BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis regresi, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yaitu dengan mengkaji hubungan kesiapan IPE dan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin membandingkan dua atau tiga suatu masalah / hal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Deskriptif korelatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat dengan disain penelitian cross-sectional, dimana data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Dimana penelitian ini untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi,

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau faktor resiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dimana data dikumpulkan sekaligus pada waktu yang sama (Machfoedz, 2011). Penelitian ini mempelajari dinamika korelasi antara hubungan tingkat pengetahuan dengan kesiapan mahasiswa FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Menghadapi Interprofesional Education (IPE). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIK tahun 2012 sebanyak 576 orang mahasiswa, jumlah mahasiswa didapatkan peneliti dari Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dengan rincian kedokteran umum sebanyak 241 orang mahasiswa, kedokteran gigi sebanyak 108 orang mahasiswa, keperawatan 28

29 sebanyak 157 orang mahasiswa dan farmasi sebanyak 70 orang mahasiswa. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini kemudian dimasukkan kedalam rumus penghitungan sampel menggunakan rumus slovin diatas, maka perhitungan sampel adalah: ( ) ( ) Berdasarkan penghitungan sampel mengunakan rumus slovin diatas, maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 236 responden. Sampel yang telah ditentukan kemudian dipadukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi a. Kriteria Inklusi 1) Mahasiswa yang bersedia menjadi responden 2) Mahasiswa yang berada di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan (FKIK) b. Kriteria Eksklusi 1) Mahasiswa yang tidak hadir pada saat penelitian berlangsung.

30 3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan cara sistem pengundian (untung-untungan). Peneliti melakukan pengundian terhadap seluruh mahasiswa FKIK melalui pengocokan nama, sehingga nama yang keluar adalah merupakan sampel yang akan digunakan dalam penelitian selanjutnya. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan September 2015. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen (Bebas) : tingkat pengetahuan tentang Interprofesional Education (IPE) 2. Variabel Dependen (Terikat) : kesiapan mahasiswa menghadapi Interprofesional Education (IPE) 3. Variabel Pengganggu : variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah informasi, budaya dan organisasi.

31 E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional bertujuan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati/ diteliti serta mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Operasional 1 Tingkat Pemahaman pengetahuan tentang metode tentang pembelajaran Interprofesional yang interaktif, Education (IPE) berbasis kelompok, yang dilakukan dengan menciptakan suasana belajar berkolaborasi. 2 Kesiapan mahasiswa menghadapi Interprofesional Education (IPE) Keseluruhan sifat atau kekuatan yang membuat seseorang beraksi dengan cara tertentu. Alat Ukur Parameter Skala Kuesioner Pengetahuan IPE Kuesioner Readiness Interprofessi onal Learning Scale ( 1. Baik : Bila jawaban benar 76%-100% 2. Cukup: bila jawaban benar 56%-75% 3. Kurang : bila jawaban benar 55% (Handayani dan Riyadi, 2011) 1. Siap: apabila nilai skor yang diperoleh responden dari kuesioner nilai i median 2. Tidak Siap: apabila nilai skor yang diperoleh responden dari kuesioner < nilai i median (Handayani dan Riyadi, 2011) Ordinal Nominal

32 F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pengumpulan Data a. Kuesioner Pengetahuan Tentang IPE Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jenis pertanyaan yang digunakan berupa kuesioner tertutup. Kuesioner pengetahuan dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengambil teori dari HPEQ-Project (2011) sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun layak digunakan atau tidak. Instrumen pengetahuan dikelompokkan sebagai pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable. Pertanyaan favourable adalah pernyataan yang mendukung secara teknis atau memihak pengetahuan yang akan diukur, skala ukur untuk pengetahuan menggunakan skala Gutman yaitu jika menjawab Benar = 1 dan Salah = 0. Pertanyaan Unfavourable: jika menjawab Benar = 0 dan Salah = 1. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka pengetahuan mahasiswa tentang IPE semakin baik demikian pula sebaliknya

