PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi Oleh : Ade Permana (H34096001), Desy Kartikasari (H34096017), Devi Melianda P (H34096020), Mulyadi(H34096068) Program Alih Jenis Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor 2010 Dosen Praktikum : Feryanto W. K.,SP. M.Si Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu, 13 November 2010 Ruang : Fisika Nilai PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi sebagai badan usaha merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial yang harus mampu menjalankan kegiatannya secara seimbang, baik dari segi memperhatikan nilai-nilai kemasyarakatannya maupun mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya untuk mendapatkan laba sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya guna menyejahterakan para anggotanya. Koperasi beranggotakan orang-orang berarti koperasi harus mengabdikan kepada perikemanusiaan dan bukan kepada kebendaan, sedangkan koperasi berasas atas kekeluargaan berarti koperasi hendaknya menyadari bahwa didalamnya terdapat kepribadian Indonesia. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani manusia untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yaitu oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan pengurus yang dipilih anggota atas dasar keadilan, kebenaran dan keberanian berkorban bagi kepentingan bersama. Prinsip adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang didedukasi oleh ahli-ahli koperasi dari pengalaman praktis dan yang telah terbukti di masa lalu, merupakan garis-garis petunjuk yang paling sesuai untuk siapa saja yang ingin membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yaitu: 1. Keanggotaan terbuka dan sukarela 2. Pengelolaan secara demokratis (satu orang satu suara) 3. SHU: Secara adil sesuai jasa anggota 4. Modal mendapat bunga terbatas dan tetap 5. Prinsip kemandirian 6. Memajukan pendidikan 7. Kerjasama antar koperasi baik lokal, regional maupun internasional
Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan tugas ini adalah : 1. Mahasiswa mampu memahami lebih jauh tentang jatidiri koperasi: definisi, nilai, dan prinsip-prinsip koperasi. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengidentifikasi permasalahan koperasi dengan kaitan jatidirinya. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami keunggulan koperasi dibandingkan dengan organisasi ekonomi lainnya. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengertian, nilai, prinsip, keunggulan serta permasalahan yang ada pada koperasi sebagai landasan pembangunan ekonomi rakyat. PEMBAHASAN 1.a Jelaskan kaitan pernyataan dengan ciri ganda yang dimiliki oleh koperasi? Koperasi merupakan organisasi yang unik, yang berbeda dengan organisasi bisnis lainnya. Hal ini dikarenakan organisasi koperasi merupakan kumpulan orang yang bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama. Dalam koperasi yang paling penting bukanlah modal uang, walaupun dalam Perusahaan hal itu merupakan sangat penting, namun organisasi manusialah yang sangat penting, maka dalam koperasi juga dikenal dengan dual identity, sebagai pemilik dan sebagai pelanggan yang keduanya tidak dapat dipisahkan. Jadi, koperasi itu sendiri memang bisa dikatakan sangat sulit dalam proses pengelolaan usahanya dibandingkan dengan PT karena PT memiliki SOP yang sangat jelas untuk mengelola sumberdaya yang ada menjadi sebuah output dan yang akan menggunakan output tersebut adalah masyarakat umum, sedangkan koperasi, dari output yang dihasilkan akan dikonsumsi dari anggota koperasi itu sendiri yang juga menjadi pelanggan. Dengan kata lain, semakin aktif anggota dalam proses konsumsi maka koperasi semakin mendekati tingkat kemakmuran Selain itu, koperasi juga dikenal sebagai self help organization yang memiliki unit usaha, yaitu dengan penjelasan di atas tentang Dual Identity Koperasi, Koperasi dapat menyelamatkan organisasinya dengan prinsip tersebut. Ini berbeda sekali dengan perusahaan terbuka atau badan usaha ekonomi lainnya yang tidak dapat menyehatkan perusahaannya sendiri karena badan usaha dalam menentukan keberhasilannya dan keterpurukannya sangat terkait kepada seberapa besar produk mereka diserap oleh masyarakat atau konsumen yang sangat berbeda sekali dengan prinsip dual identity pada koperasi. 1.b Menurut Kelompok anda, sejauh mana peran koridor sangat diperlukan dalam menjamin keberhasilan koperasi/organisasi sejenis koperasi? Jelaskan dengan contoh kasus yang dilampirkan (PUAP)! Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) merupakan program pemberdayaan petani (pemilik dan atau penggarap) buruh tani dan rumah tangga tani miskin melalui pengembangan dan pertumbuhan usaha agribisnis diperdesaan. Untuk itu PUAP dilaksanakan secara terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). Hal ini sebagai langkah terobosan Departemen Pertanian untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran diperdesaan yang telah ditetapkan Menteri Pertanian melalui Permetan No 16/Permetan/OT.140/2/2008 tanggal 11 Februari 2008.
