JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN ANAK TUNANETRA

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS OUTDOOR STUDY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BAGIAN TUMBUHAN BESERTA FUNGSINYA UNTUK ANAK TUNANETRA

Pengaruh Penggunaan Media Blokjes

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH MEDIA PUZZLE HURUF BRAILLE TERHADAP PENGENALAN ABJAD PADA ANAK TUNANETRA KELAS TK DI YPAB TEGALSARI SURABAYA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS METODE BERCERITA TERHADAP PENINGKATAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA ANAK TUNAGRAHITA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH MEDIA PANGGUNG BONEKA TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II DI SLB-AC DHARMA WANITA SIDOARJO

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

MODIFIKASI MEDIA KOTAK SORTASI UNTUK KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN RUANG PADA ANAK TUNANETRA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA SISWA TUNAGRAHITA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI HASIL BELAJAR GERAK BENDA BAGI ANAK TUNANETRA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS TEKNIK UPPER HAND, LOWER HAND, DAN TRAILLING TERHADAP KEMAMPUAN MOBILITAS ANAK TUNANETRA DI SLBA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

EKSPERIMENTASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN ANAK TUNANETRA KELAS VI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ANAK AUTIS DI SD INKLUSI PUTRA HARAPAN SIDOARJO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PENGARUH BINA BICARA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR TEMAN PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB B/C LEBO SIDOARJO

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PELATIHAN BACA TULIS HURUF BRAILLE DASAR BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA DI YPAB-A TEGALSARI SURABAYA

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENGUKUR VOLUME BERBASIS ALAT UKUR BRAILLE UNTUK ANAK TUNANETRA

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN BICARA ANAK AUTIS DISERTAI GANGGUAN BAHASA DI SDLB SHANTI KOSALA NGANJUK

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS V SLBA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN BAGI SISWA TUNANETRA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS METODE DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU BERGAMBAR

Abstrak. Kata Kunci : model pembelajaran langsung, outdoor, orientasi mobilitas. Abstract

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGGUNAAN METODE ANALISIS GLASS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PADA SEKOLAH DASAR

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENDEKATAN INTEGRATIF BERMEDIA POWER POINT TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK AUTIS

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

JURNAL PENDIDIKAN MEDIA WAYANG BEBER TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS VIDEO METODE GASING MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN ANAK CEREBRAL PALSY

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA ANAK TUNANETRA KELAS I

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA. Oleh : Irwansyah NIM ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IIS SMAN 16 PADANG Oleh:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KECAKAPAN VOKASIONALGARNISHING FOOD SISWA TUNARUNGU

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS APLIKASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN BRAILLE ANAK TUNANETRA TKLB

Automotive Science and Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BAGI SISWA TUNANETRA

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MODEL OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA TUNANETRA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

KETERAMPILAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL TERHADAP PENGENALAN BANGUN DATAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN. Lailatun Niswah dan Yuliati

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS. Metode Bercerita Berbasis Media Flip Chart Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Tunarungu

Abstrak. Nurina Rahma

Oleh Adi Suseno Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PRESTASI BELAJAR IPA

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Automotive Science and Education Journal

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA TUNARUNGU DI SLB ABC PUTRA HARAPAN BLITAR

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM BERSETTING LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

Kata kunci: Media Gambar, Hasil Belajar Kognitif, Hasil belajar Afektif

Journal of Mechanical Engineering Learning

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Transkripsi:

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN ANAK TUNANETRA Diajukan Kepada Universitas Negeri Surabaya Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa LIDYA CINDI SEPTIKA NIM : 091044036 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN SI PENDIDIKAN LUAR BIASA 2013 1

