HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN PERILAKU AMAN DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, KOMPETENSI, LAMA KERJA, BEBAN KERJA DENGAN KEJADIAN TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSUD LIUN KENDAGE TAHUNA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENERAPAN PRAKTIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT TK III R W MONGISIDI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)


BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. penduduk pada tahun 2000 menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja


*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat,

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

DIAN KUSUMA DEWI

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA NEEDLESTICK INJURY PADA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

HUBUNGAN MASA KERJA DAN USIA DENGAN NEEDLESTICK INJURY (NSI) PADA PERAWAT BANGSAL DEWASA RSUD KOTA SURAKARTA SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN PELAYANAN PASIEN DENGAN KOMITMEN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN K3 DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERILAKU SELAMAT DAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

71 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam kesehariannya disibukkan dengan berbagai macam

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN TERJADINYA NEEDLE STICK INJURY

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Gladys Apriluana, Laily Khairiyati, Ratna Setyaningrum

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PRAKTEK KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin.

RESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

HUBUNGAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGETAHUAN PERAWAT SEBAGAI DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN NEEDLE STICK INJURY ABSTRAK

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Stres Kerja, Kinerja Perawat

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D.

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN PENATALAKSANAAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN PERILAKU AMAN DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Tk. III MANADO Soteria k. Tamaka * Diana v Doda *, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang penting karna merupakan faktor yang berhubungan dengan kesehatan maupun keselamatan dari pekerja itu sendiri. Kejadian kecelakaan sering dialami oleh petugas kesehatan sehingga menimbulkan luka ataupun cedera. Hal ini disebabkan karna kegiatan rumah sakit yang memiliki resiko bahaya yang cukup tinggi. Perawat merupakan salah satu pekerja yang rentan dengan cedera tertusuk jarum suntik dan benda tajam medis lainnya. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja, perilaku aman : persepsi, motivasi dan pengawasan dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk. III Manado. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang berada di ruangan Rawat Inap dan UGD berjumlah 49 responden menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil Penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antar antara beban kerja dengan cedera tertusuk jarum suntik (p=0,003), perilaku aman : terdapat hubungan yang signifikan antar persepsi dengan cedera tertusuk jarum suntik (p=0,022), terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan cedera tertusuk jarum suntik (p=0,030), dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan cedera tertusuk jarum suntik pengawasan (p=0,008). Kata Kunci : Beban kerja, Perilaku Aman, Cedera tertusuk jarum suntik ABSTRACT Occupational health and safety is one of the substantial matters due to its relation with the health and the safety of the workers themselves. The occurrence of accident are frequently experienced by health workers, which then cause lesions or even injuries. This is in consequence of the hospital activities which owns a high risk of danger. Nurses are one of the most vulnerable workers with needlestick injuries and other sharp, medical items. The purpose of this study is to analyze the relationship between workload and safe behavior : perception, motivation and supervision with needlestick injuries. This research method was an observational analytic research with crosssectional study approach. The sample in this research were nurses present in the in-patient unit and ER which were amounted to 49 respondents, by the use of Chi-square statistical test. The results indicated a significant relationship between workload and needlestick injuries (p = 0,003), safe behavior: there was a significant relationship between perception and needlestick injuries (p = 0,022), there was a significant relationship between motivation and needlestick injuries (P = 0.030), and there was a significant relationship between supervision and needlestick injuries (p = 0.008). Keywords: Workload, Safe Behavior, Needlestick Injuries

