Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

dokumen-dokumen yang mirip
Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Pengembangan SDM Klinik untuk Mencetak Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Pembantu Rektor II UB

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Arah & kebijakan. dosen. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti. Kemristekdikti 2016

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

KUALIFIKASI DAN KRITERIA, TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

KEPMENKOWASBANGPAN NO. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 )

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Secara umum PT/KOPERTIS harus meningkatkan kepedulian terhadap berkas usulan, PEDULI=KARAKTER. 70% kasus di berkas usulan Konsen terhadap keaslian

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Ditjen DIKTI

SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Surabaya: 7 Maret Ridwan R.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

ARAH DAN KEBIJAKAN PROFESSORSHIP DI INDONESIA. Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti

ASPEK KEPEGAWAIAN TUGAS BELAJAR PASCASARJANA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan dan Perubahan Program Studi Pada Perguruan Tinggi

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

SERTIFIKASI GURU DAN PENGAWAS HARAPAN DAN DAMPAK KEDEPAN

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.

Penulisan dan Penggunaan Gelar Perguruan

Transkripsi:

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Komite Bersama Kemristekdikti-Kemkes Ali Ghufron Mukti, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Cirebon, 16 Juli 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Kesehatan 2017

LATAR BELAKANG KEGADUHAN PP No.37/2009 ttg Dosen: Dosen yang tidak dapat memenuhi kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik dalam jangka waktu 10 tahun sejak berlakunya UU No.14/2005 dikenakan sanksi berupa: 1. Dialihtugaskan pada pekerjaan tenaga kependidikan yang tidak mempersyaratkan kualifikasi dan kompetensi dosen. 2. Diberhentikan tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan tunjangan khusus; atau 3. 3. Diberhentikan dari jabatan sebagai dosen. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat kami sampaikan bahwa terhadap dosen yang memiliki kualifikasi akademik spesialis (Sp) yang sampai pada tanggal 31 Desember 2015 tidak dapat memperoleh ijazah Magister, perlakuannya sama dengan Dosen S1 yaitu dikenakan salah satu sanksi tersebut diatas, kecuali spesialisasi dimaksud diperoleh dari program pascasarjana.

Isu untuk Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Pengaturan pada UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen belum mengatur kualifikasi dosen untuk program profesi dan spesialis-subspesialis Implikasi dari Surat Edaran No. 01/M/SE/III/2017 terhadap Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi : 1. Dokter Spesialis-SubSpesialis dan Dokter Gigi Spesialis-SubSpesialis (lulusan program Sp dan SubSpesialis) yang tidak/belum memiliki kualifikasi akademik magister hingga 31 Desember 2015, disetarakan dengan dosen berkualifikasi S1. 2. Dokter dan dokter gigi (lulusan program S1-Profesi) yang tidak/belum memiliki kualifikasi akademik magister, diberhentikan sementara tunjangan fungsionalnya sejak Januari 2016, hingga yang bersangkutan menyelesaikan S2 atau RPL.

Peraturan Terkini untuk Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi UU No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 24 ayat (4) : Program profesi wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik minimum lulusan program profesi dan/atau lulusan program magister atau yang sederajat dengan pengalaman kerja paling singkat 2 (dua) tahun. Pasal 25 ayat (4) : Program spesialis wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik minimum lulusan program spesialis dan/atau lulusan program doktor atau yang sederajat dengan pengalaman kerja paling singkat 2 (dua) tahun. UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran Pasal 21 : (1) Dosen dapat berasal dari perguruan tinggi, Rumah Sakit Pendidikan, dan Wahana Pendidikan Kedokteran (3) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran memiliki kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit yang memperhitungkan kegiatan pelayanan kesehatan

Peraturan Terkini untuk Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Perpres No.8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Pasal 5 : Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas : i. Lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8 (seperti lulusan magister) j. Lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8 atau 9 (seperti lulusan magister atau Doktor)

Peraturan Terkini untuk Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Permenristekdikti No.44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 27 ayat (11) : Dosen program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun serta berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI. Pasal 27 ayat (14) : Dosen program spesialis dan subspesialis harus berkualifikasi lulusan subspesialis, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun.

Rancangan Peraturan Teknis untuk Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi PP tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran (saat ini dalam proses penetapan Presiden) Pasal 27 : Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi kualifikasi sesuai Standar Nasional Pendidikan Kedokteran. Pasal 31 : Jenjang jabatan akademik Dosen terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor. Pasal 32 : Seseorang yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Dosen harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Kedokteran.

Rancangan Peraturan Teknis untuk Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Rancangan Permenristekdikti tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (proses penerbitannya) Standar Dosen : Dosen program profesi dokter/dokter gigi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis/dokter gigi spesialis-subspesialis, atau dokter/dokter gigi yang berkualifikasi paling rendah magister atau setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI. Dosen program dokter spesialis/dokter gigi spesialis harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan dokter subspesialis/dokter gigi subspesialis, doktor yang relevan dengan program studi, atau lulusan dokter spesialis/dokter gigi spesialis dengan pengalaman kerja paling sedikit 5 (lima) tahun dan/atau berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI. Dosen program dokter subspesialis/dokter gigi subspesialis harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan dokter subspesialis/dokter gigi subspesialis atau lulusan doktor yang relevan dengan program studi, dan/atau berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI.

Tindak Lanjut Pertemuan Konsolidasi Kemristekdikti, Kemkes dan para pemangku kepentingan pada tanggal 11 Juli 2017 di Jakarta dengan rencana tindak lanjut sbb: 1. Mempercepat penetapan Permenristekdikti tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (SNPK) 2. Penerbitan Surat Edaran Menristekdikti tentang Kualifikasi Dosen untuk Kedokteran dan Kedokteran Gigi (untuk memperkuat aturan pada SNPK dan menyatakan kekhususan dari Surat Edaran Menristekdikti No. 01/M/SE/III/2017)

DOCUMENTS Perlu peningkatan kualitas/kuantitas publikasi PT 2009 2010 2011 PTN 1627 2132 2777 PTS 254 288 429 Publikasi di jurnal internasional dosen tersertifikasi (DIKTI 2012) Scopus Okt 2015 31 97 72% Seminar Professorship 10

Publikasi Terindeks Scopus s/d 2014 Seminar Professorship 11

Sinergi untuk Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan yang lebih Berkualitas

14