UJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit ABSTRACT

Produksi Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit dengan Katalis Au/HZSM-5 dan Kompositnya

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Rekayasa Katalis Ni/Zn-HZSM-5 untuk Memproduksi Biofuel dari Minyak Bintaro

PREPARASI, MODIFIKASI DAN KARAKTERISASI KATALIS BIFUNGSIONAL Sn-H-ZEOLIT ALAM MALANG

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

SINTESIS KATALIS ZSM-5 MESOPORI DAN AKTIVITASNYA PADA ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH UNTUK PRODUKSI BIODISEL

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENGKAHAN KATALITIK MINYAK JELANTAH UNTUK MENGHASILKAN BIOFUEL MENGGUNAKAN KATALIS NI- MO/ZEOLIT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

ESTERIFIKASI ASAM LEMAK BEBAS DALAM MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS H-ZSM-5 MESOPORI DENGAN VARIASI WAKTU AGING

SINTESIS ZSM-5 SECARA LANGSUNG DARI KAOLIN TANPA TEMPLAT ORGANIK: PENGARUH WAKTU KRISTALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pemenuhan energi semakin meningkat seiring dengan

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X PEMAKAIAN MICROWAVE UNTUK OPTIMASI PEMBUATAN ZEOLIT SINTETIS DARI ABU SEKAM PADI

PERENGKAHAN KATALITIK MINYAK SAWIT UNTUK MENGHASILKAN BIOFUEL

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

KIMIA FISIKA (Kode : C-15) MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN

KONVERSI KATALITIK MINYAK SAWIT UNTUK MENGHASILKAN BIOFUEL MENGGUNAKAN SILIKA ALUMINA DAN HZSM-5 SINTESIS

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumber energi alternatif saat ini terus digiatkan dengan tujuan

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

PRODUKSI BIOFUEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT CaO/γ-Al 2 O 3 dan CoMo/γ-Al 2 O 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

Perengkahan Katalitik Minyak Goreng Bekas Untuk Produksi Biofuel Menggunakan Katalis Cu/Zeolit. Benny Saputra, Ida Zahrina, Yelmida

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

Studi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN Na 2 CO 3 PADA SINTESIS KATALIS CaOMgO DARI SERBUK KAPUR DAN AKTIVITASNYA PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

AKTIVITAS KATALIS K 3 PO 4 /NaZSM-5 MESOPORI PADA TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL (RPO) MENJADI BIODIESEL

Sintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi bahan bakar minyak tahun 2005 (juta liter) (Wahyudi, 2006)

PENGEMBANGAN METODE SINTESIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ZEOLIT ALAMI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

HIDRORENGKAH FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN KATALIS LEMPUNG TERPILAR ALUMINIUM BERPENGEMBAN NIKEL

I. PENDAHULUAN. Salah satu tantangan besar yang dihadapi secara global dewasa ini adalah krisis

Metodologi Penelitian

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN SKRIPSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT BERPROMOTOR GANDA DALAM REAKTOR FIXED BED

BAB III METODE PENELITIAN

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate Menjadi Biofuel Dengan Katalis Fe/Zeolit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Pembuatan Biofuel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) Melalui Proses Hydrocracking dengan Katalis Ni-Mo/Zeolit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sintesis ZSM-5 dari Fly Ash Sawit dengan Variasi Waktu Sintesis dan Waktu Kalsinasi. Rafif Sauqi, Fajril Akbar, dan Yelmida

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate Menjadi Biofuel

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 e-issn:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dihasilkan sebanyak 5 gram. Perbandingan ini dipilih karena peneliti ingin

REAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

Preparasi Ion Cu Yang Didukung Oleh ZnAl 2 O 4

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate untuk Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis Cu/Zeolit Alam

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

Perengkahan Katalitik Asam Oleat Untuk Menghasilkan Biofuel Menggunakan HZSM-5 Sintesis

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hariadi Aziz E.K

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus

Bab III Metodologi Penelitian

Pembuatan Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit melalui Proses Hydrocracking dengan Katalis Ni- Mg/γ-Al 2 O 3

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Preparasi Awal Bahan Dasar Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa dan Batu Bara

ABSTRAK ABSTRACT. Kata Kunci: katalis Cu/ZnBr 2 /γ-al 2 O 3, XRD, SEM-EDX, sitronelal.

