Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang.

dokumen-dokumen yang mirip
Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD

Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis, dan Diskusi

Bab III Metodologi III.1 Identifikasi masalah dan model pendekatannya

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG DRAFT TUGAS AKHIR. Oleh: FRISKA ELISABETH T.

KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA

KEMENHAN. Pembina Administrasi. Veteran. Dukungan.

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan investasi yang penting untuk menciptakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183, Tambahan Lemba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan. Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah berjalan pada CV. BP Muara Nauli dan memberikan penjelasan

6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Rancangbangun hukum pulau-pulau perbatasan merupakan bagian penting dari ketahanan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Negara memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

(Skripsi) Oleh : Raditya Andi Pujakesuma

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENGANTAR. strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, pasar sangat berorientasi pada konsumen. Maka dari itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 146 TAHUN 2000 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Teknologi. Industri. Pengguna. Pembinaan.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria

1.1 Latar belakang masalah

BISNIS MILITER DI THAILAND PASKA KRISIS EKONOMI ASIA TAHUN RESUME

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perawatan-perawatan dan perbaikan-perbaikan yang diberikan pada kendaraan

3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penelitian. Pengembangan. Materiil. Pembinaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN PT JATI WIRYA MOBILINDO AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OPTIMASI BIAYA PERAWATAN KENDARAAN TEMPUR DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT TESIS. Program Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budi Setiawan Marlianto, 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1996 TENTANG SENJATA API DINAS DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bahaya narkotika, ilegal fishing, dan perusakan lingkungan. Oleh karena itu,

PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan informasi tersebut

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Komando Armada RI Kawasan Timur selaku Kotama Pembina dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. No. Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase ( % )

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1947, George B. Dantzig, seorang anggota kelompok penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

PoliteknikNegeriSriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kesalahan memberikan data dan informasi kepada perusahaan seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan Naskah ini disusun sebagai tugas akhir Program Magister Studi Pembangunan Alur Studi Pertahanan pada Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) di Institut Teknologi Bandung. Judul yang disampaikan adalah: Optimasi Biaya Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI Angkatan Darat. Pembahasan ini diharapkan dapat membantu memecahkan masaalah terhadap kualitas pelayanan pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur, serta perencanaan penambahan jumlah kendaraan tempur dimasa datang, sehingga sasaran pemeliharaan dan perawatan dapat dilaksanakan secara sistematis, dalam rangka mendukung pengamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. I.1 Latar belakang. Secara umum TNI diharapkan dapat bertugas secara profesional dalam menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari setiap ancaman musuh, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Selain itu TNI juga turut membantu kebijakan Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka menjaga perdamaian dunia, bersama-sama pasukan Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai mana yang di amanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. TNI merupakan salah satu komponen utama alat Pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang terdiri atas tiga Angkatan yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Masing-masing Angkatan memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peran masing-masing yang telah dituangkan dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004. Peningkatan kemampuan TNI secara profesional sangat diperlukan, dan untuk itu TNI berupaya agar dapat meningkatkan peranannya meskipun hanya dengan 1

kemampuan anggaran sangat terbatas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Republik Indonesia melalui Markas Besar TNI berusaha meningkatkan potensi yang ada dengan mendorong produksi dalam negeri dalam penyediaan peralatan militer yang diperlukan. Semangat membuat peralatan sendiri semakin dirasakan sampai saat ini. Pemberlakuan embargo persenjataan dan alat-alat suku cadang pesawat tempur serta peralatan militer lainnya beberapa waktu lalu oleh Negara Amerika Serikat dan sekutunya, telah membuat kondisi yang dialami menjadi sangat mengkhawatirkan pemerintah dan rakyat Indonesia terutama TNI karena sangat membahayakan terhadap kemampuan dan kemandirian TNI. Salah satu tugas dan kewenangan Direktorat peralatan Angkatan Darat adalah melaksanakan pelayanan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan di lingkungan TNI Angkatan Darat. Dengan demikian institusi ini berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang TNI. Bidang kendaraan merupakan salah satu bagian pembinaan Direktorat Peralatan Angkatan Darat ( Ditpalad ). Pemeliharaan kendaraan tempur (Ranpur) telah menjadi salah satu masalah yang cukup signifikan dalam kondisi saat ini. Hal tersebut disebabkan jumlah kendaraan tempur yang dimiliki oleh TNI AD sebagian besar sudah dalam kategori uzur, sehingga armada tersebut harus dikenakan perawatan lanjut (retrofit). Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan dilakukan oleh bengkel tingkat empat (kelas IV), bengkel seperti ini hanya berjumlah satu buah di Indonesia, yaitu Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat (Bengpuspalad) yang berlokasi di Bandung. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah kapasitas dan daya tampung Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat yang terbatas. Keterbatasan tersebut akan terjadi bila jumlah Ranpur melebihi dari 1000 unit yang hendak mendapatkan perawatan besar (untuk mendapatkan Ranpur yang efektif maka 2

