III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III.METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto dkk (2009:) menjelaskan penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. Mengkaji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

SKRIPSI. Oleh Rustiamah NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri I Way Lima. Siswa kelas VIII.G

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan 17 peserta didik perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Peneliti menerapkan desain penelitian model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Pargito (2011: 20) menyatakan bahwa

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

Oleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas )

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT MELALUI PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR DAN PENILAIAN PORTOFOLIO

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

Transkripsi:

III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto 2009: 3). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mata pelajaran geografi kelas XI IPS 3 SMA egeri 3 Metro Tahun pelajaran 2011-2012. B. Lokasi, Subyek dan Obyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA egeri 3 Metro. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 3 SMA egeri 3 Metro yang berjumlah 34 peserta didik terdiri dari 20 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan dan guru mata pelajaran geografi yaitu Ibu Paulina Suhartinah, S.Pd. 3. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe TGT, aktivitas belajar, dan prestasi belajar geografi.

C. Definisi Operasional Tindakan Operasional tindakan merupakan tindakan yang diambil peneliti untuk menitiktekankan pada masalah apa yang akan diambil oleh peneliti agar masalah yang dikaji dapat efektif dan efisien. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Penggunaan model pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan model belajar dimana peserta didik belajar dalam sebuah kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model pembelajaran dimana peserta didik bekerja dalam kelompok kecil untuk bekerja bersama dan berkompetisi dalam permainan untuk mendapatkan poin terbanyak. Setiap kelompok belajar akan memperoleh satu pokok bahasan untuk didiskusikan secara bersama. Setelah itu setiap peserta didik akan memperoleh nomor masing-masing yang berisi soal dan latihan yang harus dijawab. Selain dapat bekerja sama dan berdiskusi secara kelompok, peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dapat memberikan bantuan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan rendah. Dengan adanya interaksi belajar tersebut maka diharapkan keaktifan belajar peserta didik akan meningkat. Dalam akhir pembelajaran dengan tipe TGT maka akan diadakan permainan dan kompetisi yang diikuti oleh tiap kelompok. Jenis permainan yang akan dimainkan dalam pembelajaran ini adalah teka-teki silang yang akan dimainkan oleh tiap kelompok yang telah ditentukan. Setelah permainan berakhir maka akan dihitung poin yang diperoleh yaitu dilihat dari banyaknya tiap soal yang terjawab. Setiap jawaban yang benar maka akan memperoleh poin. Poin yang dikumpulkan akan dihitung dan setelah diketahui tiap poin dari masing-masing

kelompok maka akan diketahui kelompok mana yang memperoleh poin paling banyak. Setelah itu, maka akan diperoleh kelompok terbaik yang berhak mendapatkan pengakuan sebagai kelompok terbaik berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan mendapatkan penghargaan. 2. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar peserta didik diukur melalui observasi. Setiap peserta didik diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda pada lembar observasi apabila aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator aktivitas belajar peserta didik adalah sebagai berikut: a. Memperhatikan apa yang disampaikan guru b. Diskusi antara peserta didik dan guru c. Diskusi antar peserta didik dalam kelompok d. Bertanya/ menanggapi pertanyaan dalam diskusi e. Mengerjakan latihan yang diberikan Setelah selesai observasi maka dilakukan penghitungan guna mengetahui jumlah aktivitas yang dilakukan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk persen dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2002:69) : a % Ai x100% Keterangan: %Ai a = Persentase aktivitas peserta didik = Banyaknya aktivitas yang terkategori aktif

= Banyaknya aktivitas yang diamati Peserta didik dikategorikan aktif apabila persentase aktivitasnya mencapai 60% atau lebih. Sedangkan untuk keaktifan aktivitas belajar di kelas yaitu tergolong aktif jika sudah mencapai 60% atau lebih. Selanjutnya, untuk menentukan persentase peserta didik aktif digunakan rumus: As % As x 100% Keterangan: % As = Persentase peserta didik aktif. As = Banyaknya peserta didik yang aktif. = Banyaknya peserta didik yang hadir. Aktivitas guru diukur dengan menggunakan Alat Penilaian Kinerja Guru (APKG) yang terdiri atas APKG I dan II. APKG I digunakan untuk menilai kemampuan guru merencanakan pembelajaran, sedangkan APKG II digunakan untuk kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7 berikut: Tabel 6. APKG I untuk menilai kemampuan guru merencanakan pembelajaran o Indikator 1 2 3 4 5 1. Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan. Rata-rata butir 1 = A 2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (Alat bantu pembelajaran), dan sumber belajar. Rata-rata butir 2 = B