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung Pusat Teknologi Industri Proses - TIRBR, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Uji Karakteristik pada Preparasi Katalis Zn/Zeolit (Saputro dkk.) UJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT Suroso Agus Saputro*, Enda Merizki br Ginting, Widayat Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto SH. Tembalang, Semarang *E-mail: surosoagus.s@gmail.com Abstrak Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kerja dari zeolit yakni dengan melakukan proses aktivasi dan modifikasi sebagai bahan pengemban logam aktif atau yang biasa disebut dengan impregnasi. Modifikasi zeolit dengan impregnasi menggunakan logam Zinc didasarkan pada upaya memperbaiki kinerja katalis logam murni, karena memiliki stabilitas termal rendah, mudah mengalami penurunan luas permukaan dan terjadi sintering (penggumpalan) serta tingginya harga dan biaya pemakaian. Perlakuan pengemban logam pada padatan zeolit melalui impregnasi akan menjadikan logam dalam zeolit sebagai katalis bersifat bifungsional. Zeolit disentesa terlebih dahulu dari waterglass dan Al 2 (SO 4 ) 3.18H 2 O. Modifikasi zeolit sintesa dimulai dengan proses aktivasi dengan cara dikalsinasi pada suhu 800 o C selama 5 jam. Penambahan logam Zinc pada zeolit digunakan larutan ZnSO 4.7H 2 O dengan konsentrasi 2%; 3%; 4%; 5%, dan 6%. Zeolit modifikasi dikarakterisasi kristalinitasnya dengan analisis XRD. Untuk luas permukaan dianalisa dengan BET. Analisa morfologi permukaan digunakan SEM dan untuk mengetahui kandungan unsur digunakan XRF. Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan zeolit sintesa menghasilkan kristalinitas sebesar 15,95%. Luas permukaan dari analisa BET dari hasil impregnasi logam Zn 2%; 3%; 4%,5%, dan 6% secara berurutan adalah 0,402; 0,631; 1,027; 0,887 dan 0,801 m 2 /g. Analisis SEM menunjukkan morfologi yang sama setelah dilakukan impregnasi dengan berbagai konsentrasi. Kata kunci : impregnasi, logam Zn, Difraksi sinar-x, luas permukaan PENDAHULUAN Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi serta populasi dengan segala aktivitasnya akan meningkatkan kebutuhan energi di semua sektor pengguna energi. Hal ini menyebabkan cadangan minyak bumi semakin menipis sehingga perlu adanya pengembangan bahan lain sebagai pengganti bahan bakar fosil. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan melalui Instruksi Presiden No.I/2006, Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 yang isinya terutama untuk mengarahkan usaha-usaha mencapai target pada tahun 2025 yaitu mengurangi penggunaan minyak bumi menjadi 20%, meningkatkan batu bara, gas, panas bumi, biofuel dan energi baru terbarukan lainnya (Mukhtasor, 2009). Trend energi terbarukan saat ini adalah biofuel. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan organik, yang disebut juga energi non-fosil. Biofuel dapat diperoleh dari minyak nabati atau lemak hewani. Minyak nabati diantaranya adalah minyak jarak, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Pembuatan biofuel bisa dilakukan dengan perengkahan katalitik. Katalis yang sering digunakan dalam proses catalytic cracking adalah zeolit HZSM-5 (hydrogen zeolite socony mobil s number 5). Zeolit banyak dimanfaatkan sebagai katalis karena memiliki struktur kerangka tiga dimensi dengan rongga di dalamnya dan luas permukaan yang besar. Reaksi yang dikatalis oleh material padatan banyak melibatkan pori-pori katalis sebagai tempat terjadinya reaksi (Prasetyoko,2005). Sebagian reaksi katalis tergantung pada luas permukaan katalis, dan sebagian tergantung pada sisi aktif katalis yang ada dalam pori-pori katalis. Upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan kerja dari zeolit yang dimanfaatkan sebagai katalis yakni dengan aktivasi dan memodifikasi zeolit dengan bahan pengemban logam aktif atau yang biasa disebut dengan impregnasi. Pemanfaatan zeolit sebagai pengemban antara lain karena 32 ISBN 978-602-99334-4-4

