TINJAUAN PUSTAKA. Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- (inert) dengan berat molekul antara Da (Jecfa,1987).

dokumen-dokumen yang mirip
J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

Lampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

Sumber : Deskripsi Varietas Padi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan yang dimasukan ke dalam familia

tanaman pada fase perkembangan reproduktif sangat peka terhadap cekaman kekeringan. Kondisi cekaman kekeringan dapat menyebabkan gugurnya

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

: Kasar pada sebelah bawah daun

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Padi

Lampiran I. Lay Out Peneltian

I. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 519/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA Padi Varietas Way Apoburu Pupuk dan Pemupukan

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Padi yang dikenal dengan nama ilmiah Oryza sativa L. merupakan komoditas

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 531/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 133/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 72/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 36 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 6 JETE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi, berat basah, dan berat

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan sumber makanan utama bagi masyarakat Asia pada

HASIL DA PEMBAHASA. Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang

PEMBAHASAN UMUM Hubungan Karakter Morfologi dan Fisiologi dengan Hasil Padi Varietas Unggul

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 34 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 5 CEVA

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cronquist(1981) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut van Steenis (2005), tanaman padi (Oryza sativa L) mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Syarat Tumbuh Tanaman Padi Gogo

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tjitrosoepomo 2004, klasifikasi tanaman padi adalah sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benih Pengertian 2.2. Klasifikasi Umum Tanaman Padi

hasil penelitian Supartopo et al. (2008) yang menunjukkan rata-rata daya pulih tanaman hasil introgesi gen Sub1 terhadap cekaman rendaman selama satu

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang


PENGARUH KETERSEDIAAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU (Phaceolus radiatus)

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Polietilen Glikol (PEG) 1. Sifat Kimia Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- Hydroxypoly (oxy-1,2-ethanadiol) merupakan senyawa dengan rumus kimia (C 2 H 4 O) N+1 H 2 O dan rumus struktur HOCH 2 -(CH 2 -O-CH 2 ) N -CH 2 OH. Polietilen Glikol merupakan senyawa polimer berantai panjang, tidak berubah (inert) dengan berat molekul antara 200-9500 Da (Jecfa,1987). Gambar 2. Struktur kimia Polietilen Glikol 6000. 2. Sifat Fisik Polietilen Glikol memiliki sifat mudah larut dalam air, tidak toksik terhadap tanaman, dan tidak mudah diserap sehingga menjadikan Polietilen Glikol sebagai senyawa yang efektif untuk menirukan kondisi kekeringan (Mullahey et al., 1996).

8 3. Efek Pemberian Polyetilen Glikol 6000 ke Tanaman Perendaman benih dalam larutan Polietilen Glikol 6000 dengan konsentrasi 10% w/v dan 20% w/v terlalu tinggi dapat menyebabkan tekanan osmotik di dalam sel menjadi negatif sehingga air sulit diserap oleh benih karena air yang terserap oleh benih dalam jumlah sedikit. Konsentrasi Polietilen Glikol 6000 yang tinggi menyebabkan proses metabolisme pada tanaman tidak berjalan dengan baik, terutama proses transfer nutrisi ke embrio yang terhambat karena keterbatasan air (Candra, 2011). Hasil penelitian dari (Cahyadi dkk., 2013) menunjukan bahwa penggunaan larutan Polietilen Glikol 6000 berpengaruh sangat nyata terhadap karakter fisiologis dini padi gogo lokal mangkawa, dalam hal perkecambahan yang toleran terhadap kekeringan. B. Klasifikasi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Menurut Suprihatno (2009), klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut. Regnum : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae

9 Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Poales Suku : Graminae Marga : Oryza Jenis : Oryza sativa L. C. Morfologi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Tanaman padi dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :bagian vegetatif generative. Bagian vegetatif yang terdiri dari akar, batang, dan daun sedangkan bagian bagian generatif terdiri dari malai, bunga dan buah yang sering disebut gabah (Aak, 1995). D. Deskripsi Padi Gogo (Oryza sativa L.) Menurut Suprihatno (2009), berikut adalah deskripsi dari 2 varietas padi gogo. 1. Varietas Situ Patenggang SITU PATENGGANG Tabel 1. Deskripsi varietas Situ Patenggang padi gogo Nama seleksi : BP1153C-9-12 Asal persilangan : Kartuna / TB47H-MR-10 Golongan : Cere Umur tanaman : 110-120 hari