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN ANAK TUNANETRA ABSTRACT Lidya Cindi Septika 091 044 036 Based on the observation result in the field, the fourth class of blind children in SLB-YPAB Tegalsari Surabaya had difficulty in adding fraction material in mathematic subject. This could be seen from the learning result, low exam value. To help the learning it required suitable and interesting learning approach. This research was done with the purpose i.e. to analyze the influence of realistic mathematics approach of toward learning result of adding fraction to the fourth class of blind children. The experiment design was the one group pre test and post test. The method used to collect the data was test method. To analyze the research data it applied analysis techique of statistic non parametric (sign test). The pre test result of children s average value was 37,6 then it was given treatment eight times. The children were then given post test with average value 59,7. The average value of pre test and post test indicated that there was value change to be better and the children s critic thinking enhanced. From the value above, it was then analyzed using sign test formula with Ztable 5% one side test 1,64 and two side test 1,96. The Z value obtained in counting was = 2,05 so that it could be concluded that there was positive influence of realistic mathematics approach of toward learning result of adding fraction to the fourth class of blind children in SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya with value = 2,05 > Ztable 5% 1,96. Keywords: Approach of realistic mathematics, adding fraction, blind children PENDAHULUAN Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain sebagainya. Selain itu, sekarang banyak informasi yang disampaikan dalam bahasa matematika seperti tabel, grafik, diagram, dan sebagainya. Sehingga matematika penting untuk dikuasai. Penguasaan matematika tidak lepas dari konsep dasarnya. Sehingga untuk menguasai suatu ilmu matematika harus memahami terlebih dahulu konsep matematika. Salah satu pokok bahasan konsep matematika yang penting dipelajari adalah konsep pecahan. Konsep pecahan dan operasinya penting dipelajari karena merupakan bekal 2

untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan matematika yang terkait, serta penting untuk kehidupan sehari-hari. Memahami arti seperempat jam dan setengah kilogram ketika membeli gula merupakan salah satu contoh manfaat pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memang konsep pecahan penting untuk dipelajari melihat manfaat yang begitu besar baik dari sisi ilmu matematika berikutnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun membangun pemahaman konsep pecahan pada anak tidak mudah dilakukan. Hal ini terbukti dari penelitian Soejadi (dalam Nalole, 2008: 138; journal online) yang menunjukkan bahwa di pendidikan dasar salah satu masalah yang menonjol adalah materi pecahan. Hal ini karena pecahan bukan merupakan bilangan yang utuh. Apalagi ketika konsep pecahan itu dihadapkan pada anak tunanetra. Anak tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan penglihatan. Menurut Sunanto (2005: 1) bahwa kira-kira delapan puluh persen pengalaman manusia diperoleh melalui penglihatan. Kehilangan indera penglihatan berarti kehilangan saluran informasi visual dan sebagai akibatnya anak tunanetra akan kekurangan atau kehilangan informasi yang bersifat visual. Sehingga mereka akan kesulitan dalam memperoleh informasi atau pengalaman. Oleh karena itu menurut Sunanto (2005: 47) sebagai kompensasinya, anak tunanetra harus berupaya untuk meningkatkan indera lain yang masih berfungsi. Untuk itu dalam pembelajaran khususnya pembelajaran mengenai konsep pecahan dan operasinya pada anak tunanetra harus disesuaikan dengan kemampuannya. Pembelajaran konsep harus dengan sesuatu yang konkret atau nyata menurut anak, agar mereka mengetahui dengan sebenar-benarnya dan untuk memperkecil kemungkinan salah persepsi. Berdasarkan hasil obervasi lapangan tepatnya di SLB-A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Tegalsari Surabaya, terdapat beberapa anak tunanetra kelas IV yang mengalami kesulitan dalam belajar konsep pecahan terutama pada berhitung penjumlahan bilangan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian anak pada materi penjumlahan pecahan di sekolah yaitu dibawah standar KKM. Melihat hal tersebut, terbukti bahwa anak tunanetra kelas IV di SLB tersebut mengalami kesulitan dalam belajar penjumlahan pecahan. Padahal idealnya anak tunanetra kelas IV setidaknya sudah memahami konsep pecahan dan operasinya. Itu merupakan suatu masalah mengingat materi pecahan penting untuk dikuasai. Selain itu, kenyataannya pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan teacher centered atau pendekatan yang terpusat pada guru. Dan dalam pembelajaran hanya mendengarkan ceramah dari guru. Untuk prosedur operasi hitung pun dijelaskan dengan blokjes (papan hitung). Sehingga anak bisa saja mengetahui prosedur operasi hitung pada pecahan, tetapi kurang adanya penguasaan materi operasi hitung pecahan yang utuh dan bermakna. Padahal seharusnya, anak tunanetra diajarkan dengan pengalaman yang konkret agar mereka mengetahui dengan benar dan pasti serta paham mengenai operasi hitung pecahan matematika. Meskipun operasi hitung pada pecahan biasanya berupa 3

