Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB III METODE PENELITIAN

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

BAB III METODE PENELITIAN

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC)

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

Pengujian dan Analisis Performansi Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) terhadap Cahaya

EKSTRAK ANTOSIANIN KOLL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) TERHADAP KINERJA PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

Konstruksi Sel Surya Bio menggunakan Campuran Klorofil-Karotenoid sebagai Sensitizer

Pengaruh ph Larutan Antosianin Strawberry dalam Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

Pengaruh Variasi Ketebalan Titanium Dioksida (TiO 2 ) Terhadap Daya Keluaran Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

PERKEMBANGAN SEL SURYA

Pembuatan Sel Surya Film Tipis dengan DC Magnetron Sputtering

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen murni yang

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

PENGGUNAAN CAMPURAN PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT)

KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

SKRIPSI DELOVITA GINTING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

Treatment Combination Menggunakan Double Layer,Kompresi,Ultrasonik DSSC

BAB III METODE PENELITIAN

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Pengaruh tingkat kekristalan..., Arif Rahman, FT UI, 2009

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMIZATION OF TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION USING SPIN COATING METHOD AND SOAKING IN RED DRAGON FRUIT DYE

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

PENGARUH WAKTU SPIN COATING TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK SEL SURYA PEWARNA TERSENSITASI SKRIPSI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-7

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Wilda Zakiah 1), Amun Amri 2), Ahmad Fadli 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2) Dosen JurusanTeknik Kimia

Fabrikasi DSSC ( Dye Sensitized Solar Cell) dengan Teknik Pelapisan Spin Coating

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CEL MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L)

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PILLAR OF PHYSICS, Vol. 1. April 2014, 33-40

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.)