10 Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 100-110 cm Anakan produktif : 10-11 batang Warna kaki : Ungu tua Warna batang : Hijau tua Warna telinga daun : Kuning kotor Warna lidah daun : Ungu Warna daun : Hijau, tepi daun tua berkilau ungu Muka daun : Bagian atas kasar, bawah permukaan halus Posisi daun : Tegak Daun bendera : Menyudut 35 50 derajat Bentuk gabah : Agak gemuk Warna gabah : Kuning kotor Kerontokan : Sedang Kerebahan : Tahan Tekstur nasi : Sedang Kadar amilosa : 24 % Bobot 1000 butir : 27 g Rata-rata hasil : 4, 6 t/ha Potensi hasil : 6,0 t/ha Ketahanan terhadap Penyakit : Tahan blas Sifat khusus : Aromatik, respon terhadap pemupukan, mampu dikembangkan

11 di sawah Anjuran tanam : Lahan kering musim hujan, tumpang sari, lahan tipe tanah Aluvial dan Podsolik ketinggian tidak lebih dari 300 m dpl Pemulia : Ismail BP, Yamin S., Z.A. Simanullang, dan A.A. Daradjat Tim peneliti : Atito D, Husin Toha, Irsal L., dan Mukelar A. Teknisi : U. Sujanang, Karmita, Meru, dan Sukarno Dilepas tahun : 2003 2. Varietas Situ Bagendit SITU BAGENDIT Tabel 2. Deskripsi varietas Situ Bagendit padi gogo Nomor seleksi : S4325D-1-2-3-1 Asal Persilangan : Batur/2*S2823-7D-8-1-A Golongan : Cere Umur tanaman : 110-120 hari Bentuk tanaman : Tegak Tinggi tanaman : 99-105 cm Anakan produktif : 12-13 batang

12 Warna kaki : Hijau Warna batang : Hijau Warna telinga daun : Tidak berwarna Warna lidah daun : Tidak berwarna Warna daun : Hijau Muka daun : Kasar Posisi daun : Tegak Daun bendera : Tegak Bentuk gabah : Panjang ramping Warna gabah : Kuning bersih Kerontokan : Sedang Kerebahan : Sedang Tekstur nasi : Pulen Kadar amilosa : 22 % Bobot 1000 butir : 27,5 g Rata-rata hasil : 4,0 t/ha pada lahan kering 5,5 t/ha pada lahan sawah Potensi hasil : 6,0 t/ha Ketahanan terhadap Penyakit : Agak tahan terhadap blas Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Anjuran tanam : Cocok ditanam di lahan kering maupun ditanam di lahan sawah Pemulia : Z.A. Simanullang, Aan A. Daradjat, Ismail BP, dan N.

13 Yunani, Tim peneliti : Mukelar Amir, Atito D., dan Y. Samaullah, Teknisi : Meru, U. Sujanang, Karmita, dan Sukarno Dilepas tahun : 2003 E. Mekanisme Ketahanan Tanaman terhadap Cekaman Kekeringan Banyak para ahli mengungkapkan suatu mekanisme ketahanan tanaman terhadap cekaman kekeringan, salah satunya Levitt (1980) berpendapat bahwa tanaman memiliki batasan dalam ketahanan terhadap kekeringan yaitu : 1. Lolos dari Kekeringan (drought escape atau escaping) yaitu tanaman mampu mengatur siklus hidupnya lebih cepat sebelum mengalami kekeringan. Salah satu contohnya tanaman padi dengan genotip yang memiliki umur perbungaan yang lebih pendek. 2. Ketahanan terhadap kekeringan (actual drought resistance) yang dibedakan menjadi dua mekanisme yaitu : a) Mekanisme pengelakan (drought avoidance) dimana tanaman mempertahankan potensial air sel konstan dengan cara mengurangi kehilangan air contohnya tanaman melakukan penggulungan daun, mengurangi jumlah anakan dan luas daun atau dengan cara meningkatkan penyerapan air seperti memperdalam sistem perakaran, selaras dengan semakin meningkatnya cekaman kekeringan, sehingga