3. Merencanakan scenario kegiatan pembelajaran Rata-rata butir 3 = C 4. Merancang pengelolaan kelas Rata-rata butir 4 = D 5. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian Rata-rata butir 5 = E 6. Tampilan dokumen rencana pembelajaran Rata-rata butir 6 = F Sumber: lembar APKG model FKIP-UT ilai APKG I = R R = A+B+C+D+E+F 6 Keterangan: 1 = sangat tidak baik 4 = baik 2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = cukup Tabel 7. APKG II untuk menilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran o Indikator 1 2 3 4 5 1. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran Rata-rata butir 1 = P 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran Rata-rata butir 2 = Q 3. Mengelola interaksi kelas Rata-rata butir 3 = R 4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu megembangkan sikap positif siswa terhadap belajar Rata-rata butir 4 = S 5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu

Rata-rata butir 5 = T 6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar Rata-rata butir 6 = U 7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran Rata-rata butir 7 = V Sumber: lembar APKG model FKIP-UT ilai APKG II = K K = P+Q+R+S+T+U+V 7 Keterangan: 1 = sangat tidak baik 4 = baik 2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = cukup 3. Prestasi Belajar Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diambil dari persentase ketuntasan belajar peserta didik setelah diadakan tes pada setiap akhir siklus. Peserta didik dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai 70 atau lebih. Untuk menentukan persentase peserta didik tuntas setiap siklusnya digunakan rumus sebagai berikut( Sudjana, 2001:69): At % At x 100% Keterangan : % At = Persentase peserta didik tuntas belajar At = Banyaknya peserta didik yang tuntas belajar = Banyaknya peserta didik yang hadir

Selanjutnya, rata-rata kelas dikatakan tuntas apabila sudah mencapai 60% atau lebih. Untuk menentukan rata-rata kelas digunakan rumus: s x Keterangan: x s = ilai rata-rata kelas = Jumlah nilai tes seluruh peserta didik = Banyaknya peserta didik yang hadir D. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan melalui tiga siklus yang berulang dengan tiga siklus tersebut diharapkan mampu memperoleh hasil yang maksimal dengan cara dan prosedur yang dinilai efektif. Penelitian ini pada tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Tindakan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Tindakan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Tindakan

Gambar 3. Prosedur Penelitian Tindakan Sumber: Arikunto, Suharsimi dkk. 2009:16 1. Perencanaan Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian ini. Adapun persiapan yang dilaksanakan dalam penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan rincian sebagai berikut: a. Menentukan kompetensi dasar dan materi pembelajaran yang akan disampaikan untuk kegiatan penelitian yaitu tentang pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu pada Standar Kompetensi menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup, pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dan Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. c. Membentuk peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang berjumlah lima orang berdasarkan nilai ulangan yang sudah diperoleh sebelumnya. d. Mempersiapkan lembar latihan yang diberikan kepada peserta didik saat pembelajaran. e. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar peserta didik dan catatan lapangan.

f. Mempersiapkan tes akhir pada tiap siklus yang berupa soal yang diberikan kepada seluruh peserta didik. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada kegiatan ini diterapkan semua kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Penyajian materi Penyajian materi dilakukan hanya seperempat waktu dari banyak jam belajar yang sudah tersedia. Materi yang disajikan hanya garis besar atau pokok-pokok bahasan yang lebih lanjut akan dibahas secara berkelompok. Ketika penyajian kelas berlangsung mereka sudah berada dalam kelompoknya masing-masing. Dengan demikian mereka akan memperhatikan dengan serius selama penyajian kelas berlangsung sebab setelah ini mereka harus mengerjakan permainan akademik dengan sebaik-baiknya dengan skor mereka akan menentukan skor kelompok mereka. b. Belajar dalam kelompok Setelah penyajian materi maka dilakukan pembagian kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang yang telah ditentukan. Setiap kelompok tersebut mendapat satu materi yang harus didiskusikan terlebih daluhu. Setelah mereka berdiskusi maka mereka mengerjakan lembar kerja dan latihan untuk dipersiapkan dalam kompetisi.

