NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB)

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 3 PERLUASAN AKSES PASAR UNTUK MENJAMIN KEBERLANJUTAN MANFAAT DAN OUTCOME PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN (PUMP-P2HP)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 1 PENGUATAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN TANGKAP (PUMP-PT)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 4 OPTIMALISASI KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT RAKYAT (PUGAR)

LAPORAN TEKNIS PENELITIAN TA JUDUL PENELITIAN KAJIAN EVALUASI DAMPAK PROGRAM PNPM MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN.

Kinerja Program Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)... (Hikmah dan Maulana Firdaus)

2 yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal dengan anggota dari masingmasing unit kerja eselon I terkait. PUMP, PUGAR, dan PDPT merupakan upaya ke

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/2012 TENTANG

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2012, No.416.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.21/MEN/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (PUMP) Perikanan Budidaya sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEBERHASILAN PENDAMPINGAN PENYULUH PADA POKLAHSAR PENERIMA BLM PUMP TAHUN 2013 DI KAB. KUNINGAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.41/MEN/2011

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PERMEN-KP/2014 TENTANG

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. karena kendala tersebut sehingga pendapatan nelayan dan petani tambak menjadi

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG

FAQ LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.06/MEN/2011

KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS BLUE ECONOMY

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.

2013, No.462

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah yang

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Pedoman Kerja Penyuluh Perikanan Tenaga Pendamping Program PUMP Tahun 2014

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP) DI PROVINSI BENGKULU

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEPADA KELOMPOK MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN

Executive Summary EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN MODEL KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN AIR IRIGASI

PERATURAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 4/PER-LPMUKP/2017 TENTANG

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat

PERATURAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 11/PER-LPMUKP/2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PERMEN-KP/2013 TENTANG

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA


I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

Peraturan...

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB 3 GAMBARAN UMUM KEGIATAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.07/MEN/2008 TENTANG BANTUAN SOSIAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PEMBUDIDAYA IKAN

Transkripsi:

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB) RINGKASAN Kinerja input, proses dan output PNPM-PB secara admisitrasi sudah sesuai dengan pedoman teknis yang ditetapkan oleh pusat, namun dalam pelaksanaannya masih mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain masih banyak yang belum mememahami proses pengusulan dan pembuatan proposal BLM, terbatasnya pendampingan dari fasilitator, kurangnya tenaga pendamping dalam melakukan pendampingan dan bimbingan di lapangan, dan tidak berfungsinya organisasi kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Skenario kebijakan yang ditawarkan adalah; peninjauan kembali pedoman teknis terutama pada penentuan kriteria Pokdakan calon penerima program; peninjauan kembali mekanisme penempatan PPTK sebagai pendamping Pokdakan; dan Memperketat mekanisme monitoring dan evaluasi yang dan terkoordinasi terutama pada pelaporan. Langkah strategis yang perlu dilakukan anara lain: 1) penentuan kriteria Pokdakan calon penerima program bukan untuk pemula, 2) Menempatkan minimal 2 orang tenaga pendamping (PPTK) untuk PUMP PB dan dikontrak minimal 3 tahun, 3) Mekanisme pelaporan tidak hanya pada realisasi anggaran, tetapi lebih ditekankan pada pelaporan pemanfaatan dan perkembagan usaha Pokdakan. PENDAHULUAN Komunitas masyarakat yang berpencaharian di bidang perikanan dan kelautan di berbagai tempat sangat identik dengan kondisi miskin, hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia akan pengelolaan potensi lokal, keterbatasan permodalan, keterbatasan akses terhadap informasi teknologi dan pasar, peluang usaha serta tantangan iklim. Oleh karena itu di pandang perlu adanya suatu program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat pesisir dan berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi, disamping mendorong masyarakat memiliki kekuatan untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan potensi sumberdaya yang tersedia secara partisipatif yang melibatkan masyarakat sebagai stakeholder utama. Maka sebagai langkah konkrit untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan tersebut, Departemen Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2009 telah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) yang merupakan integrasi dari kegiatan pemberdayaan Program PNPM Mandiri [1]. Program PNPM Mandiri KP berupaya melaksanakan pendekatan dengan model bottom-up, dimana masyarakat sendiri yang merencanakan program, melaksanakan dan melakukan monitoring dan evaluasi sesuai dengan mekanisme yang ditentukan. 13

