HUBUNGAN ANTARAKONTRAK PSIKOLOGIS DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN KANTOR POS BESAR SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA LEADER MEMBER EXCHANGE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN UNIT CABIN MAINTENANCE SERVICES PT.

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL PANDANARAN SEMARANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

Pengaruh Kontrak Psikologis dan Kepuasan Kerja Terhadap

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. X

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organisasi, kepuasan kerja, budaya organisasi, organizational citizenship behavior (OCB) dan prestasi kerja ABSTRACT

telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DUKUNGAN SUPERVISOR DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. JOGLOSEMAR SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DUA KELINCI PATI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

ABSTRACT. Keywords: Perceived of Leader-Member Interaction Quality, OCB. *penulis penanggungjawab

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

Riska Amelia, Masruroh

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SALES PROMOTION GIRL (SPG) LAPANGAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA SOPIR BUS PO AGRA MAS (DIVISI AKAP) JURUSAN WONOGIRI-JAKARTA

Peran Personal Meaning pada Perubahan Organisasi di SMK Cendika Bangsa Kepanjen

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA (SMK) TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA PEGAWAI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TENGAH

ABSTRAK. Kata kunci: kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di semua aspek kehidupan manusia karena berbagai permasalahan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

Francisca Aully Adestyani Harlina Nurtjahjanti * Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PERSON ORGANIZATION FIT DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN PT. CENTRAL PROTEINA PRIMA JAKARTA

Diponegoro Journal of Social and Politic Science. Pengaruh Komitmen Organisasi, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. FIFGROUP CAB. MANADO Irene Ch. Sumanti Wehelmina Rumawas Danny D.S.

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

Danang Siaga Putra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN PT. CITRA SUKAPURA MEGAH

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (OCB) PADA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON

Jurnal Dinamika Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

TIKA ANJAR PAMUNGKAS NIM:

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 1 (E-HRM 2016) Special Issues of Human Resource Management

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Mitra Balindo mendapatkan SIPPTKI dengan nomor KEP 302/MEN/VIII/2007. Pada

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi pada Karyawan PR. Sejahtera Abadi Malang)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

PENGARUH INTRAPRENEURSHIP KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT.UTAMA JAYA PERKASA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) (STUDI PADA GURU SMP NEGERI 4 RAHA KAB.

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEVI PUSPITO SARI B

Kata Kunci : Job Involvement, Kepuasan Kompensasi Finansial, Pegawai Negeri Sipil (PNS).

KEPRIBADIAN PROAKTIF DAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Organizational Citizenship Behaviour

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prosiding Manajemen ISSN:

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. TSUKASA MANUFACTURING OF INDONESIA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA AGEN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KANTOR CABANG SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

Management Analysis Journal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract

vii Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARAKONTRAK PSIKOLOGIS DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN KANTOR POS BESAR SEMARANG Almira Oktaviani, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 oalmira@ymail.com Abstrak Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku positif yang berada di luar tanggung jawab formal karyawan dan tidak berkaitan secara langsung dengan sistem reward yang diyakini dapat meningkatkan efektifitas kelompok dan organisasi. OCB karyawan dipengaruhi oleh faktor internal, salah satunya adalah kepuasan kerja. Kepuasan kerja karyawan muncul jika terdapat keadilan di dalam organisasi sehingga setiap karyawan mempunyai harapan mengenai hubungan timbal balik yang sesuai dengan organisasi yang yang membentuk sebuah kontrak psikologis. Individu dengan kontrak psikologis tinggi akan menyebabkan semakin besar kecenderungan karyawan untuk meningkatkan kinerja dan melakukan perilaku prososial di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrak psikologis dengan OCB pada karyawan di Kantor Pos Besar Semarang. Populasi penelitian adalah 116 karyawan tetap dengan masa kerja minimal 1 tahun, dan sampel penelitian sejumlah 70 orang dari berbagai bidang yang didapatkan dengan teknik propotional sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala OCB(29 aitem, α = 0.913) dan Skala Kontrak Psikologis (34 aitem, α = 0,946). Analisa data menggunakan analisis regresi sederhana yang menunjukkan hasil r xy = 0,733 padap = 0.000 (p<0.001), artinya terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan tetap di Kantor Pos Besar Semarang mengalami tingkat OCB yang tinggi karena karyawan memiliki kontrak psikologis yang positif. Kontrak Psikologis memberikan sumbangan efektif sebesar 53,7 %, sedangkan 46,3 % sisanya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Kata kunci: organization citizenship behavior; kontrak psikologis; karyawan tetap Abstract Organizational Citizenship Behavior (OCB) is a positive behaviors that are outside the formal responsibilities of employees and are not directly related to the reward system that is believed to improve the effectiveness of groups and organizations. OCB employees affected by internal factors, one of which is job satisfaction. Employee satisfaction appear if there is justice in the organization so that each employee expectations regarding reciprocity in accordance with the organization that form a psychological contract.individuals with high psychological contract will lead to the greater tendency of employees to improve performance and perform prosocial behaviors in the workplace. This study aims to determine the relationship between the psychological contract with OCB employee at the Kantor Pos Besar Semarang. The study population was 116 permanent employees with a minimum term of one year, and a sample of some 70 people from various fields were obtained by proportional sampling technique.measuring instrument used is the OCB Scale (29-item, α = 0913) and the Psychological Contract Scale (34-item, α = 0.946). Analysis of data using simple regression analysis that shows the results of r xy = 0.733 at p = 0.000 (p <0.001), meaning that there is a positive relationship between the two variables. The results of this study indicate that employees remain at the Kantor Pos Besar Semarang experiencing high levels of OCB because employees have a positive psychological contract. Psychological Contract contribute effectively amounted to 53.7%, while 46.3% were from other factors that are not disclosed in this study. Keywords: organization citizenship behavior; psychological contract; permanent employee 21

