BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini berfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Bhakti Negara Kabupaten

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek yang Dikenai Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN. Banjarmasin Utara tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa sebanyak 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KELAS MICRO TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Transkripsi:

1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini dilakukan oleh di dalam kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi, terhadap guru, siswa, kondisi sosial kelas serta kendala dan masalah yang dihadapi selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. 2. Karakteristik Penelitian Penelitian ini terfokus pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran yang berjumlah 25 orang, yaitu 11 orang perempuan dan 14 orang laki-laki dengan tingkat kemampuan belajar IPA yang heterogen. 3. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April - Mei 2012.

2 B. Faktor yang Diteliti Faktor yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah semua kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas tersebut yang menyangkut aktivitas dan hasil belajar siswa. C. Rencana Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, di mana setiap siklus terdiri dari empat tahapan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan kegiatan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Setiap akhir kegiatan siklus diadakan refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan setiap siklus dapat dibenahi pada siklus berikutnya. Setiap siklus dilengkapi dengan indikator kinerja yaitu 80% siswa harus memiliki nilai 60. Prosedur penelitian yaitu penelitian tindakan yang berbentuk siklus (tindakan). Secara keseluruhan langkah-langkah yang dilakukan dalam metode penelitian ini dapat divisualisasikan ke dalam siklus kegiatan sebagai berikut:

3 PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS 1 PELAKSANAAN KEGIATAN OBSERVASI DAN EVALUASI PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS 2 PELAKSANAAN KEGIATAN OBSERVASI DAN EVALUASI Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi dari Kemmis dan McTaggart (Aqib, 2006: 31) Kegiatan perencanaan diawali dengan orientasi pendahuluan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses pembelajaran konvensional. Kegiatan ini merupakan penelitian pendahuluan dengan tujuan mengidentifikasi masalah dan menemukan fakta dilapangan. Kemudian berdasarkan temuan pada orientasi pendahuluan, peneliti merencanakan tindakan yang akan ditampilkan dalam proses pembelajaran selanjutnya. Selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan, kemudian observasi dilakukan oleh peneliti dengan

4 menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan revisi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan untuk menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Adapun urutan langkah-langkah kegiatan per siklus secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Menyusun rencana pembelajaran dan menyusun lembar observasi, lembar kegiatan dan lembar tes yang akan diberikan pada siswa saat proses pembelajaran, merancang penelitian yang akan diterapkan sebagai tindakan dalam siklus I. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan ini berupa penerapan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti aturan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran. Adapun urutan kegiatan secara garis besar sebagai berikut: 1) Pendahuluan 1. Guru memeriksa kesiapan siswa, media, dan perlengkapan belajar di kelas. 2. Guru melakukan ice breaker dan memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5 2) Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menjelaskan kepada siswa langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. 2. Siswa mendengar aktif materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan memperoleh pengetahuan dari hasil mendengar aktif. Dengan metode demonstrasi siswa diajarkan cara memahami pelajaran dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 3. Siswa mengerjakan tugas dan latihan kemudian melaporkan hasil kerja siswa baik tugas individu maupun kelompok. 3) Penutup 1. Melakukan kegiatan refleksi di setiap akhir kegiatan pembelajaran. 2. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan cara: kerjasama siswa dalam kelompok, cara menyampaikan jawaban hasil diskusi, lembar kerja siswa, latihan siswa dan tes pada setiap akhir siklus. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap siswa dan guru, yang meliputi segala kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, faktor yang akan di amati adalah:

6 1) Aktivitas dan hasil belajar siswa, yaitu dengan melihat kegiatan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, kendala-kendala yang dihadapi siswa, interaksi antar siswa, dan interaksi antara siswa dan guru serta peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA. 2) Aktivitas guru, yaitu dengan memperhatikan bagaimana persiapan materi dan kesesuaian metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas mulai dari perencanaan sampai akhir proses pembelajaran. 4. Refleksi Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran berlangsung. Refleksi dilakukan dengan menganalisa hasil belajar dan mengamati aktivitas siswa, serta menentukan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan siklus selanjutnya. D. Teknik Pengumpulan Data Alat Bantu yang digunakan peneliti dalam mempermudah pengumpulan data, yaitu: 1. Lembar observasi, dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru selama penelitian sebagai upaya mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Data aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru.

7 2. Lembar Tes, dilaksanakan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi. E. Instrumen Penelitian Peningkatan aktivitas dan kemampuan siswa di kelas dapat diketahui dengan cara observasi langsung. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan informasi. Selain itu akan digunakan instrumen penunjang yaitu lembar panduan observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru, lembar tes untuk mengetahui hasil belajar siswa, kamera untuk mendokumentasikan segala kegiatan dalam penelitian. F. Analisis Data Analisis data digunakan baik untuk data kualitatif dari hasil observasi maupun data kuantitatif dari tes hasil belajar. Proses analisis data hasil observasi adalah untuk menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran dan menemukan alternatif jalan keluar dalam menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya.