PENDAHULUAN Tenaga kesehatan sebagai sumber daya manusia dalam menjalankan pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal (Ridwan 2013) Kejadian kecelakaan kerja merupakan salah satu hal yang penting. Kecelakaan kerja dapat merugikan bagi pekerja yang mengalami, maupun pihak rumah sakit seperti hilangnya waktu kerja, terganggunya efisiensi dan efektivitas proses bekerja perawat dalam menagani pasien. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja adalah beban kerja yang terlalu berat. Dyer (2000) menyatakan bahwa beban kerja yang berlebihan akan mempengaruhi kemampuan perawat dalam keselamatan. Center for control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi 385 kasus kejadian luka akibat benda tajam yang terkontaminasi darah pada tenaga kesehatan di rumah sakit di amerika serika (Sihono 2012). Angka kecelakaan kerja di RS UGM pada tahun 2014 tercatat sebanyak 6 kasus, terdiri dari 3 kasus tertusuk jarum suntik. Pada tahun 2015 terjadi kenaikan jumlah kecelakaan kerja sebanyak 266,7% yaitu tercatat 16 kasus, yang terdiri dari 9 kasus tertusuk jarum, dan 4 kasus sharp injury. Dan selama periode Januari sampai dengan Juni 2016 tercatat sudah terjadi 7 kasus kecelakaan kerja Sarastuti (2016). Penelitian yang dilakukan oleh Ratmawati,dkk (2013) dengan judul penelitian Deteminan cedera benda tajam pada perawat instalasi bedah sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang yang berpengaruh antara Beban Kerja dengan Cedera bendah tajam pada perawat dengan p value < 0,05 di instalasi Bedah Sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja adalah Perilaku aman dari perawat itu sendiri. Perilaku aman menurut Heinrich (1980) dalam Budiono (2003) adalah tindakan atau perbuatan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakkan terhadap karyawan. Sedangkan menurut Bird dan germain (1990) perilaku aman adalah perilaku yang tidak dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau insiden. Penelitian yang di Intan 2013 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Luka tusuk jarum suntik pada paramedis RUMTIKAL Dr. Midiyanto S Tanjungpinang, dengan hasil penelitian faktor yang paling dominan terdapat berhubungan yang signifikan antara faktor reinforcing

,faktor enabling dan faktor persepsi dengan terjadinya luka tusuk jarum suntik pada paramedic Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Manado merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan yang dikelolah oleh kepolisisan. Visi rumah sakit adalah menjadikan Rumah Sakit Bhayangkara terdepan dalam pelayanan dan menjadi kebanggaan polri dan masyarakat umum. Pada saat observasi awal dan melakukan wawancara dengan beberapa perawat. Dalam melakukan pekerjaan di dapatkan bahwa perawat memiliki beban kerja yang dirasa cukup berat karena perawat harus menangani langsung pasien dengan kondisi kesehatan gawat darurat, pasien dalam kondisi yang kritis, jumlah pasien yang banyak, maupun pasien dengan berbagai jenis penyakit yang berbeda. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya cedera tertusuk jarum suntik adalah Perawat dituntut harus dengan cepat untuk melaksanakan tugasnya, hal ini membuat perawat kurang mempedulikan keselamatan dirinnya sendiri. METODE PENELITIAN Jenis penelitin ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan cara pendekatan cross sectional. Penelitian ini di lakukan Rumah sakit Bhayangkara Tk. III Manado. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang rawat Inap dan UGD berjumlah 74 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling. jumlah sampel yang diambil adalah 49 responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis univariate dan analisis bivariate dengan menggunakan uji statistik chisquare α(0,05). HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS UNIVARIAT Berdasarkan hasil distribusi responden dengan umur diatas 26 tahun lebih banyak 21 orang (42.9%) dan responden dengan umur 20-25 tahun sebanyak 28 orang (57.1%). Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak yaitu 40 orang (81.4%) dan responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 9 orang (18.6%). Responden dengan tingkat pendidikan D3 lebih banyak yaitu 37 orang (75.5%), S1 sebanyak 7 orang (14.3%) dan Ners 5 orang (10.2%). Responden dengan masa kerja 2-5 tahun lebih banyak yaitu 37 orang (75.5%) dan responden dengan masa kerja >6 tahun sebanyak 12 orang (24.5%).

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan cedera tertusuk jarum suntil. Cederah n % tertusuk jarum suntik Pernah 38 77.6 Tidak pernah 11 22.4 Total 49 100 Tabel 1 menunjukan bahwa responden yang pernah mengalami cedera tertusuk jarum suntik sebanyak 38 orang (77.6 %) dan yang tidak pernah cederak tertusk jarum suntik sebanyak 11 orang ( 22.4%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Beban Kerja Beban Kerja n % Berat 41 83.7 Ringan 8 16.3 Total 49 100 Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah responden dengan beban kerja berat sebanyak 41 orang ( 83.7 %), lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki beban kerja ringan yaitu sebanyak 8 orang ( 16.3 %). Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan Pesepsi Persepsi n % Kurang baik 32 65.3 Baik 17 34.7 Total 49 100 Distribusi responden berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa jumlah responden dengan persepsi yang kurang baik terhadap cedera terstusuk jarum suntik sebanyak 32 orang (65.3 %), lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki persepsi yang baik terhadap cedera tertusuk jarum suntik sebanyak 17 orang ( 34.7 %). Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan motivasi Motivasi n % Kurang baik 23 46.9 Baik 26 53.1 Total 49 100 Tabel 4. menunjukan bahwa jumlah responden dengan motivasi yang kurang baik sebanyak 23 orang (46.9 %), dan responden yang memiliki motivasi yang baik sebanyak 26 orang (53.1 %). Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan pengawasan Pengawasan N % Kurang baik 26 53.1 Baik 23 46.9 Total 49 100 Tabel 9. menunjukan bahwa responden dengan pengawasan yang kurang baik sebanyak 26 orang (53.1%) lebih tinggi jika dibandingkan dengan responden dengan pengawasan yang baik yaitu 23 orang (46.9%).

