TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KONSENTRASI DAN CARA APLIKASI CaCl 2 TERHADAP VASE LIFE BUNGA ANGGREK DENDROBIUM WOXINIA. Asti Adha Perdani

TINJAUAN PUSTAKA Anggrek Dendrobium

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

I. PENDAHULUAN. mawar merupakan salah satu bunga yang sangat diminati masyarakat, karena

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistematika Ilmiah dan Botani Tanaman Krisan. Klasifikasi ilmiah tanaman krisan menurut Direktorat Jendral Hortikultura

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) klasifikasi tanaman mawar adalah sebagai berikut:

PENGARUH PERENDAMAN TANGKAI BUNGA DALAM CaCl 2 TERHADAP KUALITAS PASCAPANEN BUNGA POTONG ANGGREK Dendrobium Woxinia

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Krisan (Crysanthemum sp.) Krisan (Crysanthemum sp.) adalah tanaman yang berasal dari Cina.

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

Fisiologi Pasca Panen Pada Bunga Anggrek Potong FISIOLOGI PASCA PANEN PADA BUNGA ANGGREK POTONG

HASIL DAN PEMBAHASAN. perendaman bunga potong pada hari ke 6 pengamatan disajikan pada Tabel 4.

BAB I PENDAHULUAN. tanaman hias yang populer dalam tatanan kehidupan manusia karena bentuk dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE. = µ + A i + B j + (AB) ij + C k + ijk

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA

No. 5 - September 2009 Teknik Pengemasan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini

Jurnal Agrijati V. 14 (1); Agustus, 2010

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

TINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam pada lampiran 3a, bahwa pemberian KMnO 4 berpengaruh terhadap

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. baik tumbuhan, manusia maupun hewan. Menurut Winarno (2004), respirasi

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Panen dan Pascapanen Pisang Cavendish' Pisang Cavendish yang dipanen oleh P.T Nusantara Tropical Farm (NTF)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

HERBARIUM. Purwanti widhy H 2012

CARA TUMBUHAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SERANGAN PATOGEN. Mofit Eko Poerwanto


II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA Botani

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Cendawan pada Stek (a), Batang Kecoklatan pada Stek (b) pada Perlakuan Silica gel

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Klasifikasi Tanaman Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

PENGARUH PULSING DENGAN AIR KELAPA DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida) ABSTRACT ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Menurut Sheehan (1992) anggrek merupakan tanaman hias yang unik. Tanaman ini memiliki perbedaan vegetatif yang luas. Berdasarkan taksonomi, anggrek termasuk famili yang besar. Tiap jenisnya digolongkan berdasarkan karakter bunga. Orchidaceae terdiri lebih dari 800 genus dan jumlah spesies lebih dari 25000. Darmono (2007) mengemukakan sistem klasifikasi anggrek menurut Lawrence (1959) dan Dessler Dodson (1960), yaitu anggrek termasuk divisi Spermathophyta, subdivisi Angiospermae, dan famili Orchidaceae. Anggrek memiliki dua jenis pola pertumbuhan yaitu monopodial (tegak) dan simpodial (menjalar). Anggrek Dendrobium memiliki pola pertumbuhan simpodial. Pertumbuhan umbi semu (pseudobulb) pada jenis anggrek ini akan terhenti jika telah mencapai ukuran maksimal. Setelah itu, didasar batang akan muncul tunas baru yang akan tumbuh. Setiap tunas saling berhubungan karena dihubungkan oleh semacam rhizoma. Tangkai bunga pada pola pertumbuhan ini keluar dari ujung dan sisi samping pseudobulb. Akar akan keluar dari dasar pseudobulb atau sepanjang rhizoma. Dendrobium merupakan jenis anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari 50 60%. Menurut Williams (1989), anggrek Dendrobium hidup menempel pada batang atau cabang pepohonan. Dendrobium bertangkai panjang dan memiliki jumlah kuntum bunga yang ideal sebagai bunga potong yaitu sekitar 10 16 kuntum bunga. Akar anggrek Dendrobium berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah dengan ujung akar yang licin dan sedikit lengket karena mempunyai velamen yang terdiri dari beberapa lapis sel (sel-sel korteks) yang berongga dan transparan. Velamen tersebut berfungsi melindungi akar dari kehilangan air selama proses penguapan, menyerap air, melindungi bagian dalam akar dan membantu melekatnya akar pada benda-benda yang ditumpanginya. Hanya pada bagian ujung akar inilah air dan hara dapat diserap dan disalurkan ke dalam jaringan tanaman (Darmono, 2007).

