BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. merupakan anak dari PT. Star World International. Penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

BAB III METODE PENELITIAN. sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Fakta, realita,

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

Bab III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

pertama di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui informasi terkait strategi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Menurut Bodgan dan Taylor (Bungin, 2010:83-84), penelitian kualitatif pada dasarnya adalah research procedures which produce descriptive data: people s own written or spoken words and observable behavior yang artinya penelitian kualitatif merupakan prosedur-prosedur penelitian yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif: yang ditulis atau diucapkan oleh orang dan perilaku-perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif melihat variabel-variabel dalam penelitian sebagai bagian dari keseluruhan gejala yang diamati. Penelitian kualitatif mencoba untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai suatu masalah secara mendalam, memandang peristiwa secara keseluruhan dalam konteksnya (Ruslan, 2010:243). Penelitian kualitatif menjawab permasalahan yang bersifat unik dan tidak bisa digeneralisasikan, seperti budaya organisasi. Penelitian kualitatif juga bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap suatu gejala secara mendalam. Budaya organisasi merupakan sesuatu yang sifatnya unik karena budaya organisasi adalah khas, yang artinya budaya yang dimiliki satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidaklah sama. Penelitian kualitatif akan memberikan pemahaman secara mendalam dan menggali keunikan dari budaya organisasi yang dimiliki oleh AsiaPR. 29

30 3.1.1 Ciri penelitian kualitatif Penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif memiliki ciri. Berikut ini adalah lima ciri utama penelitian kualitatif: 1. Naturalistik, yaitu latar langsung sebagai sumber data dan peneliti merupakan instrumen kunci. Pada penelitian kualitatif, peneliti masuk dan melakukan penelitian dan pengamatan terhadap suatu fenomena sosial yang terjadi di lapangan atau dengan kata lain peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk melihat bagaimana fenomena sosial yang terjadi di lapangan sebenarnya. 2. Data deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif, data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka, yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, dan dokumen-dokumen. Untuk pemahaman, peneliti kualitatif tida mereduksi halaman demi halaman, tetapi mencoba menganalisis data dengan segala kekayaannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman dan transkripnya. 3. Berurusan dengan proses. Penelitian kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses daripada hasil atau produk, yakni proses yang terjadi dan berlangsung pada sumber data dan keseluruhan konteks. Contohnya: Bagaimana cara perusahaan mencapai kesuksesan? Bagaimana mengimplementasikan visi suatu perusahaan? 4. Induktif, pengembangan teori muncul dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah untuk memperoleh abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh di lapangan, mendasar pada prosedur logika yang berawal dari proposisi khusus dan berakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru) yang bersifat umum. Sedangkan, menurut Kurniawan (2012:23), terdapat 7 ciri-ciri peneltian kualitatif, yaitu pendekatan konstruktifis, naturalis, perspektif postmodern, menekankan pada pembahasan mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan realitas, realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti, tidak

31 bebas nilai dan bias, pendekatan induktif, dan penyusunan teori dengan analisis kualitatif Dari pernyataan beberapa ahli mengenai ciri-ciri penelitian kualitatif dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri utama yang membedakannya dengan penelitian kualitatif, yaitu pada penelitian kualitatif peneliti terjun langsung ke lapangan untuk meneliti dan mengamati objek penelitian, data-data yang digunakan berbentuk gambar atau angka, lebih berkonsentrasi pada proses daripada hasil, induktif, pendekatan konstrutifis, naturalis, perspektif modern. Selain itu, penelitian kualitatif juga menekankan pada pembahasan mengenai masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan realitas. 3.2 Tipe/Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian dalam penelitian kualitatif, seperti penelitian etnografi, eksplanatif, dan deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifatsifat suatu individu, gejala, keadaan, atau kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala lain dalam masyarakat. (Silalahi, 2009:28). Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat dari objek penelitian. Data-data dan informasi yang diperoleh dalam proses pengumpulan data akan dituangkan dalam bentuk deskriptif. Jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. (Kriyantono, 2012:69). Penelitian yang berjudul Analisis Budaya Organisasi dan Manfaatnya bagi Perusahaan ini menggunakan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan tentang bagaimana budaya organisasi yang ada di AsiaPR sesungguhnya dan manfaat budaya organisasi tersebut bagi perusahaan dalam bentuk deskriptif.

