BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 8 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

III. METODE PENELITIAN. Tindakan Penelitian dilaksanakan dari tanggal 4 Januari s.d. 18 Januari 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berlokasi di Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung. Sekolah ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru SD Negeri 06 Metro Barat. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa sebanyak 33 orang siswa, dengan rincian 15 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 06 Metro Barat, dilaksanakan dalam tiga siklus dengan proses kajian berdaur yang terdiri dari empat tahap. Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang langkah-langkahnya diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas oleh Arikunto (2006:16), yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Dapat digambarkan sebagai berikut:

15 Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I Pengamatan I Refleksi II Perencanaan II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Perencanaan III Refleksi III SIKLUS III Pelaksanaan III Pengamatan III Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas oleh Arikunto ( 2007 : 16 ) C. Faktor yang diteliti Untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan di atas, ada beberapa faktor yang akan diselidiki pada penelitian ini, yaitu : 1. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri. 2. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri.

16 D. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Pada siklus pertama materi pembelajarannya adalah Gaya. Kegiatan diawali dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dengan peneliti, kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri meliputi beberapa tahap antara lain: (1) mengajukan pertanyaan, (2) merumuskan masalah, (3) merumuskan hipotesis, (4) mengumpulkan dan menganalisis data untuk menguji hipotesis, dan (5) merumuskan kesimpulan. Pada tahap pertama, guru membuka pelajaran dengan menampilkan fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menghubungkan antara pembelajaran dan pengetahuan awal dari fenomena yang ditampilkan. Guru mengajukan pertanyan dari fenomena yang telah ditampilkan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Tahap kedua, siswa merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang disampaikan. Tahap ketiga, dari rumusan masalah ini, siswa merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Tahap keempat, untuk menguji hipotesis dilakukan pengumpulan data secara eksperimen berdasarkan LKK yang telah disediakan oleh guru. Data yang diperoleh dari pengumpulan data lalu dianalisis untuk menguji hipotesis guna menentukan jawaban. Kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya

17 berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan. Tahap kelima, setelah melakukan uji hipotesis, siswa merumuskan kesimpulan. Pada akhirnya dari hasil eksperimen dan diskusi, siswa akan memperoleh konsep-konsep yang relevan dari materi yang dipelajari. Selanjutnya pada kegiatan akhir, guru memberikan penguatan dan melakukan tes formatif untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Pada akhir siklus dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang telah dilakukan guru dan mengkaji aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sebagai acuan dalam membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus berikutnya. Siklus II Pada dasarnya tahap demi tahap pembelajaran pada siklus kedua sama seperti pada siklus pertama, hanya saja dalam pelaksanaan siklus II ini akan diawali dengan perbaikan dari rekomendasi yang dihasilkan pada kegiatan refleksi siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II adalah Pesawat Sederhana. Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang telah dilakukan guru dan mengkaji aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sebagai acuan dalam membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus berikutnya.

18 Siklus III Begitu juga dengan siklus ketiga. Tahap demi tahap yang dilaksanakan pada siklus III ini pada dasarnya sama seperti pada siklus-siklus sebelumnya, hanya saja mengadakan pembaharuan pada kegiatan yang dirasakan kurang (refleksi) dari siklus-siklus sebelumnya dan dilakukan penekanan atau pemfokusan perhatian pada aspek yang masih rendah ketercapaiannya pada siklus-siklus sebelumnya untuk dapat ditingkatkan lagi. Materi pembelajaran pada siklus III adalah Cahaya. Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang telah dilakukan guru dan mengkaji aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, sebagai acuan dalam membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus berikutnya. E. Alat Pengumpul Data 1. Lembar observasi, instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru mitra. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas selama penelitian tindakan kelas berlangsung. 2. Tes hasil belajar, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan materi yang dibelajarkan dengan menggunakan model inkuiri.

19 F. Teknik Pengumpulan Data a. Data aktivitas siswa. Data aktivitas siswa diperoleh dari observasi selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati aktivitas yang dilakukan siswa sesuai dengan deskriptor yang terdapat dalam lembar observasi. Tabel 1. Contoh lembar observasi aktivitas siswa Aspek Yang Diamati NO Nama Ssiwa Aktivitas siswa dalam kelompok Partisipasi siswa Motivasi dan semangat 1 2 3 4 5 Sumber: dimodifikasi dari Poerwanti (2008: 5.27). Interaksi antar sesama siswa Interaksi siswa dengan guru Total Skor Aspek yang diamati yaitu perilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran dalam model inkuiri: 1. Aktivitas siswa dalam kelompok. Indikator: a. Berdiskusi memecahkan masalah dalam kelompok. b. Bekerja sama dalam mengerjakan lembar kerja kelompok. c. Saling mendukung teman dalam satu kelompok.

20 2. Partisipasi siswa. Indikator: a. Mengajukan pertanyaan. b. Mengemukakan pendapat atau menjawab pertanyaan. c. Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran. 3. Motivasi dan semangat. Indikator: a. Antusias/semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Tertip dan tangap terhadap instruksi yang diberikan. c. Menampakan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar. 4. Interaksi antar sesama siswa. Indikator: a. Menghargai pendapat teman. b. Berinteraksi dengan teman secara baik. c. Tidak menggangu teman. 5. Interaksi siswa dengan guru. Indikator: a. Melaksanakan instruksi/perintah guru. b. Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama. c. Menghormati dan menghargai guru.

