BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti ( dilakukan oleh guru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan (Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya. Menurut suharsimi (2002)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kejadian terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

III. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Transkripsi:

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch) dengan pendekatan kualitatif diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 1 Raja Basa Jaya Bandar Lampung. Menurut Suharjono dalam Suharsimi Arikunto (2009: 18) Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai peneliti) di kelas atau sekolah tempat dia mengajar dengan penekanan kepada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran, jadi penelitian tindakan yaitu suatu tindakan untuk mengatasi/memecahkan masalah secara berulang-ulang dengan penuh penghayatan dan apa adanya. Penelitian ini juga dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna. Pemilihan metode ini didasarkan pendapat bahwa penelitian tindakan mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran dikelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa, (Hopkins, 1993: 34).

49 Penelitian tindakan bercirikan perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti dan tingkat kejenuhan sudah tidak terjadi, peningkatan menjadi tolok ukur berhasilnya atau berhasilnya siklus-siklus tersebut. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan mitra sejawat. Kegiatan perencanaan awal dimulai dengan cara melakukan pengamatan dan mendiskusikan serta melakukan tindakan. Pada tahap refleksi yaitu tahap menganalisis hasil pengamatan dan tindakan. Permasalahan yang biasanya timbul perlu mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang atau perbaikan sehingga pada akhirnya pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 1 Raja Basa Jaya Bandar Lampung dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Tindakan Kelas 3.2.1 Waktu Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Raja Basa Jaya Bandar Lampung pada bulan September Oktober Tahun Pelajaran 2013-2014. 3.2.2 Tempat Penelitian Tindakan Kelas Setiap penelitian pasti mempunyai tempat penelitian, yaitu lokasi dimana penelitian itu dilaksanakan. Adapun lokasi yang dijadikan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas ini berlokasi di SD Negeri 1 Rajabasa Jaya Bandar Lampung.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 50 1. Subjek penelitian adalah Guru dan siswa kelas V SD Negeri 1 Raja Basa Jaya Bandar Lampung berjumlah 28 orang siswa, pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013-2014. Penelitian ini dibantu oleh observer yang merupakan teman sejawat di SD Negeri 1 Raja Basa Jaya Bandar Lampung 2. Objek dalam penelitian tindakan kelas adalah (1) aktivitas belajar, (2) hasil belajar (3) model pembelajaran inkuiri. 3.4 Operasional Tindakan Suatu penelitian harus jelas secara spisifik dari apa yang diteliti. Dalam operasional tindakan kelas ini akan dijelaskan secara terperinci dari apa yang diteliti: 3.4.1 Aktifitas Belajar 3.4.1.1 Definisi Konseptual Aktivitas belajar adalah suatu keharusan dalam kegiatan pembelajaran, karena tanpa aktivitas tidak mungkin kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, karena pembelajaran merupakan proses berpikir, membaca, mendengar termasuk memperhatikan yang kesemuanya itu dapat menunjang tercapainya hasil belajar yang diharapkan (Sardiman, 2008: 95).

3.4.1.2 Operasional Tindakan 51 Pembelajaran lebih banyak mendengarkan dan mencatat, aktivitas pembelajaran menjadi sangat penting karena dalam kegiatan pembelajaran peserta didik dapat memperhatikan penjelasan guru, membaca buku (LKS), berdiskusi antar peserta didik. Ketentuan penilaian atau pemberian skor dan pengkategorian aktivitas siswa adalah sebagai berikut. 1) Ketentuan pemberian skor. - Jika terdapat tiga indikator perilaku dalam satu aspek dilakukan siswa maka pada aspek tersebut diberi skor 4. - Jika terdapat hanya dua indikator perilaku dalam satu aspek dilakukan siswa maka pada aspek tersebut diberi skor 3. - Jika terdapat hanya satu indikator perilaku dalam satu aspek dilakukan siswa maka pada aspek tersebut diberi skor 2. - Jika tidak satupun indikator perilaku dalam satu aspek dilakukan siswa maka pada aspek tersebut diberi skor 1. 2) Nilai aktivitas siswa diperoleh berdasarkan rumus Jumlah skor Nilai Aktivitas Siswa = X 100% Skor Maksimum 3) Pengkategorian aktivitas siswa: - bila nilai siswa 75,6, maka dikategorikan aktif. - bila 59,4 nilai siswa < 75,6 maka dikategorikan cukup aktif. - bila nilai siswa < 59,4 maka dikategorikan kurang aktif