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

Metodologi Penelitian

FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) B- Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer Khoiruz Zadit Taqwa dan Bambang Arip Dwiyantoro Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 111 Indonesia e-mail:bambangads@me.its.ac.id Abstrak Sel surya adalah peralatan yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek photovoltaic. Desain dan konstruksi dari solar cell mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, hingga pada tahun 1991 ditemukan DSSC (Dye Sensitized Solar Cell). Sampai saat ini bahan yang umum digunakan sebagai dye pada pembuatan DSSC adalah ruthenium complex yang berharga mahal dan sulit untuk disintesa. Karena itu perlu dilakukannya penelitian tentang penggunaan bahan lain yang murah dan mudah untuk disintesa sebagai bahan dye, karena itu perlu diadakan pengujian terhadap performa yang dihasilkan dari DSSC dengan bahan dye tersebut dan apa saja variabel yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental terhadap prototype DSSC dengan variasi bahan dye sensitizer dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana), ekstrak daun bayam (Amaranthus hybridus l.) ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Pengujian prototype DSSC dilakukan dengan cara menyinarinya menggunakan cahaya lampu halogen yang diatur tegangannya menggunakan sebuah dimmer untuk mengendalikan temperatur dari lampu, sehingga lampu tersebut menghasilkan variasi tintensitas cahaya sebesar 29 W/m2, 36 W/m2 dan 49 W/m2. Selanjutnya pengujian dilakukian dengan cara yang sama, tetapi dengan ditambahkan pendingin berupa air yang mengalir dibawah permukaan prototype DSSC. Penilitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin tinggi Pmax yang dihasilkan oleh prototype. Semakin bertambah temperatur pencahayaan maka semakin berkurang performa dari prototype DSSC. Efisiensi yang paling besar dihasilkan oleh prototype dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis pada intensitas 29 W/m2 sebesar,73%,pendinginan yang diberikan kepada prototype mampu memperbaiki efisiensi dari prototype DSSC yang dibuat akan tetapi tidak signifikan. Kata Kunci buah naga merah, daun bayam, DSSC, kulit manggis, performa DSSC, temperatur. I. E PENDAHULUAN NERGI adalah salah satu tantangan yang kita hadapi pada abad 21 ini. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Professor Ricards Smalley dari Rice University mengenai masalah terbesar yang akan dihadapi manusia untuk tahun mendatang, ternyata energi menduduki peringkat pertama. Cadangan sumber energi fosil di seluruh dunia terhitung sejak 2 yaitu tahun untuk minyak, tahun untuk gas alam, dan tahun untuk batu bara. Dengan keadaan semakin menipisnya sumber energi fosil tersebut, di dunia sekarang ini terjadi pergeseran dari penggunaan sumber energi tak terbaharui menuju sumber energi yang terbaharui. Dari sekian banyak sumber energi terbaharui seperti angin, biomass dan hydro power, penggunaan energi melalui solar cell / sel surya merupakan alternatif yang paling potensial. Hal ini dikarenakan jumlah energi matahari yang sampai ke bumi sangat besar, sekitar Megawatt setiap menitnya. Bila dikalkulasikan, jumlah ini 1. kali lebih besar dari total konsumsi energi dunia. Sel surya adalah peralatan yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek photovoltaic. Efek photovoltaic merupakan fenomena munculnya tegangan listrik akibat adanya kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan dibawah paparan energi cahaya. Sel surya berdasarkan perkembangan teknologi saat ini dan bahan