14 turgiditas sel tetap tinggi. Sehingga pada genotip padi yang dapat menghindar dari kekeringan kemungkinan besar mengalami perubahan nisbah tajuk akar. b) Mekanisme toleransi (drought tolerance) yaitu penyesuaian osmotik sel dengan cara mempertahankan turgiditas sel tinggi saat kondisi potensial air sel menurun karena kekeringan. turgiditas sel dapat dipertahankan dengan cara meningkatkan potensial osmotik sel yaitu dengan meningkatkan kadar bahan larut sel. Salah satu bahan larut yang kadarnya meningkat selama terjadi kekeringan adalah asam amino prolin. Oleh karena itu genotipe padi yang toleran kekeringan akan memiliki prolin lebih tinggi. F. Pengaruh Fisiologis dan Morfologis Tanaman terhadap Cekaman Kekeringan. Islami (1995) dalam bukunya mengatakan bahwa cekaman kekeringan air adalah istilah yang digunakan saat tanaman mengalami kekurangan suplai air dari media tanamnya dan proses transpirasi yang berlebih atau kombinasi kedua faktor. Di Lapangan walaupun di tanah tersedia cukup air, tanaman dapat mengalami cekaman air jika kecepatan adsorbsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi. Tanaman yang menderita cekaman air secara umum memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh normal.

15 Cekaman air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman, dalam hal ini mempengaruhi proses fisiologi dan biokimia tanaman serta menyebabkan terjadinya modifikasi anatomi dan morfologi tanaman (Islami, 1995). Pengaruh Fisiologi Islami (1995) mengungkapkan bahwa cekaman air mengakibatkan penurunan tekanan turgor sel, tekanan turgor berpengaruh terhadap pembesaran dan perbanyakan sel tanaman, membuka dan menutupnya stomata tanaman, perkembangan daun, pembentukan bunga serta pergerakan berbagai bagian tanaman. Islami (1995) dalam bukunya mengungkapkan bahwa cekaman kekeringan pada tanaman akan menyebabkan penurunan aktivitas fotosintesis, terdapat 3 faktor mengapa cekaman air menurunkan laju fotosintesis, yaitu : (a) Berkurangnya luas permukaan fotosintesis, (b) Menutupnya stomata, (c) Berkurangnya aktivitas protoplasma yang telah mengalami dehidrasi. Mekanisme adaptasi fisiologi tanaman untuk mengatasi cekaman kekeringan menurut Salisbury and Ross (1992) yaitu dengan pengaturan Osmotik dimana aktivitas enzim terutama nitrat reduktase, fenilalanin amonia liase (FAL) menurun cukup tajam sewaktu cekaman air meningkat namun pembentukan klorofil cahaya dihambat dan enzim α-amilase dan ribonuklease meningkatkan aktivitasnya untuk merombak pati dan bahan lain untuk membuat potensial osmotik lebih negatif sehingga tanaman tahan kekeringan.

16 Pengaruh Morfologi Terganggunya proses metabolisme didalam tubuh tanaman karena cekaman kekeringan maka akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman bahkan mempengaruhi kualitas hasil tanaman. Menurut Kramer (1977) Cekaman air akan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan daun yang baru terbentuk tidak berkembang sempurna karena akar tanaman yang terbentuk sedikit, ukurannya kecil dengan daerah penyebaran yang relatif sempit akibatnya absorbsi air dan zat hara menurun. Tanggapan pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air pengaruhnya akan terlihat jelas terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif (Islami, 1995). G. Struktur Kimia Klorofil Energi matahari diserap oleh pigmen tumbuhan dalam bentuk klorofil, saat terjadi cekaman kekeringan pembentukan klorofil cahaya dihambat. Semua pigmen yang aktif pada fotosintesis ditemukan dalam kloroplas. Tumbuhan tingkat tinggi hanya memiliki klorfil a dan klorofil b. Struktur kimia klorofil a dan klorofil b dapat dilihat pada gambar berikut :

17 Gambar 3. Struktur kimia klorofil a dan klorofil b (Taiz dan Zeiger, 1991). H. Kandungan Klorofil Saat Cekaman Kekeringan Banyo & Nio (2013) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi klorofil total, klorofil a, dan klorofil b pada daun padi kultivar Serayu dan IR 64 pada saat kekurangan air yang diinduksi Polietilen Glikol 8000 pada potensial air sebesar -0, 0,5 dan -0,1 MPa. Tumbuhan yang mengalami gangguan dalam proses metabolisme akan mempengaruhi proses pembentukan klorofil dengan indikasi daun kering dan menggulung dengan batang berwarna coklat.