BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

MAKALAH PPM TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN PEMANFAATAN KEMBALI LIMBAH ELEKTROPLATING. Oleh: R. Yosi Aprian Sari, M.

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Elektrokimia. Sel Volta

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena logam mempunyai kelebihan dari usur-unsur yang. mempunyai sifat-sifat khusus seprti ulet, dapat menghantarkan panas

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

ANALISIS TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES ELECTROPLATING NIKEL - KROM TERHADAP TEBAL LAPISAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. dalam industri pelapisan permukaan (surface finishing). Pada awalnya perusahaan

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

I. COATING DAN PROSES PELAPISAN. Gambar.1.1. Skema Elektroplating

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Skala ph dan Penggunaan Indikator

STUDI KARAKTERISTIK ELEKTROPLATING KUNINGAN (Cu-Zn) PADA BAJA CARBON RENDAH (FeC) SA 516 DENGAN VARIABEL WAKTU

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

KIMIA ELEKTROLISIS

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES HOT DIPPING BAJA KARBON RENDAH TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DENGAN BAHAN PELAPIS TIMAH

Recovery logam dengan elektrolisis

Sulistyani, M.Si.

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA

PELAPISAN ALLOY BERBASIS NIKEL PADA SUBSTRAT CARBON STEEL UNTUK SISTEM PEMIPAAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-05 PROSES PELAPISAN PERMUKAAN (PENGECATAN DAN ELEKTROPLATING)

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

ELEKTROKIMIA DAN APLIKASINYA

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

KIMIA FISIKA (Kode : F-06)

Kekuatan Tarik Dan Kekerasan Aluminium Setelah Dielektroplating Dengan Variasi Pelapisan Al Zn Ni dan Al Zn Cu Ni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

Proses Elektrolisis Untuk Pengambilan Seng Dari Limbah Padat Industri Galvanis

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

MATERIAL TEKNIK LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP DAN KUAT ARUS TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST41 PADA PROSES PELAPISAN NIKEL

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

Ekstraksi Zat Warna dari Kulit Manggis dan Pemanfaatannya untuk Pewarna Logam Aluminium Hasil Anosidasi. Agustinus Ngatin dan Edy Wahyu Sri Mulyono

BAB I PENDAHULUAN. di bidang industri mekanik dan elektronik untuk membuat produk dengan

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI

9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ELECTRONIC FIELD APPLICATION. Saya akan membahas sedikit Dn memberikan contoh atas beberapa jenis atau pemanfaatan dari Electronic Field Application.

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar abad ke 19 pelapisan tembaga dengan emas banyak dilakukan orang, baik secara manual maupun secara listrik terhadap benda-benda logam. Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zinc), galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan, adalah larutan elektrolisisnya. Proses electroplating mengubah sifat fisis, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya. Karena itu, tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu logam, yang kedua melindungi logam dari korosi, dan ketiga memperindah tampilan (decorative). (Hunt, 1973, 1991; Weisberg, 1974, 1993, 1997). Berdasarkan sifat tembaga yang mudah dibentuk baik dengan panas maupun dingin maka peneliti mengadakan penelitian tentang proses pelapisan tembaga dengan emas secara elektroplating. Proses pelapisan tembaga dengan emas memerlukan waktu keasaman zat sehingga ketebalan pelapisan dan kecerahan permukaan emas dapat diperhitungkan. Pelapisan tembaga dengan emas mempunyai kelemahan yaitu cepat teroksidasi dan 1

