BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan II yang bergerak dibidang Pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Tembakau Deli, yang ditanam di wilayah Sumatera Timur.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. SH No. 12 tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. adalah memperoleh laba yang optimal atas investasi yang ditanamkan oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA),

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan

LETAK DAN LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB III METODE PENELITIAN. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT IRA WIDYA UTAMA MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yaitu perkebunan tebu yang berada cukup dekat disekitar pabrik, dengan luas areal

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan devisa. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah satu Badan

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

2. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tanggal 27 Juni 2006.

DAFTAR INFORMAN. Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Asoka No. 12 Medan Pekerjaan : Mantan Kepala Bagian SDM PT. Perkebunan IX

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

I. PENDAHULUAN. Banyak cara dilakukan pemerintah sebagai otoritas kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang didirikan selalu mempunyai tujuan. Umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK GULA SEMBORO

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar

BAB II PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN. Pemerintahan Belanda yang merupakan Bulking Station dari produksi minyak

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB II PT. SARANA AGRO NUSANTARA (SAN) PT. Sarana Agro Nusantara (PT. SAN) adalah merupakan penggabungan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

KEADAAN UMUM Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Menuju Swasembada Gula Nasional Tahun 2014, PTPN II Persero PG Kwala. Madu yang turut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. milik seorang mantan Bupati Labuhan Batu dan juga pensiunan dari angkatan

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. Pemerintah Nomor : 1 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 dan akte Notaris Nomor: 11

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

Transkripsi:

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) A. Sejarah Ringkas Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan II yang bergerak dibidang Pertanian dan Perkebunan didirikan dengan Akte Notaris G.H.S Loemban Tobing SH Nomor 12 tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Nomor 54 tanggal 21 Desember 1976, dan Pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/43/8 tanggal 28 Januari 1977 dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara Nomor 52 tahun 1978 sebagai tambahan Berita Negara RI No. 6 tanggal 20 Januari 1978 yang telah didaftarkan kepada Pengadilan Negeri Tingkat I Medan tanggal 19 Pebruari 1977 Nomor 10/1977 PT. Perseroan Terbatas ini bernama: Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan II, disingkat PT. Perkebunan II merupakan perubahan bentuk dan gabungan dari PN. Perkebunan II dan PN. Perkebunan Sawit Seberang. Pendirian Perusahaan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuanketentuan dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1975. Mulai tahun 1984 menurut Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Akte Pendirian tersebut diatas telah dirobah dan diterangkan dalam Akte Notaris Imas Fatimah Nomor 94 tanggal 13 Agustus 1984 yang kemudian diperbaiki dengan Akte Nomor 26 tanggal 8 Maret 1985 dengan persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-5013-

HT.0104 tahun 1985 tanggal 14 Agustus 1985. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 20-12-1990 Akte tersebut mengalami perobahan kembali dengan Akte Notaris Imas Fatimah No. 2 tanggal 1 April 1991 dengan persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-4939-HT.01.04 TH-91 tanggal 20 September 1991. Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1996, kembali diadakan reorganisasi berdasarkan Wilayah kerja, dimana PT. Perkebunan II (Persero) yang didirikan dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing, SH No. 6 tanggal 1 April 1974 & PT. Perkebunan IX yang didirikan dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH No. 100 tanggal 18 September 1983, dilebur dan digabungkan menjadi satu dengan nama PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) yang dibentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH Nomor 35 tertanggal 11 Maret 1996, kemudian diperbarui dengan Akte Notaris Sri Rahayu Prasetyo, SH No. 7 tanggal 08 Oktober 2002. Anggaran Dasar ini direvisi kembali dengan Akte Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH. No.33 tanggal 13 Agustus 2008. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang peleburan PT. Perkebunan II dan PT. Perkebunan IX menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara II tanggal 14 Februari 1996 bahwa terhitung mulai tanggal 11 Maret 1996, PT. Perkebunan Nusantara II telah didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.35 yang ditetapkan di Jakarta tanggal 11 Maret 1996, kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris Sri Rahayu Prasetyo, SH. No.7 tanggal 08 Oktober

