BAB I PENDAHULUAN. dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk melandasi segenap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

Tinjauan Terhadap Penyaluran Pembiayaan Aliansi Dengan Pola Channeling Pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Pembantu Ujungberung

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan manusia untuk mengolah tujuan-tujuan hidupnya. Agama

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. konsep islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi-hasil, baik untung

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Karena dahulu masih terdapat anggapan bahwa Islam dapat. 3) beberapa kalangan mencurigai Islam sebagai faktor penghambat

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable. Dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di indonesia sudah dimulai sejak zaman kolonial belanda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis moneter yang melanda Asia tak terkecuali Indonesia terjadi sejak

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. secara praktik operasionalnya. Dalam beberapa penelitian dan kajian, ekonomi islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang berada dibidang keuangan. terutama dalam memberikan biaya investasi pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara, seperti dalam hal penciptaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab, tanggung jawab diartikan sebagai beban yang bersifat moral. Artinya antara

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tika Indah Kawuryan, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam modern : neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah. Upaya awal penerapan sistem profit dan loss sharing tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya mengelola dana jamaah haji secara nonkonvensional. Rintisan institusional lainnya adalah Islamic Rural Bank di desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di Kairo, Mesir. Setelah dua rintisan awal yang cukup sederhana itu bank islam tumbuh dengan pesat. Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari dua ratus lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di negara-negara berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia, maupun Amerika. Berkembangnya bank-bank syariah di negara-negara islam berpengaruh ke Indonesia. Bank syariah di Indonesia mulai berkembang tahun 1992, pada awalnya bank syariah diragukan akan sistem operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah membuktikan eksistensinya dan bank syariah terbukti mengalami kemajuan setelah Indonesia mengalami krisis moneter yang cukup mengkhawatirkan pada tahun 1997 yang berakibat sangat signifikan atas 1

terpuruknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia telah berada pada ambang kehancuran ekonomi, hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan negatif. Kondisi terparah ditunjukkan oleh sektor perbankan yang merupakan penyumbang dari krisis moneter di Indonesia. Banyak bank-bank konvensional yang tidak mampu membayar tingkat suku bunga, hal ini berakibat atas terjadinya kredit macet. Bank Mu amalat Indonesia salah satu dari bank yang dinyatakan sehat oleh pemerintah, karena mampu bertahan dan terpaan krisis ekonomi, yang nyata memiliki sistem tersendiri dan bank-bank lain, yaitu dengan sistem bagi hasil. Bank syariah memiliki keunggulan dalam sistem bagi hasilnya, sistem tersebut memiliki keuntungan bagi kedua belah pihak, karena adanya kesepakatan (akad) yang dibuat, mengutungakan ditanggung bersama baik pihak bank dan nasabah debitur maupun kreditur. Dengan ketentuan bagi hasil yang telah ditetapkan.setelah dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia, banyak bankbank konvensional uang membuka cabang syariah. Salah satunya adalah Bank BNI syariah, sesuai dengan izin Bank Indonesia memberikan persetujuan prinsip untuk pendirian BNI Syariah, dengan surat nomor 12/2/DPG/DPbS tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank BNI Syariah. Semakin meningkatnya perkembangan usaha kecil dan menengah, menyebabkan semakin meningkatnya taraf kemakmuran perekonomian masyarakat. Namun, perkembangan usaha kecil dan menengah tersebut tidak disertai dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tesebut banyak perusahaan atau pelaku bisnis meminta bantuan dan pihak perbankan. Bagi nasabah yang memiliki keahlian, skill dan sebagian modal, bank BNI syariah mempunyai jenis pembiayaan yaitu pembiayaan musyarakah dan 2

pembiayaan mudharabah. Pembiayaan Mudharabah adalah kerja sama antara pihak bank dengan nasabah, dimana dana 100% dan pihak bank dan keuntungan dibagi menurut akad/perjanjian. Dengan kata lain modal disediakan oleh pihak bank sedangkan nasabah menjalankan usahanya. Dalam pembiayaan mudharabah ini biasanya keuntungan dibagi berdasarkan atas kesepakatan yang umum berlaku misalnya 80% untuk pihak bank sedangkan 20% untuk nasabah. Hal ini juga berdasarkan kesepakatan awal antara kedua belah sehingga antara kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Menurut Fatwa DSN-MUI Nomor 08/DSN-MUI/IV/2000, musyarakah adalah pembiayaan kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu. Masing masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Pembiayaan musyarakah dan mudharabah Bank Syariah, dapat dilakukan untuk membiayai suatu proyek bersama antara nasabah dengan bank. Nasabah debitur dapat mengajukan proposal kepada bank syariah untuk mendanai suatu proyek tertentu atau usaha tertentu dan kemudian akan disepakati berapa modal dan bank dan berapa modal dan nasabah kreditur serta akan ditentukan bagi hasilnya bagi masing-masing pihak berdasarkan presentase pendapatan atau keuntungan bersih dan proyek atau usaha tersebut sesuai kesepakatan. Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional MUI (DSN-MUI), untuk kemaslahatan disarankan untuk menggunakan prinsip bagi pendapatan (revenue sharing). Perhitungannya didasarkan pada pembagian nisbah yang telah disepakati sebelumnya antara pihak bank syariah dan pengelola atau nasabah debitur dikalikan dengan penjualan dan laporan bagi nasabah debitur pada 3