prosedur, tetapi anak juga harus memahami konsep yang melandasi prosedur tersebut. Hal ini agar pembelajaran yang bermakna dapat tercapai serta anak benar-benar paham dengan apa yang dipelajarinya. Melihat permasalahan tersebut, akan dicobakan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik. Pendekatan matematika realistik merupakan pembelajaran yang melibatkan kegiatankegiatan yang terpusat pada anak. Melihat manfaat pecahan yang besar bagi kehidupan dan permasalahan yang dihadapi anak tunanetra dalam belajar materi pecahan serta untuk mengkaji hasil belajar menggunakan pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar anak tunanetra, maka perlu diadakan penelitian tentang pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap hasil penjumlahan pecahan anak tunanetra kelas IV SD di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya. Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pendekatan matematika realistik berpengaruh terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan pada anak tunanetra kelas IV SD di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya? Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh pendekatan matematika realisitik terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan pada anak tunanetra di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya. Adapun manfaat tersebut yaitu: 1. Ditinjau dari segi teoritis Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan matematika anak tunanetra 2. Ditinjau dari segi praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: a. Bagi Kepala Sekolah Dapat dijadikan pegangan dalam memutuskan kebijakan berkenaan dengan proses belajar mengajar b. Bagi Guru Dapat dijadikan masukan pada guru tentang pendekatan matematika realistik yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran yang ada sebelumnya, tentunya sebagai alternatif pembelajaran yang dapat dipilih demi perbaikan mutu belajar anak tunanetra. c. Bagi Peneliti yang lain Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan kajian mengenai pendekatan matematika realistik kaitannya dengan anak tunanetra. METODE Metode penelitian merupakan teknik untuk mengamati, mengumpulkan, dan menyajikan data, kemudian di analisis. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis pra eksperimen. Penelitian ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan pada anak tunanetra di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya. Pada penelitian ini menggunakan desain the one group pretest post test design yakni sebuah eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok tanpa menggunakan kelompok kontrol atau pembanding. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini tidak bersifat random. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik pada setiap anak tunanetra. 4

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan rancangan penelitian sebagai berikut : O1 X O2 O1 = pre test X = Perlakuan (treatment) O2 = post test Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi pre test, selanjutnya diberikan treatment/perlakuan, dan terakhir diberikan post test. (treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil pre test dan post test adalah sebagai variabel dependen) Yang menjadi subyek dalam penelitian ini anak tunanetra baik itu anak tunanetra low vision dan tunanetra total kelas IV di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya sejumlah 6 anak. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : (1) metode tes. Dalam penelitian ini digunakan dua tes, sebelum perlakuan dinamakan pre test, yaitu mengetahui kemampuan penjumlahan pecahan sebelum diberikan perlakuan. Dan sesudah dilakukan perlakuan disebut post test, untuk mengetahui kemampuan penjumlahan pecahan setelah diberikan perlakuan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tulis dan lisan. Soal yang digunakan dalam materi pre test dan post test adalah menjawab pertanyaan mengenai penjumlahan pecahan. Untuk tes tulis dalam penelitian ini berupa pilihan ganda (multiple choice) dan tes benar-salah (true-false test). Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data statistik non parametrik yaitu pengujian statistik yang dilakukan karena salah satu asumsi normalitas tak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh jumlah subjek yang kecil. Subyek penelitiannya kurang dari 10 anak. Selain itu statistik non parametrik juga digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal. Maka rumus yang digunakan untuk menganalisis adalah statistik non parametrik jenis uji tanda (sign test). Z H = HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang disajikan merupakan data akhir yaitu data yang berbentuk angka yang akan dianalisis dengan rumus statistik. No. Nama Pre test Post test Perubah an Tanda 1. Ff 41,7 70,8 + 2. Sr 21,6 40,8 + 3. Ls 40,8 62,5 + 4. Er 44,1 65 + 5. Rd 28,4 50,8 + 6. FJ 49,2 68,4 + Jumlah 225,8 : 6 = 37,6 358,3 : 6 = 59,7 X= 6 Adapun pengolahan data sebagai berikut: 1) Mencari X Dari hasil pengamatan dan hasil perhitungan diperoleh perubahan tanda (+) = 6, maka besar X adalah: X = (tanda plus (+)) 0,5 X = 6 0,5 X = 5,5 2) Mencari p Probabilitas untuk memperoleh tanda (+) atau (-) = 0,5 (karena ada 2 alternatif) 3) Menentukan jumlah subjek Jumlah subjek (n) = 6 4) Mencari q q = 1 p q = 1 0,5 q = 0,5 5

