POTENSI NUMBER SENSE SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
Kemampuan Number Sense Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VII pada Materi Bilangan

NUMBER SENSE BENTUKAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI MTS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN NUMBER SENSE SISWA SMP NEGERI 5 PONTIANAK DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI PECAHAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI NUMBER SENSE PADA MATERI BILANGAN DI SMP NEGERI 8 SINGKAWANG

HUBUNGAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF DENGAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN DI SMP

POTENSI PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DI SMP

DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DENGAN WAWANCARA KLINIS PADA PEMECAHAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL KELAS VIII SMP

PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI TRIGONOMETRI DIKAJI DARI SELF CONCEPT SISWA KELAS XI IPA

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

STRATEGI SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PONTIANAK. Nurmaningsih. Abstrak. Abstract

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

KONTRIBUSI PERMAINAN MATEMATIKA KREATIF DAN KEMAMPUAN NUMBER SENSE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

Kepekaan Bilangan Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Kontekstual yang Mengintegrasikan Keterampilan Berpikir Kreatif

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KELAS VIII SMP PONTIANAK

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

KEMAMPUAN KONEKSI SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SMA

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

ARTIKEL PENELITIAN RINI APRIANTI NIM : F

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PROFIL KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DI SMP

NUMBER SENSE: BERPIKIR FLEKSIBEL DAN INTUISI TENTANG BILANGAN 1

RESPONS SISWA TERHADAP LKS BERBASIS ENAKTIF, IKONIK, DAN SIMBOLIK DI SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT BERBASIS TEORI VAN HIELE

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI BENTUK ALJABAR BERKAITAN DENGAN KONSEP DAN PRINSIP DI SMP ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang

PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA DALAM OPERASI LOGIS BERDASARKAN TEORI PIAGET DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI FUNGSI KUADRAT DI SMA

PERILAKU METAKOGNISI BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Keywords: Mathematical communication, emotional intelligence, quadrilaterals.

POLA PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

WAWANCARA KLINIS BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KELANCARAN PROSEDURAL SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA PADA PERMASALAHAN PERBANDINGAN DAN STRATEGI SOLUSI DALAM MENYELESAIKANNYA

MENGATASI KESULITAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL DENGAN PENDEKATAN ANTISIPASI DIDAKTIS MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN DI SMP

DESKRIPSI PROSES PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PERBANDINGAN PADA SISWA KELAS VII SMP

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE BERBANTUAN ANIMASI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

REMEDIASI MENGGUNAKAN PROGRAM FLASH PADA MA- TERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT. Indah Wahyuni

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

KESULITAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PELUANG DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SMA

Pembentukan Karakter dan Komunikasi Matematika Melalui Model Problem Posing Berbantuan Scaffolding Materi Segitiga

PROFIL PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP

Lina Nofianti H.U. et al., Kecerdasan Visual-Spasial dan Logika Matematika dalam...

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI WAWANCARA KLINIS VIKA PUSPITASARI NIM F

EKSPLORASI KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN PECAHAN PADA ANAK-ANAK DI RUMAH PINTAR BUMI CIJAMBE CERDAS BERKARYA (RUMPIN BCCB)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

KOMPETENSI STRATEGIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PROGRAM LINIER DI SMK-SMTI PONTIANAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TINGKAT DISPOSISI MATEMATIS DI MADRASAH ALIYAH

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LINGKARAN DI MAN DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN DATAR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT DI SMP

KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKOMUNIKASIKAN PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING.

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

KETERAMPILAN INFERENSI PADA MATERI KELARUTAN DAN Ksp DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Transkripsi:

