BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik buruknya kinerja keuangan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN. sentral yang menggerakkan dinamuka lingkungan utama pengunjung. semakin ketat dalam lingkungan kerja yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Teknik Yogyakarta menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan. signifikan antara faktor kompensasi material, kompensasi sosial, kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. kontra prestasi berupa upah atau gaji yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB II URAIAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu dalam bekerja ditunjukkan adanya gairah dan semangat kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perusahan pada umumnya akan selalu berusaha mencapai tujuan yang

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

dalam Modul 7. Kompensasi gaji adalah pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang diperoleh karyawan dari pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kerasnya kompetisi bisnis dewasa ini membuat perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karena Sumber Daya Manusia menentukan keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

BAB I PENDAHULUAN. maupun swasta memegang peranan yang sangat dominan. Berhasil atau. sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi tersebut, sumber- sumber yang dimiliki tidak akan

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dan sebesar-besarnya. Diharapkan dengan didirikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan usahanya dan untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. mengelola perusahaan. Hal ini mengingat produktivitas tidak hanya berarti

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

I. PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dan laju perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB I PENDAHULUAN. masalah perencanaan tenaga kerja mikro yang harus segera dilaksanakan perusahaan

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP PADA PO ROSALIA INDAH

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi dan lingkungan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insentif material dan Non-material sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini tercermin dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila

BAB V PENUTUP. Kudus, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : Rendeng Kudus juga akan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang tidak

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui penggunaan sumber daya yang dimiliki. Salah satu tujuan yang akan dicapai oleh organisasi adalah kinerja yang tinggi tetapi juga efisien. Kinerja yang diperoleh suatu organisasi berhubungan dengan faktor sumber daya manusia (tenaga kerja) yang ada dalam organisasi, karena tenaga kerja merupakan faktor penentu dalam pencapaian kinerja tersebut, dan yang menggerakkan berbagai peralatan-peralatan yang beroperasi dalam suatu organisasi. Pencapaian produktivitas kerja berhubungan dengan stabilitas kerja dalam suatu organisasi, dan stabilitas kerja tersebut dipengaruhi oleh keluar masuknya karyawan (perputaran karyawan) dalam organisasi. Sebagai mahluk hidup, karyawan mempunyai keterbatasan, baik fisik maupun kemampuan. Oleh karena itu, karyawan dalam suatu organisasi pada suatu saat akan mengalami perputaran karena pensiun, mengundurkan diri atau dikeluarkan oleh organisasi. Adanya karyawan yang pensiun, mengundurkan diri atau yang dikeluarkan organisasi, menyebabkan organisasi harus mencari pengganti karyawan tersebut. Adanya pergantian atau perputaran karyawan dalam suatu organisasi akan mempengaruhi stabilitas kerja karyawan, karena karyawan juga mempunyai hubungan dengan sesama karyawan. Dengan adanya pergantian, karyawan akan memulai hubungan baru lagi dengan karyawan yang baru, demikian juga dalam hal pelaksanaan kerja, karyawan yang baru membutuhkan waktu untuk

mengetahui proses pekerjaan dalam organisasi sehingga mampu mengikuti karyawan lama lainnya. Perputaran karyawan bisa terjadi pada berbagai organisasi, baik organisasi nonpendidikan maupun organisasi pendidikan seperti pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak sekitar abad XIII M. Pesantren merupakan lembaga untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan penekanan pada moral dalam hidup bermasyarakat. Dalam perkembangannya, pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang subur di daerah pedesaan. Belakangan pada dekade tahun 1980- an, pesantren sudah berkembang pesat bukan saja di daerah yang dikategorikan pedesaan melainkan Juga tumbuh dan berkembang di daerah perkotaan. Dalam kaitan ini pesantren telah terbukti mampu hidup menyatu dengan masyarakat sekitamya, dan bahkan menjadi rujukan bagi masyarakat sekitamya terutama dalam bidang moral. Pengelolaan pesantren tidak berbeda dengan pengelolaan lembaga pendidikan lainnya yang melibatkan sejumlah karyawan baik sebagai pendidik maupun sebagai karyawan administratif. Dalam operasionalnya, Pesantren Darul Arafah Deli Serdang mempekerjakan sejumlah karyawan, dan para karyawan tersebut setelah beberapa waktu lamanya sebagian mengajukan pengunduran diri karena berbagai alasan. Hal ini menyebabkan pihak manajemen pesantren mencari kembali karyawan pengganti. Dengan demikian terjadi perputaran karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Dalam hal ini faktor yang dianalisis adalah lingkungan kerja dan insentif yang diterima. Berbagai permasalahan lingkungan kerja pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang, adalah keluhan sebagian besar karyawan berkaitan dengan ruangan kerja yang masih belum nyaman, karena tidak adanya pembatas antara satu karyawan dengan karyawan lain. Sebagian ruangan juga belum menggunakan penyejuk ruangan serta perlengkapan kerja yang belum memenuhi standar yang dibutuhkan. Begitu juga dalam hal penentuan jabatan karyawan lebih mengarah kepada hubungan keluarga, sehingga kedekatan keluarga merupakan faktor dominan dalam penempatan karyawan. Hal ini bagi sebagian karyawan menjadi kendala dalam peningkatan kinerjanya. Kondisi ini selanjutnya juga mempengaruhi pemberian insentif kepada karyawan. Pada dasarnya pemberian insentif mengacu pada lamanya karyawan bekerja di pesantren. Jika karyawan sudah lama bekerja di pesantren, maka insentif yang diberikan lebih besar. Demikian sebaliknya, jika karyawan masih baru bekerja, maka insentif yang diberikan lebih kecil. Tapi yang terjadi sebenarnya tidak sesuai dengan pernyataan diatas, karena ada karyawan baru yang mendapat insentif yang lebih besar daripada karyawan lama. Oleh karena itu sebagian karyawan merasa diperlakukan dengan kurang adil dan mejadi tidak puas, karena dasar penilaian untuk penempatan yang pada akhirnya akan mempengaruhi insentif, dilakukan kurang objektif. Hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan karyawan mengundurkan diri.