umumnya bank syariah mengikuti fatwa tersebut dengan tujuan untuk menghindari moral hazzard yang mungkin dilakukan oleh nasabah debitur, misalnya dengan cara menaikkan biaya operasional yang tidak perlu. PT. BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT. BNI Persero, TBk. Sejak 2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi bank umum syariah dengan nama PT.Bank BNI Syariah.Perkembangan bagi hasil dan laba bersih pada PT.Bank BNI Syariah Periode 2007-2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu: Tabel 1.1 Perkembangan Bagi hasil dan laba bersih pada PT Bank BNI Syariah Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Bagi hasil(jutaan rupiah) 111,040 194,861 218,991 277,555 531,731 645,350 914,913 Periode 2007-2013 Pertumbuhan (%) - 75,48 12,38 26,74 91,57 21,36 41,77 Laba bersih (Rp) 19,237 34,439-186,509 36,512 66,354 101,892 117,462 Pertumbuhan (%) - 79,02-641,56-119,57 81,73 53,55 15,28 Sumber: Laporan Keuangan PT.Bank BNI Syariah (data diolah, tahun 2015) Berdasarkan tabel di atas, PT.Bank BNI Syariah dilihat dari bagi hasil pada tahun 2008 pertumbuhan bagi hasil yaitu 75,48%,sedangkan laba bersihnya 79,02%,dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 26,74% dibandingkan tahun 2009 yaitu 12,38% dan laba bersih mengalami kenaikan juga, yaitu pada 4

tahun 2009 sebesar -641,56% namun pada tahun 2010 menjadi -119,57%, pada tahun 2011 bagi hasil mengalami kenaikan menjadi 91,57%,dan laba bersih mengalami kenaikan menjadi 81,73%, pada tahun 2012 bagi hasil mengalami penurunan menjadi 21,36% dan laba bersih juga mengalami penurunan menjadi 53,55%, pada tahun 2013 bagi hasil mengalami kenaikan menjadi 41,77% namun laba bersihnya mengalami penurunan menjadi 15,28%. Dilihat dari nilai bagi hasil dan laba bersih pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal tersebut terjadi karena PT. Bank BNI Syariah merupakan perusahaan lembaga keuangan yang berbasis perbankan sehingga harus mampu mengembangkan perusahaan juga meningkatkan nilai bagi hasil yang dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan para pemegang sahamnya dengan cara meningkatkan laba bersihnya. Adapun penelitian terdahulu relevan dengan kajian penelitian yang penulis lakukan, yaitu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Avriani (2011) yang meneliti tentang Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap laba bersih Perbankan Syariah tahun 2004-2007. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana, hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t- statistik pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih perbankan syariah. PT. Bank BNI Syariah di tengah-tengah ekonomi nasional dan gelombang dunia saat ini dituntut untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas usahanya 5

agar dalam jangka panjang dapat tetap berkembang serta dapat memberikan kontribusi dalam keuntungan yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagi hasil dan laba bersih yang dituangkan dalam skripsi dengan judul Pengaruh Bagi Hasil terhadap Laba Bersih pada PT. Bank BNI Syariah Periode 2008-2013. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dan gambaran yang sudah dijelaskan dalam latar belakang, penulis tertarik untuk meneliti PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagaiberikut: 1. Bagaimana perkembangan bagi hasil pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. 2. Bagaimana perkembangan laba bersih pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. 3. Apakah perkembangan bagi hasil berpengaruh terhadap tingkat laba bersih pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. 1.3 Maksud dan TujuanPenelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai besarnya jumlah bagi hasil dan laba bersih PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013, sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah bagi hasil berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : 6

1. Untuk mengetahui bagi hasil pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. 2. Untuk mengetahui laba bersih pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. 3. Untuk mengetahui apakah bagi hasil berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Bank BNI Syariah periode 2008-2013. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap ilmu pengetahuan mengenai bagi hasil dan laba bersih, serta dapat dijadikan sebagai referensi penelitian di masa yang akan datang. 1.4.2 Kegunaan Operasional 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai dividen, khususnya yang berkaitan dengan bagi hasil dan laba bersih, serta relevansinya dengan ilmu pengetahuan yang ada. 2. Bagi Perusahaan Dapat dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat bagi perusahaan, khususnya PT. Bank BNI Syariah dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja PT. Bank BNI Syariah. 7

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di PT. Bank BNI Syariah.. Waktu yang digunakan oleh peneliti adalah pada bulan Februari sampai dengan bulan juni 2015. 8