BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembuat keputusan, pengambil keputusan,

Gambar 4. Tahapan kajian

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah dan judul penelitian yang didukung dengan suatu kajian pustaka. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijaksanaan Pemerintah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 26

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analytical hierarchy Process

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA 4.1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi Universitas Islam

3 METODE Rancangan Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

MBTI L/O/G/O Analytical Hierarchy Process AHP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian juga didasarkan pada hasil pengolahan angka-angka pada data hasil

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 3 METODE PENELITIAN

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER SKRIPSI

69 Simulasi rencana..., Beta Patrianto, FT UI, 2009

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.

Transkripsi:

27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian berkaitan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini dipakai karena bersifat memberi gambaran mengenai situasi atau kejadian, metode ini memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang akan dipecahkan. Pada penelitian ini akan digunakan metode survey kuesioner, yang mana datanya didapat dari wawancara, studi literature serta melakukan kunjungan lapangan 21. Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Secara umum, metode pengumpulan data dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain (Nazir,2005): Metode pengamatan lapangan Metode dengan menggunakan pertanyaan Metode khusus 3.2 Rumusan Masalah Dan Strategi Penelitian Yin (1994) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang membedakan pemilihan metode penelitian seperti pada tabel 3.1: 27

28 Tabel 3.1 Strategi Metode Penelitian untuk Masing-Masing Situasi STRATEGI Kendala terhadap Fokus terhadap peristiwa Jenis Pertanyaan yang peristiwa yang yang berjalan/baru digunakan diteliti diselesaikan Eksperimen Bagaimana, mengapa Ya Ya Survei Siapa, apa, dimana, berapa banyak, berapa Tidak Ya besar Analisis Siapa, apa, dimana, berapa banyak, berapa Tidak Ya/Tidak besar Sejarah Bagaimana, mengapa Tidak Tidak Studi Kasus Bagaimana, mengapa Tidak Ya Sumber: Diterjemahkan dari (Yin 1994) Berdasarkan studi pustaka pada bab 2, jenis pertanyaan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : Pertama, risiko apa saja yang mungkin muncul dalam pembiayaan proyek perumahan ini. Kedua, bagaimana respon yang tepat untuk pengelolaan risiko tersebut? Mengacu pada strategi penelitian yang disarankan oleh Yin, pertanyaan pertama dan kedua tersebut diatas dapat dijawab dengan pendekatan survei menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini kuesioner akan disebarkan pada responden dan jika memungkinkan dilakukan wawancara secara langsung. Responden dari kuesioner ini adalah pihak yang terkait secara langsung dalam skema pembiayaan proyek. Menurut Naoum (1999) ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam membuat kuesioner, yaitu : 1. Mengidentifikasi daftar ide-ide yang muncul untuk pertanyaan. 2. Menformulasikan kuesioner akhir.

29 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian didapat dari studi literatur, tentang risiko apa saja yang berpengaruh dalam tujuan skema pendanaan proyek perumahan ini. Setelah variabel tersebut distrukturkan, maka sebelum menjadi pertanyaan kuesioner, variabel tersebut harus divalidasi lewat pakar. Pada proses ini variabel yang tidak sesuai akan dihilangkan, dan variabel yang masih kurang akan ditambahkan. Variabel menjadi valid untuk disebar menjadi kuesioner setelah tahapan ini. Jumlah variabel bebas (X) dalam tesis ini adalah 79 buah, dimana variabel penelitian dapat dilihat pada lampiran 2. 3.4 Instrumen Penelitian Dalam pembuatan kuisioner digunakan alat bantu dalam pengumpulan data seperti angket (questionnaire), daftar cocok (checklist), skala (scale), pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian (soal tes), dan inventori (inventory). Alat bantu ini digunakan dalam mempersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden. Berikut kaitan antara metode dan instrumen pengumpulan data: Tabel 3.2 Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data No. Jenis Metode Jenis Instrumen 1. Angket (questionaire) a. Angket (questionaire) b. Daftar cocok (checklist) c. Skala (scale) d. Inventori (inventory) 2. Wawancara (interview) a. Pedoman wawancara (interview guide) b. Daftar cocok (checklist) Sumber : Skala Pengukuran Variabel Penelitian

