BAB V KESIMPULAN & SARAN. penelitian ini. Pertama, bagaimana praktik pembajakan digital dalam budaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sejak separuh dekade yang lalu, terdapat suatu aktivitas baru pada

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

Oleh: Qoriah A. Siregar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui bahwa masing-masing dari dua variabel dalam penelitian memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

BAB I PENDAHULUAN. sudah sangat kompetitif, hal ini menyebabkan tiap-tiap perusahaan harus

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARNET AURORA PABELAN KARTASURA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Menonton TV Favorit via

Modul Perkuliahan I Ekonomi Politik Media

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat yang berada di kawasan non-perbatasan di Indonesia. Masyarakat

Kita tengah berkejaran, korupsi dan kolusi dalam berbagai bentuk, sifat, dan karakternya terus bermetamorfosa

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Di dalam bidang ekonomi sendiri, persaingan semakin ketat dan tajam

Our Mobile Planet: Indonesia

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLATIHAN SOAL. 1. Semua kegiatan manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut...

MEMAHAMI PEMBAJAKAN DIGITAL DALAM BUDAYA MENGOPI VIDEO DI WARNET 1

BAB I PENDAHULUAN. produk yang berkualitas tinggi agar sanggup memberi kepuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Seiring dengan perkembangan zaman, TI memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dibuat secara hati-hati karena lokasi diperkirakan menjadi salah satu

BAB I. Pendahuluan. Sejak memasuki abad ke-21, abad perubahan besar terhadap informasi

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian perlindungan konsumen diatur dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB I PENDAHULUAN. Internet beberapa dekade sebelumnya masih dipandang. sebagai sebuah gaya hidup. Pengguna internet masih didominasi

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel Indonesia, merupakan industri yang strategis bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya jaman maka kebutuhan. manusia pun turut berkembang. Tidak hanya kebutuhan sandang,

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sehari-hari setiap individu. Berbagai kendaraan digunakan untuk. roda empat, roda dua, kendaraan umum, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih dalam menunjang kegiatan sehari hari. Internet adalah. menggunakan teknologi informasi internet tersebut.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Seiring era perdagangan bebas sekarang ini berbagai jenis kosmetik beredar

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga

BAB V KESIMPULAN. konsumen hotel di Indonesia dalam mengadopsi informasi pada fitur ulasan konsumen lain

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan tepung terigu sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya.

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB III METODE PENELITIAN

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM USAHA PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DAN LABA PADA CV. ITA DI SURAKARTA SKRIPSI

New Media & Society ADI SULHARDI. Media Baru sebagai Teknologi yang Berbudaya. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Penyiaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PENGGUNA INTERNET DI SISTEM E-COMMERCE

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang

BAB I PENDAHULUAN. Impian setiap perusahaan adalah produk perusahaan dapat diterima oleh masyarakat (calon

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Pernyataan tersebut selaras dengan pernyataan Utami (2010:45)

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar bagi dunia industri, salah satunya adalah industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seorang wiraswasta. Dengan program Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai perilaku konsumen itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis dan arus perekonomian kini mengalami sebuah perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengunduhan MP3 secara ilegal yang dilakukan oleh. mahasiswa, perumusan masalah, manfaat dari penelitian, batasan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. Perilaku konsumen

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI. Budaya Populer dan Media Massa. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SULHARDI. Program Studi Penyiaran

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN & SARAN Seperti dipaparkan di bagian awal, ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana praktik pembajakan digital dalam budaya mengopi video di warnet? Kedua, bagaimana implikasi pembajakan digital dalam budaya ini pada distribusi dan konsumsi video, baik dari perpsektif produk media sebagai komoditas maupun produk kultural? Ketiga, apa pemahaman ulang pembajakan digital yang ditawarkan dengan melakukan penelitian ini? Peneliti menyajikan temuan data dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama menyajikan gambaran praktik pembajakan digital dalam budaya mengopi beserta implikasi budaya ini pada distribusi dan konsumsi video dengan kerangka perspektif produk media sebagai komoditas. Bagian kedua menyajikan pembajakan digital dalam budaya mengopi beserta implikasi budaya ini pada distribusi dan konsumsi video dengan kerangka perspektif produk media sebagai produk kultural. Pada bagian pertama, peneliti menemukan bahwa para pengopi video di warnet bukanlah audiens video yang sebelumnya menonton film di bioskop atau membeli video original di toko-toko resmi. Para pelaku budaya mengopi video di warnet ini sebelumnya adalah para penyewa video di rental dan pengunduh video 91