2002. Anggaran Dasar ini direvisi kembali dengan Akte Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH. No.33 tanggal 13 Agustus 2008. PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) mengelola budidaya Kelapa Sawit, Karet, Tembakau dan Tebu. Perusahaan mengelompokkan unit usaha dalam Distrik Unit Usaha dan unit Pengembangan. Distrik Usaha yang dikelola terdiri atas : Distrik Tanaman Tahunan Rayon Utara, Distrik Tanaman Tahunan Rayon Selatan, Distrik Tanaman Tebu, Distrik Tanaman Tembakau dan Distrik Rumah Sakit. Sedangkan pengelompokan Kebun Pengembangan adalah : Kebun Arso dan Prafi didaerah Papua. Masing-masing Distrik Unit Usaha (DUU) dipimpin oleh 1 (satu) orang Manajer sementara Kebun Pengembangan dipimpin oleh masing-masing Manajer Kebun. Pada tanggal 09 Juni 2009 PT Perkebunan Nusantara II ( Persero) melakukan kerja sama dengan Kuala Lumpur Kepong Plantation Holding BHD. (KLK. PH) untuk mendirikan Perusahaan patungan (PT LNK), selanjutnya pada tanggal 01 Juli 2009 PTP Nusantara II (Persero) melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan PT. LNK untuk mengelola Distrik Rayon Tengah ( 5 unit usaha kebun termasuk 2 pabrik kelapa sawit di dalamnya). Saat ini perusahaan mengelola sendiri 35 unit usaha ( termasuk 6 unit Pabrik Kelapa Sawit, 2 unit Pabrik Gula (PG, 2 unit Pabrik Karet, 3 unit Rumah Sakit (RS), 1 unit Bengkel Pusat (BP), 1 unit Balai Penelitian Tembakau Deli (BPTD), dan 1 unit Riset dan Pengembangan Tebu (Risbang Tebu).

Logo Perusahaan Gambar 1 Logo PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Visi, Misi, & Nilai Budaya PT. Perkebunan Nusantara II Visi Dari perusahaan perkebunan menjadi perusahaan multi usaha berdaya saing tinggi Misi Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya usaha, memberikan kontribusi optimal, menjaga kelestarian dan pertambahan nilai Nilai Budaya Profesional, Kesetaraan, Kemakmuran, Kejujuran, Integritas, dan Kerjasama B. Struktur Organisasi R.U.P.S Dewan Komisaris Direktur Utama Dir.Produksi Dir.Keuangan Dir.SDM / UMUM Dir.Pemasaran/ RenBang

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) C. Job Description Dewan Komisaris Sesuai dengan Akte Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa SH No. 33 tanggal 13 Agustus 2008 pasal 15, Dewan Komisaris bertugas: a. Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perseroan. b. Memberi Nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. c. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan II No. II.0/KPTS/R.121/IX2007 tanggal 25 September 2007, maka ditetapkan Bagan Organisasi dan fungsi sebagai berikut: Tabel 2.2 Job Description Bagian Uraian Kegiatan Direktur Utama Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Direktur Produksi Bertanggung jawab kedalam kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang Tanaman, produksi, Teknik dan Teknologi Tanaman, Pengolahan Tanaman Tahunan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsinya. Direktur Keuangan Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris, yang mengelola bidang Pengadaan, Keuangan dan Akuntansi. Direktur SDM/Umum Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur

Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris, yang mengelola bidang pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, masalah hubungan antar kerja dan sosial umum. Direktur Pemasaran dan Renbang Bertanggung jawab kedalam kepada Direktur Utama, keluar kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang mengelola bidang tanaman semusim, Teknik dan Teknologi Tanaman Semusim, pemasaran dan pengembangan. Bagian Sekretariat Berfungsi sebagai pembantu Direksi di bidang-bidang yang berhubungan administrasi Sekretariat Direksi dan masalah Protokol serta Humas. Bagian Satuan Pengawasan Intern Membantu Direktur Utama dalam mengadakan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaannya di bidang-bidang Tanaman, Teknik/tekonolgi, Keuangan, Personalia dan Umum, Pemasaran dan Pengadaan dan

memberikan saran-saran perbaikan Bagian Perencanaan & Pengkajian Membantu melaksanakan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaannya di bidangbidang Tanaman, Teknik/Teknologi Tanaman Semusim, Keuangan, Personalia & Umum, Pemasaran & Pengadaan dan memberikan saran-saran perbaikannya. Bagian Tanaman Membantu Direktur Produksi dalam menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan, yang berhubungan dengan produksi, pemelihraan, investasi tanaman serta peremajaan, rehabilitasi, konversi, diversifikasi, pupuk, bahan pertanian dari gudang ke lapangan dan hasil tanaman ke pabrik kebun Tanaman Tahunan. Bagian Pengembangan Membantu Direksi dalam melaksanakan pengembangan di bidang tanaman. Bagian Pembiayaan Membantu Direksi dalam menyelenggarakan pengadaan sumber dan penggunaan dana Bagian Akuntansi & Membantu Direksi dalam melaksanakan

