampel di beberapa Kabupaten dan Kotamadya, yang dibagi menjadi tiga wilayah penelitian : Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, serta Jawa Timur.

4 Dari penelitian tersebut terungkap bahwa 95% responden berpendapat bahwa sistem perbankan penting dan dibutuhkan dalam mendukung kelancaran transaksi ekonomi. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa kesan umum yang ditangkap oleh masyarakat tentang bank syariah adalah (1) Bank Syariah identik dengan bank dengan sistem bagi hasil, (2) Bank Syariah adalah bank yang Islami. Namun berdasarkan survey yang dilakukan di wilayah Jawa Barat 8,1% responden yang menyatakan bahwa Bank Syariah secara ekslusif hanya khusus untuk umat Islam. Selain itu juga terungkap bahwa pengetahuan masyarakat tentang sistem perbankan syariah relatif tinggi. Meskipun demikian pemahaman mengenai keunikan jasa Bank Syariah secara umum masih rendah. Saat ini sebagian besar dari mereka hanya melihat bahwa nilai tambah Bank Syariah adalah lebih halal dan selamat, lebih menjanjikan untuk kebaikan akhirat, dan juga lebih berorientasi pada menolong antar sesama dibandingkan dengan bank konvensional. Hal tersebut memang benar, namun bank syariah memiliki keuntungan duniawi karena produk-produknya tidak kalah bersaing dengan bank- bank konvensional dan juga bagi hasil yang ditawarkan tidak kalah menguntungkan dibandingkan dengan bunga. Pemahaman yang rendah terhadap perbankan syariah salah satunya diakibatkan kurang dan masih bersifat parsialnya sosialisasi yang dilakukan terhadap prinsip dan sistem ekonomi syariah. Dengan demikian hal tersebut mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap bank syariah. Maka tugas penting yang harus dilakukan oleh pengelola bank syariah adalah meningkatkan sosialisasi sistem bank syariah melalui media masa yang aktif, sehingga pengetahuan masyarakat mengenai bank syariah tidak hanya terbatas pada bank yang menggunakan sistem bagi hasil. Cara tersebut merupakan salah satu untuk memberikan pengetahuan mengenai bank syariah, semakin baik pengetahuan tentang bank syariah semakin tinggi kemungkinan untuk mengadopsi bank syariah. Sebagian besar masyarakat yang mengadopsi bank syariah masih dominan dipengaruhi oleh emosi keagamaan belum berdasarkan pada pemahaman rasional yang baik.

5 Berbagai upaya pun sudah dilakukan baik dari pemerintah maupun dari pihak yang terkait. Berbagai festival yang berbau syariah pun dilakukan demi memperkenalkan perbankan syariah ke mata masyarakat. Seminar, diskusi-diskusi pun tak luput dilakukan. Bahkan, kini sudah ada beberapa lembaga pendidikan yang memasukan kurikulum tentang syariah dalam perkuliahaannya. Selain itu, banyak pula situs-situs di internet khusus mengenai syariah. Bank-bank syariah pun sudah mulai mengiklankan diri di media-media dari media cetak, elektronik hingga online. Perkembangan yang terjadi di Indonesia secara umum ternyata tidak terjadi pada kalangan mahasiswa. Dari hasil survey yang dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama (UTama), terdapat beberapa hal yang sangat menarik berkaitan dengan pengetahuan mereka mengenai perbankan syariah dan minat mereka untuk menjadi nasabah di bank syariah. Tabel berikut merupakan hasil lengkap survey yang telah dilakukan mengenai hal tersebut : Tabel 1.1. Hasil Survey Mengenai Pengetahuan Syariah dan Minat Untuk Menjadi Nasabah Bank Syariah di Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Widyatama PENGETAHUAN SYARIAH MINAT MENJADI NASABAH SYARIAH NO YA % TIDAK % 1 MENGETAHUI 9 30% 17 57% 26 JUMLAH 2 TIDAK 1 3% 3 10% 4 JUMLAH 10 33% 20 67% 30 Sumber : Hasil olahan data lapangan, Februari Dari tabel di atas, terdapat fenomena yang menarik dimana terdapat 57 persen dari mahasiswa yang menjadi responden yang menjawab mengetahui mengenai perbankan syariah tetapi tidak berminat untuk menjadi nasabah bank syariah. Selain itu, hal yang menarik juga muncul ketika ada 1 orang mahasiswa yang tidak mengetahui mengenai perbankan syariah tetapi berminat untuk menjadi nasabah bank syariah. Kedua hal tersebut sangat menarik untuk dicermati.