Pengembangan program ini diberikan kepada masyarakat yang dibiayai dari Anggaran Tugas Pembantuan (TP), yaitu langsung dilaksanakan oleh Dinas Kabupaten/Kota, yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh konsultan pelaksana dan tenaga pendamping yang bertugas sehari-hari mendampingi pembudidaya dalam proses pemberdayaan. PNPM Mandiri KP merupakan salah program pemberdayaan dalam upaya pengentasan kemiskinan di sektor kelautan dan perikanan. Pada perikanan budidaya, PNPM Mandiri KP dilaksanakan melalui Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB) dengan fasilitasi bantuan pengembangan usaha bagi pembudidaya ikan dalam wadah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Tujuan PUMP-PB, yaitu mendorong peningkatan produksi, nilai tambah, meningkatkan pendapatan, menumbuhkan wirausaha, meningkatkan fungsi kelembagaan kelompok pembudidaya ikan yang kuat serta membangun jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam akses permodalan usaha perikanan budidaya [2]. KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB) Pengukuran indikator kinerja penyaluran BLM PUMP-PB didasarkan kinerja input, proses, ouput dan outcome. Indikator-indikator untuk pengukuran kinerja input, proses, ouput dan outcome dapat dilihat dari Tabel 1 berikut. Tabel 1. Pengukuran Indikator Kinerja Penyaluran BLM PUMP-PB Input Proses Output Outcome Pedum, Juklak, Juknis BLM dan ketentuannya: - AD/ART - Peraturan - Kelengkapan - Organisasi Pelatihan dan workshop Kelembagaan KUKP (KUB, Pokdakan, Poklahsar, KUGAR dan KMP) RUB dan RUK (kelayakan usaha) Ketersediaan input usaha dan teknologi Potensi SDA dan SDM Pembinaan dan pendampingan Pengelolaan LKM: - Perencanaan - Pelaksanaan - Pemahaman - Keterampilan Penyaluran BLM Pengelolaan usaha perikanan: - Analisa usaha - Kelayakan usaha - Mengatasi kendala dan hambatan (fisik) Pengembangan pasar Inovasi teknologi dan kelembagaan Perguliran dana BLM Keberlanjutan/ keberhasilan usaha kelompok Peningkatan produksi dan produktivitas Pengembangan usaha minabisnis Peningkatan pendapatan Penyerapan tenaga kerja Tingkat kemandirian usaha 14

Kinerja Input Kinerja input merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk pengusulan bantuan dalam PNPM Mandiri KP. Tahapan dalam kinerja input meliputi tahap identifikasi, seleksi, verifikasi, dan penetapan calon Pokdakan penerima bantuan, penyiapan dokumen dan verifikasi dokumen. Kinerja input pada tahap identifikasi, seleksi, verifikasi dan penetapan calon Pokdakan penerima bantuan PUMP-Perikanan Budidaya di 12 lokasi penelitian (Sukabumi, Lombok imur, Pesisir selatan, Tangerang, Cirebon, Banjar, Bitung, Pamekasan, Kupang, Sibolga dan Sorong) telah sesuai dengan petunjuk teknis dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Penelitian BBPSEKP menunjukkan bahwa jawaban responden terhadap empat isian terkait kegiatan tersebut yaitu 100% responden menyatakan sudah sesuai dengan prosedur. Namun berdasarkan wawancara secara mendalam kepada informan kunci, kesesuaian dalam pelaksanaannya terjadi variasi jawaban responden pada 12 lokasi panelitian. Sebagai contoh secara administrasi proses verifikasi untuk pemenuhan kriteria umum dan khusus calon penerima program yang sesuai dengan ditetapkan Ditjen Teknis menurut jawaban responden 25% menjawab sedang dan 75% menjawab baik dan pertanyaan ketiga 100 % responden menjawab baik. Namun tentang kesesuaian tahapan pengusulan dan penetapan penerima program belum sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, responden menjawab 50% sedang dan 50% baik [4]. Beberapa permasalahan yang ditemui di lapang terkait dengan hal tersebut adalah waktu yang diperlukan dalam pengusulan dan penetapan penerima program hanya berlaku singkat. Pokdakan tidak mengetahui secara jelas tahapan dalam pengusulan penerimaan program. Ketua kelompok yang telah dipilih menghandle seluruh tahapan mulai dari menyiapkan berkas sampai dengan memperbaiki berkas apabila perlu diperbaiki. Umumnya Pokdakan menerima beres pengusulan bantuan ini dan berusaha melaksanakan apa yang diminta oleh tim teknis dan tenaga pendamping. Walaupun semua syarat telah dipenuhi namun tingkat kesesuaiannya secara umum dapat dikatakan sedang. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi dan pengetahuan dari calon penerima program terhadap persyaratan-persyaratan sebagai penerima program. 15