Pelaksanaan PUAP yang sesuai dengan sistematika yang ada. Sehingga, penyampaian banuan modal sampai ke tangan yang tepat yaitu Gapoktan yang membutuhkan. Maka akan tercapai keberhasilan Gapoktan itu sendiri. Adapun pelaksanaanya untuk mencegah penyelewengan dana, maka diperlukan penyaluran dana yang transparan. Ini biasanya memiliki koridoryang penting yaitu Gapoktan didampingi oleh Tenaga Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani. PUAP dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan Departemen Pertanian maupun kementrian atau lembaga lain dibawah payung program PNPM mandiri. Cara mendapatkan PUAP yaitu kelompok tani harus terlebih dahulu membuat RUA (Rencana Usaha Anggota) kemudian RUA ini dikembangkan dalam bentuk RUK (Rencana Usaha Kelompok). Dari RUK inilah ditetapkan RUB (Rencana Usaha Bersama) yang menjadi acuan dalam pemberian dan pengelolan PUAP tersebut. Transparansi penyampaian dana melalui rekening langsung ke Gapoktan. Dengan terkelolanya koridor ini dengan baik, maka kelembagaan petani akan mampu mengelola dan meningkatkan usaha pertanian sampai usaha pertaniannya berkembang. 2. a. Berdasarkan bacaan yang diberikan (lampiran), sejauh mana PUAP yang merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat (petani) pedesaan, mampu menghimpun para petani dalam suatu kelembagaan (Gapoktan) secara efektif?. (jelaskan terlebih dahulu, pengertian konsep dan pengertian PUAP itu sendiri). Jelaskan dengan argumen yang jelas! Pengembangan Usaha Agribisnis di Pedesaan (PUAP) adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam menumbuh kembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran. PUAP merupakan salah satu program yang dirancang pemerintah guna melakukan stimulasi bagi gerakan perekonomian di pedesaan, khususnya kalangan petani. Dimana selama ini, petani banyak mengalami kesulitan modal bagi produksi pertanian. PUAP merupakan bantuan bergilir yang diberikan pemerintah kepada petani melalui GAPOKTAN. Pada hakekatnya program PUAP merupakan transformasi petani menuju sistem kelembagaan yang disebut koperasi. Hal ini dapat dicermati dari sistem pemberian dana PUAP tersebut. Dana PUAP hanya dapat diberikan kepada gapoktan yang telah memiliki RUB (rencana usaha bersama). RUB ini terbentuk dari kelompok tani yang sebelumnya telah mengajukan RUK (rencana usaha kelompok). Sementara RUK berasal dari RUA (rencana usaha anggota). Dengan program PUAP mampu memberdayakan kelembagaan petani dn ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis serta meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi mitra lembaga keuangan dalam upaya akses permodalan. b. PUAP yang akan dijalankan dipedesaan, natinya diharapkan akan membentuk unit usaha (yang sesuai dengan kebutuhan anggotanya), menurut kelompok Anda sejauh mana unit usaha ini mampu meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok dan menggerakkan perekonomian pedesaan?. Dengan adanya unit usaha di wilayah pedesaan akan mampu meningkatkan kesejahteraan, mulai dari kesejahteraan masyarakat desa pemilik unit usaha maupun masyarakat sekitar yang mendapatkan manfaat dari adanya unit usaha ini. Manfaat yang dapat dirasakan diantaranya adalah peningkatan keterampilan produksi karena pendampingan usaha oleh penyuluh pendamping, peningkatan penyerapan tenaga kerja di desa tersebut. Dengan demikian, perekonomian pedesaan akan meningkat selaras dengan peningkatan unit usaha masyarakatnya. Hal inilah yang dapat dikatakan bahwa melalui dana PUAP yang disalurkan kepada gabungan kelompok tani dapat menggerakkan perekonomian pedesaan.