32 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atau menggambarkan berbagai situasi, kondisi, atau fenomena secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu secara mendalam. Jenis penelitian deskriptif ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterpretasikannya. Metode deskriptif kualitatif bertujuan memberikan gambaran secara mendalam mengenai objek atau masalah yang diteliti. Format penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu, Penelitian deskriptif kualitatif memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena dan cocok digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi mendalam (Bungin, 2010:68-69). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Tujuannya untuk menggambarkan dan menjelaskan secara mendalam mengenai objek penelitian, yakni budaya organisasi yang terdapat di AsiaPR dan manfaat yang diperoleh dari budaya organisasi. Budaya organisasi AsiaPR akan diteliti secara mendalam untuk mengetahui mengenai bagaimana sebenarnya budaya organisasi yang ada di AsiaPR serta menemukan keunikan budaya organisasi tersebut. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi yang berguna sebagai jawaban untuk hasil penelitian maupun penunjang hasil penelitian.

33 3.4.1 Teknik pengambilan data Teknik pengambilan data merupakan cara yang digunakan oleh para peneliti dalam mengambil data dan informasi dalam memperoleh data untuk menjawab hasil penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat 2 cara yang digunakan untuk mengambil data untuk keperluan informasi dalam menjawab hasil penelitian mengenai budaya organisasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: 1. Wawancara mendalam (in-depth interview) Metode wawancara in-depth interview merupakan riset di mana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terusmenerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. (Kriyantono, 2012:63). In-depth interview merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang realtif lama. (Bungin, 2010:108). Wawancara mendalam memungkinkan untuk memperoleh informasi yang lebih detail dan mendalam, yang antara lain mencakup opini, motivasi, nilai-nilai ataupun pengalaman-pengalaman. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam atau in-depth interview dengan beberapa informan di AsiaPR yang kredibilitas dalam memberikan informasi, yaitu pemimpin dan karyawan di AsiaPR dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara detail dan mendalam mengenai budaya organisasi yang terdapat di AsiaPR dan bagaimana manfaatnya bagi perusahaan. 2. Observasi partisipan Observasi merupakan metode mengumpulkan data melalui pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses,

34 atau perilaku. (Faisal, 2012:52). Observasi dilakukan untuk mengetahui mengenai situasi dan fakta yang ada di lapangan, sehingga data yang diperoleh dapat diandalkan dan lebih meyakinkan. Menurut Kurniawan (2012:20), observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial budaya, gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Terdapat beberapa jenis observasi dalam penelitian kualitatif, yakni observasi partisipasi, observasi tidak berstruktur, dan observasi kelompok tidak berstruktur, dan observasi non partisipan. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan. Observasi partisipasi adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. (Bungin, 2010:116). Untuk proses pengambilan data melalui observasi partisipan, peneliti melakukan kegiatan praktek kerja atau magang di AsiaPR selama 3 bulan, mulai dari 17 Februari 2014 hingga 16 Mei 2014. Tujuannya untuk mengamati, mengumpulkan, dan mengetahui situasi di lapangan secara langsung. Melalui observasi partisipan ini, akan diperoleh gambaran yang jelas dan nyata mengenai situasi di lapangan. 3.4.2 Jenis Data Terdapat 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian kali ini. Kedua jenis data tersebut adalah data primer, yaitu data utama dan data sekunder, yaitu data pendukung. Berikut ini adalah penjelasannya: 3.4.2.1 Data primer Data primer adalah data utama yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Data primer diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber ini bisa responden atau subjek penelitian dari hasil wawancara, pengisian kuisioner, dan observasi. Data primer termasuk data mentah yang harus diproses lagi