Pada bagian akar anggrek epifit biasanya terdapat cendawan mikoriza. Jamur ini bersimbiosis dengan anggrek dengan mengambil zat-zat organik dari humus lalu mengubahnya menjadi makanan untuk anggrek (Iswanto, 2002). Batang jenis anggrek Dendrobium memiliki bentuk menggelembung dan berdaging. Pada batang terdapat nodus tempat menempelnya daun dan bunga. Pertumbuhan batang anggrek Dendrobium bertipe simpodial. Batang tipe ini memiliki batang utama dan mengalami batas pertumbuhan Daun Dendrobium berbentuk lanset dan agak kaku, hanya terdapat pada bagian atas umbi semu. Ujung daunnya meruncing dan terkadang berbelah dua, panjang daun berkisar 2 10 cm. daun tumbuh pada tiap nodus dimana setiap nodus terdapat satu helai daun. Daun anggrek terletak saling berhadapan satu sama lain (Gunadi, 1977). Struktur bunga anggrek memiliki bagian utama yang sama dengan bunga lainnya, akan tetapi yang membuatnya terlihat istimewa adalah petal ketiga yang mengalami modifikasi menjadi labellum (struktur seperti bibir). Labellum anggrek umumnya berwarna lebih cerah daripada sepal dan petal. Pada labellum terdapat gumpalan gumpalan seperti massa sel (kalus) yang mengandung protein, minyak dan zat pewangi yang berfungsi untuk menarik serangga hinggap pada bunga dan membantu proses polinasi atau penyerbukan Sepal tengah Petal Pollinia Sepal lateris Labellum Gambar 1. Bagian bagian Bunga Anggrek ( sumber : Nurcahyawati)

Buah anggrek berbentuk kapsular atau dalam dunia botani dikenal sebagai kotak berbelah enam dengan tiga karpel. Biji biji anggrek tidak memiliki endosperma sehingga terjadinya perkecambahan diperlukan tambahan nutrisi dari dalam dan lingkungan serta membutuhkan bantuan jamur yang disebut mycorhyza yang bersimbiosis dengan biji biji anggrek tersebut. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai hifa mycorhyza akan menembus embrio anggrek melalui sel suspensor. Jamur tersebut dicerna sehingga terjadi pelepasan nutrisi sebagai tambahan energi untuk pertumbuhkembangan kecambah anggrek tersebut (Darmono, 2007). Penanganan Pasca Panen Anggrek Potong Panen dan penanganan pasca panen pada bunga potong merupakan tahap terpenting dalam produksi bunga potong. Tahap ini sangat menentukan vase life. Vase life merupakan periode mulai dari saat panen hingga petal kehilangan turgor dan absisi atau terjadi bent neck (Farooq, 2004). Periode vase life dihitung hingga 50% bunga layu. Banyak yang harus diperhatikan dalam proses pemanenan agar kesegaran bunga potong dapat terjaga, misalnya penggunaan pisau yang tajam dan bersih agar area pemotongan tidak mudah terinfeksi serta penentuan usia bunga yang tepat untuk dipanen. Anggrek biasanya dipanen jika 70% bunga telah mekar dan 30% masih berbentuk kuncup, dan untuk pemekaran diperlukan asupan karbohidrat yang tinggi sebagai substrat respirasi. Oleh karena itu kandungan karbohidrat sangat berpengaruh terhadap vase life (Ichimura et al., 2002). Jika bunga di panen pada stadia mekar penuh, kesegarannya tidak akan bertahan lama, namun jika terlalu awal persediaan makanan yang terkandung hanya sedikit (Larson, 1992) dan juga dapat menyebabkan pembengkokan pada tangkai kuntum bunga (bent neck) dan kuncup bunga akan gagal mekar. Menurut Sutiyoso (2003), anggrek potong yang baik adalah yang memiliki panjang tangkai dan malai sekitar 60 cm untuk kelas A, 50 cm untuk kelas B dan 40 cm utuk kelas C. Tangkai bunga tegak ke atas dan tidak melengkung lemah. Panjang tangkai dari tangkai hingga awal malai sebaiknya 1/3 panjang total tangkai bunga. Panjang malai sebaiknya 2/3 dari total tangkai bunga. Malai penuh dengan bunga dan tidak ompong. Jumlah kuntum bunga antara 10-

