BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maksum (2012:68) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, penetapan metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah dalam penelitian, penulis menngunakan suatu metode. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2 010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Surakhmad (1990,hlm.131) bahwa Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevannya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskrtiptif. Mengenai metode deskriptif dijelaskan pula oleh Sudjana dan Ibrahim (1989,hlm.64) sebagai berikut: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, peneliti deskriptif mengambil masalah atau memutuskan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Lebih jelas lagi tentang metode

59 deskripsi dijelaskan oleh Surakhmad (1990,hlm.140) terutama ciri-cirinya sebagai berikut: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada msalah-masalah yang actual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian ini tercapai seperti yang diharapkan. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan profil VO2 maks dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV. Mengenai langkah-langkah penelitian deskriptif dijelaskan oleh Ali Maksum (2012,hlm.70) adalah sebagai berikut: 1. Menentukan masalah 2. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah 3. Memilih atau menyusun instrumen pengumpul data 4. Menentukan sampel 5. Mengumpulkan data 6. Menganalisis data 7. Menyusun laporan penelitian Peneliti menafsirkan bahwa metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berpusat pada kegiatan penelitian yang sedang berlangsung pada saat itu dan penelitian ini bersifat menuturkan, menganalisa, mengklasifikasi serta mengaplikasikan tentang arti data yang diperoleh. B. Populasi,Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Dalam suatu penelitian untuk memperoleh data, diperlukan sumber data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sumber dari penelitian tersebut bisa dari orang, binatang atau pun benda sesuai dari tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut.

60 Untuk menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian ini disebut populasi dan sampel penelitian. Sudjana dan Ibrahim (1989,hlm.84) menjelaskan tentang populasi sebagai berikut: Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut dapat berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi, dan lainlain. Beranjak dari kutipan tersebut, maka yang dimaksud populasi adalah sekumpulan unsur yang akan diteliti seperti sekumpulan individu, sekumpulan keluarga, dan sekumpulan unsur lainnya. Dari sekumpulan unsur tersebut diharapkan akan memperoleh informasi yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi adalah sampel.adapun mengenai objek yang hendak diteliti adalah dinamakan dengan populasi dan sampel penelitian. Mengenai populasi, Sugiyono (2011,hlm.80) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pemaparan diatas jadi populasi pada penelitian ini yaitu Anggota PAMOR yang melakukan ekspedisi 14 puncak secara marhathon berjumlah 5 orang. Alasan untuk memilih populasi anggota PAMOR dikarenakan anggota ini telah melakukan pendakian ke 14 gunung dalam ketinggian 3000 m.dpl di pulau jawa, bali dan lombok. 2. Sampel Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sugiyono (2011,hlm.81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

61 Sesuai dengan permasalahan yang penulis ambil jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak lima orang mantan atlet Ekspedisi PAMOR Pendakian Marathon 14 puncak gunung dalam 8 hari di Jawa, Bali, dan Lombok (JABALO) tahun 2014 yang tepatnya dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 25 Juni 2014. Lima orang mantan atlet tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia rata-rata 22 tahun. Pertimbangan yang paling utama yaitu kelima mantan atlet ini telah berhasil mendaki 14 gunung dengan ketinggian diatas 3000 mdpl dalam waktu 8 hari 4 jam 31 menit di Jawa, Bali, dan Lombok. Mulai dari Gunung Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Lawu, Gunung Mahameru, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, Gunung Argopuro, Gunung Raung, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. Kelima mantan atlet ini mampu mendaki 14 puncak gunung ini dengan waktu 8 hari 4 jam 31 menit. Untuk lebih jelas karakteristik sampel bisa dilihat pada tabel 3.1 yakni nama-nama tujuh orang mantan atlet yang menjadi sampel. Tabel 3.1 Mantan Atlet Expedisi PAMOR Pendakian Marathon 14 puncak gunung dalam 8 hari di Jawa, Bali, dan Lombok (JABALO) tahun 2014 No Nama Usia NTA Angkatan PAMOR 1 Aris S. M. 27 Tahun P.6.22.301 XXII 2 Dadan M. 26 Tahun P.6.22.295 XXII 3 Ruly G. 25 Tahun P.6.24.345 XXIV 4 Miftahul C. 23 Tahun P.6.27.365 XXVII 5 Najib F. 23 Tahun P.6.27.360 XXVII 3. Teknik pengambilan sampel Dengan sampel berjumlah lima orang maka pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh. Sugiyono (2011,hlm,85) mengungkapkan bahwa, sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dengan demikian peneliti mengambil seluruh pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV sebagai sampel penelitian.