A.8 strukturnya yang berpori dan tahan panas. Struktur yang berpori mengakibatkan luas permukaan zeolit besar sehingga lebih banyak logam katalis yang dapat diembankan. Struktur pengembanyang tahan panas mencegah terjadinya proses sintering logam katalis yang akan menurunkan efektifitas katalis. Pemakaian pengemban akan memberikan dasar yang stabil sehingga dapat memperpanjang waktu pakai katalis dan luas permukaan pengemban yang besar sehingga meningkatkan dispersi logam. Logam yang diembankan pada padatan zeolit melalui impregnasi akan menjadikan logam dalam zeolit sebagai katalis bersifat bifungsional (Sriatun dan Suhartana,2002). Berdasarkan hal tersebut dilakukan sintesa katalis zeolit HZSM-5, dikarenakan harganya yang mahal. Selain itu ketersediaan zeolite di Indonesia sangat melimpah dan berpotensi untuk membuat katalis HZSM-5. Selain itu dicoba melakukan modifikasi pengembanan logam Zn pada zeolit sintesa (Roesyadi dkk, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari Zn/zeolit sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja katalis logam murni. METODOLOGI Bahan Bahan yang digunakan diantaranya Water glass dari Merck, Etanol teknis dari Indrasari, NaOH teknis dari Indrasari, NH 4 Cl p.a (Pro Analysis) dari Merck, H 2 SO 4 p.a (Pro Analysis) kemurnian 95-97%, dari Merck, Al 2 (SO 4 ) 3.18H 2 O p.a (Pro Analysis) dari Merck,ZnSO 4.7H 2 O p.a (Pro Analysis) dari Merck, Aquadest dari Laboratorium Membrane Research Centre UNDIP Preparasi dan Karakteristik Katalis Sintesa Katalis dilakukan dengan Metode Plank Larutan A dibuat di dalam beaker glass dengan komposisi (360 gram water glass (28,8% SiO 2, 8,9% Na2O, 62,4% H 2 O)+ 450 gram H 2 O) dan larutan B dibuat dalam beaker glass dengan komposisi 12,3 gram Al 2 (SO 4 ) 3.18H 2 O + 30 gram H 2 SO 4 98% + 600 gram H 2 O. Larutan B ditambahkan ke dalam larutan A sambil diaduk dengan magnetic stirrer sampai membentuk gel berwarna putih kemudian didiamkan selama 1 jam. Etanol sebanyak 124gr ditambahkan sedikit demi sedikit pada gel yang sudah dibentuk sambil diaduk selama 1 jam, ph diatur pada kisaran 10-11.Gel yang terbentuk dimasukkan ke dalam autoclave kemudian dipanaskan pada suhu 170 o C selama 48 jam, setelah itu diamkan selama 24 jam.kristal yang terbentuk disaring dan dicuci dengan aquadest sampai ph filtrat pencucian menjadi 8, kemudian kristal dikeringkan dengan oven pada suhu 110 o C selama 14 jam. Pengubahan ke H-Zeolit Na-zeolit di ion exchanger dengan NH 4 Cl 1M dengan perbandingan antara Na-zeolit dengan NH 4 Cl sebanyak 1:10.H-zeolit yang terbentuk disaring, dicuci, dan dikeringkan pada suhu 110 o C selama 6 jam. Padatan yang terbentuk dikalsinasi dengan mengalirkan gas N 2 pada suhu 800 o C selama 5 jam. Setelah itu uji dengan XRD (X-Ray Diffraction) untuk mengetahui kristalinitas. Impregnasi ZnSO 4.7H 2 O dilarutkan dalam 25 ml aquadest dengan konsentrasi 2-6%. H-zeolit 5 gram dicampur ke dalam larutan ZnSO 4.7H 2 O dan diaduk selama 2 jam. Campuran H-zeolit dan ZnSO 4.7H 2 O disaring dengan saringan penghisap, kemudian endapan dikeringkan.katalis hasil impregnasi dikalsinasi dengan cara dimasukkan ke dalam furnace selama 4 jam pada suhu 800 o C.Katalis yang terbentuk diuji dengan BET (Brunauer Emmett Teller) untuk mengetahui luas permukaan katalis dan uji SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk mengetahui morfologi katalis hasil impregnasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa X-Ray Diffraction (XRD) Hasil analisa XRD pada gambar 1 adalah pola difragtogram HZSM-5 standar dan pola difragtogram zeolit sintesa. dapat diketahui bahwa pola difraksi katalis HZSM-5 standar ditunjukan oleh peak pada rentang sudut difraksi (2ϴ) antara 22,5-24,4, sedangkan pada Zeolit sebesar 21, 95. Berdasarkan perbandingan antara pola difagtrogam HZSM-5 standar dan zeolit Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 33