1 POTENSI NUMBER SENSE SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DI SMA Hani Rokhmawati, Agung Hartoyo, Dian Ahmad Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: hani.rokhmawati@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok atas, kelompok menengah, dan kelompok bawah dalam menyelesikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks di kelas X SMA Santun Untan Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 9 siswa. Hasil analisis data menunjukkan potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok atas dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks memiliki potensi number sense yang sangat dominan, yaitu number meaning dan number operations; potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok menengah dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks memiliki potensi number sense yang sangat dominan, yaitu number meaning dan number operations; potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok bawah dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks memiliki potensi number sense yang sangat dominan, yaitu number meaning. Kata kunci: Potensi number sense siswa, penjumlahan dan pengurangan pada matriks Abstract: This study aims to reveal the number of potential students in the sense above the level of group, middle group and bottom group in complete matter of addition and subtraction in the matrix in class X SMA Santun Untan Pontianak. The method used is descriptive form of a case study. The subjects were 9 students. Results of the data analysis show sense the potential number of students at the level of group above in solving addition and subtraction in the matrix have the potential number sense very dominant, meaning that number and number operations; sense the potential number of students at the intermediate level of the group's ability in solving addition and subtraction in the matrix have the potential number sense very dominant, meaning that number and number operations; sense the potential number of students at a level below the group's ability in solving addition and subtraction in the matrix have the potential number sense very dominant, meaning that number. Key words: Potential students' number sense, addition and subtraction in the matrix 1

2 M enurut Saleh (2009: 21) kepekaan seseorang terhadap bilangan beserta perhitungannya disebut dengan number sense. Seseorang dengan number sense yang baik biasanya memiliki kemampuan dan keahlian untuk mengolah bilangan. Kemampuan itu tidak hanya digunakan ketika melakukan perhitungan matematis, tetapi juga dalam kehidupan sehari hari. Saleh (2009) mengungkapkan bahwa, salah satu peran penting number sense ditunjukkan dalam pemecahan masalah yaitu memberikan keterampilan untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam hal ini, siswa akan memiliki kemampuan untuk memahami hubungan antara inti permasalahan dan perhitungan yang harus dilakukan, mengenali dan menggunakan berbagai macam cara dan strategi untuk memecahkan masalah, menggunakan representasi bilangan yang efisien dan fleksibel, memperkirakan berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah, memutuskan apakah jawaban yang diperoleh sesuai dengan masalah yang dihadapi, dan mengecek ulang hasil pekerjaan dan jawaban yang dihasilkan. Dalam memecahkan masalah matematika, seseorang dengan number sense yang baik dapat menggunakan representasi bilangan yang tidak bergantung pada algoritma atau prosedur perhitungan biasa. Fosnot (2001) mengungkapkan bahwa peserta didik yang mempunyai number sense yang baik secara tidak langsung memiliki sifat yang luwes dan penuh percaya diri, mampu mengatasi berbagai macam pertanyaan yang berkaitan dengan bilangan serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian Fosnot menerangkan lebih lanjut bahwa kemampuan number sense sebenarnya bisa dilatihkan kepada setiap anak. Seorang anak tidak terlahir dengan membawa kemampuan number sense, tetapi para pendidik yang harus menggali number sense anak. Dengan mempelajari kemampuan number sense siswa, pendidik dapat mengetahui perkembangan berfikir siswa, strategi yang digunakan, dan kesalahan konsep yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil tes siswa SMA swasta di Pontianak, diketahui ada siswa mengalami kesulitan saat mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan pada matriks. Kesulitan tersebut terlihat dari hasil tes pada 9 siswa dari 19 siswa atau 47,3% siswa yang masih keliru dalam menggunakan konsep operasi penjumlahan dan pengurangan untuk menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan dua matriks. Dari penyelesaian yang dikerjakan siswa saat menjawab soal tes, ternyata ada beberapa letak kesulitan yang dilakukan siswa terkait dengan materi penjumlahan dan pengurangan matriks yaitu, (1) kebingungan ketika menjumlahkan dan mengurangkan matriks dengan ordo yang banyak, (2) keliru dalam mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan matriks ketika bertemu dengan tanda positif dan negatif, (3) salah dalam hasil operasi pada matriks. Untuk menelusuri lebih lanjut tentang kesulitan siswa, penting dilakukan suatu upaya untuk mengungkap mengenai potensi yang dimiliki siswa. Sehingga dalam penelitian ini tertarik untuk mengangkat permasalahan dengan judul Potensi Number Sense Siswa pada Penjumlahan dan Pengurangan Matriks di Sekolah Menengah Atas.