5) Menentukan mean ( µ ) µ = n x p µ = 6 x 0,5 µ = 3 6) Menentukan standar deviasi ( σ ) σ = σ = σ = σ = 1,22 7) Memasukkan kedalam rumus uji tanda (Sign test) Zh = X μ σ = 5 5 3 Zh Zh = 2,05 1 22 Dari hasil statistik terbukti bahwa penggunaan pendekatan matematika realistik ini, diperoleh nilai ZH = 2,05. Karena ZH nilainya 2,05 (diatas / lebih besar dari 1,96), maka dapat disimpulkan ditolaknya H o (hipotesis nol) berarti H a (hipotesis kerja) diterima. Jika H a diterima, artinya ada pengaruh positif pembejaran dengan pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar penjumlahan anak tunanetra kelas VI di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, data hasil belajar penjumlahan pecahan anak tunanetra kelas IV sebelum dilaksanakan treatment melalui pendekatan matematika realistik menunjukkan nilai rata-rata 37,6 dan setelah dilaksanakan treatment menunjukkan tingkat hasil mencapai rata-rata 59,7. Adapun keberhasilan yang terlihat di lapangan yaitu anak belajar dengan antusias saat treatment berlangsung. Hal ini karena media yang digunakan merupakan media nyata berupa makanan yang telah dikenal anak dan khusus untuk pelajaran matematika sendiri, anak biasa hanya belajar dari ceramah guru dan prosedur dengan menggunakan blokjes tanpa ada benda riil. Untuk itu anak antusias dalam belajar karena dalam treatment menggunakan benda nyata. Dengan menggunakan pendekatan matematika realistik anak benar-benar belajar dengan benda riil atau memang dengan benda yang dikenal dan bisa dibayangkan anak. Sehingga pembelajaran lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wijaya (2012: 20) bahwa Suatu pengetahuan akan lebih bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dengan suatu konteks atau pembelajaran menggunakan permasa-lahan realistik. Kebermakna-an ilmu pengetahuan merupakan aspek utama dalam proses belajar (Freudenthal dalam Wijaya, 2012: 3). Tanpa ada kebermaknaan ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan tersebut akan sulit untuk diterapkan. Pada penelitian ini diberikan treatment sebanyak 8 kali. Hal ini bertujuan agar anak benar-benar paham materi penjumlahan pecahan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Pemberian perlakuan diberikan secara kontinue mulai dari tahap pengenalan pecahan, pecahan senilai, kemudian masuk ke materi penjumlahan pecahan. Alasan dikenalkan pecahan mulai awal adalah agar anak tunanetra benar-benar mengerti dan faham mengenai apa itu pecahan. Kemudian berlanjut pada materi pecahan senilai karena penjumlahan pecahan juga terkait dengan pecahan senilai. Untuk mengerti dan mengetahui bagaimana penjumlahan pecahan, terlebih dulu mengetahui pecahan senilai karena antara penjumlahan pecahan dan pecahan senilai terkait erat. Untuk itu mengeta- 6