ANALISIS BIVARIAT Tabel 6. Hubungan antara beban Kerja Cedera Tertusuk Jarum Suntik Beban Pernah Tidak Total Nilai Kerja pernah p n % n % n % Berat 35 85.4 6 14.6 41 100.0 Ringan 3 37.5 5 62.5 8 100.0 0.00 3 Total 38 77.6 11 22.4 49 100.0 dengancedera Terstusuk Jarum Suntik Hasil analisis uji chi-squere didapati hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di RS bhayangkara Manado. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratmawati, dkk (2013) dengan judul penelitian Deteminan cedera benda tajam pada perawat instalasi bedah sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan jumlah sampel 36 orang. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan biavariat dengan uji statik chi-squer. hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang yang berpengaruh antara Beban Kerja dengan Cedera bendah tajam pada perawat denga p value < 0,05 di instalasi Bedah Sentral RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dari hasil penelitian di Rumah sakit Bhayangkara Tk.III Manado diperoleh data bahwa Jumlah responden yang memiliki beban kerja berat yang mengalami cedera tertusuk jarum suntik lebih banyak 35 orang (85.4%). dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden dengan beban kerja yang berat lebih banyak mengalami cedera tertusuk jarum suntik. Manuaba (2010) beban kerja yang terlalu berlebih dapat menimbulkan kelelahan baik fisik maupun mental seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, mudah marah dan beban kerja yang sedikit juga akan menimbulkan kebosanan kepada pekerja. Beban kerja yang berlebih akan sangat rentan dengan kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik. Tingginya beban kerja dengan jumlah pasien yang cukup banyak setiap harinya serta waktu istirahat bagi perawat yang kadang tidak sesuai dengan waktu istirahat yang telah disediakan hal ini dikarenakan perawat harus dengan segera menangani beberapa pasien untuk menerima penanganan yang cepat sehingga membuat perawat menundah waktu istirahatnya. Selain menangani pasien perawat juga melakukan tugas pendataan serta merekap semua data yang menyangkut pasien, mengurus perujukan pasien ke rumah sakit lain, melakukan diagnosa awal serta adanya tugas-tugas tambahan selain dari tugas

pokok sebagai perawat, Tarwaka, dkk (2007) setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Dyer (2000) menemukan bahwa beban kerja yang berlebihan akan mempengaruhi kemampuan perawat dalam keselamatan. Beban kerja perlu di tetapkan melalui program program unit kerja ang selanjutnya di jabarkan melalui target pekerjaan untuk setiap jabatan. Perawat yang memiliki beban kerja yang tinggi tentunya akan menghambat kinerjanya karna terlalu banyak beban sehingga akan membuatnya kelelahan dan cenderung tidak konsentrasi yang menyebabkan risiko cedera bendah tajam. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko cedera benda tajam, suatu pekerjaan harus ditetapkan sesuai dengan kemampuan petugas kesehatan serta waktu yang dibutuhkan serta menentukan target dalam suatu perawatan. (Kep. Men. PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 ) Tabel 7. Hubungan antra persepsi dengan Cedea tertusuk jarum suntik Cedera Tertusuk Jarum Suntik Persepsi Pernah Tidak pernah Total Nilai p n % n % n % Kurang baik 28 87.5 4 12.5 32 100.0 baik Total 10 58.8 7 41.2 38 77.6 11 22.4 17 100.0 49 100.0 Hasil uji chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di Rumah sakit Bhayangkara Tk.III Manado. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan (2013) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian luka tusuk jarum suntik di Rumtikal RS Tanjung Pinang dengan hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan kejadian luka tusuk jarum suntik. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Natasia (2013) faktor yang mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan SOP asuhan keperawatan di ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri dari hasil uji statistic menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara persepsi dengan kepatuhan perawat (p=0,026). Persepsi perawat dalam melihat pekerjaan dan lingkungannya dapat 0.022