4) Adapun untuk mencari nilai rata-rata aktivitas siswa menggunakan rumus 52 Nilai rerata = (Memes. 2001: 36). Nilai aktivitas setiap siswa Siswa 3.4.2 Model Pembelajaran Inkuiri 3.4.2.1 Definisi konseptual Model pembelajaran inkuiri yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, adalah kemampuan guru menyajikan model pembelajaran inkuiri dalam pelajaran IPS. Untuk mengetahui proses tindakan dan dampak atau hasil diperlukan observasi atau pengamatan secara seksama oleh peneliti dengan dibantu oleh mitra. 3.4.2.2 Operasional Tindakan Model pembelajaran inkuiri akan dilaksanakan dalam beberapa siklus, masingmasing siklus melalui tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Dari tahapan-tahapan yang dilaksanakan akan dilihat dari ketetapan penggunaan model pembelajaran inkuiri, ketetapan bahan ajar yang menjadi topic bahasan, kemampuan guru menyajikan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPS dan didukung dengan tes hasil belajar untuk memperkuat dan berkaitan dengan keberhasilan penggunaan model pembelajaran inkuiri.

3.4.3 Hasil Belajar Siswa 53 3.4.3.1 Definisi Konseptual Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar (sudjana, 1997: 16). 3.4.3.2 Operasional Tindakan Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar dan atau prilaku yang dapat diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang. Kreteria ketercapaian yang ingin dicapai KKM 60 sebanyak 70% dari jumlah 28 siswa yaitu 16 orang yang sudah mencapai KKM. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam setiap siklus antara lain. Tabel 3.1 Rencana Tindakan N o Tahap Tindakan 1. Perencanaan 1. Mempersiapkan meteria dan topik masalah yang akan dibahas 2. Membuat rancangan pembelajaran 3. Menyusun skenario pembelajaran 4. Membuat lembar kegiatan siswa 5. Mempersiapkan pertanyaan atau masalah 6. Menyiapkan tes orientasi 7. Orientasi Siklus 1 Siklus II Siklus V 1. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi siklus 2. Menyusun skenario pembelajaran 3. Membuat lembar kegiatan siswa 4. Mempersiapkan lembar observasi siswa 5. Mempersiapkan materi danb topik masalah yang akan dibahas 6. Menentukan pembahasan kelompok 7. Menyiapkan sumber belajar 1. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus II 2. Menyusun skenario pembelajaran 3. Membuat lembar kegiatan siswa 4. Mempersiapkan lembar observasi siswa 5. Mempersiapkan materi dan topic dengan KD yang berbeda 6. Menemukan pembagian kelompok 7. Menyiapkan sumber tenaga