Teknologi Informasi fungsi-fungsi manajemen di bidang Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Administrasi Kantor Direksi Verifikasi/Inspeksi, Teknologi dan Informasi dan kelengkapan pendukung. Bagian Pengadaan Membantu Direksi dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pengadaan barangbarang lokal maupun import. Bagian Pemasaran Membantu Direksi dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan pemasaran komoditi primair yang meliputi Kelapa Sawit, Karet, Tembakau, dan Tebu. Bagian Sumber Daya Manusia Membantu Direksi melaksanakan fungsifungsi Manajemen yang mencakup kegiatan Administrasi Karyawan, pension Karyawan dan pemenuhan social dan kesejahteraan serta hubungan antar kerja. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang mencakup kegiatan pendidikan dan

latihan, keselamatan dan kesehatan kerja dan pelayanan kesehatan. Bagian Umum Membantu Direktur SDM/Umum yang berhubungan dengan masalah umum Rumah Tangga Kantor Direksi. Bagian Hukum dan Pertanahan Membantu Direktur SDM/Umum dalam melaksanakan masalah Hukum dan Agraria. Bagian Teknik & Pengolahan Tanaman Semusim Membantu Direktur RenBang dalam melaksanakan pekerjaan Tanaman Semusim yang berhubungan dengan mesinmesin/instalasi listrik, traksi dan dinas sipil/bangunan. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produksi dan kinerja lingkungan. Bagian Teknik Tanaman Tahunan Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan pekerjaan Tanaman Tahunan yang berhubungan dengan mesin-

mesin/instalasi listrik, traksi dan dinas sipil/bangunan. Bagian Teknik Pengolahan Tanaman Tahunan Membantu Direktur Produksi melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produksi dan kinerja lingkungan. Kebun/Dinas Merupakan aparat/alat perusahaan untuk menghasilkan komoditi Kelapa Sawit, Karet, Tembakau, Tebu dan jasa-jasa lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan. D. Jaringan Usaha/Kegiatan PTPN II mengusahakan komoditi Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Gula dan Tembakau. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 85.988,92 ha, karet 10.608,47 ha dan kakao seluas 1.981,96 ha. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri plus inti, PTPN II juga mengelola areal plasma milik petani seluas 22.460,50 ha untuk tanaman kelapa sawit. Disamping itu PTPN II juga

mengelola tanaman musiman yaitu tanaman tebu dan tembakau. Tanaman tebu lahan kering ditanam pada areal seluas 13.226,48 ha. Lokasi kebun, pabrik dan unit perusahaan Berikut lokasi kebun perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa : 1. Kebun Tanjung Garbus Pagar Merbau terletak di Kabupaten Deli Serdang 2. Kebun Melati terletak di Kabupaten Sergei 3. Kebun Patumbak terletak di Kabupaten Deli Serdang 4. Kebun Barumun terletak di Kabupaten Tapsel 5. Kebun Bandar Klippa terletak di Kabupaten Deli Serdang 6. Kebun Limau Mungkur terletak di Kabupaten Deli Serdang 7. Kebun Sawit Hulu terletak di Kabupaten Langkat 8. Kebun Kwala Sawit terletak di Kabupaten Langkat 9. Kebun Sawit Seberang terletak di Kabupaten Langkat 10. Kebun Batang Serangan terletak di Kabupaten Langkat 11. Kebun Air Tenang terletak di Kabupaten Langkat 12. Kebun Tandem terletak di Kabupaten Langkat 13. Kebun Bulu Cina terletak di Kabupaten Deli Serdang 14. Kebun Klumpang terletak di Kabupaten Deli Serdang 15. Kebun Helvetia terletak di Kabupaten Deli Serdang 16. Kebun Sampali terletak di Kabupaten Deli Serdang 17. Kebun Sei Semayang terletak di Kabupaten Deli Serdang