30 Tabel 3.2 (sambungan) No. Jenis Metode Jenis Instrumen 3. Pengamatan/ Observasi (observation) a. Lembar pengamatan b. Panduan pengamatan c. Panduan observasi (observation sheet atau observation schedule) d. Daftar cocok (checklist) 4. Ujian atau tes (test) a. Soal ujian (soal tes atau tes (test)) b. Inventori (inventory) 5. Dokumentasi a. Daftar cocok (checklist) b. Tabel Sumber : Skala Pengukuran Variabel Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket (questionaire) dan wawancara. Metode angket (questionaire) digunakan untuk mendapatkan informasi yang lengkap dari responden tanpa khawatir jawaban tidak sesuai dengan kenyataan dalam daftar pertanyaan. Metode wawancara digunakan dalam memperoleh data secara langsung dari sumbernya. Metode wawancara ini diterapkan untuk mengetahui hal-hal dari responden lebih dalam dan dikarenakan jumlah responden yang sedikit. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan menggunakan pertanyaan. Alat untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum dengan nama kuesioner. Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner atau daftar pertanyaan harus cukup terperinci dan lengkap. Hal ini disebabkan karena responden sendiri yang mengisi kuesioner tersebut sehingga maksud dan tujuan dari kuesioner tersebut harus jelas. Tahap pertama dalama pengumpulan data adalah mestrukturkan variabel risiko dan aktifitas proyek yang didapat dari literatur. Seluruh data variabel berdasarkan refensi baik buku, jurnal, penelitian sebelumnya, artikel dan lain-lain.

31 Kemudian pada tahap kedua dilakukan wawancara terhadap pakar yang berpengalaman di bidang developer perumahan. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara ini untuk mengetahui aktifitas yang dilakukan dalam proyek tersebut. Selain itu wawancara juga dimaksudkan untuk mengklarifikasi variabel aktifitas proyek dan risiko proyek yang didapat dari literatur. Jumah pakar dalam wawancara ini sebanyak 5 pakar. Dan kriteria dari setiap pakar adalah sebagai berikut : Memiliki pengalaman minimal 15 tahun pada bidang developer perumahan. Memiliki reputasi yang baik dalam bidang tersebut. Memiliki pendidikan yang menunjang di bidangnya. Tahap ketiga dalam pengumpulan data adalah menyebarkan kuesioner (terlampir) yang berisi tentan pertanyaan frekuensi dan dampak dari suatu peristiwa. Jumlah responden dalam pengimpulan data tahap ini sebanyak 21 responden. Kriteria dari responden adalah sebagai berikut: Memiliki pengalaman dalam bidang developer perumahan. Memiliki reputasi yang cukup baik dalam bidangnya. Memiliki pendidikan yang menunjang di bidangnya. Pada tahapan ketiga pengumpulan data juga dilakukan pengumpulan data sekunder terhadap data atau informasi penunjang sebagai pelengkap informasi yang telah didapat dari wawancara dalam tahap pengumpulan data sebelumnya. Data tersebut berasal dari laporan dan dokumentasi proyek, terutama yang berkaitan dengan pengelolahan proyek. Dan hasil dari pengumpulan data pada tahap ketiga ketiga ini adalah data-data yang sudah siap untuk dianalisa. 1. DATA PRIMER Data primer didapat dengan melakukan studi lapangan. Studi lapangan merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan survei kepada perusahaan perusahaan konstruksi yang berkompeten terhadap permasalahan yang diteliti. Pendekatan untuk pengumpulan data primer

32 dilakukan dengan cara survei. Survei merupakan suatu metode yang sistematis untuk mengumpulkan data berdasarkan suatu sampel agar mendapatkan informasi dari populasi yang serupa (Tan 1995). Selain itu tujuan utama dari survei bukan untuk menentukan suatu kasus yang spesifik, namun untuk mendapatkan karakteristik utama dari populasi yang dituju pada suatu waktu yang telah ditentukan (Noum 1998). Sebagai landasan teori dalam pengumpulan data primer, dilakukan studi literatur melalui buku-buku, jurnal, majalah dan artikel. 2. DATA SEKUNDER Data sekunder yang digunakan adalah studi literatur yang termuat dalam buku-buku, jurnal, dan berbagai media yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu : 1. Wawancara terstruktur dan survei terhadap beberapa pakar untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya penyimpangan pada perencanaan sumber daya manusia, serta untuk mengetahui indikator kinerja dari masing-masing variabel pada perencanaan sumber daya manusia. 2. Kunjungan lapangan 3.6 Metode Analisa Data Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan analisa data dengan cara kualitatif dan kuantitatif yaitu pengolahan data hasil survey kuesioner dan wawancara dari pakar dan responden diolah sesuai dengan metode yang digunakan. Adapun metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa statistik dengan menggunakan program statistik SPSS (Statistical Program for Social Science) 16, untuk diuji reabilitas dan validitasnya, kemudian analisa risiko dengan studi literatur, validasi pakar, penyebaran kuesioner, program AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk perangkingan risiko, risk leveling, dan respon risiko.

33 3.6.1 Uji Validitas Kata validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memilki validitas rendah. (Azwar, 2007) dalam penelitian ini, validitas dapat diukur dengan menggunakan penilaian pakar. 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memilki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. (Azwar, 2007). 3.6.3 Analisa Deskriptif Analisa deskriptif merupakan baian dari ilmu statistika, yang hanya mengolah, menyajikan data, tanpa mengambil keputusan untuk populasi. Dengan kata lain, analisa ini hanya melihat gambaran umu dari data. Analisa deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan dan meringkas data yang diobservasi. Tiap variabel ditinjau dari jawaban respondennya, sehingga variabel tersebut memiliki nilai mean/modus/median yang menjadi deskripsi dari variabel tersebut.