pembuatannya dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pertama, sel surya yang terbuat dari silikon tunggal, dan silikon multi kristal. Kedua, sel surta tipe lapis tipis (thin film solar cell) dan yang ketiga sel surya organik (Dye Sensitized Solar Cell). Sel surya konvensional berupa sambungan p-n junction yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, masih mahal untuk dikembangkan karena menggunakan teknologi yang canggih untuk memproduksinya. Hingga sampai ditemukan oleh Gratzel yaitu sel surya organik, DSSC (Dye Sentisizer Solar Cell) sebagai sel surya yang menggunakan dye sensitizer dari bahan organik yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar yang dapat secara langsung dikembangkan dengan biaya murah serta mudah fabrikasinya. Performa dari sebuah solar cell mempengaruhi besar tidaknya arus listrik yang dihasilkan, performa tersebut bisa ditentukan dari beberapa hal, yang utama adalah efisiensi dan fill factor dari solar cell tersebut, dimana kedua parameter ini bisa dipengaruhi oleh banya faktor, dari konstruksi solar cell itu sendiri maupun faktor dari luar. Pada penelitian sebelumnya belum diketahui secara jelas faktor faktor apa saja yang bisa mempengaruhi performa dari DSSC, terutama faktor dari luar seperti intensitas cahaya, temperatur dan faktor lainnya. Perlu dilakukannya penelitian atau percobaan untuk bisa mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi performa dari sebuah DSSC, supaya bisa dilakukan karakterisasi terhadap DSSC menyesuaikan dengan performanya dan bisa dilakukan pengembangan dan pengoptimalan terhadap desain dan fabrikasinya.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) II. METODE PENELITIAN A. Prosedur Pembuatan Prototype DSSC Persiapan Pembersihan kaca substrat dengan ultrasonic cleaner seperti pada Gambar 1. Supaya kaca terbebas dari materialmaterial yang tidak mampu dibersihkan dengan air saja. Bersih tidaknya kaca ITO mempengaruhi hasil pengujian dari sampel yang akan dilapiskan pada kaca substrat. B-21 Pembuatan Ekstrak Dye Untuk membuat dye ekstrak kulit manggis dan bayam [1][2], potong kecil-kecil kemudian dimasukkan ke oven dengan suhu 15 C selama 24 jam, setelah kering disaring dan diambil sebanyak gr, kemudian tambahkan 15 ml aquades dan 21 ml ethanol, aduk selama 1 menit kemudian saring. Untuk membuat dye ekstrak buah naga merah [3], tumbuk buah naga merah dalam mortar kemudain ambil sebanyak gr dan campurkan ml aquades dan 21 ml ethanol dan saring menggunakan kertas saring. Kemudian rendam kaca substrat yang sudah dilapisi pasta TiO2 di dalam larutan dye selama menit seperti pada Gambar 4. Gambar 1. Pembersihan kaca ITO menggunakan ultrasonic cleaner Pembuatan Pasta TiO2 Pasta TiO2 dibuat dari 4 gram serbuk TiO2 berfase 98,5% anatase dan 1,5% rutile yang dihaluskan terlebih dahulu dalam mortar, kemudian ditambahkan 15 ml larutan asam asetat diaduk selama menit dan ditambahkan 1 tetes triton X-1 sambil diaduk selama menit Pasta TiO2 dideposisikan diatas kaca konduktif ITO dengan metode Spin Coating. Sebelum dilakukan pendeposisian, dilakukan terlebih dahulu uji resistansi sisi konduktif kaca ITO dengan menggunakan multimeter seperti pada Gambar 2, selanjutnya kaca ITO yang telah disiapkan diletakkan diatas alat Spin Coating dengan bagian sisi konduktif berada di bagian atas seperti pada Gambar 2. Penyusunan Lapisan Sandwich Tetesi kaca subtrat yang sudah dilapisi dye dengan larutan elektrolit yang terbuat dari kalium iodine dan iodine dengan cara diteteskan sebanyak 2 tetes (setara,2 ml) seperti pada Gambar 5. Setelah selesai kemudian lapisan tersebut ditutup