PENDAHULUAN Persaingan perusahaan di era globalisasi semakin meningkat yang menyebabkan munculnya tuntutan yang tidak bisa dihindari sehingga sumberdaya manusia (SDM) dituntut untuk terus menerus mampu mengembangkan diri secara proaktif.sebuah perusahaan dapat berjalan efektif bila didukung oleh SDM di perusahaan tersebut, oleh karena itu dibutuhkan SDM yang sanggup menguasai teknologi dengan cepat, adaptif, dan tanggap terhadap perubahan-perubahan teknologi (Sutrisno, 2010). Kinerja karyawan dikatakan tinggi apabila karyawan mampu berperilaku sesuai tuntutan dan harapan organisasi.organisasi menuntut karyawan agar dapat memenuhi perilaku yang sesuai dengan tugas yang ditentukan (in role), namun perusahaan juga membutuhkan dan menginginkan karyawan juga berperilaku kerja di luar tanggung jawab formal (extra role).perilaku extra role ini disebut juga dengan istilah Organizational Citizenship Behavior (OCB).OCB adalah perilaku individu yang bebas dan tidak berkaitan secara langsung dengan sistem reward dan bertujuan untuk meningkatkan fungsi efektif organisasi (Organ, Podsakoff, Mackenzie, 2006). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pos Besar Semarang dengan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Kantor Pos Besar Semarang dengan masa kerja minimal 1 tahun.melalui hasil wawancara dan observasi terhadap beberapa karyawan di Kantor Pos Besar Semarang mengenai permasalahan tentang OCB, diketahui bahwa memang terdapat karyawan yang bersedia memberikan bantuan kepada rekan kerjanya (dalam divisi) secara sukarela, namun masih banyak pula karyawan yang tidak bersedia menolong rekan kerja dengan alasan sibuk, dan bahkan ada pula karyawan yang menolak untuk membantu rekan kerja dengan nada kurang pantas. Menurut hasil wawancara dengan HRD Kantor Pos Besar Semarang, permasalahan mengenai OCB terlihat pada sebagian besar karyawan jarang terlihat melakukan kerja lembur di kantor dan memilih pulang ketika jam kerja sudah berakhir yang berakibat sebagian tugas tidak dapat terselesaikan dengan baik dan hasilnya kurang optimal. Pada saat rapat evaluasi dan kinerja beberapa karyawan masih pasif dalam mengajukan gagasannya untuk perusahaan.berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti mengindikasikan adanya permasalahan mengenai OCB karyawan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja dan kualitas pelayanan karyawan di Kantor Pos Besar Semarang. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi OCBadalah kepuasan kerja.menurut Robbins (2006), karyawan yang puas cenderung untuk melakukan OCBseperti berbicara positif tentang organisasi, membantu individu lain, dan lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan mereka.hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andriani, Djalali, dan Sofiah (2011), bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB pegawai. Menurut Hasibuan (2003), kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan atau emosi positif terhadap suatu pekerjaan. Kepuasan kerja menjadi penting dalam sebuah organisasi karena kepuasan kerja memberikan dampak efektifitas organisasi. Menurut Robbins (2006),kepuasan kerja terjadi ketika terdapat keadilan di dalam perusahaan karena pada dasarnya kepuasan berasal dari konsep mengenai hasil dan prosedur yang baik. Keadilan diartikan sebagai keseimbangan antara masukan yang dibawa masuk karyawan ke dalam pekerjaan dengan hasil yang diperolehnya, sehingga setiap karyawan mempunyai harapan mengenai hubungan kerja dengan organisasi yang berjalan adil dan seimbang. Menurut Darmawan (dalam Cahyo, 2015), harapan-harapan karyawan mengenai keseimbangan yang 22