siklus perawatan besar untuk sebuah Ranpur adalah sepuluh tahun). Apabila tidak dilakukan penambahan kapasitas bengkel kelas IV untuk perawatan besar terhadap Ranpur, maka dikhawatirkan salah satu fungsi utama dari Ditpalad tidak berjalan optimum. Penambahan kapasitas bengkel Kelas IV untuk menunjang fungsi perawatan kendaraan tempur TNI AD seyogianya di rencanakan secara baik, hal ini dikarenakan biaya untuk kegiatan tersebut relatif sangat besar dan proses pembangunannya memiliki dampak jangka panjang yang luas dan harus dikaji apabila menghendaki hasil yang baik. Dampak yang dikaji dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada analisis ekonomi (efisiensi biaya) dan pertahanan. Pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah Seperti apa sistem perawatan kendaraan tempur yang efektif dan efisien serta dampak apa saja yang ditimbulkan oleh sistem tersebut bila ditinjau secara ekonomi dan pertahanan. I.2 Maksud dan tujuan Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh metode analitis pengembangan sistem perawatan dan pemeliharaan kendaraan tempur kelas IV yang optimal di Indonesia. Studi ini bertujuan menyususn metode optimasi pengembangan bengkel kelas IV pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur. Sehingga tingkat kesiapan kendaraan tempur Angkatan Darat dapat tertangani lebih baik dimasa datang. I.3 Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi : 1. Lokasi penelitian. 1) Lokasi penelitian di Direktorat Peralatan Angkatan Darat dan Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat. 2) Tempat dan lokasi merupakan sumber data utama penulis dan merupakan acuan dasar pengolahan data. Selanjutnya data lain yang 3

digunakan adalah laporan tahunan kondisi kendaraan tempur tahun 2006. 3) Sebagai data tambahan adalah laporan kondisi peralatan kerja Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat. 2. Instrumen penelitian. Instrumen penelitian meliputi : 1) Buku, media elektronik dan cetak. 2) Pengukuran jarak wilayah antar pulau ( GPS ) melalui internet. 3) Progarm Microsoft office excel 2007 untuk pengolahan data dan simulasi. 3. Sasaran penelitian. Sasaran penelitian meliputi : 1) Sample berjumlah lebih dari 1000 unit kendaraan tempur Angkatan Darat. 2) Daerah sebaran kendaraan tempur terdapat pada 12 region. 3) Waktu pelaksanaan upgrade berlangsung selama sepuluh tahun. 4) Biaya optimum untuk membangun bengkel. 4. Langkah penggunaan optimasi. 1) Membuat perkiraan biaya perawatan kendaraan tempur TNI Angkatan Darat. 2) Membuat skenario penambahan lokasi perawatan kendaraan tempur. 3) Optimasi peluang investasi bagi swasta dan lokal. 4) Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi. I.4 Metodologi Studi Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu : 4

1. Pengumpulan data. Data yang dipergunakan adalah berbagai data terkini yang berkaitan dengan manajemen perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI AD. 2. Pengolahan data. Data diolah dengan mengaplikasikan metode pemrograman linear untuk memperoleh biaya yang paling rendah dengan berbagai macam batasan yang menjamin bahwa biaya hasil simulasi berada dalam kategori efektif dan efisien. 3. Analisis Ekonomi dan SWOT. Analisis ekonomi dipergunakan untuk melihat dan mempertimbangkan berbagai dampak pembangunan bengkel secara ekonomi, sedangkan metode analisis SWOT dipergunakan untuk melihat posisi strategis dari kondisi perawatan kendaraan tempur saat ini bila dibandingkan dengan skenario usulan. 4. Penarikan kesimpulan. Hasil yang didapat dari berbagai langkah di atas disimpulkan, dan dijadikan hasil dari penelitian untuk selanjutnya dijadikan saran akademis untuk mencapai sistem perawatan kendaraan tempur di lingkungan TNI AD yang efektif dan efisien. Diagram alir dari metodologi yang diterangkan di atas dapat dilihat pada gambar I.1 berikut ini. 5

Gambar I. 1 Diagram Alir Proses Pengerjaan Tesis. I.5 Sistematika laporan Rangkaian kegiatan penelitian berikut ini memerlukan panduan dan langkah-langkah pengerjaan merupakan alur yang berkaitan satu dengan yang lain sehingga akan memperoleh bentuk tulisan yang mendekati proses pengerjaan sebuah penelitian bersekala menengah. Adapun sistematika laporan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 6

Bab I Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan gambaran umum tentang situasi keadaan mulai dari pemilihan judul sampai pada tujuan yang dinginkan nantinya. Dianratanya meliputi: Latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup meliputi tempat pelaksanaan penelitian, instruments penelitian, sasaran penelitian. Selanjutnya metodologi studi dan sistematika laporan. Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di lingkungan TNI AD Pada bab ini menjelaskan gambaran umum tentang perawatan kendaraan tempur oleh Direktorat peralatan, sejarah peralatan, petunjuk induk perawatan, perawatan Ranpur, dan kondisi kendaraan tempur. Bab III Metodologi Bab ini akan menjelaskan proses pengerjaan dan pengolahan data yang menyajikan tentang Identifikasi masalah dan model pendekatannya, Model optimasi biaya perawatan kendaraan tempur, Data dan Analisis SWOT. Bab IV Hasil Perhitungan, Analisis,dan Diskusi. Bab berikut ini menjelaskan gambaran tentang pengolahan data sehingga dapat menghasilkan data yang di inginkan, bahan yang digunakan meliputi : Instrument data, Hasil perhitungan, Analisis dan diskusi, tinjauan pendekatan dengan menggunakan Analisis SWOT. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini menjelaskan hasil penelitian yang dapat dijadikan pedoman atau acuan untuk studi lebih lanjut guna penyempurnanan tulisan ini dimasa datang. 7