hui konsep pecahan senilai pada anak tunanetra penting sebelum belajar penjumlahan pecahan terutama tidak sama. Setelah mengetahui konsep pecahan senilai, baru anak diajarkan penjumlahan pecahan baik penjumlahan berpenyebut sama dan penjumlahan berpenyebut tidak sama. Hakekatnya, matematika adalah pengetahuan tentang pola dan hubungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Runtukahu (1996: 25) bahwa Matematika adalah pengetahuan yang sangat terstruktur, bagitu yang satu tidak dapat terlepas dari bagian lainnya. Sebuah topik matematika yang telah dipelajari anak tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan topik matematika yang mendahuluinya. Jadi seandainya anak tidak menguasai topik yang pertama, ia akan mengalami kesulitan belajar topik yang kedua dan seterusnya. Dengan pemberian perlakuan yang signifikan diatas, maka dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan yang mempengaruhi nilai anak. Nilai ratarata pre test sebelum treatment kurang. Akan tetapi, setelah diberikan treatment menunjukkan dalam pembelajaran penjumlahan pecahan dapat berubah dan nilai rata-rata post test anak mengalami perubahan lebih baik. Berdasarkan data penilaian hasil belajar penjumlahan pecahan terdapat peningkatan. Jika dilihat secara keseluruhan, mengenai materi penjumlahan pecahan, anak hanya mengetahui penjumlahan pecahan itu hanya sebatas prosedur tanpa mengetahui kegunaannya dalam kehidupan. Untuk pengenalan pecahan pun, anak hanya mengetahui simbol pecahan, tetapi untuk aplikasi dalam kehidupan seharihari atau aplikasi pada benda nyata, anak masih belum tahu berapa sesungguhnya nilai pecahan itu dalam kehidupan nyata. Pecahan 1 itu hanya 2 sebatas mengetahui simbol tanpa tahu nilai sesungguhnya 1 pada sebuah apel. 2 Berikut akan diuraikan secara rinci kemampuan awal hingga kemampuan sesudah treatment masing-masing subjek. FF awalnya hanya bisa sama saja dan belum mengerti pecahan senilai dan belum bisa penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, setelah dilakukan treatment anak sudah mulai mengenal pecahan senilai meskipun terkadang masih ada kesalahan, dan sudah mengerti tidak sama meskipun memang terkadang juga masih ada kesalahan. Untuk soal penjumlahan pecahan berpenyebut sama yang digabung dengan pecahan senilai dalam jawabannya, anak masih bingung. Untuk SR awalnya masih belum mengerti apa itu pecahan, apa itu pecahan senilai, dan belum mengerti mengenai penjumlahan pecahan baik itu sama maupun penjumlahan berpenyebut tidak sama, setelah dilakukan treatment anak mulai mengerti apa itu pecahan dan sudah mulai bisa penjumlahan pecahan berpenyebut sama, tetapi untuk pecahan senilai dan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama anak masih belum mengerti dan pada jawaban post test masih belum konsisten, pada post test pertama benar dan pada post test kedua jawaban anak salah. Untuk LS awalnya hanya bisa 7