33 b. Kueisoner Kesiapan Interprofessional Education Kuesioner kesiapan menggunakan kuesioner baku Readiness Interprofessional Learning Scale yang diambil dari Latrobe Community Health Service and Social Care Interprofessional Network, Victoria- Agustus 2009. Instrumen kesiapan dikelompokkan sebagai pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable. Pertanyaan favourable adalah pernyataan yang mendukung secara teknis atau memihak kesiapan yang akan diukur, skala ukur menggunakan skala Likert yaitu jika menjawab Sangat Setuju (SS)= 5, Setuju (S)= 4, Ragu-ragu (RR)= 3 Tidak Setuju (TS)= 2, Sangat Tidak Setuju (STS)= 1. Pertanyaan Unfavourable: Sangat Setuju (SS)= 1, Setuju (S)= 2, Ragu-ragu (RR)= 3 Tidak Setuju (TS)= 4, Sangat Tidak Setuju (STS)= 5. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka kesiapan mahasiswa menghadapi IPE semakin baik demikian pula sebaliknya. G. Cara dan Pengumpulan Data 1. Jenis Data yang Dikumpulkan a. Data Primer Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang langsung diambil di responden dengan menggunakan metode angket atau kuesioner. Metode angket atau kuesioner adalah

34 cara pengumpulan data melalui pengajuan item pertanyaanpertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden atau sumber dan jawabannya diberikan secara tertulis. Dalam penelitian ini metode angket atau kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data sudah ada. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari bagian akademik data berupa profil lokasi penelitian. 2. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan alat pengumpulan data berupa kuesioner, responden penelitian diminta mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti, responden diberitahukan cara pengisian kuesioner yang benar. 3. Tahap Pengumpulan Data a. Tahap Persiapan 1) Melakukan pengamatan terhadap masalah 2) Mengurus surat perijinan untuk melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi serta data yang dibutuhkan dalam menyusun proposal penelitian. 3) Melakukan studi pendahuluan.

35 4) Menyusun proposal penelitian 5) Melaksanakan konsultasi proposal penelitian. 6) Melaksanakan seminar proposal. 7) Mengurus surat ijin uji validitas. 8) Penyebaran kuesioner untuk uji validitas. Setelah data terkumpul kemudian hasilnya diolah dengan menggunakan program komputer untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner tersebut, butir kuesioner yang tidak valid dihapus dan tidak diikutsertakan dalam penelitian selanjutnya. b. Tahap Pelaksanaan 1) Mengurus surat ijin penelitian setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliabel.melaksanakan pengambilan data dengan kuesioner pada bulan Januari 2016. 2) Penelitian dilaksanakan oleh peneliti dengan bantuan asisten. 3) Memberikan responden surat pernyataan kesediaan menjadi responden, setelah responden mengisi surat pernyataan, penulis memberikan kuesioner dan responden penelitian diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh penulis, responden diajarkan cara pengisian kuesioner yang benar, kemudian kuesioner yang sudah diisi dikembalikan lagi pada penulis pada saat itu juga.

36 4) Setelah data terkumpul penulis mulai mengolah data dari editing, coding, input data hingga tabulating, selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. c. Tahap Akhir Menyimpulkan hasil penelitian dengan membuat BAB IV dan BAB V kemudian menyusun hasil laporan, selanjutnya mengkonsultasikan kepada pembimbing dan apabila telah disetujui maka peneliti melakukan persiapan untuk melakukan seminar hasil penelitian. H. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Validitas Kuesioner Untuk menentukan sahih atau tidaknya suatu item atau pertanyaan pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer, program komputer yang dilakukan dengan membandingkan angka korelasi product moment dengan tabel r. Jika didapatkan rxy lebih besar dari r tabel, maka item tersebut sahih dan apabila rxy lebih kecil dari r tabel, maka item tersebut dikatakan gugur. Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% (Arikunto, 2010). Hasil analisa uji validitas yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta diketahui bahwa dari 23 butir

37 kuesioner tentang pengetahuan dan 19 kuesioner tentang kesiapan diketahui bahwa seluruh kuesioner dinyatakan valid dan layak digunakan untuk penelitian selanjutnya. b. Reliabilitas Kuesioner Untuk memperoleh keakuratan setelah pertanyaan dinyatakan valid semua, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Teknik untuk menguji reliabilitas alat ukur menggunakan rumus alpha croanbach (Arikunto, 2006). Dengan metode Internal Consistency ini, semakin tinggi koefisien Alpha, maka kuesioner semakin reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika nilai Cronbach s Alpha > 0,60 (Nugroho, 2005). Hasil analisa reliabilitas diketahui bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena berdasarkan hasi penghitungan didapatkan nilai reliabilitas > 0,6. I. Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data a. Editing (pemeriksaan data) Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan antara lain kesesuaian jawaban, kelengkapan pengisian, serta konsistensi