3 METODE Metode yang dipilih harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan sehingga sesuai dengan prosedur penelitian yang digunakan. Tujuan dalam penelitian ini adalah menggambarkan/melukiskan yang berbentuk persentase potensi number sense yang dimiliki siswa pada penjumlahan dan pengurangan matriks. Berdasarkan tujuan tersebut, maka metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode deskriptif, hal ini sesuai dengan apa yang diungkap menurut Menurut Nawawi (2012: 67) mengenai metode penelitian deskriptif. Adapun bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Dalam penelitian ini dapat melihat potensi number sense siswa yaitu dengan menyelidiki proses pengerjaan siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan matriks dimasing-masing tingkat kemampuan siswa secara terinci dan mendalam. Hal ini sesuai menurut pendapat Emzir (2012: 20). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Santun Untan Pontianak, mengambil subjek kelas X dikarenakan siswa tersebut yang telah mempelajari materi matriks. Dari penelitian ini siswa kelas X diambil 9 orang siswa sebagai sampel yaitu terdiri dari tiga orang pada masing-masing tingkat kemampuan kelompok atas, menengah, dan bawah. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu: a) Tahap Persiapan, kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: 1) Menyiapkan instrumen penelitian berupa kisi-kisi soal, soal tes number sense (tes dasar dan tes penjumlahan dan pengurangan pada matriks), kunci jawaban dan pedoman wawancara, 2) melakukan validasi terhadap instrument penelitian, 3) merevisi instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi, 4) melakukan uji coba untuk menghitung validitas dan reliabilitas tes. b) Tahap Pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan, antara lain: 1) Memberikan tes number sense kepada 9 siswa dari tiga kelompok atau tingkat kemampuan. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes adalah 2 jam pelajaran, 2) mewawancarai 9 siswa dari tiga tingkat kemampuan yang mengikuti tes number sense untuk mendukung jawaban siswa. c) Tahap Akhir, kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir, antara lain: 1) Mendeskripsikan hasil pengolahan data dan menyimpulkan sebagai jawaban dari masalah dalam penelitian ini, 2) pembuatan skripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dan wawancara. Pada teknik pengukuran menggunakan instrumen tes tertulis (soal penelitian) berbentuk soal uraian (esai) terdiri dari 4 soal. Validasi soal menggunakan teknik validasi isi dengan meminta pertimbangan dari 1 orang dosen matematika dan 1 orang guru matematika. Hasil uji coba soal tes number sense diperoleh koefisien validitas tes sebesar 0,582 dan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,41. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan reliabel dengan kategori sedang, sehingga tes dinyatakan layak digunakan untuk penelitian. Wawancara diperlukan untuk pendukung dalam menemukan potensi number sense siswa. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur. Tujuan wawancara tak terstruktur adalah untuk mengetahui potensi

4 number sense siswa lebih mendalam. Pada wawancara menggunakan pedoman wawancara, yaitu daftar pertanyaan yang dibuat untuk menggali informasi siswa yang berkaitan dengan sikap siswa terhadap pelajaran matematika terutama pada materi penjumlahan dan pengurangan matriks. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil-Hasil Penelitian Penelitian ini membahas tentang potensi number sense siswa kelas X SMA Santun Untan Pontianak, khususnya mengenai kemampuan siswa tentang number meaning dan number operations mengenai penjumlahan dan pengurangan pada matriks menurut tingkat kemampuan kelompok atas, menengah, dan bawah. Hasil penelitian dapat dipaparkan melalui Tabel 1 berikut. Tabel 1 Potensi Number Sense Berdasarkan Tingkat Kemampuan Siswa Tingkat Nme Nop Number Sense Kriteria Kemampuan Siswa Atas 91,67 90 90 Sangat baik Tengah 93,33 58,33 75,83 Bawah 61,67 23,33 42,5 Sangat kurang Secara umum, grafik untuk mendeskrifsikan jumlah dan persentase potensi dari tiap komponen Number Sense siswa berdasarkan tingkat kemampuan yang telah dilakukan pengelompokkan kembali, disajikan melalui Diagram 1 berikut: 100 80 60 40 20 0 Sangat Sangat Cukup Sangat Kurang Number Meaning Numer Operations Atas Tengah Bawah Diagram 1 : Persentase Number Sense Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan Dari hasil-hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa potensi number sense siswa cenderung berbeda. Perbedaan ini karena factor bakat yang dimiliki mereka mengenai number sense masing-masing siswa di dalam