62 C. Instrumen Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang sebagai instrumen. Insrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Adapun pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai beriku: 1. Balke test Pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian ini adalah menggunakan beberapa tes yang disesuaikan dengan komponen kebugaran jasmani dasar dalam kegiatan mendaki gunung, pengukuran vo2maks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan tes latihan maksimal dan tes latihan submaksimal, menurut Moeloek (1984) yang dikutip oleh Eva Devony (2004,hlm.41) menjelaskan bahwa: Pemilihan cara pengukuran disesuaikan dengan kebutuhan dan fasilitas yang ada tanpa mengurangi validitas. Sedangkan menurut Harsono (1997) menjelaskan bahwa: Uji latihan submaksimal di lapangan lebih tepat digunakan untuk pengukuran massal karena cara ini sederhana, mudah dilaksanakan dan berkorelasi baik dengan pengukuran di laboratorium. Dalam tes submaksimal yaitu: tes lari 2,4 km, tes lari 15 menit (metode balke), tes lari multi tahap (bleep test), dalam mendaki gunung termasuk olahraga jarak jauh oleh karena itu penulis menggunakan tes balke atau 15 menit. Sajoto (1988) dalam Nugraha (2013,hlm.60) tes lari 15 menit (balke test) mempunyai reliabilitas sebesar 0,99 dan 0,92 dengan koefisien valididas sebesar 0,98 dan 0,85, jika maximum oxygen dipakai sebagai kriteria. Rumus VO 2 maks yaitu {(Jarak/ 15 133) X 0,172 + 33,3} untuk tahapannya sebagai berikut: a. Tes Lari 15 menit (Metode balke) 1) Tujuan Untuk mengukur tingkat efisisensi fungsi jantung dan paru-paru,yang ditunjukan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimum. 2) Alat bantu yang digunakan pada tes kondisi fisik adalah sebagai berikut: a) Lintasan datar dan tidak licin (contoh : stadion) b) Stop Watch

63 c) Peluit d) Alat tulis 3) Petugas a) Petugas digaris start b) Penghitung putaran c) Pencatat jarak 4) Pelaksanaan a) Peserta siap digaris start menunggu stopwatch sampai siap dijalankan dengan waktu 15 menit untuk peserta berlari, sehingga peserta kuat melaksakan sebanyak mungkin dalam lintasan. b) Terdengar satu kali peluit tanda peserta sudah mulai berlari. c) Terdengar 2 kali suara peluit tanda waktu tinggal 1 menit lagi untuk menyelesaikan putaran lari. d) Terdengar 3 kali suara peluit tanda waktu sudah berakhir, dan peserta diam di tempat untuk dihitung jaraknya. Kategori prediksi VO2 maks menurut Nurhasan (2008,hlm.46) yaitu: Tabel 3.2 Kategori VO2 maks VO2maks Kategori JenisKelamin Kategori VO2maks < 36 Kurang Putra Kurang < 30 37 47 Cukup Cukup 31-42 48 57 Baik Baik 43 53 58 74 Baik sekali Baik sekali 54 53 > 75 Sempurna Putri Sempurna > 69 Sumber Nurhasan (2008,hlm.46) 2. Angket Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini selain observasi, wawancara, dan dokumentasi, angket atau kuesioner juga digunakan dalam pengambilan data penelitian ini. Mengenai angket atau kuesioner ini Arikunto (2002,hlm.128) menjelaskan sebagai berikut: kuesioner adalah sejumlah