6 Seseorang yang mengetahui mengenai perbankan syariah diharapkan berminat untuk menjadi nasabah bank syariah karena dengan pengetahuan yang dimilikinya mereka bisa menilai dan membandingkan keunggulan jasa yang ditawarkan oleh bank syariah. Namun, ternyata kebalikannya. Mereka mengetahui mengenai bank syariah tetapi tidak berminat untuk menjadi nasabah bank syariah. Begitu pun sebaliknya, ada juga mahasiswa yang tidak mengetahui mengenai perbankan syariah tetapi berminat untuk menjadi nasabah bank syariah. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Christiani Maria Pramuditha, Universitas Widyatama Bandung (2010) dengan judul penelitian Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak Orang Pribadi mengenai Undang-undang Pajak Penghasilan terhadap Pelaksanaan Self Assessment System (Studi Survey Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai besarnya tingkat pengaruh pengetahuan Wajib Pajak Orang Pribadi mengenai Undang-undang Pajak Penghasilan terhadap pelaksanaan Self Assessment System oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yaitu analisis koefisien korelasi rank spearman diperoleh rs sebesar 0,838 yang artinya hubungan yang sangat kuat searah antara variabel X terhadap Y, yang termasuk kategori 0,80-1,000. Dengan koefisien determinasi sebesar 70,22% tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh pengaruh variabel X terhadap Y sebesar 70,22%, sedangkan sisanya 29,78% di pengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,838 dan koefisien determinasi sebesar 70,22% menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan Wajib Pajak Orang Pribadi mengenai Undang-undang Pajak Penghasilan terhadap pelaksanaan Self Assessment System adalah positif.dalam uji hipotesis diketahui t hitung > t tabel (15,34 > 1,663), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima artinya pengetahuan Wajib Pajak Orang Pribadi mengenai Undang-undang Pajak Penghasilan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan Self Assessment System. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis pada bab I Pengetahuan Wajib Pajak Orang Pribadi mengenai Undang-undang Pajak Penghasilan memiliki

7 pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanan Self Assessment System dapat diterima. Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti selanjutnya akan melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana pengetahuan mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama mengenai perbankan syariah. 2. Bagaimana minat mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama untuk menjadi nasabah bank syariah. 3. Seberapa besar pengaruh pengetahuan mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama mengenai perbankan syariah terhadap minat menjadi nasabah bank syariah. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama mengenai perbankan syariah terhadap minat menjadi nasabah bank syariah. Sesuai dengan latar belakang penelitian dan pengidentifikasian masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengetahuan mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama mengenai perbankan syariah. 2. Mengetahui minat mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama untuk menjadi nasabah bank syariah. 3. Mengetahui besarnya pengaruh pengetahuan mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Widyatama mengenai perbankan syariah terhadap minat menjadi nasabah bank syariah.

8 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan memberikan gambaran secara nyata mengenai perbankan syariah dan minat mahasiswa untuk menjadi nasabah Bank Syariah. 2. Bagi Bank Syariah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan mengenai bagaimana tindak lanjut dari fenomena pengetahuan mengenai perbankan syariah di kalangan mahasiswa terkait dengan minat mereka untuk menjadi nasabah bank syariah. 3. Masyarakat Umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai perbankan syariah berkaitan dengan minat untuk menjadi nasabah bank syariah. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih spesifik mengenai hal-hal yang berkaitan. 1.5 Kerangka Pemikiran Perkembangan perbankan syariah di masyarakat semakin pesat. Salah satu indikasinya adalah semakin banyaknya bank-bank syariah dan masyarakat yang menjadi nasabah dari bank syariah tersebut. Fenomena ini tentunya menjadi ketertarikan tersendiri yang harus juga dipahami oleh dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia agar mahasiswamahasiswa yang dihasilkan juga memahami kondisi terbaru dari trend yang ada. Universitas Widyatama (UTama) sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Jawa Barat dan Indonesia tentunya juga merasa bahwa perkembangan perbankan syariah merupakan fenomena yang juga harus dipahami oleh mahasiswa. Tentunya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut maka UTama juga memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai perbankan syariah