meninggalkan noda hijau atau hitam dikulit. Karena tembaga sebagai logam penghantar arus dan panas yang baik cocok dijadikan perhiasan (Foulke, 1974; Weisberg, 1997; Okinaka, 2000). Untuk memperoleh hasil pelapisan emas pada tembaga yang baik dan tahan lama memerlukan waktu kurang lebih 25 menit dan sifat keasaman sekitar ph 6, kuat arus yang dibutuhkan kurang lebih 150 ma s.d 500 ma. Pelapisan tembaga dengan emas mempergunakan waktu lama lebih besar dari 25 menit tingkat kecerahan lapisan kurang baik (agak kehitaman) dan ph yang diperlukan pada proses pelapisan berkisar 6 < ph < 6 hasil iluminasi cahaya tidak cerah. (Lowenheim, 1978). Metode perlindungan anti korosi ini memiliki potensi aplikasi yang sangat luas. Semua komponen (polielektrolit dan inhibitor) dapat disesuaikan untuk berbagai permukaan aplikasi. Sistem pelapisan baru ini dapat diaplikasikan dalam dirgantara, otomotif, industri maritim dan bidang lainnya yang rentan terhadap kerusakan akibat korosi, seperti pipa gas dan minyak. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis. Pada proses pelapisan tersebut ph larutan sangat menentukan terjadinya pelapisan yang baik, juga waktu pelapisan yang secara tiori akan makin tebal jika waktu pelapisan lebih lama, tetapi tebal jenuh akan tercapai walaupun waktu pelapisan tetap ditambah, sementara itu kecerahan tidak bergantung kepada tebal lapisan tetapi pada umumnya tergantung kepada rapat arus yang diberikan pada saat pelapisan semakin kecil rapat arus maka hasil yang diperoleh akan semakin cemerlang tetapi dari segi produktifitas akan mengakibatkan kerugian karena jumlah produksi akan turun, sehingga untuk keperluan komersil diusakanlah waktu yang optimum dengan

pengaturan rapat arus dan temperature larutan yang moderate, akan diperoleh jumlah produksi yang memadai dan menguntungkan. (Nosal Pratama, 2009). Secara sederhana, elektroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material yang hendak dilapis.

1.2. Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh ph pada larutan untuk mengerjakan pelapisan emas baik alloy emas untuk keperluan perhiasan maupun untuk keperluan benda-benda seni, termasuk cara kontak listrik maupun pemilihan elektroda dan konektornya. Secara umum pelapisan emas dapat dibagi empat bagian seperti pada tabel 1. Larutan emas untuk keperluan pelapisan emas juga terbagi atas empat bagian utama seperti pada tabel 1. (Weisberg, 1993) berikut ini: Tabel 1. Larutan emas untuk keperluan elektroplating Group Larutan Group 1 Emas Sianida basa dengan ph > 10, untuk Class A, B, C, dan D Group 2 Emas Sianida netral dengan ph 6 s/d 9, untuk Class D dan G Group 3 Emas Sianida asam dengan ph 3,5 s/d 5, untuk alloy emas Group 4 Emas Non Sianida untuk pelapisan perhiasan emas Tabel 2 berikut ini adalah keterangan tambahan untuk tabel 1 diatas. Tabel 2. Pengelompokan umum pelapisan emas (Weisberg, 1993). Class A Pelapisan emas untuk keindahan 24k Class B Pelapisan emas alloy untuk keindahan Class C Pelapisan emas alloy dengan warna C-1 dan C-2 Class D Untuk keperluan industri elektronika dengan emas lunak kemurnian tinggi Class E Untuk keperluan industri elektronika dengan emas keras dengan kemurnian 99.5 % Class F Untuk keperluan industri elektronika dengan emas alloy Class G Untuk keperluan perbaikan dan keperluan umum Class H Untuk keperluan komersil

1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan teknik pelapisan emas sederhana dengan larutan dasar yang ramah lingkungan dengan hasil pelapisan emas yang berkilau dan tahan untuk keperluan perhiasan berkualitas dan murah. Larutan elektrolit tidak perlu dibuang, hanya perlu penambahan asam untuk mengatur ph jika diperlukan, sehingga tidak menimbulkan banyak limbah. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk menghasilkan suatu teknik elektroplating yang sederhana dengan kualitas yang baik untuk dapat digunakan pada masyarakat umum dengan resiko rendah dan aman terhadap lingkungan. 1.5. Batasan Masalah Pelapisan emas secara elektroplating dilakukan dalam larutan kimia dengan pengaturan ph. Variasi dilakukan dengan nilai ph 4,5 sampai dengan 6,5 untuk menghasilkan pelapisan emas yang diperlukan, karena pelapisan dikerjakan dalam suasana asam yang moderate. a b Gambar 1.1. Skema dasar elektroplating (a) Sketsa Mekanisme; (b) Sketsa Proses

Larutan akan tetap berada dalam keadaan setimbang, karena larutan hanya bekerja sebagai penghantar selama bahan anoda berpindah ke katoda pada saat elektroplating dikerjakan. Sementara bahan larutan yang beredar secara komersil akan kehabisan ion emas pada larutannya pada saat elektroplating dikerjakan, sehingga setiap kali elektroplating dikerjakan diperlukan larutan pengganti.