18. Kebun Kwala Madu terletak di Kabupaten Langkat 19. Kebun Kwala Bingei terletak di Kabupaten Langkat 20. Kebun Tandem Hilir terletak di Kabupaten Langkat 21. Kebun Tanjung Jati terletak di Kabupaten Langkat 22. Kebun Prafi terletak di Kabupaten Papua 23. Kebun Arso terletak di Kabupaten Papua 24. Kebun Gohor Lama terletak di Kabupaten Langkat 25. Kebun Tanjung Keliling terletak di Kabupaten Langkat 26. Kebun Padang Brahrang terletak di Kabupaten Langkat 27. Kebun Besilam terletak di Kabupaten Langkat 28. Kebun Bukit Lawang terletak di Kabupaten Langkat Berikut lokasi pabrik perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa : 1. Pabrik Gula Sei Semayang terletak di Kabupaten Deli Serdang 2. Pabrik Gula Kwala Madu terletak di Kabupaten Langkat Berikut lokasi unit usaha perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa : 1. Rumah Sakit Tembakau terletak di Deli Kotamadya Medan 2. Rumah Sakit GL Tobing terletak di Kabupaten Deli Serdang 3. Rumah Sakit Bangkatan terletak di Kabupaten Langkat 4. Rumah Sakit Tanjung Selamat terletak di Kabupaten Langkat 5. Balai Penelitian Tembakau Deli terletak di Kabupaten Deli Serdang

6. Riset/Pengembanagn Tebu terletak di Kabupaten Deli Serdang 7. Bengkel Pusat terletak di Kabupaten Deli Serdang Operasional perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor perkebunan merupaka hasil penggabungan dari PT.Perkebunan II (Persero) dan PT.Perkebunan IX (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 07/1996 tentang konsolidasi PT. Perkebunan Lingkup BUMN. Didirikan berdasarkan Akte Notaris Harun Kamil,S.H. No. 35 tanggal 11 Maret 1996 dan diperbaharui dengan Akte Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo,S.H. No. 07 tanggal 8 Oktober 2002, yang disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-20859.HT.01.04 TH 2002 tanggal 25 Oktober 2002. Wilayah perkebunan tersebar di Sumatera Utara dan Papua, terdiri dari perkebunan kelapa sawit, perkebunan tebu, perkebunan tembakau, perkebunan karet dan kebun bibit kakao. Untuk mengahadapi tantangan bisnis global, maka PTPN II kedepan akan terfokus terhadap pengelolaan bisnis perkebunan dan bisnis non perkebunan dengan memanfaatkan aset-aset non produktif serta ekstensifikasi usaha perkebunan melalui Agro Wisata, Agro Bisnis, dan Agro Industri. Seluruh unit usaha diintegrasikan dalam beberapa Strategic Business Unit yaitu 5 Distrik Perkebunan, 1 Distrik Rumah Sakit, 2 Unit Penelitian, dan 1 Unit Bengkel.

Areal yang dimiliki oleh PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) tersebar di wilayah Sumatera Utara dan Papua, total luas areal 112.625,11 Ha, pada sebaran wilayah Sumatera Utara seluas 107.104,59 Ha dan wilayah Irian Jaya seluas 5.520,52 Ha. Untuk mendukung kegiatan usaha, perusahaan membangun pabrik/unit pengolahan berupa Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Fraksionasi, Pabrik Karet Kering, Pabrik Crumb Rubber, Pabrik Lateks, Pabrik Kakao dan Pabrik Gula dengan kapasitas terpasang sebagai berikut : Sarana Pabrik/Pengolahan : 8 Unit Pabrik Kelapa Sawit 1 Unit Pabrik Fraksionasi 2 Unit Pabrik RSS 2 Unit Pabrik SIR 2 Unit Pabrik Gula Kapasitas Terpasang : Pabrik Kelapa Sawit : 280 Ton TBS/Jam Pabrik Fraksionasi : 200 Ton CPO/Hari Pabrik RSS : 19 Ton KK/Hari Pabrik SIR : 19 Ton KK/Hari Pabrik Gula : 8.000 Ton TCD/Hari Kapasitas Terpakai : Pabrik Kelapa Sawit : 177,33 Ton TBS/Jam Pabrik RSS : 4,98 Ton KK/Hari Pabrik SIR : Ton KK/Hari