9 kepada mahasiswanya khususnya pada mahasiswa Program Studi Akuntansi. Hal ini dituangkan dalam bentuk mata kuliah tertentu yaitu Topik Khusus Dalam Akuntansi. Dalam Mata Kuliah Topik Khusus tersebut, setiap perkembangan terbaru yang ada dicoba untuk diberikan kepada mahasiswa Akuntansi agar mereka memahami perkembang-perkembangan terakhir dari dunia akuntansi. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan yang dapat diambil oleh mahasiswa Akuntansi Universitas Widyatama mulai semester Ganjil tahun akademik Tujuan dari diberikannya Perbankan Syariah dan mata kuliah Topik Khusus dalam Akuntansi adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai perbankan syariah agar mahasiswa dapat memahami jenis-jenis dan produk-produk perbankan syariah serta hal-hal yang berkaitan dengan perbankan syariah tersebut. Selain itu, tujuan dari diberikannya topik tersebut adalah agar mahasiswa widyatama mampu bersaing dengan lingkungan luar dan juga sebagai bentuk pememenuhan kebutuhan pasar. Pengertian pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003: 54) adalah: Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Sedangkan menurut Taufik (2007: 76) adalah: Pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain sebagainya) Kemampuan pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu melalui penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dan sangat penting terhadap terbentuknya tindakan seseorang. Untuk meningkatkan perubahan pengertian dan pengetahuan atau keterampilan dapat dilakukan melalui pelatihan. Pengetahuan diperoleh dari proses belajar, yang dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku berdasarkan keyakinannya yang diperoleh melalui media elektronik, media massa dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang nmejadi objek pengetahuan adalah mata kuliah Topik Khusus mengenai Perbankan Syariah.

10 Pengetahuan konsumen tentang informasi perbankan syariah akan memberi dampak terhadap perilaku konsumen. Perusahaan yang ingin berhasil memasarkan produknya harus juga memperhatikan perilaku konsumennya. Menurut Setiadi (2003;2) : Perilaku Konsumen adalah merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur barang-barang dan jasa Perilaku konsumen meliputi aktivitas bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka, jadi perilaku konsumen merupakan rangkaian keputusan-keputusan yang diambil konsumen terhadap suatu produk. Dalam membahas proses keputusan pembelian, Kotler (2003; 633) membahas model hierarki tanggapan seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 1.1 Model Hierarki Tanggapan Tahap Model AIDA Model Hierarki pengaruh Tahap Kesadaran Kognitif Perhatian Pengetahuan Model Adopsi- Inovasi Kesadaran Model komunikasi Pemaparan Penerimaan Tanggapan kognitif Tahap afektif atau perasaan Minat Keinginan Menyukai Kesukaan Keyakinan Minat Penilaian Sikap Kerugian Tahap Konatif atau perilaku Tindakan Pembelian Percobaan Adaptasi Perilaku