memberikan dampak bagi kinerjanya dalam melaksanakan tugas. Persepsi merupakan penglihatan atau pandangan seseorang dalam memahami informasi yang ada disekitarnya Gibson (1996). Maka semakin baik pesepsi seseorang maka semakin baik. kinerja dari pekerjaanya akan Berdasarkan hasil penelitian di Rumah sakit bhayangkara Tk.III manado dapat dilihat responden yang memiliki persepsi kurang baik lebih banyak mengalami cedera tertusuk jarum suntik 28 orang (87.5%) dibandingkan responden yang memiliki persepsi yang baik yang mengalami cedera tertusuk jarum suntik 10 orang (58.8%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki persepsi yang kurang baik akan cederung memiliki perilaku yang tidak aman pada saat bekerja sehingga dapat menyebabkan kecelakan kerja yaitu tertusuk jarum suntik Tabel 8. Hubungan antra motivasi dengan Cedera tertusuk jarum suntik Cedera Tertusuk Jarum Suntik Motivasi Kurang baik baik Total Pernah Tidak pernah Total Nilai memiliki motivasi yang baik untuk n % n % n % p keselamatannya maka sudah pasti ia 21 91.3 2 8.7 17 65.4 9 34.6 38 77.6 11 22.4 23 100.0 26 100.0 49 100.0 Dari hasil uji chi-sqare menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan atara motivasi dengan cedera tertusuk jarum suntik di Rumah sakit Bhayangkara Tk.III Manado. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan (2012) faktorfaktor yang berhungan dengan luka tertusuk jarum suntik pada para medis Rumtikal Dr. Midiyanto S Tanjung pinang, yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan luka tertusuk jarum suntik pada para medis. Halimah (2012) Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mempengaruhi apakah dia akan mengerjakan setiap tugas dengan baik atau tidak, apakah dia akan berperilaku aman atau tidak. Motivasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah apakah perawat berperilaku aman serta menciptakaan suasana yang aman serta nyaman pada saat bekerja. Umar (2010) memaparkan bahwa motivasi kerja yang dimiliki oleh setiap individu juga sangat mempengaruhi kualitas kerja. Demak (2013) Jika seorang perawat akan selalu berperilaku aman dan kualitas kerjanya juga akan baik, hal ini 0.030 tentunya akan meningkatkan prouktifitas kerjanya terhadap rumah sakit.

Tabel 9. Hubungan antra Pengawasan dengan Cedea tertusuk jarum suntik Cedera Tertusuk Jarum Suntik Pengawasan Pernah Tidakpernah Total Nilai jarum suntik sebanyak 14 orang p n % n % n % (60.9%). Dari data tersubut dapat dilihat Kurang 24 92.3 2 7.7 26 100.0 bahwa responden yang memiliki baik pengawasan yang kurang baik memiliki baik 14 60.9 9 39.1 23 100.0 0.008 peluang cedera tertusuk jarum suntik Total 38 77.6 11 22.4 49 100.0 Hasil analisis uji chi-square didapti hasil bahwa terdapat hubungan yang signigikan antara pengawasan dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perat di RS Bhayangkara Manado. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Intan (2012) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya lika tusuk jarum suntik pada para medis di RUMKITAL Dr. Midiyanto S Tanjungpinang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan cedera tertusuk jarum suntik pada paramedis. Robbins (2006) menyatakan fokus pengawasan adalah bagaimana seorang manajer keperawatan mengatur, mengarahkan dan mengoptimalkan sumber daya untuk mencapai tujuan oraganisasi. Hasil penelitian di Rumah sakit Bhayangkara Tk.III Manado responden yang memiliki pengawasan yang kurang baik yang mengalami cedera tertusuk jarum suntik lebih banyak 24 orang (92.3%) bila dibandingkan dengan yang responden dengan pengawasan yang baik yang mengalami cedera tertusuk yang lebih besar. Hal dikarnakan hanya sebagian perawat yang mengikuti setiap pertemuan yang dilakuakan oleh pemimpinan serta keterlibatan perawat dalam setiap rapat pertuamuan perawat ruangan secara rutin. Pengawasan dapat dikatakan sebagai suatu pembinaan atau pengarahan untuk membantu perawat dalam melaksanakan setiap tugas yang diberikan kepadanya agar supaya setiap pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Siburian (2012) Pengawasan bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dari pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan standar operating procedure (SOP). Dengan adanya pengawasan dari suatu instansi, akan sangat mempengaruhi kualitas dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara beban kerja dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit bhayangkara Tk. III Manado.