Tabel 3.1 Rencana Tindakan (lanjutan) 54 N o Tahap Tindakan 2. Pelaksanaan 1. Membagi kelas dalam beberapa kelompok 2. Bagaimanakah proses kedatangan bangsa darat 3. Merumuskan hipotesis melalui penjelasan samudra 4. Inkuiri individu 5. Mengeanalisis Data 6. Presentasi kelompok 3. pengamatan Pengamatan dangan mendokumentasikan pada lembar observasi, aktivitas siswa secara individu dan kemampuan guru dalam melaksanakan poroses pembelajaran Siklus 1 Siklus II Siklus V 1. Membagi kelas dalam beberapa kelompok 2. Bagaimanakah sikap bangsa Indonesia 3. Merumuskan hiptesis yaitu melekukan perlawanan 4. Inkuiri kelompok 5. Menganalisis data Observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan yang dilakukan dengan melihat aktivitas siswa secara kelompok dan kemampuan guru malaksanakan proses pembelajaran 1. Membagi kelas dalam beberapa kelompok 2. Bagaimanakah perkembanagan kolonialisme dan imperialis di indonesia 3. Merumuskan hipotesis yaitu pergerakan dan protes 4. Inkuiri siswa dibimbing guru 5. Menganalisisa data 6. Presentasi kelompok Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanakan tindakan pengamatan yang dilakukan melihat motivasi siswa dan kemampuan guru untuk membimbing siswa dalam melaksanakan proses pembelajran 4. Refleksi Menganalisis memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan ditarik kesimpulan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi dijadikan dasar perbaikan pada siklus berikutnya Menganalisis hasil aktivitas siswa, melihat kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus II, mendiskusikan untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus V Menganalisa untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak di harapkan pada siklus V ketuntasan klasikal dan presentasi aktivitas siswa telah mencapai indikator keberhasilaan yang akan ditetapkan, jika belum akan dilanjutkan pada siklus ke IV Keberhasilan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada penelitian ini dapat diketahui dengan cara melihat adanya peningkatan jumlah skor angket yang diberikan kepada siswa pada setiap siklus yang dilakukan. Aktivitas belajar adalah suatu keharusan dalam kegiatan pembelajaran, karena tanpa aktivitas tidak mungkin kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, karena pembelajaran

55 merupakan proses berpikir, membaca, mendengar termasuk memperhatikan yang kesemuanya itu dapat menunjang tercapainya hasil belajar yang diharapkan (Sardiman, 1992: 95). Aktivitas yang akan diukur diteliti disini, indikator keberhasilan pada penerapan model pembelajaran dalam penelitian ini dapat diketahui apabila sekurangkurangnya 75% siswa yang berada dalam kelas tersebut memiliki aktivitas belajar yang baik sesuai analisis angket yang meliputi yaitu membaca buku, berdiskusi/bertanya antara siswa dengan guru, berdiskusi antara siswa dengan siswa, mempresentasikan hasil kelompok, mendengarkan penjelasan guru, menulis/mencatat (yang relevan dengan pembelajaran), bekerja dalam memecahkan masalah (melakukan penyelidikan), memberikan tanggapan. Dengan kriteria aktivitas meliputi: aktivitas tinggi jika melakukan 6-8 aktivitas sedang dengan skor nilai 3-5 aktivitas, dan motivasi rendah < 2 aktivitas. Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan kriteria ketuntasan belajar secara kelompok atau kelas dan dapat dikatakan tuntas belajarnya bila sekurangkurangnya 70% dari jumlah peserta didik atau siswa tersebut mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan 60. Jika indikator itu belum tercapai maka akan dilakukan siklus pembelajaran berikutnya dan bila ketuntasan kelompok sudah mencapai ketuntasan namun masih ada siswa yang belum tuntas belajarnya akan dilakuakan remedial hingga siswa yang belum tuntas belajarnya dapat mencapai ketuntasan individu. metode pendukung dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah metode ceramah, dengan cara guru memberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran.