terbentuk antara tujuan pribadi karyawan dan tujuan perusahaan akan membentuk kontrak secara psikologis diantara keduanya. Kontrak psikologis memberikan fungsi optimal dalam memberikan rangsangan kepada karyawan agar dapat menciptakan SDM yang handal dan berkualitas. Rosseau (dalam Conway dan Briner, 2005), mendefinisikan kontrak psikologis sebagai keyakinan individu yang dibentuk oleh organisasi, mengenai kesepakatan pertukaran antara individu dan organisasi. Menurut Herriot dan Pemberton (dalam Conway dan Briner, 2005),kontrak psikologis merupakan persepsi perusahaan dan individu tentang obligasi respirokal (kewajiban timbal balik) yang terbentuk secara tidak langsung dalam hubungan kerja.menurut Millmore (dalam Anggraeni, 2013), bentuk kontrak psikologis merupakan harapan karyawan dan organisasi sebagai pendamping kontrak kerja resmi.schein (dalam Sembiring dan Ginting, 2016), berpendapat bahwa kontrak psikologis ini dipahami dari sudut pandang karyawan bukan dari sudut pandang perusahaan sehingga keyakinan ini juga telah digambarkan sebagai persepsi karyawan.jika kontrak psikologis karyawan positif maka akan menyebabkan hal- hal positif pada karyawan seperti meningkatnya kepuasan kerja, komitmen, dan loyalitas.sebaliknya jika organisasi gagal dalam memenuhi kontrak psikologis akan menyebabkan berbagai masalah pada perusahaan seperti ketidakpuasan kerja, perilaku negatif, serta rendahnya tingkat well-being dan komitmen organisasi yang rendah (Pricelia dan Handoyo, 2015).Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuisecara empiris hubungan antara kontrak psikologis dengan OCB padakaryawan Kantor Pos Besar Semarang dan seberapa besar sumbangan efektifnya. METODE Populasi dalam peneliti ini adalah karyawan Kantor Pos Besar Semarang.Karakteristik subjek penelitian yaitu karyawan tetap dengan masa kerja minimal 1 tahun.penentuan sampel penelitian dilakukan dengan propotional sampling maka terpilih 116 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala OCB (29 aitem, α = 0.913)yang disusun berdasarkan aspek-aspek OCB yaitu altruism, courtesy, sportmanships,civic virtue, conscientiousness, sedangkan skala kontrak psikologis (34 aitem, α = 0,946) yang disusun berdasarkan aspek-aspek kontrak psikologis yaituorganizational obligations (kewajiban organisasi) dan employee organizational (kewajiban karyawan). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana.denganbantuan program komputer Statistical Package for Science (SPSS) 20.0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji normalitas menunjukkan skor Kolmogrov-Smirnovvariabel OCB1,023 dengan signifikansi 0,246 (p > 0,05) dan variabel dukungan kontrak psikologis 0,875 dengan signifikansi 0,429(p > 0,05), hasil tersebut menunjukkan kedua variabel memiliki distribusi data normal.hasil uji lineritas hubungan antar variabel adalah F = 74,183 dengan signifikansi p = 0,00(p < 0,001). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel kontrak psikologis dengan OCBadalah linear. 23