11 Dalam prakteknya, hanya sedikit pesan yang mampu membawa konsumen melakukan semua tahap, dari tahap kesadaran sampai tahap pembelian. Tetapi kerangka AIDA tersebut mengusulkan mutu yang diharapkan dari pertama kalinya konsumen melihat sampai terjadinya pembelian. Model AIDA itu sendiri Strong (2003; 633) terdiri atas empat variabel, yaitu: 1. Mendapat perhatian (Attention) adalah bagaimana caranya produk tersebut dapat menarik perhatian calon konsumen seperti tingkat kepekaan dan pengetahuan terhadap produk. 2. Mempertahankan minat (Interest) dimana harus menyatakan manfaat produk, mutu produk, dan atribut-atribut lainnya yang ingin disampaikan oleh perusahaan, sehingga menimbulkan adanya rasa ingin tahu terhadap produk tersebut. 3. Menimbulkan keinginan (Desire) dimana dengan brand image tersebut dapat membangkitkan keinginan calon konsumen untuk mencoba dan ingin memiliki. 4. Memperoleh perlakuan (Action) yang pada akhirnya mendorong calon konsumen untuk membeli produk tersebut. Dalam usaha menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen, pemasar harus terlebih dahulu memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan, dimana minat akan timbul setelah adanya pengetahuan konsumen tentang suatu produk. Minat beli konsumen akan timbul dengan sendirinya, jika konsumen sudah merasa tertarik atau memberikan respon yang positif terhadap apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Menurut McCarthy (2002;298) pengertian minat beli adalah: Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya Minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen

12 terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Menurut Solihin (2008;92), beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli antara lain: 1. Karena product features: Dalam hal ini konsumen tertarik kepada suatu produk karena penampakannya menarik, misal : mobil mewah menarik minat karena desain produknya yang superior 2. Karena product benefits: Dalam hal ini konsumen tertarik kepada suatu produk karena manfaat yang diberikan oleh produk tersebut, misal: konsumen tertarik terhadap kartu kredit karena memudahkan kegiatan berbelanja dan meningkatkan gengsi 3. Karena informasi mengenai produk yang sampai kepada konsumen dari kelompok rujukan, influencer. Namun, minat yang kuat dari seorang konsumen tentu saja tidak muncul begitu saja. Kemunculan terjadi setelah melewati beberapa tahap, misalnya bagaimana konsumen melewati tahap perhatian lalu berlanjut ke tahap minat. Lebih jauh lagi bahwa konsumen tersebut bisa menuju ke tahap kehendak. Ketika sudah mencapai tahap ini, setidaknya calon konsumen sudah mempunyai keinginan yang kuat untuk menikmati jasa perbankan syariah tersebut namun belum menemukan waktu dan kesempatan yang tepat. Untuk bisa mencapai ke dalam tahapan-tahapan tersebut, maka diperlukan berbagai upaya dari bank syariah agar masyarakat setidaknya mengetahui mengenai perbankan syariah itu sendiri. Model kerangka pemikiran teoritis yang dibangun dapat dilihat pada gambar 1.2, yang menjelaskan kerangka pemikiran teoritis yang menggambarkan pengaruh pengetahuan terhadap minat.

13 Variabel Independen Pengetahuan Mahasiswa mengenai Perbankan Syariah: a. Pengetahuan atribut produk b. Pengetahuan manfaat c. Pengetahuan kepuasan yang dirasakan Variabel Dependen Minat menjadi nasabah perbankan Syariah Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran dan model penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis: Pengetahuan mahasiswa mengenai Perbankan Syariah berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah Bank Syariah. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan menggunakan pendekatan survei dimana suatu prosedur penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, menganalisa dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran keadaan yang terjadi secara nyata untuk kemudian ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan saran. Sementara itu, metode verifikatif digunakan untuk meneliti pengaruh pengetahuan mahasiswa mengenai perbakan syariah terhadap minat mereka untuk menjadi nasabah bank syariah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap perusahaan yang dipilih menjadi objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan hal yang akan diteliti agar lebih meyakinkan dan lebih akurat.

14 2. Pendekatan Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian sebagai usaha memperoleh keterangan dan data dengan membaca dan mempelajari bahan-bahan teoritis dan buku-buku literatur dan catatan-catatan kuliah serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang proses pembahasan mengenai masalah yang diidentifikasi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian dilakukan kepada mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah topik khusus dalam akuntansi di Universitas Widyatama. Sedangkan waktu penelitian (penyebaran dan pengumpulan kuesioner) berlangsung pada bulan Februari 2011 sampai dengan Maret 2011.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam atau bank syariah merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para pakar Islam dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan perbankan syariah di tingkat global tak diragukan lagi. Aset lembaga keuangan syariah di dunia diperkirakan mencapai 250 miliar Dollar AS, tumbuh rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan nasional menunjukan kinerja dan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan industri perbankan

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH (Studi kasus di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu simbol perekonomian di sebuah negara. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka sektor industri dan perdagangan pun semakin berkembang dengan pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rajagrafindo Persada, 2009, hlm.9. http/www.bi.go.id/perbankan/syariah/undang-undang. pada 1 November 2014, 09.

