V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA. merupakan usaha kecil hasil binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash perumahan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA.

PEDOMAN KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

I b M KELOMPOK TERNAK SAPI: PEMBUATAN YOGHURT DARI SUSU SAPI SKALA RUMAH TANGGA

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Pengusahaan Yoghurt di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang tinggi seperti protein, lemak, mineral dan beberapa vitamin lainnya

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1985 TENTANG KOORDINASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERSUSUAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Chemistry In Our Daily Life

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia sekarang ini, siapa yang tidak mengenal yoghurt, minuman yang sudah menjadi

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

JUDUL PROGRAM. Pempek Instant Barracuda- Inovasi Kudapan Tradisional Palembang Sebagai Alternaltif Pangan Instant Tradisional yang Bergizi Komplit

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

V GAMBARAN UMUM USAHA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

Uji Didih, Alkohol dan Derajat Asam Susu Sapi Kemasan yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar

IV. INDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. segar sampai produk-produk olahan yang berbahan baku susu sapi.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan domestik. orang wisatawan berkunjung ke kota ini.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

CABE GILING DALAM KEMASAN

Oleh : Dr.Ir. Astuti, M.P. Ir. Ekosari Roektiningrum, M.P. Himatul Hasanah, M. P

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

Transkripsi:

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini berdiri sejak bulan Januari 2008. Usaha ini didirikan oleh Bapak Dandan Subiandanu bersama istrinya Ibu Lucy Ekayanti. Rinadya Yoghurt diambil dari gabungan keempat nama putera dan puteri mereka yaitu Nabila Pratami, Raudya Puteri, Nasywa Nazifah, dan Muhammad Riandya. Pada perkembangannya, pendirian usaha ini dilatarbelakangi oleh keahlian pemilik dalam melihat peluang terhadap permintaan yoghurt yang semakin meningkat dan digemari masyarakat, terutama masyarakat yang mengerti khasiat dari yoghurt. Selain itu, produk yoghurt termasuk barang yang bersifat fast moving atau cepat laku dan prospek usaha yoghurt ini sangat bagus ke depannya. Rinadya Yoghurt memulai usahanya dengan investasi awal sebesar Rp 5.000.000,-. Investasi ini terdiri dari mesin freezer, panci stainless steel, thermometer, plastik vakum, plastik es mambo, mesin cup sealer, dan mesin sealer plastik biasa. Untuk membeli bahan bakunya, Ibu Lucy hanya mengeluarkan modal awal yang terbilang kecil yaitu Rp 200.000,- untuk membeli susu segar, gula, susu skim, dan pasta aneka rasa buah. Pada awal merintis usaha, Rinadya Yoghurt mengemas yoghurt dalam kemasan botol plastik dan pemasaran yoghurt dilakukan melalui penjualan dari rumah ke rumah dan warung di sekitar komplek perumahan. Namun, karena permintaan yang terus meningkat, kemasan botol plastik dirubah menjadi ke dalam kemasan plastik pouch (plastik vakum) dengan ukuran 500 ml hingga 1 liter. Saat ini pemasaran dan promosi sudah dilakukan melalui media internet dengan menggunakan website. Adanya promosi yoghurt yang dilakukan melalui website, meningkatkan penjualan dan permintaan akan yoghurt. Kapasitas produksi Rinadya Yoghurt mencapai 40 hingga 50 liter per hari. Wilayah pemasarannya tidak hanya di daerah sekitar Bogor, tetapi sudah menyebar hingga wilayah Jakarta dan Bekasi. Rinadya Yoghurt memproduksi yoghurt berdasarkan pesanan konsumen (job order). Hal ini dikarenakan menyesuaikan dengan selera konsumen terhadap 39

aneka rasa yang akan dipesan. Hal ini juga dapat menekan tingkat kerugian karena stok yoghurt yang hanya tahan selama satu minggu untuk kemasan plastik pouch (plastik vakum) dan satu bulan untuk kemasan plastik es mambo. Selain itu, Rinadya Yoghurt juga memberikan pelayanan pesan antar (delivery service) secara gratis hanya untuk kawasan sekitar Bogor. Rinadya Yoghurt sampai saat ini belum memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor maupun sertifikasi halal dan izin dari Departemen Kesehatan. Hal ini dikarenakan masih minimnya modal yang dimiliki oleh pihak Rinadya Yoghurt untuk mengurus perizinan. Meskipun belum memiliki SIUP maupun izin dari dinas keamanan pangan terkait, Rinadya Yoghurt telah memiliki Surat Keterangan Usaha (SKU) yang dikeluarkan oleh Kecamatan Ciomas dimana daerah tempat pemilik usaha ini tinggal. Surat keterangan inilah yang meyakinkan konsumen bahwa usaha ini adalah legal. 5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt belum memiliki pernyataan tertulis mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Untuk bersaing dalam industri pengolahan, Rinadya Yoghurt harus memiliki arahan yang jelas dalam memasarkan usahanya. Namun, ketiga hal tersebut secara umum sudah tersirat di dalam wawancara dengan pemilik perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Rinadya Yoghurt, pernyataan mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan tersirat pada positioning yang diberikan pada produk yoghurt. Positioning pada produk Rinadya Yoghurt adalah menawarkan solusi kesehatan dengan minuman yoghurt tanpa campuran bahan pengawet atau penstabil, karena mengutamakan faedah untuk minuman kesehatan keluarga. Sehingga dapat dinyatakan bahwa visi Rinadya Yoghurt adalah menjadi industri penghasil yoghurt yang memiliki kualitas terbaik yang dapat mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat. Misi Rinadya Yoghurt adalah memperkenalkan yoghurt sebagai minuman kesehatan dalam pemenuhan gizi masyarakat, dan menyediakan pangan bergizi dengan harga yang terjangkau. Adapun tujuan Rinadya Yoghurt adalah mampu 40

menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar. 5.3 Lokasi Rinadya Yoghurt Usaha rumah tangga Rinadya Yoghurt terletak di Perumahan Bukit Asri blok A5 No. 9, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Lokasi ini merupakan tempat tinggal pemilik usaha dan keluarga sekaligus dijadikan sebagai tempat produksi yoghurt. Tempat usaha ini memiliki luas sebesar 40 m 2. Lokasi ini memiliki letak yang strategis, karena terletak di sekitar komplek perumahan dan tidak jauh dari kota dan daerah pemasarannya. 5.4 Struktur Organisasi Rinadya Yoghurt Struktur organisasi dalam suatu perusahaan menggambarkan suatu hubungan tanggung jawab dan wewenang yang ada pada perusahaan serta memberikan kejelasan dalam menentukan pembagian tugas. Struktur organisasi Rinadya Yoghurt masih sederhana, hanya terdiri pemilik perusahaan, bagian produksi, bagian pengadaan bahan baku, dan bagian pemasaran. Hal ini berpengaruh pada kegiatan usaha Rinadya Yoghurt yang mengakibatkan kinerja usaha menjadi kurang optimal. Sehingga masih terdapat pekerja yang merangkap melakukan pekerjaan yang lain. Struktur organisasi Rinadya Yoghurt dapat dilihat pada Gambar 4. 41

Pemilik Perusahaan Bagian Pengadaan Bahan baku Bagian Produksi Bagian Pemasaran Karyawan Karyawan Gambar 4. Struktur Organisasi Rinadya Yoghurt Sumber: Rinadya Yoghurt, 2011 Pemilik dalam usaha Rinadya Yoghurt adalah Bapak Dandan Subiandanu selaku pengelola utama yang bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang diambil dan berwenang untuk menetapkan kebijakan seluruh aktivitas usaha mulai dari hal-hal yang berhubungan dengan pemasok bahan baku, proses produksi, pemasaran produk, dan pengelolaan keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Pemilik dan karyawan mempunyai hubungan kekeluargaan yang harmonis. Dalam pengadaan bahan baku biasanya dilakukan oleh Bapak Dandan bersama dengan istrinya yaitu Ibu Lucy. Pada bagian pemasaran dilakukan juga oleh pemilik. Pemilik bertugas memasarkan yoghurt ke konsumen, sedangkan pada bagian produksi dikerjakan oleh istrinya bersama dengan dua orang karyawannya. Selain itu, Ibu lucy juga bertanggung jawab mengelola keuangan perusahaan dan memberikan masukan kepada pemilik sebelum memutuskan sesuatu. Adanya keterbatasan tenaga kerja dan belum adanya pembagian tugas yang jelas, hal ini menyebabkan adanya tugas dan tanggung jawab yang tumpang tindih pada pekerja. 5.4.1 Jam Kerja Produksi Rinadya Yoghurt beroperasi setiap hari Senin hingga Sabtu dengan jam kerja dibagi menjadi dua shift, yaitu shift pertama mulai pada pukul 08.00 WIB 42