56 Untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model Think-Pair- Share diadakan tes pada setiap akhir siklus (post test) dengan rumus a. Hasil tes belajar jawaban benar NA = x 100% soal Keterangan: NA = Nilai tes belajar siswa b. Nilai rata-rata siswa Xna X = x 100% n Keterangan: Xn = Nilai rata-rata siswa pada siklus ke-n Xna = Jumlah nilai siswa pada siklus ke-n N = Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar 3. 5 Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan melalui siklus dan setiap siklus meliputi tahaptahap yang secara garis besar terdapat empat tahap yang lazim dilalui. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian model action research yang dikembangkan oleh Hopkins yang meliputi empat tahapan (siklus) yaitu Perencanaan (Planing), Tindakan (Action) pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Menurut pendapat yang dikemukan oleh Arikunto (2009: 16) sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan yaitu penjelasan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

57 2. Tahap Pelaksanaan yaitu: merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, dengan menggunakan tindakan kelas. 3. Tahap Pengamatan yaitu: kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat/ Observe. 4. Tahap Refleksi yaitu: merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Berdasarkan tahap-tahap di atas, maka dapat digambarkan sebagai berikut. PERUBAHAN Refleksi Perencanaan SIKLUS V Pengamatan Tindakan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Tindakan Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Tindakan Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Model Hopkins (1993: 48)

1. Tahap Perencanaan Pembelajaran, meliputi: 58 a. Menentukan pembelajaran yaitu penggunaan pembelajaran model inkuiri b. Menganalisis materi pembelajaran dan waktu untuk satu semester c. Menganalisa topik-topik permasalahan yang akan dikaji dan dibahas dalam pembelajaran d. Membuat rencana pembelajaran e. Membuat rancangan tindakan f. Mengatur ruang kelas yang memungkinkan untuk kerja kelompok g. Membuat format kerja yang dipakai siswa secara kelompok h. Mempersiapkan daftar cek untuk melakukan observasi i. Mempersiapkan tes untuk menguji penguasaan materi 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model Inkuiri, meliputi: Melaksanakan tindakan (pembelajaran) sesuai dengan skenario: a. Membagi kelas dalam 5 kelompok heterogen b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengeksplorasi kemampuan siswa c. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat satu tugas dari 5 materi yang berbeda d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan e. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok f. Siswa lain memberikan tanggapan atau pertanyaan atas hasil kelompok yang presentasi

g. Guru mem berikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan 59 h. Evaluasi i. Penutup 3. Pengamatan Guru dan mitra melakukan pengamatan dan observasi dalam pembelajaran dan kerja kelompok masing-masing seperti: a. Memperhatikan keseriusan siswa ketika menerima perintah dan bimbingan guru. b. Mengamati kegiatan diskusi dalam kelompok. c. Aktivitas diskusi. d. Mengumpulkan temuan-temuan siswa dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajan. 4. Refleksi 1. Mengevaluasi hasil tindakan untuk menentukan tingkat kecercapaian tujuan tindakan dengan cara menganalisa apakah tindakan yang dilakukan telah tepat. Jika belum peneliti mencari upaya lain dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi di kelas. 2. Mengkaji dengan teliti hal-hal yang menyimpang dan mengontrol apa yang diharapkan mempertimbangkan dan mencari solusi tindakan siklus berikutnya. Upaya melakukan pencegahan agar tidak terjadi penyimpangan seperti penjelasan secara terperinci kaegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3.6 Tehnik Pengumpulan Data 60 Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara tes dan non tes yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung dan pada akhir setiap siklus. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut. 1. Observasi Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan mencari dan mencatat data tentang objek yang diteliti serta dampaknya dalam penelitian tindakan kelas. Adapun observasi dilakukan dalam penelitian, untuk mencatat data ada tidaknya perubahan perilaku peserta didik yang lebih baik dalam proses pembelajaran serta dampak dari tindakan yang dilakukan. Obsevasi dilakukan dengan menggunakan lembar catatan obsevasi yang telah disediakan, dilakukan oleh peneliti dan kolaborator pada saat proses pembelajaran berlangsung. Teman sejawat mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan mengisi format observe yang telah disediakan dengan memberikan ceklist aktivitas siswa yang muncul pada setiap pilihan dan member skor pada setiap pilihan dilakukan selama proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan yang dilakukan observe, peneliti membuat analisis pada bagian yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