BAB I PENDAHULUAN. Rajagrafindo Persada, 2009, hlm.9. http/www.bi.go.id/perbankan/syariah/undang-undang. pada 1 November 2014, 09. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1970, lembaga keuangan Islam telah berkembang dengan pesat dan menyebar secara luas ke seluruh dunia. Di Indonesia, perkembangan lembaga keuangan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya perekonomian dunia yang secara langsung memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia, mendorong semakin berkembangnya kegiatan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Namun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup menggembirakan. Diawali dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, kini terdapat 133 Bank Syariah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia mengenai bank syariah tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pembangunan ekonomi tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan cara mencapai pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan ekonomi Indonesia berhasil mencapai laju

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembangunan ekonomi Indonesia berhasil mencapai laju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pembangunan ekonomi Indonesia berhasil mencapai laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari tahun ke tahun, sumbangan sektor industri menunjukkan penimgkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali untuk satuan pendidikan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali untuk satuan pendidikan yang bersifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesempatan untuk memperoleh pendidikan diberikan kepada setiap warga negara tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, latar belakang sosial dan tingkat kemampuan

Lebih terperinci

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASANDAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT MODAL USAHA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (persero)tbk KCP SUCI BANDUNG (Survei terhadap nasabah Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53).

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan tersebut, membuat perusahaan harus. mencapai kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2002:53). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas saat ini, perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Terdapat berbagai tantangan dan peluang yang terdapat di pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan Islam merupakan fenomena yang menarik dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif sistem keuangan Internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas dalam dunia usaha mengalami peningkatan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengakibatkan perekonomian semakin kompetitif dimana keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia, dalam kurun waktu 17 tahun total aset industri perbankan syariah telah meningkat sebesar 27

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang dalam perekonomian tumbuh dan berkembang berbagai macam lembaga keuangan. Salah satu diantara lembaga-lembaga keuangan tersebut yang nampaknya paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman sekarang ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan ini juga berpengaruh dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk. Contoh perusahaan di bidang makanan menciptakan inovasi dimulai dari bentuk hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan suatu industri jasa yang sangat dominan dan menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan perbankan sangat dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan industri perbankan yang semakin baik maka berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara, terutama di negara berkembang. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keselurahan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab industri perbankan yang maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

SARAS MURSITO B

SARAS MURSITO B PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT SANTRI BOYOLALI TERHADAP BANK SYARIAH SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara literatur dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada bab IV, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan praktek ekonomi Islam secara internasional maupun nasional semakin membumi. Perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP MINAT NASABAH TABUNGAN IB MASLAHAH. Jl. Tamansari No. 1 Bandung

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP MINAT NASABAH TABUNGAN IB MASLAHAH. Jl. Tamansari No. 1 Bandung Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP MINAT NASABAH TABUNGAN IB MASLAHAH 1 Arlinda Novitasari Sumarwan, 2 Titin Suprihatin, 3 Ratih Tresnati 1,2,3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan mayoritas penduduk yang beragama Islam, Indonesia menjadi pasar yang potensial dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH 67 BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH A. Persepsi Masyarakat Surabaya Timur Tehadap Bank Syariah Bank syariah mulai berkembang pada era 90an dengan diawali oleh bank Muamalat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena perekonomian dunia terus berubah seiring perkembangan zaman, kemajuan terjadi disemua sektor baik industri, jasa maupun perbankan. Hal ini juga terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian ilmu ekonomi syariah di Indonesia dimulai sejak tahun 70-an, namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah telah mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan Syariah, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern seperti sekarang ini, lembaga keuangan atau bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan syariah pada dasarnya merupakan suatu industri keuangan yang memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan perbankan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen, pembahasan dan analisa yang telah dikemukan pada bab-bab terdahulu mengenai pengaruh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.I Pendahuluan Ramainya persaingan jasa pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini sangat kompetitif dan berusaha untuk menjadi Perguruan Tinggi yang terbaik, khususnya Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari system perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah sebagaimana diatur dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari dimensi kehidupan umat manusia. Bank syariah adalah salah satu instrumen ekonomi yang kemunculannya diyakini oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Negara maju maupun negara berkembang terus menunjukkan perubahan dan perkembangannya, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di dunia merupakan fenomena yang menyita perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan peluang didirikannya bank syariah, pemerintah mempunyai keinginan untuk lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan jantung dan urat nadi perdagangan dan pembangunan ekonomi suatu negara, oleh karena itu bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya terhadap sistem Perbankan syariah dibandingkan Perbankan Konvensional. Ekonomi Syariah dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Peran umum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran ini menegaskan arti