Jumlah karyawan yang keluar dan masuk pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang tahun 2007 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1. Jumlah Karyawan yang Keluar dan Masuk pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang tahun ajaran 2006/2007 sampai 2008/2009 Tahun Ajaran Jumlah Awal Keluar Masuk Jumlah Akhir 2006/07 119 22 17 107 2007/08 107 31 38 114 2008/09 114 14 10 110 Sumber: Bagian Kepegawaian Pesantren Darul Arafah Deli Serdang, 2010 Data tersebut menunjukkan tingkat perputaran karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang cukup tinggi, dimana hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Sehubungan dengan penelitian ini, maka terjadinya perputaran karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang diduga berhubungan dengan lingkungan kerja dan insentif. Lingkungan kerja dan pekerjaan merupakan dua faktor penting yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi. Seorang yang bekerja di lingkungan kerja yang sehat, baik secara langsung maupun tidak langsung ikut mendorong meningkatnya semangat kerja dirinya. Sedangkan seorang yang bekerja di lingkungan kerja yang tidak sehat, baik secara langsung maupun tidak langsung ikut mendorong turunnya semangat kerja dirinya. Seorang yang bekerja dibidang pekerjaan yang menarik dan menantang juga dapat mendorong meningkatnya semangat kerja dirinya, lain halnya jika pekerjaan itu

membosankan dan dikerjakan secara rutin maka semangat kerja orang itu juga dapat menurun. Keberhasilan suatu organisasi dalam pencapaian tujuan selain ditentukan oleh kualitas SDM-nya, juga ditentukan oleh fasilitas-fasilitas yang mendukung operasional organisasi itu sendiri. Fasilitas itu harus dapat mendorong proses kerja karyawan yang lebih produktif dan profesional dibidang kerjanya. Adapun fasilitas yang dimaksud tidak lepas dengan adanya faktor lingkungan kerja yang erat kaitannya dengan motivasi kerja pegawai. Dalam bekerja, setiap karyawan mengharapkan agar lingkungan kerja senyaman mungkin. Namun kenyamanan lingkungan kerja bukan merupakan kewajiban karyawan tetapi merupakan upaya yang dilakukan oleh organisasi, baik dalam hal fasilitas dan hubungan kerja. Pada lingkungan kerja yang nyaman para karyawan dapat bekerja dengan tenang tanpa gangguan. Rasa nyaman tersebut menyebabkan karyawan untuk betah bekerja pada organisasi. Setiap karyawan mengharapkan imbalan dari organisasi sesuai dengan hasil kerjanya. Selain memberikan gaji setiap bulan yang ditetapkan berdasarkan golongan dan jabatan, sebagian organisasi juga memberikan insentif kepada pegawai. Insentif yang diterima setiap karyawan berbeda sesuai dengan prestasi kerjanya. Jika karyawan merasa bahwa insentif yang diterima telah sesuai dengan hasil kerjanya dan adanya penghargaan dari organisasi terhadap pekerjaannya, maka karyawan akan tetap bertahan dan loyal terhadap organisasi. Penghargaan organisasi dalam bentuk insentif juga sering berhubungan dengan disiplin kerja karyawan, dimana karyawan dengan disiplin yang tinggi diberi penghargaan untuk menjadi dorongan bagi karyawan lainnya.