c. Permainan (Games) Dalam permainan ini disusun pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan yang diperoleh mewakili masing-masing kelompok. Setiap peserta didik mengambil sebuah kartu yang diberi nomor dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor kartu tersebut. Dalam tahap ini akan digunakan permainan teka-teki silang yang akan dimainkan oleh setiap kelompok yang ada. Setiap kelompok akan dibagikan lembar permainan yang berisikan tentang materi pembelajaran dan soal yang harus dikerjakan secara berkelompok terlebih dahulu. Jawaban setiap soal tersebut berada pada tiap huruf yang disusun secara acak sehingga tiap kelompok harus mencari jawaban tersebut. Setiap jawaban benar dalam lembar tersebut dihitung dalam bentuk poin yang dikumpulkan sehingga nantinya dapat dihitung poin terakhir dari seluruh skor yang diperoleh. Apabila waktu yang telah ditentukan untuk menyelesaikan permainan tersebut telah berakhir maka akan dilakukan penghitungan terhadap banyaknya soal yang dapat dijawab oleh masing-masing kelompok tersebut. Setelah penghitungan skor tersebut maka akan ditentukan poin terbanyak dari kelompok mana dan kelompok yang memperoleh poin terbanyak akan mendapatkan penghargaan sebagai kelompok terbaik sehingga berhak mendapatkan hadiah atau penghargaan sesuai kesepakatan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan permainan ini diharapkan semua peserta didik cukup senang dalam mengikuti pelajaran dan tidak merasa bosan dengan materi yang disampaikan oleh guru mata pelajaran sehingga mampu meningkatkan motivasi dan minat peserta didik yang akhirnya nanti dapat meningkatkan prestasi belajar yang diperoleh peserta didik.

d. Kompetisi/Turnamen (Turnaments) Kompetisi dilakukan pada akhir minggu atau akhir siklus setelah materi yang disajikan sudah selesai. Setelah diadakan kompetisi maka hasilnya dapat digunakan untuk menentukan tim terbaik yang pantas mendapatkan penghargaan. Turnamen yang dilakukan dalam model pembelajaran ini berupa turnamen akademik dalam meja turnamen yang diikuti oleh 4 orang. e. Pengakuan Kelompok (Teams Recognition) Setelah akhir kompetisi maka dilakukan penghitungan terhadap skor tiap kelompok. Kelompok yang dapat mengumpulkan poin terbanyak maka berhak mendapatkan penghargaan dan mendapatkan pengakuan sebagai kelompok terbaik berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. 3. Observasi Observasi dilaksanaan selama pembelajaran berlangsung untuk melihat aktivitas belajar peserta didik yang dilaksanakan oleh guru mitra dan observer. Kegiatan ini dilakukan sepanjang pembelajaran berlangsung sehingga akan terlihat keaktifan pada tiap diri peserta didik sehingga akan mudah untuk melalukan evaluasi. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengamati, memahami, menganalisis dan membuat kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil observasi. Refleksi dilakukan

setelah siklus I selesai dengan menganalisis hasil observasi yang digunakan untuk menentukan perkembangan dan kelemahan serta kekurangan sebagai dasar untuk memperbaiki siklus berikutnya. E. Teknik Pengumpulan Data Mengumpulkan data merupakan kegiatan penting dalam sebuah penelitian. Data yag diperoleh peneliti dianalisis, dibahas dan disimpulkan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Observasi Observasi adalah suatu aktivitas dalam rangka mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung di lapangan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dari awal penelitian sampai akhir penelitian. 2. Teknik Tes Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data berupa hasil belajar peserta didik dengan memberikan tes yang berupa soal setelah pelaksanaan siklus. Tes sebagai salah satu alat pengumpulan data memegang peranan penting. Dengan tes akan diperoleh informasi tentang keberhasilan peserta didik dalam menyerap pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan pada akhir siklus setelah proses pembelajaran selesai. 3. Teknik Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Lembar angket ini diisi oleh peserta didik pada akhir penelitian (ana Sudjana 1989: 70). F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif (Descriptive Analysis). Analisis deskriptif yang dimaksud adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi di lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil analisis kualitatif berupa perbandingan kondisi riil di lapangan yang diperoleh dari berbagai pendapat. Data hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis secara statistik, untuk data yang bersifat kualitatif (deskriptif kualitatif) dilakukan analisis non statistik. Data deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya, oleh karena itu disebut dengan analisis isi (content analysis). Dalam analisis deskriptif disajikan dalam tabel data yeng berbentuk frekuensi, kemudian dihitung mean, median, modus, presentase, standar deviasi, dan lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalahnya yang telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran) maka setelah disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut. G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila: 1. Peserta didik yang aktif mencapai 60%. 2. Peserta didik yang tuntas (dengan nilai 70) mencapai 60% atau lebih.