Tabel 2. Kinerja Input dalam Pelaksanaan PUMP PB Kinerja Input Pelaksanaan Permasalahan Identifikasi, seleksi, verifikasi, dan penetapan calon Pokdakan penerima bantuan, penyiapan dokumen dan verifikasi dokumen 100 % terlaksana sesuai dengan pednis PUMP PB - Pokdakan tidak mengetahui secara jelas tahapan dalam pengusulan penerimaan program. - Keterbatasan informasi dan pengetahuan dari calon penerima program terhadap persyaratan-persyaratan sebagai penerima program Kinerja Proses Kinerja proses merupakan tahapan yang terkait dengan proses turunnya bantuan terkait PNPM Mandiri KP. Tahapan yang harus dilalui adalah bagaimana sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, bagaimana prosedur penyaluran, penarikan dan pemanfaatan dana BLM PUMP-PB, bagaimana pembinaan dan pengendalian, dan bagaimana evaluasi dan pelaporan sudah sesuai dengan prosedur atau tidak. Pada tahap sosialisasi, pelatihan dan pendampingan terlihat bahwa seluruh responden menyatakan sudah sesuai dengan prosedur dengan pelaksanaan yang baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian BBPSEKP [3] yang menyatakan bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri KP di Kota Ternate, secara umum sudah mencapai hasil yang baik. Namun demikian, khususnya pada kelompok masyarakat penerima bantuan program, masih perlu ditingkatkan kualitas sumberdaya manusianya, terutama dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di Kota Ternate. Pemerintah perlu mendorong peran serta lembaga permodalan dan pemasaran guna menunjang usaha masyarakat pesisir. Pengawasan dan pendampingan harus lebih intens terhadap kelompok masyarakat penerima bantuan program. Kegiatan sosialisasi pedoman umum, pedoman teknis oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah disampai baik kepada stakeholder melalui presentasi, workshop. Demikian pula sosialisasi bagaimana tata cara (prosedur) untuk mendapat BLM (PUMP-PB) sampai kepada pelaporan, monitoring dan evaluasinya telah disampaikan kepada calon penerima BLM. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan 100% responden menyatakan telah dilaksanakan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih ada permasalahan yang dihadapi pada kinerja proses antara lain terbatasnya pendampingan dari fasilitator, kurangnya tenaga pendamping dalam melakukan pendampingan dan bimbingan di lapangan, selain keterbatasan pengetahuan dan keterampilan juga insentif 16

dan sarana prasarana serta biaya operasional yang kurang memadai termasuk jangkauan wilayah yang terlalu luas. Tabel 3. Kinerja Proses dalam Pelaksanaan PUMP-PB Kinerja Proses Pelaksanaan Permasalahan Tahapan yang harus dilalui adalah bagaimana sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, bagaimana prosedur penyaluran, penarikan dan pemanfaatan dana BLM PUMP- PB, bagaimana pembinaan dan pengendalian, dan bagaimana evaluasi dan pelaporan sudah sesuai dengan prosedur atau tidak 100 % terlaksana sesuai dengan pednis PUMP-PB Kurangnya tenaga pendamping dalam melakukan pendampingan dan bimbingan di lapangan Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan Insentif dan sarana prasarana serta biaya operasional yang kurang memadai termasuk jangkauan wilayah yang terlalu luas Kinerja Output Kinerja output merupakan tolok ukur kinerja berdasarkan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian [3]. Kinerja output terhadap target jumlah penerima bantuan sudah tercapai 100%. Dari sisi target penerima bantuan belum seluruhnya tepat sasaran. Hal ini disebabkan karena adanya kelompok kelompok aspirai yang mendapatkan bantuan sementara kelompok tersebut belum terdaftar di dinas kelautan dan perikanan. Sementara kelompok yang sudah ada sejak lama berdiri dan terdaftar di dinas kelautan dan perikanan ada yang tidak mendapatkan bantuan PUMP-PB tersebut. Namun demikian, kelompok aspirasi penerima bantuan tersebut juga sudah melakukan kegiatan budidaya sejak lama namun tidak membentu kelompok usaha bersama. Dari sisi ketepatan waktu penyaluran bantuan sudah sesuai dengan waktu dan muisim tanam yang di lakukan oleh Pokdakan. Kemudian sarana dan sarana yang di berikan sesuai dengan kebutuhan Pokdakan. Dari sisi kelembagaan, Kegiatan fasilitasi penguatan kapasitas dan kelembagaan berupa pelatihan dan pendampingan pada kelompok/pihak penerima program sudah dilakukan pendamping maupun penyuluh dan difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan sudah sesuai namun dirasakan masih kurang. 17