35 supaya menjadi informasi yang bermakna (Kriyantono, 2012:41-42). Terdapat 2 jenis informan dalam penelitian ini, yaitu informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci adalah orang yang bertindak sebagai narasumber yang akan memberikan informasi paling banyak. Informan kunci dalam penelitian kali ini adalah ZR, selaku operational director AsiaPR. ZR merupakan salah satu pemimpin AsiaPR yang juga berperan dalam pembentukan budaya organisasi yang ada di AsiaPR. Data atau informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan ZR akan menjadi data utama yang akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Informan pendukung adalah narasumber atau informan yang memberikan sejumlah informasi pendukung yang sifatnya memperkuat atau mempertegas informasi yang diberikan oleh informan kunci. Wawancara akan dilakukan dengan tiga orang karyawan di AsiaPR. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah: 1. EG (senior consultant) 2. TN (senior consultant) 3. EG (senior consultant) Berkaitan dengan cara menentukan informan, terdapat beberapa teknik atau cara untuk menentukan infroman dalam penelitian, seperti teknik snow ball, random sampling, dan sampling purposive. Pada penelitian ini, teknik pemilihan informan menggunakan teknik sampling purposive, yaitu pemilihan narasumber dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini, yang menjadi pertimbangan dalam memilih informan kunci dan pendukung adalah lamanya periode kerja si karyawan, tujuannya memperoleh informasi yang lebih mendalam untuk kecukupan data. ZR merupakan manager director AsiaPR, sehingga pasti mengetahui latar belakang terbentuknya budaya organisasi yang ada di AsiaPR. WI, TN, dan EG merupakan karyawan senior consultant di AsiaPR, sehingga pasti lebih memahami budaya

36 organisasi di AsiaPR dibanding dengan karyawan lainnya yang masih terbilang baru. 3.4.2.2 Data sekunder Data sekunder merupakan data pendukung yang digunakan untuk menunjang jawaban infroman kunci. Data sekunder ini bersifat melengkapi data primer. Diperlukan kehati-hatian atau penyeleksian data sekunder, jangan sampai data tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset atau mungkin terlalu banyak (overloaded). Selain melengkapi, data sekunder biasanya sangat membantu bila data primer terbatas atau sulit diperoleh. Data sekunder bisa diperoleh dari informan pendukung dan referensi dari berbagai sumber, seperti buku, koran, dll. Data sekunder yang digunakan sebagai pendukung dalam penelitian kali ini berasal dari jurnal dan database atau informasi yang diperoleh dari pihak internal perusahaan yang menjadi objek pada penelitian kali ini, yakni AsiaPR. 3.4.2.2.1 Studi kepustakaan Untuk mendukung data primer, penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan sebagai data sekunder. Studi kepusatakaan merupakan kegiatan membaca, menghimpun, mengumpulkan, mempelajari, dan mencatat referensi atau informasi yang relevan yang berkaitan dengan topik penelitian untuk mendukung hasil penelitian. Data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data yang diperoleh dari perusahaan yang bersangkutan, yakni AsiaPR. Data-data yang diperoleh dari AsiaPR adalah data-data atau informasi yang mencakup sejarah organisasi, struktur organisasi, dan makna dari simbol atau lambang perusahaan.