2. Terdapat hubungan antara persepsi dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit bhayangkara Tk. III Manado. 3. Terdapat hubungan antara motivasi dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit bhayangkara Tk. III Manado. 4. Terdapat hubungan antara dengan cedera tertusuk jarum suntik pada perawat di rumah sakit bhayangkara Tk. III Manado. SARAN 1. Diharapkan agar pihak rumah sakit agar dapat memperhatikan beban kerja perawat dengan cara mengevaluasi setiap pekerjaan perawat. 2. Diharapkan rumah sakit bisa memotivasi perawat seperti memberikan waktu istirahat yang cukup bagi perawat. 3. Diharapkan pihak rumah sakit lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas yang dapat menurunkan kejadian cedera tertusuk jarum suntik seperti sharp box, jarum suntik safety design dll. 4. Diharapkan pihak rumah sakit lebih meningkatkan pengawasan agar perawat lebih meningkatkan kinerja mereka dalam penerapan SOP pada saat bekerja. DAFTAR PUSTAKA CCOHS.2005. http://www.ccohs.ca/oshanswers/dise ases/needlestick-injuries.html. Needlestick injury. diunduh tanggal 6 april dari : CDC. 2008. Workbook or designing, implementing and evaluating a sharps injuries prevention program. Atlana USA : Center For Desease Control and prevention- Departement of Healt and Human Services Demak, D.L 2014 analisis penyebab perilaku aman bekerja pada perawat di RS Islam Asshobirin Tangerang selatan. Jakarta : fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas islam negeri syarif hidayatullah Ermawati, B. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan terjadinya needle stick injury di ruangan rawat inap Rumah sakit x Jakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan. Intan, J. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya luka tertusuk jarum suntik pada paramedic di Rumkital Dr. Midiyato S Tanjungpinang. Universitas Indonesia. Khalisyanti. H. 2014. Hubungan tinggkat pengetahuan bidan tentang universal precantions

dengan kepatuhan penggunaan APD (Alat pelindung diri) dalam pertolongan persalinan di puskesmas rawat inap kota Yogyakarta : sekolah tinggi ilmu kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Kusuma. D. 2010 Gambaran pengetahuan dan perilaku perawat dalam pencegahan needle stick injury di RSUP Panembahan Senopati Bantul FKIK (Ilmu Keperawatan) Mumandar, A.S. 2001 psikologi industry dan organisasi Jakarta : Universitas Indonesia Makayaino et all, 2016. Relationship of hospital and individual behavior prevention of the injury needle stick against nurse in treatment room of general hospital of Jombang district. Niosh, 2008. Perilaku organisasi. Yogyakarta : Andi offset Ratmawati, et all. 2013 determinan cedera benda tajam pada perawat di instalasi beda sentral RSUP Dr. Soeradji tirtonegoro klaten. Riyanto, D. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri di Rumah sakit Asih Serang Provinsi Banten. Salaswati, L. 2009. Hubungan perilaku, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja Dengan terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium patologi klinik rumah sakit umun zainoel abiding banda aceh. medan : universitas Sumatra utara medan Siburian. A. 2012. Gambaran penggunaan alat pelindung diri (APD) terhadap keselamatan pekerja perawat IGD RSUP Pasar Rebo. Depok Sihono. 2012. Hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku tentang kewaspadaan standar pada perawat di ruang rawawt inap RSUD panembahan senopati bantul Yogyakarta : sekolah tinggi ilmu kesehatan jendral achmad yani Yogyakarta Surastuti. 2016. Analisis kecelakaan kerja di rumah sakit universitas gadjah mada Yogyakarta: fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah Surakarta Tarwaka,dkk. 2004 Ergonomi untuk keselamatan kesehatan kerja dan produktivitas. Surakarta : UNIBA PRESS Tarwaka. 2015. Ergonomi industri. Surakarta : harapan Press solo Tukatman. 2015. Analisis keselamatan kesehatan kerja perawat dalam penanganan pasien di rumah sakit benyamin guluh kabupaten kolaka.