Kelembagaan penyuluh dan tenaga pendamping masih kurang maksimal karena luasnya wilayah yang harus dikunjungi, sementara jumlah tenaga penyuluh dan tenaga pendamping masih minim. Disamping itu juga sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendampingan pun masih minim. Dalam hal keberlanjutan usaha Pokdakan setelah menerima bantuan PUMP-PB mengalami peningkatan usaha, baik dari sisi penambahan jumlah luas lahan, produksi dan pendapatan dan tabunga Pokdakan pun meningkat. Permasalahan pada kinerja output antara lain fungsi kelembagaan/ organisasi kelompok Pokdakan tidak berjalan, masing-masing anggoa kelompok berjalan sendirisendiri. Pokdakan belum mampu mengembangkan kelompok menjadi kelembagaan keuangan mikro yang mandiri. Tabel 4. Kinerja Output Pelaksanaan PUMP PB Kinerja Output Pelaksanaan Permasalahan Tercapainya target jumlah sasaran penerima BLM 100 % tercapai sesuai dengan sasaran - Waktu pencairan dana BLM mengalami Keterlambatan Kinerja Outcome Hasil penelitian BBPSEKP menunjukkan bahwa rata-rata kinerja dampak/outcome PUMP-PB menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan produksi, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Tabel 5. Dampak PUMP Perikanan Budidaya Dampak/Outcome Sebelum (Rata-rata) Sesudah (Rata-rata) Prosentase Kenaikan (%) Peningkatan Produksi (Kg) 758 1.564 161 Peningkatan Pendapatan (Rp/ Bulan) 5.430.313 10.970.732 153 Penuyerapan Tengaga Kerja (Org) 2 3 90 Selanjutnya berdasarkan hasil uji t pada Tabel 6 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara peningkatan produksi, tingkat pendapatan dan penyerapan tenaga kerja antara sebelum dan sesudah diterapkannya program PUMP PB. Hal ini menunjukkan bahwa PUMP PB memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan khususnya pembudidaya. 18

Tabel 6. Hasil analisis Uji t Dampak Pelaksanaan PUMP PB Dampak Sebelum Mean Sesudah Df t Stat Produksi 749 1.567 113,00 (6,419) Pendapatan 5.430.313 10.970.732 113,00 (5,883) Penyerapan Tenaga Kerja 2 3 113,00 (4,515) OPSI KEBIJAKAN Berdasarkan hasil penelitian BBPSEKP [4] diketahui bahwa kinerja input, proses, output dan outcome, opsi rekomendasi yang ditawarkan: 1. Peninjauan kembali pedoman teknis terutama pada penentuan kriteria Pokdakan calon penerima program. 2. Peninjauan kembali mekanisme penempatan PPTK sebagai pendamping Pokdakan 3. Memperketat mekanisme monitoring dan evaluasi yang dan terkoordinasi terutama pada pelaporan. Langkah strategi rekomendasi kebijakan prioritas yang perlu dilakukan adalah : 1. Penentuan kriteria Pokdakan calon penerima program bukan untuk pemula, tetapi pembudidaya yang sudah melakukan usaha budidaya namun skala usahanya masih skala mikro dan menggunakan teknologi sederhana. 2. Menempatkan minimal 2 orang tenaga pendamping (PPTK) untuk PUMP PB dan dikontrak minimal 3 tahun (selama program PUMP PB dianggarkan), dan tidak berpindah-pindah dari program satu ke program lainnya sehingga pendampingan maupun monitoring, evaluasi dan pelaporan lebih terfokus dan berkelanjutan (tidak hanya pada tahun berjalan). 3. Mekanisme pelaporan tidak hanya pada realisasi anggaran, tetapi lebih ditekankan lagi pada pelaporan pemanfaatan dan perkembagan usaha Pokdakan, tidak hanya pada tahun berjalan, tetapi minimal 2 tahun kedepan sehingga dapat terlihat perkembangan usaha Pokdakan apakah memberikan dampak yang signifikan terhadap indicator outcome. Agar kebijakan atau program tersebut dapat terlaksana maka disusun langkah kegiatan yang dapat dilakukan berikut institusi teknis yang menanganinya yang disajikan pada Tabel 7 berikut. 19