37 3.4.3 Instrumen penelitian Instrumen atau alat penelitian merupakan alat yang digunakan untuk membantu proses pengumpulan data saat proses wawancara dalam hal pencatatan dan dokumentasi informasi yang diperoleh pada saat wawancara. Untuk penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1. Tape recorder Berguna untuk merekam seluruh informasi yang diberikan oleh narasumber pada saat wawancara. Tape recorder juga membantu untuk mengulas kembali semua jawaban dari narasumber. Dengan penggunaan tape recorder, peneliti hanya memfokuskan pengamatan pada hal-hal yang lebih membutuhkan penglihatan (Bungin, 2010:119). 2. Daftar pertanyaan Berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab masalah penelitian yang akan diajukan kepada narasumber pada saat wawancara. Daftar pertanyaan akan memudahkan proses wawancara, mengarahkan alur wawancara sesuai keinginan peneliti, dan menjadi pedoman dalam mengajukan pertanyaan, sehingga tidak ada pertanyaan yang lupa atau terlewat. 3. Buku catatan dan alat tulis Digunakan untuk mencatat poin-poin penting dan kata kunci yang dianggap penting selama wawancara berlangsung. 4. Kamera Digunakan sebagai alat dokumentasi dalam bentuk foto yang berguna untuk membantu menunjang penelitian.

38 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2013:280). Analisis data membuat data dan informasi menjadi bermakna dan beraturan. Menurut Miles dan Huberman (Emzir, 2012:129), terdapat tiga kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu: 1. Reduksi data Reduksi data merupakan proses memilah-milah, menyederhanakan data yang tidak beraturan menjadi lebih teratur dan menyusunnya ke dalam kategori, serta membagi data tersebut menjadi pola dan susunan yang sederhana. Data dari hasil wawancara yang diperoleh dari informan kunci dan informan pendukung nantinya akan direduksi untuk menghasilkan data yang lebih tersusun, sehingga akan memudahkan dalam proses membuat hasil penelitian dan kesimpulan. Pada tahap reduksi ini, data atau informasi yang dikumpulkan hanya data atau informasi pokok atau penting dan berkaitan dengan topik penelitian. 2. Model data (data display) Model data, yaitu menyajikan data yang telah melalui proses reduksi dalam bentuk sekumpulan informasi yang telah tersusun dalam bentuk, seperti teks naratif, flowchart, matriks, bagan, dan grafik yang mempermudah dalam penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Untuk penelitian kali ini, penyajian data akan disusun dalam bentuk teks naratif. 3. Menguji dan menarik kesimpulan Proses menguji data yang diperoleh dan membuat kesimpulan dari hasil penelitian. Tahap terakhir adalah menguji hasil penelitian dengan triangulasi sumber data untuk memantapkan data hasil penelitian dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.

39 3.6 Teknik Keabsahan Data Hasil dari sebuah penelitian perlu untuk diuji keabsahan atau kebenarannya. Tujuannya untuk memastikan bahwa data atau informasi yang terdapat di dalam penelitian itu adalah sah dan benar. Untuk metode penelitian kualitatif, salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari hasil penelitian melalui triangulasi. Triangulasi, yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris yang tersedia. Di sini, jawaban subjek akan di cross-check dengan dokumen yang ada (Kriyantono, 2012:72). Terdapat 4 macam triangulasi, yaitu triangulasi kejujuran peneliti, triangulasi dengan sumber data, triangulasi dengan metode, dan triangulasi dengan teori (Bungin, 2010:256-258). Triangulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber data. Pengujian dengan triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif, yaitu dengan (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain dari berbagai kalangan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan (Bungin, 2010:257). Triangulasi dengan sumber data bertujuan untuk mengoreksi kekeliruan data, menilai kecukupan menyeluruh data yang dikumpulkan, mendukung, serta memantapkan hasil penelitian. Triangulasi sumber data pada penelitian kali ini dilakukan dengan cara melakukan cross check atau pengecekan ulang terhadap hasil wawancara yang telah dibuat ke dalam transkrip wawancara kepada narasumber atau informan yang bersangkutan dengan cara menanyakan kembali kepada informan tersebut apakah pernyataan informan yang tertulis transkrip wawancara tersebut sesuai dengan yang dimaksud oleh. Hal ini bertujuan untuk

40 menghindari terjadinya perbedaan interpretasi atau penafsiran, sehingga akan menghasilkan data penelitian yang valid.