8 1. Aktivitas Siswa No. Aspek Aktivitas Siswa 1 Aktif dalam pembelajaran a. Siswa mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti pelajaran 2 Memperhatikan penjelasan guru a. Tidak berbicara dengan teman saat guru menjelaskan b. Konsentrasi dengan pelajaran yang disampaikan guru 3 Berani mengemukakan pendapat/bertanya a. Berani bertanya jika ada hal yang tidak dipahami b. Tidak ragu dan malu mengeluarkan pendapat 4 Antusias mengerjakan tugas yang diberikan a. Antusias mengerjakan tugas yang diberikan guru b. Mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan guru c. Bertanya jika ada soal/tugas yang tidak dipahami 5 Berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 6 Mengikuti dan melaksanakan aturan dan tata cara permainan a. Dapat mengikuti peragaan/demonstrasi dengan baik b. Mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru c. Mampu melakukan peragaan/demonstrasi tanpa bantuan guru 7 Dapat bekerja sama dengan baik a. Kompak pada saat mengikuti permainan bersama kelompoknya b. Mampu mendemonstrasikan tugas yang diberikan guru bersama teman kelompoknya 8 Tidak saling mengejek teman lain 9 Antusias pada saat mengikuti proses pembelajaran Keterangan: Jumlah SKOR K C A SA 1 2 3 4 4 : Sangat Aktif 3 : Aktif 2 : Cukup 1 : Kurang

9 Data pada siklus 1 dan 2 diolah menjadi prosentase aktivitas siswa. Seorang siswa dikategorikan aktif apabila minimal memperoleh 61% dari 9 (sembilan) indikator aktivitas yang ada. Pemilihan prosentase keaktifan siswa didukung oleh Arikunto (2004: 18), yaitu: 81% - 100% = sangat baik 61% - 80% = baik 41% - 60% = cukup 21% - 40% = kurang 0% - 20% = kurang sekali Menentukan prosentase siswa aktif dengan menggunakan rumus: %As = ΣAs x 100% N Keterangan: %As ΣAs N : Prosentase siswa yang aktif : Jumlah siswa yang aktif : Jumlah siswa 2. Kinerja Guru No. Aspek Kinerja Guru SKOR 1 2 3 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan B Pendekatan/Strategi Pembelajaran 6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 7 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 8 Menguasai kelas

10 9 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 10 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C Pemantapan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 12 Menggunakan media secara efektif dan efisien 13 Menghasilkan pesan yang menarik 14 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa 15 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 16 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E Penilaian Proses dan Hasil Belajar 17 Memantau kemajuan belajar selama proses 18 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan Bahasa 19 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 20 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III PENUTUP 21 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 22 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan Skor Total Skor rata-rata Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru, dengan kategori sangat, tidak baik, kurang baik, baik, dan sangat baik, kinerja guru dapat dilihat berdasarkan rentang nilai sebagai berikut : 10 49 (sangat tidak baik), 50 55 (tidak baik), 56 65 (kurang baik), 66 75 (baik), 76 100 (sangat baik), dengan kategori : sangat tidak baik (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru belum dilaksanakan) tidak baik (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru belum dilaksanakan namun belum sepenuhnya), kurang baik (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dilaksanakan), baik (apabila indikator yang

11 mempengaruhi kinerja guru sudah dilaksanakan namun masih kurang baik), dan sangat baik (apabila indikator yang mempengaruhi kinerja guru sudah dapat dilaksanakan dengan baik). Untuk menilai kinerja guru, peneliti dibantu oleh seorang guru mitra yaitu guru di sekolah tersebut yang mengajar di kelas lain Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan metode demonstrasi diambil dari prosentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan tes pada setiap akhir siklus. Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 60. Untuk menentukan prosentase siswa tuntas setiap siklusnya dengan menggunakan rumus: %At = ΣAt r Keterangan: %At ΣAt r : Prosentase siswa tuntas belajar : Banyaknya siswa yang tuntas : Jumlah siswa G. Indikator Keberhasilan Siswa dikatakan aktif jika lebih atau sama dengan 60% frekuensi yang ditetapkan per indikator. Siswa dikatakan tuntas belajar atau sekitar 70% dari jumlah siswa keseluruhan telah berhasil mencapai nilai lebih dari atau sama dengan nilai KKM yaitu 60. Selain itu juga diharapkan siswa mempunyai pengalaman belajar yang cukup untuk merancang dan membuat suatu hasil karya melalui penerapan metode demonstrasi.

12