38 jawaban. Pada editing tidak dilakukan penggantian atau penafsiran jawaban responden. b. Scoring Skorimg dalam penelitian ini yaitu dengan cara memberikan skor pada setiap kategori hasil penelitian. Dalam penelitian ini responden yang menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan dengan benar diberikan skor 1, sedangkan responden yang salah menjawab pertanyaan kuesioner diberi skor 0. Sedangkan untuk kesiapan responden yang menjawab benar pada pertanyaan favourable adalah sebagai berikut: 1) SS diberikan skor 5 2) S diberikan skor 4 3) RR diberikan skor 3 4) TS diberikan skor 2 5) STS diberikan skor 1 Sedangkan untuk pernyataan unfavourable adalah sebagai berikut: 1) SS diberikan skor 1 2) S diberikan skor 2 3) RR diberikan skor 3 4) TS diberikan skor 4 5) STS diberikan skor 5

39 c. Coding (pemberian kode) Koding dalam penelitian ini yaitu data dirubah dalam bentuk kode yaitu dengan cara merubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan untuk mempermudah proses entri. Dalam penelitian ini responden yang memiliki pengetahuan baik diberikan kode 1, cukup diberi kode 2 dan kurang diberi kode 3. Sedangkan untuk kesiapan responden yang siap diberikan kode 1 dan yang tidak siap diberi kode 2. d. Input data (pemasukan data) Memasukkan data yang telah diberi kode ke dalam program untuk diolah lebih lanjut. Proses input data dalam penelitian ini adalah dengan cara memasukan data yang sudah dilakukan penskoran kemudian dilakukan analisa dalam SPSS. e. Tabulating (tabulasi) Data disusun dalam bentuk tabel kemudian dianalisa yaitu proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Proses tabulasi dalam penelitian ini adalah memasukan tabel hasil analisa kedalam pembahasan. 2. Teknik Analisis Data Untuk mencapai hasil yang menuju sasaran maka dalam menganalisa data digunakan serangkaian analisa sebagai berikut:

40 a. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007). b. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengukur korelasi terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan Chi-Square (χ2) (Sugiyono, 2013). Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menetapkan taraf signifikansi yang akan digunakan nilai p<0,05 dimana bila hitung lebih besar dari tabel maka ditolak. Begitu pula sebaliknya bila hitung lebih kecil dari tabel maka diterima. c. Uji koefisien kontingensi Untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel, digunakan perhitungan koefisien kontingensi yang dapat dicari setelah harga kritik Chi-Square diperoleh.

41 Interpretasi koefisien kontingensi: 0,00 0,199 : Sangat rendah 0,20 0,399 : Rendah 0,40 0,599 : Cukup berarti/sedang 0,60 0,799 : Kuat 0,80 1, 000 : Sangat kuat J. Etika Penelitian Menurut Arikunto (2010) etika penelitian terdiri dari: 1. Hak peneliti Bila responden bersedia diminta informasinya (menyetujui Inform Concent), peneliti mempunyai hak memperoleh informasi yang diperlukan sejujur-jujurnya dan selengkap-lengkapnya dari responden atau informan. Apabila hak ini tidak diterima dari responden, dalam arti responden menyembunyikan informasi yang diperlukan, maka responden perlu diingatkan kembali terhadap Inform Concent yang telah diberikan. 2. Kewajiban peneliti a. Menjaga privacy Dalam melakukan wawancara atau memperolah informasi dari responden harus menjaga privacy mereka. Peneliti harus menyesuaikan diri dengan responden tentang waktu dan tempat dilakukannya wawancara atau pengambilan data, sehingga responden tidak merasa diganggu privacy-nya yaitu pembagian

42 kuesioner diadakan diluar jam kuliah sehingga tidak akan mengganggu kuliah responden. b. Menjaga kerahasiaan responden Informasi atau hal-hal yang terkait dengan responden harus dijaga kerahasiaannya. Peneliti tidak dibenarkan untuk menyampaikan kepada orang lain tentang apapun yang diketahui oleh peneliti tentang responden diluar untuk kepentingan atau mencapai tujuan penelitian. Peneliti tidak mencantumkan nama subyek penelitian, namun hanya diberi simbol atau kode guna menjaga privasi responden.