c. Berdasarkan beberapa kasus yang dilampirkan (bacaan), menurut kelompok Anda bagaimana bentuk organisasi PUAP tersebut?, jelaskan dengan bantuan gambar/struktur yang lengkap!. TINGKAT PUSAT 1. Tim Pengarah 2. Tim Pelaksana TINGKAT PROVINSI Tim Pembina PUAP Tingkat KABUPATEN TIM TEKNIS 1. Tim Pengarah 2. Tim Pelaksana TINGKAT KECAMATAN TIM TEKNIS KECAMATAN TINGKAT DESA 1. Penyuluh Pendamping 2. Penyuluh Mitra Tani GAPOKTAN petani anggota baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani. 1. Tingkat Pusat Untuk meningkatkan koordinasi antar instansi Menteri Pertanian membentuk Tim Pengarah dan Tim Pelaksana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Tim Pengarah diketuai oleh Menteri Pertanian dibantu oleh seluruh Eselon I lingkup Departemen Pertanian. Tugas utama dari Tim Pengarah adalah merumuskan kebijakan umum dalam pengembangan PUAP baik dengan instansi Pusat khususnya dalam koordinasi pelaksanaan PNPM Mandiri maupun dengan instansi daerah (tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota). Tim Pelaksana PUAP tingkat Pusat diketuai oleh Kepala Badan Pengembangan SDM dan dibantu oleh Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Peningkatan Efisiensi Pembangunan Pertanian dan Kepala Pusat Pembiayaan Pertanian sebagai Sekretaris. Anggota Tim Pelaksana PUAP Pusat terdiri dari Kepala Biro Perencanaan, seluruh Sekretaris Eselon I dan beberapa Pejabat Eselon II terkait. Tugas utama Tim Pelaksana PUAP adalah melaksanakan seluruh kegiatan PUAP mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan. 2. Tingkat Provinsi
Untuk meningkatkan koordinasi antar instansi di tingkat Provinsi, Gubernur membentuk Tim Pembina PUAP tingkat Provinsi yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana. Tim Pengarah PUAP Provinsi adalah juga merupakan Tim Pengarah PNPM Mandiri Provinsi. Tim Pelaksana diketuai oleh salah satu Kepala Dinas Lingkup Pertanian dengan Sekretaris adalah Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sedangkan anggota berasal dari instansi terkait lainnya. Tugas utama dari tim pembina tingkat Provinsi adalah merumuskan kebijakan teknis pengembangan PUAP sebagai penjabaran dari kebijakan umum yang dirumuskan oleh Tim Pusat, mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Provinsi, melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Kabupaten/Kota. 3. Tingkat Kabupaten/Kota Untuk meningkatkan koordinasi antar instansi, Bupati/Walikota membentuk Tim Teknis PUAP tingkat Kabupaten/Kota yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana. Tim Pengarah PUAP Kabupaten/Kota adalah juga merupakan Tim Pengarah PNPM Mandiri Kabupaten/Kota. Tim Pelaksana diketuai oleh salah satu Kepala Dinas Lingkup Pertanian dan Sekretaris adalah Kepala Kelembagaan yang menangani Penyuluhan Pertanian, sedangkan anggota Tim Pelaksana adalah Penyelia Mitra Tani (PMT) dan instansi terkait lainnya. Tugas utama dari tim Teknis Kabupaten/Kota adalah merumuskan kebijakan teknis pengembangan PUAP sebagai penjabaran dari kebijakan umum Pusat dan kebijakan teknis Provinsi, mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan PNPM Mandiri di tingkat Kabupaten/Kota, menyetujui RUB yang diusulkan GAPOKTAN dan melakukan pengendalian pelaksanaan PUAP di tingkat Kecamatan dan Desa. 4. Tingkat Kecamatan Untuk meningkatkan koordinasi antar instansi di tingkat Kecamatan, maka Bupati/Walikota membentuk Tim Teknis tingkat Kecamatan. Tim Teknis Kecamatan diketuai Camat dibantu oleh Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai sekretaris, Kantor Cabang Dinas Pertanian (KCD) dan Kepala Desa lokasi PUAP sebagai anggota. Tugas utama dari Tim Teknis Kecamatan adalah melaksanakan kebijakan teknis yang dirumuskan oleh Bupati/Walikota dan pengendalian pelaksanaan PUAP di tingkat Desa lingkup kecamatan. 