64 pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Analisis validitas kuesioner dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Item pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3. Sedangkan uji reliabilitas dari masing faktor dengan menggunakan uji Alpha-cronbach kuisioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6 (http://www.damandiri.or.id/file/ahmadsuyutiunairbab5b.pdf) Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang dari cara menjawab. Pembagian dari sudut pandang tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan tertutup. Pengertian dari kedua tersebut menurut Arikunto (2002,hlm.128-129) adalah sebagai berikut: Dipandang dari cara menjawab kuesioner dibagi menjadi dua yaitu. a. Kuesioner Terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat tersendiri. b. Kuesioner Tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Sesuai dengan pengertian di atas, maka penulis mengambil kuesioner untuk penelitian adalah kuesioner tertutup dengan maksud mempermudah pengisian bagi responden yang dijadikan subjek untuk penelitian. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uraian di atas maka penulis menentukan bahwa angket adalah seperangkat pernyataan yang harus dijawab oleh responden secara langsung untuk diungkapkan pengalaman yang telah dimilikinya. Bentuk angket yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden yaitu angket yang bersifat tertutup atau tersusun. Angket tertutup adalah angket yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang sudah disusun lengkap, tegas, terbatas, dan kongkret sehingga responden hanya diminta untuk mengisi jawaban pada halaman yang telah disediakan Arikunto (2002,hlm.136).

65 Skala pada penelitian sangat berbeda dengan tes karena pengukuran instrumennya, mengukur mengenai derajat atau tingkat perhatian yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Adapun pengertian dari skala menurut Nurhasan dan Cholil (2007,hlm.348) yaitu, Skala adalah satu set angka-angka yang menyatakan nilai-nilai terhadap subjek, objek atau perilaku dengan tujuan mengkuantifikasikan pengukuran kualitatif. Penulis menggunakan skala dalam penelitian ini yaitu Summated Rating Scales (Likert Scales) atau Skala Likert. Gable, 1986 dalam Azwar(2003,hlm.139-140) mengartikan Skala Likert merupakan Metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Kemudian Sugiyono (2008,hlm.134) menjelaskan sebagai berikut: Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan beberapa pengertian di atas, maka penulis mengartikan Skala Likert merupakan suatu penskalaan yang digunakan untuk mengukurpersepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu topik dan menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skala. Distribusi respons atau pilihan jawaban yang dimaksud di atas yaitu dalam penskalaan terhadap suatu topik dapat diberikan nilai dengan alternatif pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut : Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap pernyataan negatif,

66 yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori penyekoran dalam tabel 3.3 adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Untuk lebih jelasnya mengenai tabel persetujuan atau penolakan dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini: Tabel 3.4 Skala Sikap Model Linier No Pernyataan-pernyataan Alternatif Jawaban SS S RR TS STS 1. Saya merasa senang mendaki gunung Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Skor untuk setiap alternatif jawaban berbeda-beda, mulai dari (SS) diberikan skor 5, dan seterusnya dengan (STS) diberikan skor 1. Setelah menentukan bobot pemberian nilai terhadap responden, maka Penulis menyusun pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah

67 satu alternatif jawaban yaitu dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1990,hlm.184) sebagai berikut: 1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. 2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. 3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif. 4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain. 5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi. Untuk mempermudah penyusunan butir-butir pernyataan yang akan diberikan kepada responden dalam bentuk angket, maka penulis membuat kisi-kisi tentang profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV. Sebelum menyusun angket terlebih dahulu menentukan langkahlangkahnya sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan variabel 2. Mencari definisi konseptual dari tiap-tiap variabel 3. Menjabarkan dari setiap variabel yang menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal 4. Merumuskan sub variabel dalam kisi-kisi 5. Membuat pertanyaan angket di bawah bimbingan dosen pembimbing 6. Melakukan uji coba angket 7. Melakukan pengujian validitas butir soal 8. Melakukan pengujian reliabilitas butir angket 9. Angket siap dibagikan Adapun kisi-kisi mengenai profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV dengan pernyataan soal pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut.