16 kuntum sampai ke ujung malai. Bila jumlah kuntum berlebih dan melebihi ukuran panjangnya maka kuncup di ujung dikurangi tanpa mengurangi penampilannya. Kuntum bunga tegak menengadah dan tidak tunduk serta semakin ke ujung ukurannya semakin kecil. Mahkota bunga terletak diatas dan labellum terletak dibawah. Bunga siap dipanen jika warna mantap, tetap cerah dan tidak memudar selama pengiriman dan memiliki daya tahan 7 10 hari. Setelah dipetik, batang anggrek direndam dalam air untuk menghilangkan panas lapang. Air yang digunakan untuk perendaman pun harus diperhatikan kualitasnya. Kadar ph, kadar garam, dan jasad renik air harus diperhatikan. Kadar garam dalam air sangat mempengaruhi kualitas dan umur kesegaran bunga. Air dengan ph rendah (3-4) lebih baik karena pada kondisi ph rendah pertumbuhan mikroba dapat ditekan dan dapat mencegah embolisme karena penyumbatan pembuluh oleh mikroba. Terdapat dua faktor yang menentukan ketahanan simpan bunga potong yaitu faktor internal (faktor genetik) dan faktor eksternal selama penyimpanan seperti suhu, kelembaban, cahaya, sirkulasi udara tempat penyimpanan. Suhu rendah sangat baik karena akan menekan kehilangan air, menghambat infeksi bakteri dan cendawan dan memperlambat proses penuaan. Prince dan Tayama (1998) mengatakan bahwa pada suhu rendah, enzim enzim yang berperan dalam proses respirasi dapat diperlambat sehingga kualitas bunga terjaga dan memperpanjang ketahanan masa simpan bunga mawar. Manu (2007) mengatakan bahwa beberapa faktor yang dapat menurunkan kualitas bunga segar antara lain adalah ketidakmampuan batang menyerap air karena terjadi embolisme (penyumbatan pembuluh batang oleh udara atau mikroorganisme) yang disebabkan mikroorganisme atau reaksi fisiologisnya sendiri. Menurut Ichimura (2002) embolisme dapat menyebabkan bent neck karena asupan air ke bunga terhambat. Manu (2007) berpendapat bahwa kandungan karbohidrat yang rendah sehingga respirasi terhambat, faktor ketiga karena suhu lingkungan yang tinggi. Produksi etilen yang dihasilkan oleh jaringan yang rusak akan mempercepat penuaan. Faktor terakhir adalah serangan penyakit dan hama.

Untuk memperpanjang kesegaran dan juga kualitas bunga potong perlu dilakukan pengawetan. Tanpa pengawetan, kehilangan produksi bunga akibat layu dan faktor lainnya dapat mencapai 30-60 %. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengawetkan bunga potong antara lain denga memberi tambahan nutrisi, menurunkan ph air dan menambahkan zat penghambat pertumbuhan bakteri (Astuti 1993). Zat pengawet digunakan pada empat macam perlakuan yaitu conditioning, pulsing, pembukaan kuncup (bud opening) dan holding. Conditioning dilakukan untuk menjaga turgiditas bunga potong dengan merendam bunga dalam air hangat pada suhu ruang setelah mengalami stress air selama penanganan, penyimpanan dan transportasi dan pada malam hari disimpan dalam pendingin (Roger dalam Halevy & Mayak 1981). Perlakuan pulsing merupakan perendaman segera setelah bunga dipanen dengan kondisi konsentrasi larutan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek. Perlakuan ini dapat memperpanjang vase life. Komponen utama dari larutan pulsing adalah sukrosa dengan konsentrasi tinggi (Halevy & Mayak, 1981). Pengaturan lama perlakuan, suhu, dan cahaya selama pulsing sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Bud opening merupakan cara memanen bunga pada tingkat yang lebih awal dari pemanenan biasa, kemudian memekarkan bunga terpisah dari tanamannya (Halevy & Mayak 1979). Larutan dan kondisi lingkungan yang digunakan untuk bud opening hampir sama dengan yang digunakan untuk pulsing, namun waktu yang dibutuhkan untuk bud opening lebih lama dan konsentrasi gulanya lebih rendah dibandingkan dengan yang digunakan untuk pulsing. Adapun larutan holding merupakan larutan untuk merendam bunga potong sampai terjual atau selanjutnya digunakan konsumen untuk bunga yang telah dirangkai dalam vas. Larutan holding umumnya mengandung gula, germisida, dan unsur lain (Halevy & Mayak 1981). Menurut penelitian Nurfitria (2004), sukrosa 3 % yang ditambah dengan asam salisilat 150 ppm dapat mempertahankan vase life anggrek Dendrobium parung Diamond sampai 21 hari. Konsentrasi gula yang digunakan dalam zat pengawet berbeda, tergantung dari jenis perlakuan dan jenis bunganya. Secara umum semakin lama perlakuan maka konsentrasi gula yang digunakan lebih rendah. Oleh karena itu konsentrasi