Bagi organisasi, perputaran karyawan akan menimbulkan beban, terutama dalam pelatihan karyawan baru untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara optimal. Perputaran karyawan yang tinggi juga, khususnya karena karyawan mengundurkan diri menunjukkan adanya suatu permasalahan dalam hal sumber daya manusia dalam organisasi. Masalah ini dapat menimbulkan berbagai dampak yang negatif bagi perusahaan, seperti : keluarnya biaya untuk perputaran karyawan, menurunnya produktivitas, menurunnya kualitas pelayanan, hilangnya berbagai peluang bisnis, meningkatnya beban administrasi serta menyebabkan demoralisasi karyawan yang masih tinggal Berbagai kebijakan dari pihak organisasi dapat memberikan dampak langsung terhadap tingkat perputaran karyawan ini, misalnya kebijakan kompensasi atau insentif, kebijakan promosi yang berkaitan dengan jenjang karier seseorang, ataupun situasi serta lingkungan kerja yang juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat perputaran karyawan ini. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana pengaruh lingkungan kerja, dan insentif terhadap perputaran karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang? 2. Sejauh mana faktor prestasi kerja dan disiplin kerja mempengaruhi insentif yang diterima oleh karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang? 1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja, dan insentif terhadap perputaran karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis prestasi kerja dan disiplin kerja yang mempengaruhi insentif yang diterima oleh karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai masukan bagi manajemen Pesantren Darul Arafah Deli Serdang dalam upaya menekan perputaran karyawan. 2. Sebagai menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di bidang ilmu manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya.. 4. Sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya terutama yang berminat untuk melakukan penelitian yang sama pada masa mendatang. 1.5. Kerangka Berpikir Keberhasilan suatu organisasi di dalam mencapai tujuannya tergantung pada kualitas kegiatan dan upaya bersama dari orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan yang

harus dilakukan dalam organisasi tergantung kepada karyawan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Semakin berpengalaman seorang karyawan dalam bekerja, maka kualitas kerjanya pun akan semakin baik. Seorang karyawan memiliki pengalaman kerja jika dia dapat bekerja selama waktu tertentu di dalam suatu organisasi. Demikian juga dalam hal melaksanakan kegiatankegiatan organisasi, merupakan hasil kerjasama antara beberapa dan atau seluruh karyawan di dalam organisasi. Oleh karena itu jika terjadi pergantian karyawan atau perputaran karyawan dalam hal ada karyawan yang keluar dari perusahaan dan kemudian ada penggantinya, maka akan mempengaruhi kerjasama antar karyawan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat perputaran karyawan. Menurut Woods dan Macaulay dalam Gustafson (2002), ada delapan alasan utama yang menyebabkan tingkat perputaran karyawan yaitu : a. Rendahnya pembayaran dan benefit b. Kondisi kerja yang kurang nyaman c. Kurangnya kualitas pengawasan d. Komunikasi yang kurang efektif e. Kurangnya kualitas rekan sekerja f. Ketidakcocokan dengan "budaya" perusahaan g. Kurangnya definisi dan tanggung jawab yang jelas tentang pekerjaan h. Pengarahan yang kurang jelas untuk hal yang harus dilakukan. Woods et al. (1998) juga menjelaskan bahwa ada lima faktor internal yang dapat menyebabkan perputaran karyawan, yaitu: a. Kompensasi

b. Masalah komunikasi c. Kurangnya kesempatan untuk berkarir d. Konflik karyawan e. Adanya konflik dengan pihak manajemen Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat perputaran karyawan, maka penulis mengelompokkan berbagai faktor tersebut menjadi dua faktor utama yang mempengaruhi perputaran karyawan, yaitu faktor lingkungan kerja dan insentif (kompensasi). Kedua faktor tersebut sama-sama memiliki pengaruh terhadap tingkat perputaran karyawan. Hubungan sebab akibat antara kedua faktor tersebut terlihat sangat erat. Demikian pula dengan hubungan antara kedua faktor tersebut dengan tingkat perputaran karyawan. Insentif dan lingkungan kerja yang baik dapat mengurangi tingkat perputaran karyawan sedangkan lingkungan kerja yang kurang baik akan mendorong karyawan untuk keluar. Insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja. Menurut Long (1998) insentif merupakan bagian dari upah berdasarkan kinerja (performance pay) yang diberikan dalam bentuk uang dan ditetapkan berdasarkan prestasi. Semakin tinggi prestasi kerjanya, semakin besar pula insentif yang diberikan. Menurut Agency Theory (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Ruky, 2002) insentif digunakan untuk mendorong karyawan dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Apabila insentif yang diterima tidak dikaitkan dengan prestasi kerja, tetapi bersifat pribadi, maka karyawan akan merasakan adanya ketidakadilan. Dengan adanya ketidakadilan tersebut akan mengakibatkan ketidakpuasan yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku.

Pemberian insentif juga sering dikaitkan dengan tingkat disiplin kerja seorang karyawan, dimana karyawan dengan disiplin tinggi akan diberikan insentif. Dengan demikian prestasi dan disiplin kerja dapat mempengaruhi insentif, dimana lingkungan kerja dan insentif dapat mempengaruhi perputaran karyawan. Prestasi Kerja Lingkungan Kerja Perputaran Karyawan Insentif Disiplin Kerja Gambar 1.1. Kerangka Berpikir 1.6. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja, dan insentif berpengaruh terhadap perputaran karyawan pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang. 2. Faktor prestasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap pemberian insentif pada Pesantren Darul Arafah Deli Serdang.