68 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV. Komponen Sub komponen Indikator Negatif - Mental 1. ketenangan a. mampu berlatih 64 toughness rileksasi progresif (ketangguhan b. mampu mental) ini menggunakanpemusata 6 adalah strategi n perhatian untk yang paling menenangkan diri kontekstual dengan cepat yang sangat c. selalu fokus pada 32 penting bagi sasaran proses dan keberhasilan strategi olahraga d. menggambarkan 46 dalam sesuatu hal untuk pertandingan. memudahkan Tanpa ketenanagan tergantung e. bicara pada diri sendiri 14 dengan f. dengan mendengarkan olahraga apa musik memperoleh 2 yang ketengan bertanding g. tindakan dan perilaku 38 akan yang tenang memerlukan 2. konsentrasi a. fokus terhadap apa yg 24 lima strategi direncanakan dan atau dilakukan keterampilan b. melatih mental 50 mental ini konsentrasi pada diantaranya sebuah peristiwa ketenangan, (event) konsentrasi, c. mengingatkan diri 12 percaya diri, sendiri untuk selalu mengatasi berkonsentrasi tantangan dan d. menetapkan kebiasaan 28 kohesi/ sebelum penampilan kepaduan e. melupakan yang sudah 36 untuk terjadi dan fokus pada membantu masa yang akan datang anda tampil f. mencegah ketegangan 8 sampai pada dengan fokus dan Positif + 27 39 63 29 43 11 45 1 61 33 47 57 21

69 potensi anda. Edgar K. Tham dan Daniel A. Weigand (2011,hlm.24) santai g. percaya diri tetap tenang dan fokus untuk lebih baik 3. kepercayaan a. melakukan persiapan dengan baik dan mengumpulkan waktu latihan yang cukup b. melatih mental untuk membangun kepercayaan c. menjaga citra diri yang positif d. selalu berfikir dan percaya diri e. bertindak dengan percaya dri f. memilki rencana menyerang g. mengevaluasi tingkat kepercayaan secara 4. mengatasi tantangan teratur a. memperkirakan yang tidak di sangka-sangka b. melakukan latihan simulasi c. menyeimbangkan tekanan dan pemulihan d. memiliki kebiasaan pertandingan yang direncanakan dengan baik sebelum,selama,dan sesudah e. mengaplikasikan strategi ketngguhan mental untuk memudahkan proses pemulihan cedera 5. kepaduan/kohesi a. menghargai dinamika tim b. kejelasan peran pada tim c. mengikuti dan memahami norma- 30 53 42 9 44 55 48 15 62 51 26 13 16 31 18 49 56 37 34 41 60 23 20 17 54 5 40 59 4 25 52 35

70 norma tim d. membuka komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan cepat e. mengembangkan rasa kebanggaan dan identitas bersama f. berpartisipasi dalam kegiatan membangun tim 10 58 22 7 19 3 Berdasarkan kisi-kisi pernyataan pada tabel 3.5 dapat dirumuskan pernyataan yang lebih operasional sehingga dapat dijawab dengan mudah oleh responden dengan mengumpulkan pernyataan-pernyataan tentang harapan responden terhadap permasalahan penelitian. Untuk menguji kelayakan alat pengumpul data (angket), penulis terlebih dahulu mengadakan uji coba angket yang dilakukan oleh responden. D. Uji coba insrumen Instrumen yang telah disusun dan dibuat butiran-butiran pernyataan kemudian diuji cobakan sebagaimana yang dipaparkan menurut Arikunto (2002,hlm.142-143) mengenai metode pengadaan instrumen adalah sebagai berikut: a. Perencanaan meliputi perumusan tujuan, menetukan variabel, kategorisasi variabel. b. Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala. c. Penyutingan yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang diperlukan. d. Uji coba angket. e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran. f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada yang diperoleh. Sesuai dengan pernyataan di atas, maka angket yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada responden untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul

71 data dalam penelitian ini. Karena apabila kita melakukan sebuah penelitian dan menggunakan alat ukur atau instrumen yang tidak relevan, maka hasil dari penelitian yang dilakukan juga tidak relevan. Oleh karena itu instrumen dalam sebuah penelitian harus relevan untuk mencapai penelitian yang baik. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008,hlm.173) bahwa: Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Dalam penelitian ini, populasi dan sampelnya adalah anggota PAMOR yang telah melakukan PAMOR 14 Peaks Expedition IV sebanyak 5 orang. Selanjutnya Penulis menguji cobakan angket tentang profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 Peaks Expedition IV tetapi bukan kepada sampel yang sebenarnya yang penulis hendak teliti. Jumlah sampelnya penulis mengambil sebanyak 5 orang disesuaikan dengan jumlah responden sebenarnya. Pelaksanaan Uji coba angket penulis laksanakan pada tanggal 22 bulan oktober 2014. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya. Untuk memperoleh suatu keyakinan dan kepercayaan diri dari penulis mengenai hasil uji coba penelitian ini, maka data yang dihasilkan dari uji coba harus diolah mengenai kevalidan dan kereliabilitinya. Maka dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2008,hlm.172-173) yang menyatakan bahwa: Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Selanjutnya penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Sedangkan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Kemudian instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

72 Sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2008,hlm.172-173) mengenai kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen, maka penulis akan menguraikan mengenai uji validitas dan uji reliabilitas di bawah ini: 1. Pengujian Validitas Instrumen Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur. Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian validitas soal dengan cara analisis butir soal. Untuk menguji validitas alat ukur, maka harus dihitung korelasinya, Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Uji validitas instrumen berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008,hlm.173) bahwa, Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun macam-macam validitas dibagi menjadi dua macam instrumen sesuai dengan pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Ungkapan dari kedua validitas tersebut dapat diketahui dari pernyataan Sugiyono (2008,hlm.174) yang menyatakan bahwa, Instrumen yang valid harus mempunyai validitas eksternal dan validitas internal. selanjutnya Arikunto (2002,hlm.145) menyatakan bahwa, Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Pengertian dari validitas internal merupakan suatu validitas yang dikembangkan berdasarkan teori yang relevan dan berdasarkan atas teori-teori yang dijadikan komponen dalam penelitian. Senada dengan pernyataan Sugiyono (2008,hlm.174) bahwa, Validitas Internal adalah suatu validitas dengan kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.

73 Kemudian validitas eksternal yaitu suatu instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi penelitian yang telah ada. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2008,hlm.174) bahwa, Validitas eksternal tersusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Untuk memudahkan penelitian, maka digunakan alat bantu yaitu SPSS 16 for windows. Valid atau tidaknya sama adalah dengan fungsi yang dinyatakan oleh daya beda butir. Muhammad Nisfiannur (2009,hlm.230) mengatakan Penggunaan patokan 0,200 untuk menyatakan bahwa butir telah valid dapat dilihat pada beberapa rujukan kriteria empirik berikut yang telah dirangkum oleh Prof. Dali S Naga. No Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Pernyataan Corrected Item-Total Correlation 1. Q1.332 Valid 2. Q2.305 Valid 3. Q3.713 Valid 4. Q4.713 Valid 5. Q5.734 Valid 6. Q6.734 Valid 7. Q7.713 Valid 8. Q8.713 Valid 9. Q9.305 Valid 10. Q10.282 Valid 11. Q11.332 Valid 12. Q12.894 Valid Status 13. Q13 -.365 Tidak Valid 14. Q14.543 Valid 15. Q15.650 Valid