Tabel 1. Uji Hipotesis 1 Model 1 Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients 24 T Sig. B Std. Error Beta (Constant) 24,549 7,765 3,161,002 Kontrak Psikologis,661,077,733 8,613,000 Koefisien korelasi antara kontrak psikologis danocb sebesar0,733 denganp=0,00(p <0,001).Nilaisignifikansip= 0,00(p <0,001) menunjukkan terdapathubungansignifikanantarakontrak psikologis danocb. Arah hubungan antar variabel adalahpositif maka menunjukkanterdapathubunganpositif antarakontrak psikologis danocb.hasilanalisisregresisederhana menunjukkanpersamaangarisy=24,549 + 0,661X.Artidari persamaandi atas adalah variabelocb (Y)akanberubahsebesar 0,661. untuk setiapunitperubahanyang terjadipadavariabelkontrak psikologis (X). Tabel 2. Uji Hipotesis 2 Mode R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,733 a,537,530 5,055 Nilai koefisiendetearminasi diperoleh sebesar 0,537 artinyakontrak psikologismemberikansumbanganefektif sebesar 53,7%terhadapOCB.Berdasarkan kategorisasi skor OCB, 75,8% karyawan berada pada kategori tinggi dan 24,2% kategori sangat tinggi, dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan Kantor Pos Besar Semarang cenderung memiliki OCB yang tinggi. Kategorisasi skor kontrak psikologis adalah 86,3% tinggi dan 15,75% sangat tinggi, dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan Kantor Pos Besar Semarang mempunyai kontrak psikologis yang positif. Kontrak psikologis yang positif ditandai dengan harapan mengenai kewajiban antara karyawan dengan perusahaan dapat terpenuhi dengan adil sehingga menyebabkan kepuasan kerja karyawan meningkat sehingga karyawan termotivasi untuk memberikan kinerja/kontribusi yang baik yang menciptakan keselarasan dan kelancaran pada kemajuan organisasi (Alberta, 2016).Hal ini didukung oleh penelitian dari Zhou dkk (2014), yang menyatakan bahwa kontrak psikologi memiliki korelasi yang positif terhadap kepuasan kerja dengan komitmen kerja sebagai mediator terhadap 517 pekerja cina. Kepuasan karyawan terhadap pekerjaan akan membuat karyawan lebih antusias dan bersedia untuk mencurahkan segala kemampuannya dalam bekerja dan memiliki keinginan untuk berkontribusi melampaui job description.pada penelitian ini hasil dari variabel kontrak psikologis menunjukkan mayoritas karyawan tetap di Kantor Pos Besar Semarang memiliki kontrak psikologis yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa harapan karyawan Kantor Pos Besar Semarang mengenai hubungan kerja dengan perusahaan dapat terpenuhi dengan baik. Kantor Pos Besar Semarang berusaha untuk memenuhi kebutuhan para karyawannya seperti dalam hal memberikan sistem kompensasi yang sesuai, memberikan bonus bagi karyawan yang dapat mencapai target, adanya promosi jabatan bagi karyawan berprestasi, memberikan pelatihan sesuai dengan bidang karyawan, dan