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia saat ini sangat pesat yang ditandai

I.PENDAHULUAN. Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia saat ini sangat pesat yang ditandai I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia saat ini sangat pesat yang ditandai dengan pertumbuhan bank-bank umum konvensional dan bank-bank syariah di Indonesia.Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat penting dalam proses perekonomian di Indonesia. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga mempunyai peranan dalam hal stabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank yang merupakan lokomotif pembangunan ekonomi mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tidak mengherankan jika pemerintah

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH. BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan persaingan makin ketat terutama bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta. Untuk dapat mempersiapkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi..., Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi..., Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awal keberadaan bank syariah di Indonesia ditandai dengan pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Keluarnya UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi, Kalimalang)

PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi, Kalimalang) PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi, Kalimalang) Nama : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : 12211305 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berhasil dalam memasarkan produk ataupun jasa adalah perusahaan yang dapat mengetahui dan memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetisi dunia bisnis perbankan di Indonesia semakin marak terutama pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem syariah. Prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini sudah menjadi trend bagi berbagai kalangan untuk makan pada Cafe &

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini sudah menjadi trend bagi berbagai kalangan untuk makan pada Cafe & BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini sudah menjadi trend bagi berbagai kalangan untuk makan pada Cafe & Resto. Ini terlihat jelas dari kian merebaknya usaha Café & Resto khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Susi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. syariah dipengaruhi oleh karakteristik dari kedua tipe bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. syariah dipengaruhi oleh karakteristik dari kedua tipe bank konvensional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sistem perbankan yakni sistem perbankan ganda atau dual banking system yaitu bank konvensional dan bank syariah. Secara umum, keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah, dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian negara yang semakin maju dan berkembang. Di Indonesia dunia perbankan memiliki peran yang sangat strategis dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah mengakibatkan para investor baik itu dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam menginvestasikan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA 2006-2008 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di babbab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. topik penelitian selama beberapa dekade terakhir. Budaya dan sejarah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Country of Origin Country of Origin dalam mempengaruhi niat beli konsumen telah menjadi topik penelitian selama beberapa

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba, BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba, Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap Negara, Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian setiap Negara, Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah suatu lembaga keuangan yang sangat penting bagi roda perekonomian setiap Negara, Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Tapi sayangnya banyak hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan berlandaskan syariah Agama Islam. Seperti halnya bank konvensional bank syariah berfungsi sebagai lembaga intermediari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi 101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Korelasi (hubungan) antar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi, pasar modal dan lainnya pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsipprinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan di Indonesia memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan yakni sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, menyebutkan bahwa bank di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial

Lebih terperinci

Disusun Oleh: : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : Pembimbing : Titi Nugraheni, SE., MM.

Disusun Oleh: : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : Pembimbing : Titi Nugraheni, SE., MM. PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Bekasi, Kalimalang) Disusun Oleh: Nama : Echa Saefulloh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem ekonomi berbasiskan syariah dalam beberapa tahun belakangan ini semakin populer, bukan hanya di negara-negara Islam tetapi juga negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikhwan Al-Shafa, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikhwan Al-Shafa, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya sangat menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dikarenakan bank mempunyai salah satu fungsi sebagai lembaga

Lebih terperinci