74 16. Q16.734 Valid 17. Q17.937 Valid 18. Q18 -.200 Tidak Valid 19. Q19.332 Valid 20. Q20 -.053 Tidak Valid 21. Q21 -.368 Tidak Valid 22. Q22.937 Valid 23. Q23.734 Valid 24. Q24 -.411 Tidak Valid 25. Q25.734 Valid 26. Q26.894 Valid 27. Q27.716 Valid 28. Q28 -.870 Tidak Valid 29. Q29.311 Valid 30. Q30.543 Valid 31. Q31 -.963 Tidak Valid 32. Q32.543 Valid 33. Q33 -.945 Tidak Valid 34. Q34.734 Valid 35. Q35 -.762 Tidak Valid 36. Q36.825 Valid 37. Q37.713 Valid 38. Q38 -.229 Tidak Valid 39. Q39 -.212 Tidak Valid 40. Q40 -.435 Tidak Valid 41. Q41.937 Valid 42. Q42.713 Valid 43. Q43.332 Valid 44. Q44 -.053 Tidak Valid 45. Q45.332 Valid 46. Q46 -.385 Tidak Valid

75 47. Q47.332 Valid 48. Q48.734 Valid 49. Q49.650 Valid 50. Q50.178 Tidak Valid 51. Q51.332 Valid 52. Q52.728 Valid 53. Q53.332 Valid 54. Q54.543 Valid 55. Q55.332 Valid 56. Q56.713 Valid 57. Q57.385 Valid 58. Q58.332 Valid 59. Q59.937 Valid 60. Q60.953 Valid 61. Q61.332 Valid 62. Q62.969 Valid 63. Q63.385 Valid 64. Q64.734 Valid Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item- Total Correlationhasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad (2009,hlm.230), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200. Terlihat pada tabel diatas memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,200, yang berarti tes tersebut dinyatakan Valid. Berdasarkan hasil penghitungan analisis validitas instrumen dari setiap butir pernyataan yang berjumlah 64 butir, diperoleh 15 butir yang tidak valid, dan 49 butir soal yang valid, artinya butir pernyataan yang valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data pada tes proses pembelajaran pendidikan kesehatan.

76 Selanjutnya butir soal yang valid tersebut akan digunakan sebagai alat tes pengumpul data. Jadi dalam penelitian ini digunakan 49 pernyataan untuk angket profil vo2max dan profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IV. 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengertian dari reliabilitas menurut Sugiyono (2008,hlm.175) bahwa, Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang digunakan untuk mengukur berkalikali menghasilkan data yang sama. Kemudian menurut Arikunto (2002,hlm.154) mengatakan bahwa, Reliabilitas merupakan sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk kegunaan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan reliabel jika alat ukur menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Uji reliabilitas digunakan untuk pengumpul data dan dinyatakan bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak.instrumen (kuesioner) yang handal berarti mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan belah dua skor pertanyaan awal akhir. Dengan teknik korelasi Sperman Brown.Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan alat bantu SPSS 16 for windows. N of Items Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Keteranga n 64.868 Reliabel

77 Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha,Nisfiannor Muhammad (2009,hlm.229)bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes tembakan loncatan lurus telah memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai Cronbach Alpha = 0,868> 0,600.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang tinggi. Tabel 3.8 Kisi-Kisi angket profil mental toughness pendaki PAMOR 14 PEAKS EXPEDITION IVyang sudah teruji validitas dan reliabilitas Komponen Sub komponen Indikator Negatif - Mental 1. ketenangan h. mampu berlatih 49 toughness rileksasi progresif (ketangguhan i. mampu 6 mental) ini menggunakanpemusata adalah strategi n perhatian untk yang paling menenangkan diri kontekstual dengan cepat yang sangat j. selalu fokus pada 25 penting bagi sasaran proses dan keberhasilan strategi olahraga k. menggambarkan dalam sesuatu hal untuk pertandingan. memudahkan Tanpa ketenanagan tergantung l. bicara pada diri sendiri 13 dengan m. dengan mendengarkan olahraga apa musik memperoleh 2 yang ketengan bertanding n. tindakan dan perilaku akan yang tenang memerlukan 2. konsentrasi h. fokus terhadap apa yg lima strategi direncanakan dan atau dilakukan keterampilan i. melatih mental mental ini konsentrasi pada Positif + 22 48 23 31 11 32 1 46