yang tinggi digunakan untuk pulsing, konsentrasi gula sedang untuk pembukaan kuncup, dan konsentrasi gula rendah untuk larutan holding (Halevy dan Mayak,, 1981). Sukrosa telah digunakan untuk meningkatkan masa kesegaran beberapa jenis bunga karena berfungsi sebagai sumber energi dan sustrat respirasi. Lebih lanjut lagi, Nowak dan Rudnicki (1990) serta Capedeville et al. (2003) mengatakan bahwa gula menyediakan energi bagi proses seluler yang penting seperti pemeliharaan struktur dan fungsi mitokondria dan organel lainnya. Sukrosa juga membantu regulasi masuknya air dan mineral ke dalam pembuluh xilem dengan mengontrol transpirasi. Reid (1992) juga menyatakan bahwa gula merupakan komponen penting dalam larutan pengawet untuk meningkatkan mekarnya kuncup bunga. Sukrosa sebaiknya dilakukan pemanasan pendahuluan pada suhu 40 43 C. untuk menghindari zat zat yang tidak diinginkan (Tirtosoekotjo et al., 1995). Menurut Halevy dan Mayak (1981) konsentrasi gula yang digunakan dalam zat pengawet berbeda tergantung dari jenis perlakuan dan jenis bunga. Secara umum pada jenis bunga tertentu semakin lama perendaman maka konsentrasi bunga yang digunakan semakin rendah. Menurut Tirtosoekotjo (1996), larutan sukrosa 2 3% yang digunakan sebagai sumber energi dan substrat respirasi, pada suhu 1-5 C terkonsumsi oleh bunga potong mawar secara perlahan lahan dan yang terbaik adalah pada larutan sukrosa 3% terkonsumsi hingga hari ke 80. Asam salisilat memiliki peranan penting dalam pertahanan tanaman terhadap penyakit. Asam salisilat mencegah masuknya penyakit melalui luka dan membentuk area yang bebas organisme parasit disekitar luka tersebut (Zhiqiang et al., 1996). Menurut English dan Cassidy (1956) asam salisilat merupakan bahan dasar dari beberapa obat serta germisida yang efektif. Menurut Nurfitria (2004) asam salisilat efektif mengatasi penyumbatan yang terjadi dalam tangkai bunga sehingga dapat meningkatkan kuncup bunga yang mekar. Menurut Capedeville et al., (2003) asam salisilat dapat digunakan untuk mengontrol penyakit pasca panen. Pada konsentrasi 100, 500, and 1000 µl/l-1 efektif dalam mengontrol paling sedikit empat patogen jeruk dan kentang. Capedeville et al., (2003) mengatakan bahwa sebagian besar penelitian

menggunakan asam salisilat untuk menginduksi secara langsung kemampuan ketahanan sistemik tanaman dalam menanggulangi serangan patogen. Kalsium Klorida (CaCl 2 ) Kalsium merupakan zat yang penting untuk pembentukan dinding sel dan memperkuatnya dengan membentuk kalsium pektat. Kalsium juga berperan dalam menjaga permeabilitas dinding sel. Permeabilitas dinding sel sangat penting agar sel tak mudah mengalami kerusakan akibat faktor lingkungan seperti transpirasi dan evaporasi, sehingga kekurangan kalsium dapat mengakibatkan sel memiliki permeabilitas yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan sel mudah terdehidrasi dan mati (Prawinata et al.,1994). Kalsium berperan penting dalam pembelahan sel dan mempertahankan integritas membran sel selain itu juga sebagai second messenger dalam respon terhadap hormon dan lingkungan (Peter, 2006). Kalsium merupakan zat yang agak sulit ditransportasikan jaringan pembuluh tanaman, sehingga pengaplikasiannya dilakukan langsung terhadap organ yang menunjukkan gejala defisiensi kalsium (Vitosh, 2003). Beberapa peneliti telah mengevaluasi efek kalsium pada buah dan bunga. Ion kalsium baik berupa kalsium sulfat (CaSO4), kalsium klorida (CaCl 2 ), ataupun kalsium nitrat (CaNO3) dapat digunakan untuk mengontrol serangan penyakit Botrytis cinerea (Volpin & Elad (1991); Conway et al., (1993); Capedeville et al., (2003)). B. cinerea lebih menyukai jaringan yang sedang mengalami senescence (Jarvis (1977), Capedeville et al., (2003)). Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa kalsium dapat meningkatkan ketahanan jaringan dan menunda senescence dengan menghambat sintesis dan pengaruh etilen (Torre et al., (1999); Capedeville et al., (2003)). Berdasarkan penelitian Kader (1992) senecence pada tomat, lettuce, dan kembang kol dapat ditunda dengan pemberian kalsium.