setiap tahunnya, tepatnya pada hari jadi PT POS Indonesia (Persero), Kantor Pos Besar Semarang memberikan hadiah kepada karyawan berprestasi. Pihak perusahaaan juga selalu berusaha untuk meningkatkan komunikasi terhadap karyawan, dan rutin mengadakan rapat evaluasi sehingga Kantor Pos Besar Semarang diharapkan dapat mengetahui harapan-harapan karyawan sehingga Kantor Pos Besar Semarang dapat memenuhi harapan-harapan karyawan sesuai dengan kontribusinya di dalam perusahaan yang menyebabkan semakin positif kontrak psikologis pada karyawan Kantor Pos Besar Semarang. Variabel lainnya yaitu variabel OCB terdapat hasil bahwamayoritas karyawan Kantor Pos Besar Semarang menunjukkan memiliki OCByang tinggi. Sebelum penelitian, diasumsikan bahwa terdapat permasalahan OCB di Kantor Pos Besar Semarang, seperti beberapa karyawan yang enggan menolong rekan kerja (dalam divisi) dengan berbagai alasan, beberapa karyawan jarang melakukan kerja lembur, dan pada saat rapat beberapa karyawan masih terlihat pasif dalam mengajukan gagasan/ ide terhadap Kantor Pos Besar Semarang, akan tetapi setelah melakukan penelitian diketahui bahwa mayoritas karyawan tetap Kantor Pos Besar Semarang memiliki tingkat OCB yang tinggi. Faktor yang diduga berperan dalam OCB karyawan Kantor Pos Besar Semarang meliputi, yang pertama komitmen organisasi.komitmen organisasi dari karyawan salah satunya dapat terlihat dari masa kerja. Karyawan tetap Kantor Pos Besar Semarang rata-rata memiliki masa kerja minimal lebih dari 3 tahun bahkan ada yang telah bekerja belasan hingga puluhan tahun. Lamanya masa kerja tersebut menjadikan karyawan memiliki komitmen individu yang tinggi. Komitmen individu yang tinggi akan menyebabkan meningkatnya kinerja karyawan maupun perilaku positif mereka dalam organisasi yang secara tidak langsung mendukung keberhasilannya dalam mencapai tujuan perusahaan (Titisari,2014).Kedua, budaya organisasi. Budaya organisasi juga dapat mempengaruhi meningkatnnya OCBkaryawan karena budaya organisasi yang baik akan menciptakan kenyamanan karyawan dalam bekerja dan merasa bahwa nilai-nilai karyawan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan (Organ, Podsakoff & McKenzie2006). Kantor Pos Besar Semarang menerapkan budaya organisasi yang baik seperti apel pagi, senam pagi, dan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun seperti kegiatan bakti sosial dan kegiatan halal bihalal. Koefisien determinasi pada penelitian ini menunjukkan nilai R square sebesar 0,537. Hasil tersebut berarti kontrak psikologis berkorelasi sebesar 53,7 % terhadap OCByang dialami oleh karyawan di Kantor Pos Besar Semarang, sedangkan, 46,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini. Kontrak psikologis karyawan yang positif akan memberikan peluang kepada individu untuk menunjukkan OCB.Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kontrak psikologis mempengaruhi OCBkaryawan. Kontrak psikologis yang positif akan mendorong pada kepuasan kerja yang akan meningkatkan organizational citizenship behavior. KESIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara Kontrak psikologis dengan Organizational Citizenship Behavior yang terjadi pada karyawan di Kantor Pos Besar Semarang.Semakin positif kontrak psikologis yang dimiliki individu maka semakin tinggi organizational citizenship behavior karyawan, sedangkan, apabila individu dengan kontrak psikologis yang negatif maka semakin rendah organizational citizenship behavior karyawan. 25

DAFTAR PUSTAKA Andriani, G., Djalali, M. A., & Sofiah, D. (2012).Organizational citizenship behaviour dan kepuasan kerja pada karyawan. Jurnal Penelitian Psikologi Universitas17Agustus Surabaya, 03(01), 341-354. Alberta, D. (2016). Pengaruh kontrak psikologis dan keadilan distributif terhadapemployee engagement yang berdampak pada keefektifan kerja.tesis.program Studi Magister Manajemen Universitas SanataDharma Yogyakarta. Anggraeni, A. I.(2013). Kontrak psikologis sebagai upaya mempertahankan karyawan dalam situasi perubahan: Suatu tinjauan teori. Journal & Proceeding FEB Unsoed, 3(1).Diunduh dari http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/view/225/230. Cahyo, A. D. (2015). Kontrak psikologis dan motivasi kerja karyawan PT. Bahtera Bersaudara Krian. Psikologia, 3(1). Conway dan Briner. (2005). Understanding psychological contractsat work. New York: Oxford University. Hasibuan, M.S.P. (2003). Manajemen sumber daya manusia edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie S. P. (2006).Organization citizenship behavior: Its nature, antecedents, and consequences. London: Sage Publication. Pricelia, V.& Handoyo, Y. (2015).Pengaruh persepsi dukungan organisasi (POS) terhadap pemenuhan kontrak psikologis dengan kepercayaan pada organisasi sebagai variabel mediator pada karyawan PT. Bank X. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi,4(2) Robbins, S. P. (2006). Perilaku organisasi.edisi ke 10.Jakarta: PT Indeks. Robbins,S.P., & Judge, T.A. (2008). Perilaku organisasi, organizational behavior, buku 1, edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Sembiring, P. & Ginting, E. D. J. (2012). Kontrak psikologis dan masa kerja sebagai prediktor trust karyawan dalam organisasi. Diunduh dari http://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wpcontent/uploads/2012/06/perananta-eka-danta-kontrak-psikologi.ok_.pdf. Sutrisno, E. (2010).Manajemen sumber daya manusia (Edisi pertama). Jakarta: Kencana. Titisari, P. (2014).Peranan organizational citizenship behaviour (OCB) dalam kinerja karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media. meningkatkan Zhou, et al. (2014).Psychology contract, organizational commitment, and work satisfaction: Survey of researchers in chinese state-owned engineering research institutions. Open Journal of Social Sciences, 2,217-225. 26