2. Tes 61 Jenis penilaian dengan teknik tes sebenarnya sudah sangat biasa digunakan dalam pembelajaran. Teknik tes ini mencakup tes lisan (oral test ), tes tertulis (writen test), dan tes tindakan (action test), tes yang diberikan adalah tes awal dan tes akhir pada siklus. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap konsep dan materi yang telah dikuasi oleh siswa yang hasilnya akan digunakan untuk menentukan keanggotaan kelompok. Tes akhir siklus dilakukan untuk menentukan belajar siswa dan penghargaan pada kelompok. 3. Dokumentasi Digunakan untuk meliput aktivitas siswa yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran sesuai dengan tindakan yang dilakukan. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah : (1) Analisis Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa diambil pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa. Data aktivitas siswa yang akan dimunculkan adalah aktivitas yang relevan dengan keempat aspek kegiatan pembelajaran yang diamati.

Tabel 3.2 Analisis Aktivitas Siswa 62 No 1 2 3 4... Nama Siswa Aspek Aktivitas yang Diamati A B C D Skor Nilai Aktivitas Kategori Aktivitas yang diamati : A. Visual activities/aktivitas melihat B. Oral activities/aktivitas berbicara C. Listening activities/aktivitas mendengar D. Mental activities/aktivitas berpikir Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut. a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap aspek aktivitas. b) Persentase setiap siswa diperoleh dengan rumus: Nilai aktivitas siswa Jumlah skor x Skor maksimum 100% c) Nilai aktivitas setiap siswa = % aktivitas (dihilangkan %nya) d) Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus Nilai rata-rata = nilai aktifitas setiap jumlah siswa siswa Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, metode yang digunakan adalah pedoman Memes (2001: 36) sebagai berikut Bila nilai siswa 75,6, maka

63 dikategorikan aktif. Bila 59,4 nilai siswa < 75,6 maka dikategorikan cukup aktif. Bila nilai siswa < 59,4 maka dikategorikan kurang aktif. (2) Data tes hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa berupa soal tes kemampuan hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda yang diambil tiap akhir siklus pembelajaran. Proses analisis untuk hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal. b. Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: Skor yang diperoleh % Pencapaian Hasil Belajar x100% Skor maksimum c. Nilai hasil belajar siswa adalah: Nilai hasil belajar siswa per tes = % Hasil belajar siswa (dihilangkan % nya). d. Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: Rata rata hasil belajar siswa nilai hasil belajar setiap Jumlah siswa siswa e. Ketuntasan hasil belajar berdasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum pada SDN I Rajabasa Jaya Bandar Lampung yaitu: Bila nilai siswa 60, maka dikatagorikan tuntas (T) Bila nilai siswa < 60, maka dikatagorikan belum tuntas (BT). Untuk kategori nilai rata-rata hasil belajar menggunakan Arikunto (2001: 245) yaitu: Bila nilai siswa 66, maka dikategorikan baik. Bila 55 nilai siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik.

Bila nilai siswa < 55 maka dikategorikan kurang baik. 64 3.7 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu 4 bulan sesuai dengan jadwal berikut : Tabel 3.3 Jadwal penelitian Tindakan Kelas No Jenis Kegiatan Agustus September Oktober Nopember Siklus I 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Koordinasi Tim x 2 Penyusunan Proposal x x 3 Persiapan Penelitian x 4 Penyusunan Instrumen x x 5 Pelaksanaan PTK x x 6 Pengumpulan Data x 7 Analisis Data x 8 Evaluasi dan Refleksi x Siklus II 1 Diskusi hasil siklus I x 2 Persiapan tindakan x 3 Pelaksanaan tindakan x 4 Pengumpulan data x x 5 Analisis data x 6 Evaluasi dan refleksi x 7 Penyusunan laporan x x 3.8 Indikator Keberhasilan Adapun indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : 1) Minimal 65 % siswa memperoleh nilai 60,00 ke atas 2) Minimal 70 % siswa aktif dalam pembelajaran