5 tingkat kemampuannya tidak sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Pilmer (2008), menyatakan bahwa kemampuan number sense setiap siswa berbeda karena number sense berkembang seiring pengalaman dan pengetahuan siswa yang didapatkan dari pendidikan formal maupun informal. Pembahasan Berdasarkan hasil jawaban siswa dalam menjawab soal penelitian serta hasil wawancara, dapat menunjukkan bahwa siswa di kelas X SMA Santun Untan Pontianak, memiliki potensi number sense masing-masing siswa di dalam tingkat kemampuannya tidak sama. Hasil ini terlihat pada siswa kelompok atas (ATS, STS, ESJ), kelompok menengah (SWH, QAR,MRP), dan kelompok bawah (MYP, MDW, SSH). Potensi number sense siswa pada kelompok atas. Adapun tiga siswa pada kelompok atas yaitu ATS, STS, ESJ. Hasil jawaban siswa dalam menjawab empat soal penelitian, cukup beragam. Keempat soal penelitian tersebut terdapat dua karateristik potensi number sense yaitu, potensi number meaning dan potensi number operations. Potensi number meaning yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan mengenai kepekaan seseorang terhadap bilangan yang terkait mengenai konsep bilangan. Hal ini sesuai menurut Saleh (2009: 28) yaitu seseorang dapat memberikan beberapa konsep dasar mengenai bilangan. Sedangkan potensi number operations yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan mengenai kepekaan seseorang terhadap bilangan yang terkait mengenai operasi hitung bilangan yaitu diantaranya penjumlahan dan pengurangan pada matriks. Hal ini juga sesuai menurut Saleh (2009: 28) yaitu seseorang dapat menjelaskan berbagai perhitungan matematika, mulai dari penjumlahan, pengurangan dan lain sebagainya. Pada soal nomor satu dan dua membahas tentang karakteristik potensi number meaning sedangkan soal nomor tiga dan empat membahas tentang karakteristik potensi number operations. Potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok atas dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks yang sangat dominan yaitu, number meaning dan number operations. Hasil tes dan wawancara menunjukkan bahwa ketiga siswa dari tingkat kemampuan atas ini dapat menyelesaikan soal tes dengan benar, baik secara tulisan maupun lisan. Hal ini dikarenakan mereka sudah benar-benar menguasai materi sehingga dapat memahami dan menjelaskan mengenai konsep bilangan dan operasi hitung yaitu penjumlahan dan pengurangan yang disajikan dalam bentuk matriks. Di dalam NCTM (2000) menyebutkan bahwa anak yang mempunyai number sense yang baik akan memiliki pengertian yang baik tentang makna bilangan serta mengembangkan berbagai hubungan antar bilangan. Selain itu Reys (1994) juga menyatakan bahwa number sense mengacu pada kemampuan untuk menghitung dengan teliti dan efisien. Potensi number sense siswa pada kelompok menengah. Adapun tiga siswa pada kelompok menengah yaitu SWH, QAR, MRP. Potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok menengah dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks yang sangat