sama saja dan belum mengerti pecahan senilai dan belum bisa penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, setelah dilakukan treatment anak sudah mulai mengenal pecahan senilai meskipun terkadang masih ada kesalahan, dan sudah mengerti tidak sama meskipun memang masih terdapat kesalahan. Untuk soal sama yang digabung dengan pecahan senilai dalam jawabannya, anak sudah bisa tetapi untuk pecahan senilai yang masih sederhana. Kalau terlalu besar penyebutnya, anak masih bingung. Dan untuk penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, anak masih mengalami kesulitan. Selanjutnya untuk ER awalnya sudah mengerti pecahan secara teori dan sudah mengerti penjumlahan pecahan berpenyebut sama tetapi sifatnya hanya mengetahui prosedurnya saja. Ketika diaplikasikan ke dunia nyata, anak masih mengalami kesulitan. Untuk pecahan senilai dan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama anak masih belum bisa. Tetapi setelah dilakukan treatment anak sudah mulai mengenal pecahan senilai, dan sudah mengerti penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama meskipun memang terkadang juga masih ada kesalahan. Untuk RD awalnya masih belum mengerti apa itu pecahan, mengerti pecahan hanya sebatas mana pembilang dan mana penyebut, untuk pecahan senilai anak masih belum bisa, dan belum mengerti mengenai penjumlahan pecahan baik itu sama maupun penjumlahan berpenyebut tidak sama, setelah dilakukan treatment anak mulai mengerti apa itu pecahan dalam aplikasinya di kehidupan sehari-hari dan sudah mulai bisa sama yang sederhana, tetapi untuk pecahan senilai hanya mengetahui pecahan senilai yang sederhana. Untuk pecahan senilai dari pecahan dengan penyebut besar, anak terkadang maish bingung. Dan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama anak sudah bisa tetapi untuk penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama yang sederhana misalkan penyebut 2 dan 4 anak masih bisa. Untuk penyebut yang lebih besar, anak masih bingung. Yang terakhir untuk FJ, awalnya hanya bisa sama saja dan belum mengerti pecahan senilai dan belum bisa penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, setelah dilakukan treatment anak sudah mulai mengerti pecahan senilai, dan sudah mengerti penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama meskipun memang terkadang juga masih ada kesalahan. Untuk soal penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama yang digabung dengan pecahan senilai dalam jawabannya, anak masih bingung. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa Z yang diperoleh dalam hitungan 2,05 lebih besar dari pada nilai kritis z 5% yaitu +1,96 sehingga diketahui bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima. Hal ini berarti ada peningkatan hasil belajar penjumlahan pecahan anak tunanetra yaitu hasil post test yang lebih baik daripada hasil pre test dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Jadi pendekatan matematika realistik berpengaruh positif terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan anak tunanetra. SIMPULAN DAN SARAN 8

Dengan pendekatan matematika realistik menggunakan media apel sebanyak 3 kali, media coklat sebanyak 2 kali, dan media roti tawar sebanyak 3 kali pada keseluruhan treatment sehingga dapat disimpulkan Hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima bahwa Ada pengaruh positif pendekatan matematika realistik terhadap hasil belajar penjumlahan pecahan IV di SLB-A YPAB Tegalsari Surabaya. Dengan = 2,05 > Ztabel 5% 1,96. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa penggunaan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika tunanetra di sekolah. Oleh sebab itu maka disarankan kepada: 1) Lembaga Dengan adanya penggunaan pendekatan matematika realistik, hendaknya menjadi acuan bagi lembaga untuk menggunakan pendekatan ini khususnya pada pelajaran matematika anak tunanetra di sekolah, sehingga pembelajaran matematika di sekolah dapat ditingkatkan. 2) Guru Adapun penggunaan pendekatan matematika realistik hendaknya digunakan salah satu alternatif rujukan dalam pemilihan pendekatan pembelajaran matematika di sekolah, tetapi tetap disesuaikan dengan anak karakteristik anak tunanetra. a. Penggunaan pendekatan matematika realistik untuk anak tunanetra hendaknya menggunakan taktil dan visual dalam pembelajarannya. b. Anak tunanetra peka terhadap suara, sehingga selama pembelajaran suasana harus kondusif agar pembelajaran yang diterima anak tidak bias. c. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik untuk anak tunanetra hendaknya banyak benda yang dikongkretkan sehingga anak tunanetra benar-benar memahami materi yang dipelajari. 3) Peneliti lanjut Bagi peneliti lanjut jika ingin mengadakan penelitian sejenis atau lanjutan, hendaknya melengkapi kekurangan dalam penelitian yang telah dilaksanakan peneliti sebelumnya serta dapat mengembangkannya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Runtukahu, Tombokan. 1996. Pengajaran Matematika Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Surabaya: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Saleh, Samsubar. 1996. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta Widjajatin, Anastasia dan Hitipeuw Imanuel. 1996. Ortopedagogik Tunanetra I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik. Yogya-karta: Graha Ilmu. 9