Uji Karakteristik pada Preparasi Katalis Zn/Zeolit (Saputro dkk.) sintesa maka dapat disimpulkan bahwa hasil sintesa zeolit kurang berhasil tetapi sudah terdapat sedikit bibit kristal HZSM-% standar ditunjukkan dengan adanya peak yang muncul pada sudut 2θ antara 22,5 sampai 24,4 (Tillotama dkk., 2012). Gambar 1. Pola Difraktogram Katalis HZSM-5 Standar dan Zeolit Sintesa Pengaruh Pengembanan Logam Terhadap Morfologi Katalis dengan Analisa SEM Gambar 1 Hasil SEM dari : (a) Zeolit, (b) 2% Zn/Zeolit, (c) 3% Zn/Zeolit, (d) 4% Zn/Zeolit, (e) 5% Zn/Zeolit, dan (f) 6% Zn/Zeolit Hasil dari analisa SEM ditunjukkan dalam gambar 2. Pengaruh impregnasi dari logam Zn ditunjukan dengan analisa SEM. Pada hasil analisa yang didapatkan menunjukkan morphologi dan bentuk kristal dari Zn/Zeolit tidak berubah dengan Zn/Zeolit sebelum diimpregnasi dengan logam Zn. Partikel Zn/Zeolit cenderung berbentuk kubik (Vichaphund dkk., 2014) Logam Zn yang teremban di dalam zeolit dapat dianalisa dengan menggunakan SEM-EDX pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisa EDX Elemen Zn 2% Zn 3% Zn 4% Zn 5% Zn 6% C 8,42 7,46 11,21 10,6 11,98 O 47,58 48,23 46,1 46,02 45,88 Na 1,43 1,34 1,81 1,63 1,86 Si/Al 39,85 33,4 31,25 33,5 30,41 Cu 0,86 0 0 0,85 0 Zn 0,45 0,99 0,89 1,19 0,38 34 ISBN 978-602-99334-4-4

A.8 Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah Zn yang menempel pada permukaan zeolit tidak sesuai dengan jumlah Zn yang diimpregnasi. Hal ini bisa terjadi karena luasan penyangga yang kecil sehingga penempelan logam Zn tidak bisa maksimal. Penyangga berfungsi untuk menyediakan permukaan yang luas untuk menebarkan komponen aktif agar permukaan kontaknya lebih luas dan efisien (Lestari dan Subagjo, 2006). Tabel 2. Hasil Analisa BET Nama Luas Permukaan ( m 2 /g) 2% Zn/ Zeolit 0,402 3% Zn/ Zeolit 0,631 4% Zn/ Zeolit 1,027 5% Zn/ Zeolit 0,887 6% Zn/ Zeolit 0,801 Berdasarkan hasil analisa BET menunjukkan bahwa permukaan zeolit sangat kecil. Hal tersebut menyebabkan jumlah Zn yang menempel tidak bisa maksimal dikarenakan luas penyangga yang kecil yang berarti kurangnya permukaan untuk menyebarkan komponen aktif yang dalam hal ini yaitu logam Zn. KESIMPULAN Struktur katalis hasil sintesa tidak menunjukan seperti struktur HZSM-5 standar. Tidak ada perbedaan morfologi katalis pada setiap katalis hasil impregnasi dengan konsentrasi Zn yang berbeda-beda. Namun terdapat perbedaan morfologi antara katalis hasil impregnasi logam Zn dengan katalis HZSM-5 standar. DAFTAR PUSTAKA Lestari, D.H., dan Subagjo., (2006). Sintesis Katalis NiMo untuk Hydrotreating Coker Nafta, Skripsi, Program Studi Teknik Kimia,Fakultas Teknik Industri,Institut Teknologi Bandung Mukhtasor., (2009). Peran Dewan Energi Nasional dalam Memecahkan Masalah Krisis Energi di Indonesia.Renewable Energy and Sustainable development in Indonesia. Seminar Workshop Pameran Teknologi Industri. ITS Prasetyoko, D., (2005), Sintesis & Karakterisasi ZSM-5 Mesopori serta Uji Aktivitas Katalitik pada Reaksi Esterifikasi Asam Lemak Stearin Kelapa Sawit, Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Roesyadi, A., Hariprajitno, D., Nurjannah, N., Dyah Savitri, S., (2013), HZSM-5 Catalyst for Cracking Palm Oil to Gasoline: A Comparative Study with and without Impregnation. Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 7(3), 185 190. doi:10.9767/bcrec.7.3.4045.185-190 Sriatun dan Suhartana, (2002), Impregnasi Nikel Klorida pada Zeolit-Y Untuk Katalis Hidrorengkah Minyak Bumi Fraksi 150 230 o C, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro, Semarang. Tillatoma A.S., Nurjanah, dan Danawati HP., (2012), Produksi Biofuel dari Minyak Kelapa Sawit dengan Katalis Au/HZSM-5 dan Kompositnya, Jurnal Teknik Vol. 1, No.1. ISSN: 2301-9271 Vichaphund, S., dkk. (2014), Production of Aromatic Compounds From Catalytic Fast Pyrolysis of Jatropha Residues Using Metal/HZSM-5 Prepared by Ion-exchange and Impregnation Methods, Renewable Energy Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 35