di internet, dua aktivitas yang sebenarnya cenderung dikatakan sebagai pembajakan digital juga. Transisi pada budaya mengopi di warnet turut berkembang dengan alasan perubahan praktik kultural dan teknologi. Dalam budaya mengopi di warnet ini, pembajakan digital yang ada memungkinkan akses produk media lebih efisien bagi konsumen Ditemukan pula adanya rekomodifikasi produk media dalam budaya mengopi video di warnet. Dengan bentuk bisnis warnet all you can copy, sulit dipastikan produsen video memperoleh keuntungan ekonomi langsung dari konsumen. Sebaliknya sebagai distributor, warnet mengambil keuntungan secara langsung dari konsumen. Tawaran internet sebagai pusat produk media digital membuat siapa yang memiliki kemampuan mengakses internet dengan cepat akan menjadi pusat produk media digital. Pada bagian kedua, dengan melihat produk media sebagai produk kultural, pembajakan digital dalam budaya mengopi justru semakin memberi kemudahan aliran ideologi dalam video yang terdistribusi secara global. Ditemukan bahwa etalase video di warnet didominasi oleh produk dari Hollywood, Korea, dan Jepang. Sebaliknya video lokal yang tidak banyak didigitalisasi dan didistribusikan dalam internet cenderung tidak mendapatkan perhatian dari para pengopi. Namun bentuk baru dominasi kultural yang dimungkinkan turut mengalami negosiasi dengan adanya ruang publik alternatif yang terbentuk. Misalnya dengan adanya fasilitias Request di warnet yang memungkinkan para pengopi untuk meminta disediakannya video-video alternatif. Ruang publik 92

alternatif ini juga muncul sebagai kemungkinan akses produk media yang semakin variasi serta proses distribusi yang cair dalam ruang sosial yang luas. Seperti yang terlihat dalam budaya mengopi melampaui warnet, di mana para pengopi di warnet tidak hanya berhenti sebagai konsumen namun turut menjadi distributor video dalam ruang-ruang sosial lainnya. Peneliti mencoba memberi tawaran pemahaman baru terhadap pembajakan digital. Dalam hal ini, pembajakan digital tidak lain adalah bentuk baru reproduksi media di era internet dan digitalisasi media. Sifatnya sangat cair, nyaris tidak memerlukan perantara teknologi fisik, bersifat global, dan sulit dilabeli dengan nilai ekonomi dalam konteks komoditas klasik. Pembajakan digital tumbuh seiring perubahan praktik-praktik kultural mengonsumsi media, perkembangan teknologi media, dan rekomodifikasi dalam industri distribusi media. Di satu sisi pembajakan digital berimplikasi pada terbentuknya relasi kuasa media global baru yang tetap memiliki pusat-pusat. Di sisi lain sifat produk media yang cair memungkinkan tumbuhnya pusat media yang lebih terseleksi dan ternegosiasi sehingga makin beragamnya konsumsi produk media global. Dengan pemahaman baru ini, diharapkan praktik-praktik pembajakan digital tidak semata-mata dihakimi sebagai aktivitas yang merugikan industri media. Sebaliknya industri media perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi media di era digitalisasi dan globalisasi. Mengenai adanya potensi relasi kuasa media global yang terpusat, industri media lokal perlu berstrategi dalam menjangkau konsumen. Para konsumen pun perlu memiliki kemampuan negosiasi yang kritis terhadap tawaran-tawaran produk media global. Hal ini penting untuk 93

mencegah adanya dominasi kultural dari kelompok tertentu seiring persebaran produk medianya. Saat melakukan penelitian mengenai budaya mengopi video di warnet Yogyakarta ini, peneliti tidak menemukan penelitian serupa yang pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian yang berusaha memberi gambaran awal/umum mengenai budaya tersebut. Menilik pada perspektif yang mungkin dikembangkan dalam meneliti budaya ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Penelitian ini mengambil beberapa para pelaku budaya mengopi sebagai informan penelitian. Salah satu hal yang bisa dikembangkan dalam meneliti budaya ini adalah mengambil lebih banyak lagi informan penelitian untuk menemukan adanya praktik-praktik lain terkait budaya ini. Dimungkinkan pula untuk mengombinasikan metode kualitatif dengan kuantitatif dalam memetakan jumlah dan peta persebaran para pengopi. Dengan perkembangan metode ini, penelitian dimungkinkan untuk dapat memberi gambaran seberapa masif budaya tersebut dalam konteks industri distribusi video 2. Salah satu yang mungkin dikembangkan dalam penelitian ini adalah melibatkan pihak warnet. Dengan ini penelitian dimungkinkan dapat menggambarkan bagaimana posisi warnet dalam melakukan pembajakan digital, misalnya bagaimana warnet memperoleh video. Dengan melibatkan warnet, dimungkinkan pula untuk memfokuskan penelitian pada aspek ekonomi politik warnet, misalnya seberapa jauh warnet memonopoli atau mendominasi dalam industri distribusi video di Yogyakarta. 94

3. Jika pada penelitian ini hubungan para pengopi dan video yang dikopi di warnet hanya dipaparkan secara umum, salah satu yang mungkin dikembangkan dalam penelitian ini adalah memfokuskan hubungan tersebut pada salah satu jenis produk media. Misalnya melihat lebih dalam bagaimana aliran serial televisi produksi Korea diseleksi dan dinegosiasi oleh para pengopi. Fokus ini berguna untuk melihat sejauh mana soft power dalam budaya pop berjalan bersama pembajakan digital, khususnya budaya mengopi. 4. Minimnya penelitian mengenai pembajakan media dan budaya mengopi di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, membuat peneliti kesulitan menemukan perspektif historis dari tema-tema tersebut. Saran lebih lanjut adalah dilakukannya penelitian yang berusaha menggali perkembangan pembajakan media ataupun budaya mengopi secara historis. Dengan perspektif historis ini diharapkan dapat dipetakan relasi antara kultur masyarakat dan cara masyarakat tersebut mengonsumsi/ mendistribusikan produk media. 95