34 3.6.4 Analisa Risiko Analisa risiko mempunyai tiga tahapan analisa yakni, identifikasi risiko, evaluasi risiko serta respon risiko pembahasannya dapat dilihat lebih lanjut, 3.6.4.1 Identifikasi Risiko Identifikasi risiko dilakukan dengan studi literatur, dari studi literatur, dapat distrukturkan variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi skema pendanaan. Kemudian variabel-variabel ini divalidasi oleh pakar, variabel distrukturkan ulang. Setelah itu, variabel yang sudah valid, menjadi butir-butir pertanyaan kuesioner yang disebar kepada responden. 3.6.4.2 Evaluasi Risiko Evaluasi risiko dilakukan melalui pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Data diolah menggunakan risk leveling dengan matriks ANZ, kemudian dirangking dengan metode AHP dan Pareto. Analisa kuantitatif akan dilakukan dengan simulasi dan permodelan risiko. 1. Analisa AHP (Analytical Hierarchy Process) Metode AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk. Pada tahun 1970-an metode Analytical Hierarchy Process dikembangkan untuk mengorganisasikan informasi dan penilaian dalam memilih alternatif yang disukai. Dengan menggunakan metode ini, suatu persoalan akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan yang dihadapi. Dengan metode ini juga persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat dalam proses pengambilan keputusannya.

35 Secara intuitif dengan melakukan perbandingan berpasangan kemudian menentukan cara yang konsisten untuk mengubah perbandingan berpasangan menjadi suatu himpunan bilangan yang merepresentasikan prioritas relatif dari setiap kriteria dan alternatif. Berikut ini yang merupakan ide dasar prinsip kerja metode AHP: 1. Penyusunan hirarki, persoalan yang diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya yaitu kriteria dan alternatif, dan kemudian disusun menjadi struktur hirarki. 2. Penilaian kriterian dan alternatif, dinilai melalui perbandingan berpasangan. Untuk berbagai persoalan menggunakan skala 1 sampai 9 dalam mengeksplorasi pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.3 Nilai Perbandingan Dalam AHP Nilai Keterangan 1 Kriteria/alternatif A sama penting dengan alternatif/kriteria B 3 A sedikit lebih penting dari B 5 A jelas lebih penting dari B 7 A sangat jelas lebih penting dari B 9 Mutlak lebih penting dari B 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan Sumber :Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk 3. Penentuan prioritas. Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. 4. Semua elemen dikelompokan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Berikut beberapa manfaat penggunaan AHP

36 Keuntungan Kesatuan Kompleksitas Saling Ketergantungan Penyusunan Hirarki Pengukuran Konsistensi Sintesis Tawar Menawar Penilaian dan Konsensus Pengulangan Proses Tabel 3.4 Manfaat Penggunaan AHP Penjelasan Metode AHP memberikan suatu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan yang tidak terstruktur Metode AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks Metode AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier Metode AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setingkat Metode AHP memberikan suatu skala untuk mengukur halhal dan terwujud suatu metode untuk menetapkan prioritas Metode AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan yang digunakan untuk mendapatkan berbagai prioritas Metode AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif Metode AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka Metode AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda Metode AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan Sumber :Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk

37 2. Risk Leveling Merupakan analisa kualitatif data yang bertujuan untuk memberikan level pada tiap risiko yang terjadi. Level risiko dibegai menjadi 4 tingkat sesuai dengan matiks risiko dari ANZ, yakni High, Significant, Medium dan Low. Matriks ini menghubungkan antara damopak dan frekuensi dari risiko tersebut. Dari kombinasi kedua angka, akan didapat level risiko tiap variabelnya. Tabel 3.5 Matriks Risiko ANZ Frekuensi Dampak 1 2 3 4 5 1 L L M S S 2 L L M S H 3 L M S H H 4 M S S H H 5 S S H H H Sumber : Matriks Risiko ANZ

38 3.7 Kesimpulan Pada tesis ini, penyusun menggunakan metodologi sebagai berikut: Stakeholder Analysis Pengumpulan Data Sekunder Risk Management Approach untuk Identifikasi Risiko dan Dampak Pengumpulan Data Primer Instrumen : Kuesioner Instrumen : Matrix Risk (ANZ) AHP Analisa Deskriptif Validasi Data Risk Analysis Instrumen : SPSS Experd Judgement Variabel dominan yang mempengaruhi skema pembiayaan Respon risiko yang tepat berupa klausul kontrak Instrumen : Experd Judgement Gambar 3.3 Diagram alir Metode Penelitian Tesis