6 dominan yaitu, number meaning dan number operations. Dalam menyelesaikan soal tes ini, siswa sudah mengerti mengenai konsep bilangan yang sedang dioperasikannya. Hasil tes dan wawancara menunjukkan bahwa ketiga siswa dari tingkat kemampuan menengah ini dapat menyelesaikan soal tes dengan benar, meskipun mereka dalam menjawabnya ada yang benar secara tulisan saja tetapi salah dalam menjawab secara lisan, dan ada yang menjawab dengan benar secara lisan saja tetapi salah menjawab secara tulisan. Potensi number sense siswa pada kelompok bawah. Adapun tiga siswa pada kelompok bawah yaitu, MYP, MDW, SSH. Potensi number sense siswa pada tingkat kemampuan kelompok bawah dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pada matriks yang sangat dominan yaitu, number meaning. Dalam menyelesaikan soal tes ini siswa hanya dapat menyelesaikan satu soal dengan benar yaitu soal nomor satu, sedangkan soal yang lainnya mereka tidak dapat menyelesaikannya. Hasil tes dan wawancara menunjukkan bahwa ketiga siswa dari tingkat kemampuan bawah ini masih mengalami kesulitan mengenai konsep bilangan serta operasi penjumlahan dan pengurangan pada matriks. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran mereka belum benar-benar memahami materi yaitu tentang matriks, sehingga sebagian besar siswa dari tingkat kelompok kemampuan bawah masih mengalami kesulitan dalam memahami soal number meaning dan number operations yang disajikan dalam bentuk matriks. Hasil ini juga diperkuat melalui peneliti terdahulu oleh Ekawati (2011), bahwa subjek tidak mampu menggunakan konsep bilangan dan operasinya dalam melakukan estimasi (perkiraan) perhitungan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Potensi number sense siswa secara keseluruhan pada materi penjumlahan dan pengurangan pada matriks di kelas X SMA Santun Untan Pontianak berdasarkan tingkat kemampuan adalah: 90% untuk siswa pada tingkat kemampuan atas dengan kategori sangat baik, 75,83% untuk siswa pada tingkat kemampuan tengah dengan kategori baik, dan 42,5% untuk siswa pada tingkat kemampuan bawah dengan kategori sangat kurang. 2) Potensi number meaning siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pada matriks di kelas X SMA Santun Untan Pontianak berdasarkan tingkat kemampuan adalah: rata-rata persentase potensi number meaning siswa pada tingkat kemampuan atas sebanyak 91,67%, dengan kategori sangat baik, rata-rata persentase potensi number meaning siswa pada tingkat kemampuan tengah sebanyak 93,33% dengan kategori sangat baik, dan rata-rata persentase potensi number meaning siswa pada tingkat kemampuan bawah sebanyak 61,67% dengan kategori cukup. 3) Potensi number operations siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pada matriks di kelas X SMA Santun Untan Pontianak berdasarkan tingkat kemampuan adalah: rata-rata persentase potensi number operations siswa pada tingkat kemampuan atas sebanyak 90% dengan kategori sangat baik, rata-rata persentase potensi number operations siswa pada tingkat kemampuan tengah

7 sebanyak 58,33% dengan kategori cukup, dan rata-rata persentase potensi number operations siswa pada tingkat kemampuan bawah sebanyak 23,33% dengan kategori sangat kurang. Saran Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil temuan dalam penelitian adalah: 1) Diharapkan kepada guru matematika untuk mempertimbangakan hasil penelitian ini dan dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan potensi number sense siswa, 2) diharapkan kepada guru matematika untuk memilih metode pembelajaran yang dapat membangun dan mengembangkan potensi number sense siswa, sehingga siswa yang berada pada berbagai tingkat kemampuan dapat belajar matematika dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Ekawati, Endang. 2013. Profil Kemampuan Number Sense Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam Memecahkan Masalah Matematika pada Materi Bilangan Bulat. Artikel. (Online). Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Fosnot, Catherine Twomey. 2001. Young Mathematics at Wosubstruction: Constructing Number Sense, Addition, and Substraction. USA. National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics. Pilmer, David. 2008. number sense. Nova Scotia School for Adult Learning. Departement of Labour and Workforce Developmen. (online) (http://www.gonssal.ca/documents/numbersense.pdf/, diakses 6 maret 2013) Reys, Lindquist, Lambdin, Smith and Suydam. 1994. Helping children learn mathematics, (Online) (http://users.ntplx.net/region10/regiontenmathpages/religion1 0mathsitefaq/ whatisnumbersense.html, diakses 6 Maret 2013) Saleh, A. 2009. Number Sense, Belajar Matematika Selezat Coklat. Jakarta: Trans Media