Pabrik Gula : 7.600 Ton TCD/Hari E. Kinerja Terkini Secara umum pencapaian kinerja perusahaan Tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Perhitungan Laba/ Rugi Tahun 2013 Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.100.166 juta atau dibawah RKAP sebesar Rp 134.344 juta dan dibawah Real Tahun 2012 sebesar Rp 131.439 juta. 2. Neraca Total asset Tahun 2013 sebesar Rp 3.320.286 juta dibanding dengan RKAP 2013 sebesar Rp 3.394.703 juta berada dibawah RKAP sebesar Rp 74.417 juta (2,19%) dan dibanding dengan Realisasi Tahun 2012 Rp. 2.765.252 juta berada diatas sebesar Rp 554.034 juta (20,07%), hal ini terutama disebabkan bertambahnya aktiva tetap karena pertambahan investasi. 3. Pemasaran Secara keseluruhan kuantum penjualan perkomoditi Tahun 2013 berada dibawah RKAP tahun 2013 kecuali Gula dan Tetes dan bila dibanding Real Tahun 2012 secara umum berada diatas kecuali Karet dan Tetes. Nilai Penjualan untuk Ekspor dan Lokal Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.548.668 juta, berada dibawah RKAP sebesar Rp. 295.120 juta (16,01%), dan berada diatas Real Tahun 2012 sebesar Rp. 61.426 juta

(4,13%) F. Rencana Kegiatan Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian RUPS 1. Pelepasan Kebun Prafi (Papua Barat) PTPN II akan melanjutkan proses penghapusbukuan dan pelepasan aset Kebun Prafi, Sehubungan dengan telah diperolehnya Surat Persetujuan Menteri BUMN No.S-30/MBU/2014 tanggal 28 Januari 2014. 2. Pendirian anak perusahaan PT. Rumah Sakit Sesuai dengan Undang-undang Kesehatan no. 44 tahun 2009, bahwasanya semua rumah sakit diharuskan berbadan hukum sendiri, maka PTPN II sedang melakukan proses pendirian anak perusahaan Rumah Sakit yang akan diselesaikan diawal tahun 2014. 3. Pengelolaan Kebun Barumun dengan pola KSO Pengelolaan Kebun Barumun untuk tahun 2013 dilaksanakan dengan pola KSO sembari mempersiapkan kajian pemberdayaan aset terbaik untuk Kebun Barumun ini. Dengan pola KSO ini maka Kebun Barumun tidak lagi memberikan kontribusi kerugian kepada PTPN II. 4. Kota Deli Megapolitan Proyek (Eks. NSPV) Pelaksanaan Tender/proses seleksi Mitra Strategis untuk proyek Kota Deli Megapolitan telah disetujui oleh Pemegang Saham sesuai surat No.S- 652/MBU/2011 tanggal 6 Desember 2011 dan PTPN II telah memulai

proses seleksi dengan membuat Iklan di 7 Harian Nasional pada tanggal 15 Desember 2011 yang lalu, kegiatan seleksi telah dilaksanakan di tahun 2013. Saat ini masih dalam proses persetujuan di Menteri BUMN. 5. Optimalisasi Aset Eks. RS. Tembakau Deli dan Eks. Kantor Helvetia Rencana optimalisasi aset eks. RS. Tembakau Deli dan Eks. Kantor Helvetia untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan akan diteruskan ditahun 2014, dengan menyusun pola pengelolaan yang menguntungkan dengan melibatkan mitra strategis. Hal-Hal yang Perlu Mendapat persetujuan RUPS 1. Proses Inbreng Aset Tanah didalam anak Perusahaan PT. Nusa Dua Bekala Sehubungan dengan pendirian anak perusahaan PT. Nusa Dua Bekala yang merupakan perusahaan patungan antara PTPN II dengan Perumnas, maka sesuai rencana dan persetujuan Pemegang Saham terhadap pendirian PT. Nusa Dua Bekala, maka inbreng aset sebagai bagian dari investasi saham PTPN II di PT. Nusa Dua Bekala akan dilaksanakan ditahun 2014. 2. Penunjukan Auditor Tahun Buku 2014. Sehubungan dengan telah berakhirnya masa tugas Auditor Independen Kantor Akuntan Publik Drs. Chaeroni & Rekan dalam melaksanakan pemeriksaaan (General Audit) atas laporan keuangan PTP Nusantara II Tahun Buku 2013. Maka PTP Nusantara II akan melakukan proses tender bagi penunjukan KAP yang baru, mohon keputusan RUPS.