Tabel 7. Langkah Pelaksanaan Kegiatan PUMP-PB dan Institusi yang Menangani No. Kegiatan Institusi 1. Meninjau kembali penentuan kriteria Pokdakan calon penerima program 2. Peninjauan kembali mekanisme penempatan PPTK sebagai pendamping Pokdakan 3. Memperketat mekanisme monitoring dan evaluasi yang dan terkoordinasi terutama pada pelaporan DJPB, BPSDM KP, BALITBANG KP DJPB, BPSDM KP DJPB, BPSDM KP, PEMPROV, PEMDA KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN Hasil penelitian di 12 lokasi penelitian (Kabupaten Sukabumi, Lombok Timur, Pesisir Selatan, Tangerang, Banjar, Kota Banda Aceh, Cirebon, Bitung, Makassar, dan Kupang) memberikan gambaran kinerja input, proses dan output PNPM-PB secara admisitrasi sudah sesuai dengan pedoman teknis yang ditetapkan oleh pusat, namun dalam pelaksanaannya masih mengalami permasalahan dan tantangan antara lain: - Kinerja input; adanya Pokdakan aspirasi yang tidak terdaftar di dinas KP setempat menghambat dalam proses verifikasi, pokdakan masih banyak yang belum mememahami proses pengusulan dan pembuatan proposal BLM karena kurangnya pengetahuan Pokdakan tentang pedoman teknis PUMP. - Kinerja proses; terbatasnya pendampingan dari fasilitator, kurangnya tenaga pendamping dalam melakukan pendampingan dan bimbingan di lapangan, selain keterbatasan pengetahuan dan keterampilan juga insentif dan sarana prasarana serta biaya operasional yang kurang memadai termasuk jangkauan wilayah yang terlalu luas. - Kinerja ouput; fungsi kelembagaan/organisasi kelompok Pokdakan tidak berjalan, masing-masing anggoa kelompok berjalan sendiri-sendiri. Pokdakan belum mampu mengembangkan kelompok menjadi kelembagaan keuangan mikro yang mandiri. Agar kebijakan atau program tersebut dapat terlaksana maka diperlukan beberapa langkah sebagai berikut : (1) Meninjau kembali penentuan kriteria Pokdakan calon penerima program; (2) Peninjauan kembali mekanisme penempatan PPTK sebagai pendamping Pokdakan, dan; (3) Memperketat mekanisme monitoring dan evaluasi yang dan terkoordinasi terutama pada pelaporan. 20

DAFTAR PUSTAKA [1]. Utomo, B. 2011, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Mandiri Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Tahun 2010.http:// regional kompasiana.com/2011/06/20, diakses 30 Juli 2011. [2]. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2011. Pedoman Teknis PUMP Perikanan Budidaya. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. [3].Djalal, N. dan R. Lasabuda. 2012. Analisis Kinerja Stakeholder Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan Perikanan di Kota Ternate. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. I-1, September 2012: 24-28. [4]. Suryawati, S.H., A. Zamroni, M. Yulisti, Hikmah, R. Pramoda, S. Koeshendrajana, Y. Hikmayani, M.D. Erlina, B. Wardono, M. Firdaus, H. Maharani, R.H. Deswati, R. Triyanti. 2014. Kajian Evaluasi Dampak Program PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan. Balai Besar Penelitian Sosial Ekolomi Kelautan dan Perikanan Balitbang KP KKP. Jakarta. PENULIS REKOMENDASI Hikmah, M.Si Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi KElautan dan Perikanan Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara Email: hikmah_madani@yahoo.com 21