dengan kaca yang sudah dilapisi oleh karbon sebagai elektroda pembanding, kemudian dijepit menggunakan klip seperti pada Gambar 5. Gambar 2 Pengetesan sisi konduktif dari kaca ITO pelapisan TiO2 menggunakan metode spin coating Pembuatan Elektroda Pembanding Sebuah pensil berjenis 6B digosokkan secara merata pada kaca yang dipakai sebagai substrat seperti pada Gambar 3. Kemudian dibakar dengan menggunakan api dari lilin sehingga didapatkan lapisan karbon seperti pada Gambar 3. Gambar 4. Kaca yang sudah dilapisi larutan TiO2 direndam dalam larutan dye Gambar 3. Pensil 2B digosokkan pada sisi kaca konduktif Lapisan karbon dibakar diatas lilin Gambar 5. Pelapisan elektrolit pada lapisan elektroda kerja Lapisan sandwich DSSC yang sudah jadi. B. Prosedur Pengujian Pengujian Karakteristik I-V Rangkai alat seperti pada Gambar 6. Chek terlebih dahulu berapa nilai hambatan yang dimiliki oleh potentiometer menggunakan ampermeter. Kemudian hambatan tersebut dibagi menjadi 1 sampai kali putaran potentiometer dan diberikan tanda pada setiap putaran. Selanjutrnya rangkaian tersebut disambungkan pada prototype yang akan diuji, arus dan tegangan yang keluar saat potentiometer belum diputar dicatat. Kemudian potentiometer diputar dari titik putar satu sampai akhir, dan dicatat arus dan tegangan yang keluar pada setiap putaran.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) Pengujian Terhadap Variasi Intensitas Cahaya Susunan alat untuk pengujian prototype DSSC ditunjukkan oleh Gambar 7. pertama-tama lampu halogen dihubungkan ke listrik melalui dimmer, kemudian ketinggian dari lampu halogen diatur hingga mendapatkan nilai Pcahaya yang pyranometer, dan homogen, diukur menggunakan mendapatkan temperatur permukaan prototype yang homogen, diukur menggunakan termometer digital. Setelah didapatkan temperatur permukaan yang stabil selanjutnya dicatat temperatur kemudian arus dan tegangan yang dihasilkan oleh prototype setiap detik sampai pada temperatur maksimum masing-masing intensitas. Langkah tersebut diulang kembali dengan mengalirkan pendingin berupa air dibawah permukaan prototype. Hasil dari pengujian karakteristik I-V pada setiap prototype DSSC dengan bahan dye yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 8, pada gambar tersebut terlihat bahwa trendline grafik yang dihasilkan oleh prototype DSSC dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis, bahan dye ekstrak buah naga merah, dan bahan dye ekstrak daun bayam sudah menunjukkan kesesuaian dengan kurva karakteristik I-V pada solar sel. Prototype DSSC dengan bahan dye ekstrak kulit manggis menghasilkan arus maksimum sebesar 53 μa, tegangan maksimum sebesar 3 mv. Prototype DSSC dengan bahan dye ekstrak buah naga merah menghasilkan arus maksimum sebesar 19 μa, tegangan maksimum sebesar 28 mv. Prototype DSSC dengan bahan dye ekstrak daun bayam menghasilkan arus maksimum sebesar 38,8 μa, tegangan maksimum sebesar 317 mv. B. Hasil Uji Variasi Intensitas Cahaya Pengujian Tanpa Pendingin 1 Gambar 6. Susunan alat pengujian karakateristik I-V prototype DSSC B-22 1 8 5 Gambar. 7. Skema susunan alat uji 5 III. HASIL DAN DISKUSI A. Uji Karakteristik I-V Prototype DSSC 48 4 Buah Naga 4 Daun Bayam Kulit Manggis Gambar 9. Output yang dihasilkan oleh prototype DSSC kulit manggis dengan variasi intensitas cahaya berupa Arus dan Tegangan 1 1 Gambar. 8. Grafik karakteristik I-V pada setiap prototype DSSC. Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 9-11 dapat dilihat bahwa trend grafik adalah semakin tinggi temperatur semakin rendah arus yang dihasilkan, dan sebaliknya tegangan yang dihasilkan semakin tinggi, dapat