21 b. Data kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas. Selama pembelajaran berlangsung diadakan observasi untuk mengamati pengelolaan pembelajaran melalui lembar observasi yang disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran inkuiri. Meliputi kegiatan pembukaan, inti, penutup, manajemen waktu, dan pengelolaan kelas. Tabel 2. Contoh lembar observasi kinerja guru dan pengelolaan pembelajaran No 1 Persiapan Mengajar Aspek yang diamati a. Membuat RPP dan LKK b. Kelengkapan Media, mengecek media, dan kesesuaian media dengan indikator yang ingin dicapai 2 Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran 2. Memotivasi siswa melalui fenomena, cerita, dan demonstrasi (apersepsi) 3. Mengungkapkan konsep awal siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. 3 Kegiatan inti 1. Guru membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkan fenomena, cerita, demonstrasi 2. Membimbing siswa menyusun hipotesis 3. Membimbing siswa melakukan eksperimen dan mengumpulkan data 4. Membimbing siswa menguji hipotesis 5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan 4 Penutup 1. Penekanan materi yang disampaikan 2. Menutup pelajaran 5 Manajemen kelas 1. Penguasaan materi 2. Pengelolaan waktu 3. Siswa antusia Sumber: dimodifikasi dari Sunyono (2009:18) Terlaksana Penilaian Ya Tidak KB CB B SB Keterangan: KB : Kurang Baik CB : Cukup Baik B : Baik SB : Sangat Baik

22 c. Data hasil belajar. Data hasil belajar diperoleh melalui data hasil belajar siswa dalam ranah kognitif adalah soal-soal evaluasi yang mewakili tiap-tiap indikator atau kompetensi dengan tingkat kesukaran yang bervariasi. Hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor diambil dari data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. G. Teknik Analisis Data 1. Data aktivitas belajar siswa Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Data aktivitas diperoleh berdasarkan prilaku yang sesuai dan relevan dengan kegiatan pembelajaran. Data nilai aktivitas siswa dari setiap siklus akan dianalisis sebagai berikut : Tabel 3. Contoh lembar analisis data aktivitas belajar siswa No 1 2 3 4 5 Nama Siswa 6 Jumlah Skor Skor Maksimum Nilai rata-rata Aspek Aktivitas Yang Diamati 1 2 Total Skor Aktivitas (%) Nilai Aktivitas Kategori

23 Proses analisis untuk data aktivitas siswa : a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap aspek aktivitas b. Persentase setiap siswa diperoleh dengan rumus : skor yang diperoleh % aktivitas siswa x100 % skor maksimal setiap siswa c. Nilai aktivitas setiap siswa Nilai aktivitas setiap siswa = % aktivitas (dihilangkan %nya) d. Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus : Nilai rata rata aktivitas siswa nilai aktivitas setiap Jumlah siswa siswa Tabel 4. Kriteria keberhasilan aktivitas belajar siswa No Rentang Nilai Kategori 1 > 80 Sangat Aktif 2 60 79 Aktif 3 40 59 Cukup Aktif 4 20 39 Kurang Aktif 5 < 20 Sangat Tidak Aktif Sumber: Aqib, 2006: 41 2. Data pengelolaan pembelajaran Data aktivitas guru diperoleh dengan pengamatan secara langsung terhadap kinerja guru selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi dianalisis perkembangannya setiap siklus sebagai bahan refleksi.

24 3. Data hasil belajar Data hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian hasil tes akhir pada setiap siklus yang mewakili tiap-tiap indikator. Data nilai hasil belajar siswa tiap siklus akan dianalisis sebagai berikut : Tabel 5. Lembar data perolehan hasil belajar siswa No Nama Siswa Nilai Ujian Formatif Kategori 1 2 3 4 5 6... Jumlah Nilai Rata-Rata Proses analisis untuk data pencapaian hasil belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal. b. Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus : skor yang diperoleh % pencapaian hasil belajar x100 % skor maksimal setiap siswa c. Nilai hasil belajar siswa adalah : Nilai hasil belajar setiap siswa = % hasil belajar siswa (dihilangkan %nya) d. Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus : Rata rata HB siswa nilai HB setiap siswa Jumlah siswa

25 Kriteria penilaian menurut Arikunto ( 2001 : 245) untuk kategori rata-rata pencapaian hasil belajar siswa Bila nilai siswa 81 maka dikategorikan baik sekali. Bila 66 nilai siswa <81 maka dikategorikan baik. Bila 56 nilai siswa < 66 maka dikategorikan cukup. Bila 41 nilai siswa < 56 maka dikategorikan kurang. Bila nilai siswa < 41 maka dikategorikan gagal. H. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran metode inkuiri pada setiap siklusnya. 2. Adanya peningkatnya hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, dan 3. Pada siklus terakhir, 75 % siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 60.