78 diantaranya ketenangan, konsentrasi, percaya diri, mengatasi tantangan dan kohesi/ kepaduan untuk membantu anda tampil sampai pada potensi anda. Edgar K. Tham dan Daniel A. Weigand (2011,hlm.24) sebuah peristiwa (event) j. mengingatkan diri sendiri untuk selalu berkonsentrasi k. menetapkan kebiasaan sebelum penampilan l. melupakan yang sudah terjadi dan fokus pada masa yang akan datang m. mencegah ketegangan dengan fokus dan santai n. percaya diri tetap tenang dan fokus untuk lebih baik 3. kepercayaan h. melakukan persiapan dengan baik dan mengumpulkan waktu latihan yang cukup i. melatih mental untuk membangun kepercayaan j. menjaga citra diri yang positif k. selalu berfikir dan percaya diri l. bertindak dengan percaya dri m. memilki rencana menyerang n. mengevaluasi tingkat kepercayaan secara 4. mengatasi tantangan teratur f. memperkirakan yang tidak di sangka-sangka g. melakukan latihan simulasi h. menyeimbangkan tekanan dan pemulihan i. memiliki kebiasaan pertandingan yang direncanakan dengan baik sebelum,selama,dan 12 27 8 24 30 34 47 21 15 41 26 45 33 42 38 9 40 14 36 35 28 29 19 16

79 sesudah j. mengaplikasikan strategi ketngguhan mental untuk memudahkan proses pemulihan cedera 5. kepaduan/kohesi g. menghargai dinamika tim h. kejelasan peran pada tim i. mengikuti dan memahami normanorma tim j. membuka komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan cepat k. mengembangkan rasa kebanggaan dan identitas bersama l. berpartisipasi dalam kegiatan membangun tim 39 5 44 4 20 37 10 7 43 17 18 3 E. Prosedur Pengolahan Data Instrumen yang telah dinyatakan valid dalam arti instrumen itu dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini oleh penulis diperbanyak dan disebarkan pada sampel penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini. Prosedur pengolahan suatu data sangat penting sekali guna menghasilkan keakuratan dalam penelitian dan penyusunan suatu penelitian sesuai dengan harapan tanpa menyimpang dari tujuan penelitian ini. Adapun langkah-langkah atau prosedur dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Setelah penyebaran dan data dari angket terkumpul kemudian data tersebut diseleksi dan apakah angket yang menjadi data tersebut sah tanpa ada item soal yang tidak diisi. Apabila terdapat satu soal yang tidak terisi maka angket tersebut tidak sah atau tidak layak untuk dijadikan sumber data.

80 2. Memberikan nilai pada tiap-tiap butir pernyataan dalam angket sesuai dengan pernyataan Nurhasan dan Cholil (2007,hlm.349) menyatakan dengan ketentuan pada tabel 3.9 sebagai berikut. Tabel 3.9 Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Tidak Bisa (R) menentukan 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS) Skor Jawaban Positif Negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5 Keterangan tabel di atas tabel 3.7yaitu untuk nilai butir-butir pernyataan pada setiap jawaban dengan ketentuan adalah sebagai berikut: a. Untuk pernyataan positif: SS = 5, S = 4, R = 3, TS= 2, STS = 1 b. Untuk pernyataan negatif: SS = 1, S =2, R= 3, TS = 4, STS = 5 3. Mengelompokkan setiap butir pernyataan. 4. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk tiap butir pernyataan. 5. Menganalisa data yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang dapat dipercaya. 6. Mengelompokkan setiap butir pernyataan dalam bentuk angka atau nominal sesuai dengan skor nilai yang telah ditentukan. 7. Menjumlahkan nilai dari keseluruhan responden untuk setiap butir pernyataan.