hingga pukul 12.00 WIB dan shift kedua dimulai pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Untuk tenaga kerja harian umumnya bekerja pada shift pertama, karena hanya bertugas pada proses pengemasan produk. Sedangkan pada shift kedua dikerjakan oleh pemilik yang bertugas dalam proses produksi. 5.4.2 Sistem Upah Sistem pemberian upah didasarkan atas jumlah hari kerja tenaga kerja atau berapa kali tenaga kerja melakukan pekerjaan produksinya selama satu bulan dengan tingkat upah yang disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bogor. Pembayaran upah dilakukan sebulan sekali. Jika ada pekerjaan tambahan atau ada order tambahan maka tenaga kerja akan diberikan bonus atau insentif. Jumlah tenaga kerja upahan disesuaikan dengan banyaknya order yang diterima dari pelanggan. 5.5 Kegiatan Produksi Perusahaan Kegiatan produksi Rinadya Yoghurt menghasilkan produk yoghurt. Kegiatan produksi dimulai dengan pengadaan bahan baku utama berupa susu segar dan bahan baku penolong yang kemudian diproduksi dengan menggunakan mesin pengolah yoghurt sampai menghasilkan produk yoghurt. Produk yang dijual oleh Rinadya Yoghurt adalah produk yoghurt kemasan plastik pouch ukuran 500 ml dan produk yoghurt es mambo. Untuk memproduksi yoghurt tersebut ada beberapa proses produksi yang dilakukan perusahaan. Proses produksi yoghurt yang baik dan layak konsumsi memerlukan persyaratan kesterilan alat-alat dan lingkungan tempat kerja. Pada proses pengolahan yoghurt, Rinadya Yoghurt menggunakan masker dan lilin sebagai pemanas untuk menghindari kontaminasi bakteri dari lingkungan. Rinadya Yoghurt sangat mengutamakan kebersihan untuk menjaga kualitas yoghurt. Kualitas yoghurt yang baik, rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, dan tidak menggunakan bahan pengawet merupakan kekuatan bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya. Adapun beberapa tahapan yang perlu dilakukan secara umum dalam proses pembuatan yoghurt, yaitu : 43

1. Penyaringan dan pencampuran bahan baku Saring susu segar ke dalam panci stainless untuk kemudian dicampurkan dengan susu skim dan gula. 2. Pemanasan Campuran susu segar, susu skim, dan gula tersebut kemudian dipanaskan pada kompor dengan api kecil dan diaduk hingga mencapai suhu 90 C (sekitar 30 menit). Pemanasan ini diperlukan untuk membunuh mikroba yang terdapat pada susu. 3. Pendinginan Setelah selesai dipanaskan, proses selanjutnya adalah pendinginan untuk menurunkan suhu. Penurunan suhu dapat dipercepat dengan menyimpan panci stainless pada ember yang berisi air. 4. Pencampuran Bakteri Siapkan dua nyala api untuk proses pencampuran bakteri agar tidak ada bakteri di lingkungan sekitar. Pencampuran bakteri Streptococcus Thermopillus dan Lactobacillus Bulgaricus dilakukan saat suhunya sudah turun. Kemudian, diaduk dan ditutup rapat sehingga akan terjadi proses fermentasi dengan sendirinya. Proses fermentasi terjadi selama 12 jam hingga susu menjadi menggumpal. 5. Pengemasan Setelah didiamkan selama 12 jam, yoghurt diaduk dan disaring agar yoghurt lebih lembut, yoghurt seperti ini dinamakan yoghurt plain dan siap untuk dikemas. Namun, dapat pula ditambahkan berbagai aneka rasa dari pasta buah dan siap untuk dikemas. 6. Pendinginan Untuk menambah daya tahan, yoghurt dapat disimpan di dalam freezer. Yoghurt memiliki daya tahan selama satu minggu. Namun, apabila dibekukan akan dapat bertahan selama tiga bulan. 44

Penyaringan Pencampuran Bahan Baku Pemanasan Pengemasan Pendinginan (Penurunan Suhu) Pendingan dalam Freezer Proses Fermentasi (Yoghurt) Pencampuran Bakteri Gambar 5. Proses Pengolahan Yoghurt pada Rinadya Yoghurt Sumber: Rinadya Yoghurt (2011) 5.5.1 Penggunaan Bahan Baku Utama Bahan baku utama untuk pembuatan yoghurt adalah susu sapi segar. Pemilihan susu yang digunakan adalah susu yang segar yaitu susu yang baru saja diperah. Hal ini dikarenakan untuk menjaga produk yoghurt agar tetap berkualitas. Bahan baku susu sapi segar ini diperoleh dari peternakan sapi perah yang berada di daerah Kebon Pedes Bogor. Dalam memperoleh susu segar, Rinadya Yoghurt tidak mengalami kesulitan, karena peternakan sapi perah di daerah Kebon Pedes Bogor merupakan daerah yang memiliki jumlah peternak sapi perah yang cukup banyak sehingga keberadaan bahan baku selalu ada. Harga susu segar dari peternak yang dijual kepada Rinadya Yoghurt adalah Rp 5.000,- per liter. 5.5.2 Penggunaan Bahan Baku Penolong Penggunaan bahan baku penolong seperti bakteri penghasil asam laktat yaitu bakteri Streptococcus Thermopillus dan Lactobacillus Bulgaricus menjadi kunci fermentasi dari susu menjadi yoghurt. Kedua bakteri ini diperoleh dari Balai Penelitian Pasca Panen IPB yang terletak di Cimanggu Bogor dengan harga Rp 25.000,- per liter. Kedua bakteri ini dapat diturunkan dan digunakan sebanyak lima kali dalam proses pembuatan yoghurt. Bahan baku penolong lainnya seperti gula, susu skim, dan plastik dapat diperoleh dari toko-toko langganan di pasar. 45