5. Tingkat Desa Pelaksana PUAP di tingkat Desa terdiri dari GAPOKTAN, Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani. GAPOKTAN ditetapkan/dikukuhkan oleh Bupati/Walikota. Penyuluh Pendamping setelah mengikuti pelatihan mengisi Formulir 3 sebagai data dasar penempatan dan penugasan yang diberikan oleh Bupati/Walikota. Tugas utama Penyuluh Pendamping adalah: 1. Melakukan identifikasi potensi ekonomi desa yang berbasis usaha pertanian; 2. Memberikan bimbingan teknis usaha agribisnis perdesaan termasuk pemasaran hasil usaha; 3. Membantu memecahkan permasalahan usaha petani /kelompok tani, serta mendampingi Gapokan selama proses penumbuhan kelembagaan; 4. Melaksanakan pelatihan usaha agribisnis dan usaha ekonomi produktif sesuai potensi desa. 5. Membantu memfasilitasi kemudahan akses terhadap sarana produksi, teknologi dan pasar. 6. Memberikan bimbingan teknis dalam pemanfaatan dana BLM-PUAP; dan 7. Membantu GAPOKTAN dalam membuat laporan perkembangan PUAP.
Penyelia Mitra Tani (PMT) mengisi Formulir 4 sebagai data dasar dalam penempatan dan penugasan yang diberikan oleh Departemen Pertanian. Tugas utama PMT adalah : 1. Melakukan supervisi dan advokasi kepada Penyuluh Pendamping dan GAPOKTAN; 2. Melaksanakan pertemuan reguler dengan Penyuluh Pendamping dan GAPOKTAN; 3. Melakukan verifikasi awal terhadap RUB dan dokumen administrasi lainnya; dan 4. Membuat laporan tentang perkembangan pelaksanaan PUAP. 3.a Menurut kelompok Anda, apa perbedaan antara unit usaha yang ada di PUAP dan koperasi? Dapatkah nantinya PUAP dikatakan sebagai Koperasi atau bertransformasi menjadi koperasi? Jelaskan dengan ilustrasi dan argument yang jelas dengan menggunakan teori perkuliahan sebelumnya? PUAP adalah pemberian modal kepada unit usaha pedesaan terpilih yang berbasis pada bidang agribisnis unggulan dengan sasarannya yaitu buruh tani, petani penggarap, petani pemilik, maupun rumah tangga petani untuk merencanakan usahanya. PUAP salah suatu program terobosan Departemen Pertanian untuk menanggulangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah pusat dan daerah serta antara subsector. Pola dasar PUAP dirancang untuk meningkatkan keberhasilan penyaluran dana BLM PUAP kepada GAPOKTAN dalam mengembangkan usaha produktif petani skala kecil, buruh tani dan rumah tangga tani miskin. Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) merupakan kelembagaan tani pelaksana PUAP untuk penyaluran bantuan modal usaha bagi anggota. Koperasi merupakan perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, social dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan atau unit usaha yang dimiliki dan diawasi secara demokratis. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya yaitu anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. PUAP bertujuan untuk: a. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah; b. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani; c. Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis. d. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan. Perbedaan koperasi dengan PUAP berdasarkan unit usaha yaitu, pada unit usaha PUAP didanai oleh pemerintah di bawah program Departemen Pertanian, unit usaha focus pada sector pertanian, focus pada satu usaha berdasarkan rencana usaha kelompok. Sedangkan koperasi didanai oleh modal anggota dan bantuan dari pemerintah dari program Kementerian Koperasi dan UKM, unit usaha pertanian dan non pertanian, dan lebih dari satu unit usaha. Berdasarkan perbedaan diatas, PUAP tidak bisa dikatakan sebagai koperasi sebab PUAP tidak adanya suatu kelembagaan dan ADRT (Anggaran Dasar Rumah Tangga) seperti pada koperasi. Tetapi PUAP nantinya bisa ditransformasikan menjadi koperasi asalkan menerapkan syarat-syarat pendirian koperasi serta syarat untuk menjadi anggota koperasi. Hal tersebut dapat dilihat dari Persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang ingin mendirikan sebuah koperasi, antara lain: a. Anggota memiliki kegiatan dan atau kepentingan ekonomi sama
b. Anggota tidak cacat hukum c. Usaha layak secara ekonomi sehingga akan dikelola efisien dan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi anggota d. Modal sendiri cukup tersedia yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan serta hibah guna memperlancar aktivitas koperasi e. Kepengurusan dan manajemen sesuai dengan kegiatan usaha agar efisien karena pengurus bertugas mengelola organisasi dan usaha dalam mewakili koperasi serta manajer yang diperlukan karena usaha beragam dan volume usaha meningkat sehingga kegiatan usaha dalam koperasi dapat berjalan secara efisien f. pengurus harus memiliki kejujuran, kemampuan dan kepemimpinan karena pengurus mewakili koperasi dalam menjalankan segala aktivitas koperasi seperti mengelola organisasi dan usaha koperasi, memelihara buku daftar anggota, menyelenggarakan rapat anggota, mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi, serta mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi 3.b Analisislah kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang bisa saja terjadi mengenai pelaksanaan program PUAP ini, sebagai model kelembagaan petani ditingkat pedesaan? Berikan argument yang jelas mengenai solusi yang dapat direkomendasikan? Jawab : Permasalahan yang mungkin terjadi mengenai pelaksanaan PUAP dipedesaan ini antara lain belum bisanya para gapoktan untuk memberikan pertanggung jawaban dari dana yang disalurkan oleh pemerintah dan adanya kemungkinan dana yang diberikan tidak dikembalikan karena adanya pemikiran oleh masyarakat dana yang diberikan merupakan kewajiban pemerintah untuk membantu menghidupi warga Negara yang kurang mampu. Selain itu juga dari sisi pengawasan dan peyuluhan yang bisa saja kurang optimal dilakukan oleh pihak-pihak yang sudah diberi tanggungjawab oleh pemerintah pusat. Dalam rangka mempercepat keberhasilan PUAP diperlukan berbagai upaya dan strategi pelaksanaan yang terpadu melalui: (1) Pengembangan kegiatan ekonomi rakyat yang diprioritaskan pada penduduk miskin perdesaan melalui peningkatan kualitas SDM; (2) Penguatan modal bagi petani, buruhtani dan rumahtangga tani; dan (3) Penguasaan teknologi produksi, pemasaran hasil dan pengelolaan nilai tambah. Apabila dari tiga hal tersebut tidak dapat diterapkan kemungkinan besar akan menimbulkan permasalahan-permasalahan dilapangan. Solusi yang paling tepat dan penting dalam pencapaian pelaksanaan program PUAP dan dapat terhindar dari permasalahan yang tidak diharapkan atau meminimalisir kemungkinan hal terburuk terjadi adalah keberhasilan PUAP sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan dukungan anggaran dari tingkat pusat sampai daerah.