ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK BINGKAI LARISSA FRAME DEPOK Nama : Dhea Citra Burhaeini NPM : 22213318 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Renny Nur ainy, SE,. MM
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Setiap perusahaan baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar pada dasarnya mereka mendirikan perusahaan dengan tujuan yang sama dalam menjalankan bisnis yakni, memperoleh laba atau keuntungan serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus menghitung laba dengan mempertahankan dan mekasimalkan keuntungan, dimana untuk pencapaian tersebut perusahaan memerlukan strategi manajemen yang benar dalam perusahaan. Perolehan laba dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, volume produksi, harga jual dan biaya. Untuk mengetahui perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan yang diinginkan, perusahaan dapat menggunakan cost volume profit sebagai acuan dalam mempermudah memutuskan harga jual, strategi pemasaran, serta tingkat laba yang diinginkan. Dan dapat pula untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada biaya, volume dan harga jual dapat mempengaruhi laba usaha.
Rumusan Masalah 1. Berapakah Tingkat Break Event Point (BEP) pada pabrik Larissa Frame? 2. Berapakah jumlah Kontribusi Margin pada pabrik Larissa Frame? 3. Berapakah tingkat Margin Of Safety (MOS) pada pabrik Larissa Frame? 4. Berdasarkan sekarang apakah tingkat penjualan larissa frame telah mencapai titik impas? 5. Berapakah tingkat Degree Of Operating Leverage pada pabrik larissa frame? 6. Berapakah tingkat Shutdown point pada pabrik larissa frame 7. Apakah Cost Volume Profit dapat digunakan sebgai alat perencanaan laba?
Batasan Masalah Penulis membatasi penelitian yang dilakukan pada Pabrik Bingkai Larissa Frame periode tahun 2015 dengan menggunakan metode titik impas (Break Event Point ), Kontribusi Margin, Margin Of Safety (MOS), Degree Operating Leverage (DOL), dan titik tutup usaha ( Shutdown Point )
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui berapa tingkat Break Event Point pada pabrik larissa frame. 2. Mengetahui tingkat kontribusi margin pada pabrik larissa frame. 3. Mengetahui Margin Of Safety pada pabrik larissa frame. 4. Mengetahui keadaan Pabrik Bingkai Larissa Frame yang sekarang. 5. Mengetahui tingkat Degree Of Operating Leverage pada pabrik larissa frame. 6. Mengetahui titik tutup usaha pada pabrik larissa frame, agar tercapai tagret laba yang diinginkan. 7. Mengetahui Cost Volume Profit dapat digunakan sebagai alat perencanaan laba.
Profil Objek Penelitian PEMBAHASAN Nama Pabrik Nama Pemilik : Larissa Frame :Bapak Maulana Tahun Berdiri : 12 September 2009 Jenis Usaha Alamat : Industri keluarga dan rumahan yang bergerak dalam produksi pembuatan bingkai. : Jl. Garuda 2A No.11 Pasir Gunung Selatan, Cimanggis -Depok Jenis Produksi. : Memproduksi bingkai foto dengan ukuran 10R
HASIL PENELITIAN Kontribusi Margin Kontribusi margin 2015 Rp 328.212.640 Ratio Kontribusi Margin 41 % Margin Of Safety Margin of safety Rp 269.727.641 Ratio MOS 31% Break Event Point Break event point (unit) 20.909 unit Break event point (rupiah) Rp 525.772.359 Shutdown Point Shutdown point (unit) 16.469 unit Shutdown point (rupiah) Rp 414.146.342 Degree Of Operating Leverage Ratio DOL 2,91 Jika mengalami kenaikan sebesar 10 % maka laba akan meningkat sebesar 29,1%
PERENCANAAN LABA Keterangan 2015 (Rp) 2016 (Rp) Peningkatan Presentase Penjualan 795.900.000 823.251.867 27.351.867 3% Biaya Variabel 467.687.360 483.774.630 16.087.270 3% Kontribusi Margin 328.212.640 339.477.237 11.264.597 3% Biaya Tetap 215.566.667 215.566.667 0 0% Laba Bersih 112.645.973 123.910.570 11.264.597 10%
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : 1. Break event point pada pabrik larissa frame sebesar 20.908 unit atau setara Rp 522.772.359. 2. Kontibusi margin pada pabrik larissa frame sebesar Rp 328.212.640 dengan rasio 41%. 3. Margin Of Safety pada pabrik larissa frame sebesar 34%. 4. Penjualan yang terjadi sebesar 31.860 unit atau setara Rp 795.900.000, sedangkan titik impas sebesar 20.908 unit atau setara Rp 522.772.359. Jadi penjualan yang terjadi di pabrik bingkai larissa frame sudah melebihi titik impas. 5. Degree Of Operating Leverage padapabrik bingkai larissa sebesar 2,91. 6. Shutdown Point pada pabrik bingkai larissa sebesar 16.469 unit atau setara Rp 414.146.342. 7. Penerepan cost volume profit merupakan metode yang tepat, karena dalam anlaisis cvp terdapat dasar-dasar analisis kontribusi margin, margin of safety, break event point, degree of safety, shutdown point. Saran : Penulis menyarankan sebaiknya pabrik menargetkan penjualan diatas 20.908 unit atau setara Rp 522.772.259. Dan tidak mengalami penurunan penjualan sebesar 34%, karena akan berpotensi mengalami kerugian.