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) dilihat pula bahwa semakin tinggi intensitas cahaya semakin tinggi temperatur maksimum pada permukaan prototype juga semakin tinggi arus dan tegangan yang dihasilkan. B-23 1 1 1 8 1 8 T ( C) 5 5 5 48 48 4 4 4 4 Gambar 11. Output yang dihasilkan oleh prototype DSSC buah naga merah dengan variasi intensitas cahaya berupa Arus dan Tegangan Gambar. 1. Output yang dihasilkan oleh prototype DSSC daun bayam dengan variasi intensitas cahaya berupa Arus dan Tegangan Menurut Chen dan Wei [4] temperatur akan mengakibatkan perubahan pada resistansi suatu benda, dimana semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi pula resistansi benda tersebut, hal ini akan menyebabkan menurunnya besar arus dan tegangan yang dikeluarkan oleh solar cell akibat dari resistansi yang semakin besar. Hubungan pengaruh temperatur terhadap besar tegangan dan arus pada solar cell semikonduktor dijelaskan oleh persamaan matematis berikut [5]: Eg I oc A. exp k.t (1) dimana Voc adalah tegangan maksimum yang diperoleh saat open sircuit, Ioc adalah arus open sircuit, Eg adalah band gab energy dari semikonduktor, dan α adalah koefisien absorbsi.menurut persamaan (1) semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi hambatan dan akan menurunkan arus yang dihasilkan. Dari keluaran hasil pengujian pada prototype DSSC berupa arus dan tegangan bisa dicari tegangan maksimum yang dihasilkan oleh prototype, dengan persamaan [6]: Pmax V mp I mp (2) dimana Vmp adalah tegangan maksimum yang dihasilkan, dan Imp adalah arus maksimum yang dihasilkan oleh prototype, cara menentukannya adalah dengan cara melihat hasil grafik IV seperti pada Gambar 12. Berdasarkan perhitungan dari persamaan (2) didapatkan hasil berupa grafik daya maksimum pada setiap intensitas yang ditunjukkan oleh Gambar 13, dan dapat dilihat bahwa semakin tinggi intensitas maka semakin tinggi daya maksimum yang dihasilkan oleh prototype DSSC. Setelah mendapatkan daya maksimum, selanjutnya dihitung efisiensi dari prototype dengan persamaan [3] : Pmax Pcahaya (3)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 2337-3539 (21-9271 Print) dimana Pcahaya adalah daya yang masuk prototype, kemudian didapatkan grafik efisiensi seperti pada gambar 14, dapat dilihat bahwa semakin tinggi intensitas semakin tinggi temperatur maksimum pada permukaan prototype DSSC, dan efisiensi prototype DSSC kulit manggis lebih tinggi daripada Pmax = Vmp x Imp 1 1 V(mV) Gambar 12. Contoh grafik I-V dari prototype dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis dengan perbedaan intensitas cahaya. B-24 prototype DSSC daun bayam dan lebih tinggi dari prototype DSSC buah naga merah. IV. KESIMPULAN Dari penelitian tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap performa dari DSSC, didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah berhasil dibuat prototype DSSC dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis, ekstrak buah naga merah, dan ekstrak daun bayam, dibuktikan dengan terbentuknya kurva karakteristik I-V dari masing-masing prototype. 2. Prototype dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis memiliki efisiensi sebesar,73% pada intensitas 29 W/m2,,64% pada intensitas 36 W/m2, dan,52% pada intensitas 49 W/m2, kemudian prototype dengan bahan dye dari ekstrak daun bayam memiliki efisiensi sebesar,64% pada temperatur 29 W/m2,,57% pada intensitas 36 W/m2, dan,49% pada intensitas 49 W/m2, dan bahan dye ekstrak buah naga merah memiliki efisiensi sebesar,58 % pada intensitas 29 W/m2,,% pada intensitas 36 W/m2, dan,42% pada intensitas 49 W/m2. UCAPAN TERIMA KASIH 9E-5 P max (Watt) Penulis K.Z.T mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan finansial melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi tahun 9-13..1 8E-5 Kulit Manggis 7E-5 Daun Bayam DAFTAR PUSTAKA [1] Buah Naga 6E-5 Intensitas Cahaya (W/m2 ) [2] Gambar 13. Contoh grafik I-V dari prototype dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis dengan perbedaan intensitas cahaya. [3].8 Ekstrak Kulit Manggis [4] Ekstrak Daun Bayam.7.6 Ekstrak Buah Naga [5] [6].5.4.3 Intensitas Cahaya (W/m2 ) Gambar 14. Grafik perbandingan Efisiensi Masing-masing prototype DSSC pada setiap intensitas cahaya Rahman, H. 13. Pengaruh Pemberian Space (Bantalan) untuk Mendapatkan Kestabilan Arus dan Tegangan Prototipe DSSC dengan Ekstraksi Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) sebagai Dye Sensitizer. Tugas Akhir. Intitut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya Kumara, M.S.W. 12. Studi Awal Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Menggunakan Ekstraksi Daun Bayam (Amaranthus Hybridus L.) sebagai Dye Sensitizer dengan Variasi Jarak Sumber Cahaya pada DSSC. Jurnal Ilmiah. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya Nasukhah, A.T. 13. Fabrikasi dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Menggunakan Ekstraksi Daging Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) sebagai Dye Sensitizer. Thesis. Insititut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya Ting, C.C. dan Chao, W.S. 1. Measuring Temperature Dependence of Photoelectric Conversion Efficiency with Dye-Sensitized Solar Cells. Jurnal of Measurement 43, Hal. 1623 1627 Singh, P. dan Ravindra, N.M. 12. Temperature Dependence of Solar Cell Performance - An Analysis. Jurnal of Solar Energy Material 11, Hal. 36-45 Maddu, A.M., Zuhri, dan Irmansyah. 7. Penggunaan Ekstrak Antosianin Kol Merah sebagai Fotosentizer pada Sel Surya TiO2 Nanokristal Tersentisasi Dye. Departemen Fisika FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Bogor