ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH. Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini

dokumen-dokumen yang mirip
ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH ABSTRACT

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

Gulma... Tak Selamanya Merugikan

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

PENGUJIAN LAPANGAN EFIKASI HERBISISDA TIGOLD 10 WP (pirizosulfuron etil 10%) TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA PADI SAWAH

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melebihi 80% dari hewan yang ada di dunia (Grimaldi dan Engel,

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh Okky Ekawati H

PERIODE KRITIS PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SKRIPSI OLEH : WILTER JANUARDI PADANG

Pengaruh Kehadiran Gulma terhadap Jumlah Populasi Hama Utama Kubis pada Pertanaman Kubis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU DAN KONVENSIONAL TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BATANG PADI DAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

PENINGKATAN KERAGAMAN TUMBUHAN BERBUNGA SEBAGAI DAYA TARIK PREDATOR HAMA PADI SKRIPSI

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIA UNAND PADANG, 23 APRIL Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

Permasalahan OPT di Agroekosistem

SKRIPSI KELIMPAHAN POPULASI WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN PENERAPAN KONSEP PHT

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

MANIPULASI HABITAT SEBAGAI SOLUSI TERJADINYA OUTBREAK WERENG COKLAT

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH :

KEANEKARAGAMAN SERANGGA HYMENOPTERA (KHUSUSNYA PARASITOID) PADA AREAL PERSAWAHAN, KEBUN SAYUR DAN HUTAN DI DAERAH BOGOR TJUT AHMAD PERDANA R.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

Efek Refugia terhadap Arthropoda Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Pasang Surut

Sistem Populasi Hama. Sistem Kehidupan (Life System)

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Pertanaman Kedelai di Kebun Percobaan Natar dan Tegineneng

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DINAMIKA POPULASI HAMA UTAMA JAGUNG. S. Mas ud, A. Tenrirawe, dan M.S Pabbage Balai Penelitian Tanaman Serealia

EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU ABSTRACT

KLOROFIL X - 2 : , Desember 2015 ISSN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

BAB VII PEMBAHASAN UMUM. Komunitas laba-laba pada ekosistem padi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap

Artikel untuk Majalah Ilmiah Populer WUNY September 2012 TEKNIK PENGENDALIAN SERANGGA HAMA TANAMAN PADI DENGAN KONSERVASI MUSUH ALAMI

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai Tipe Lahan Sawah

IDENTIFIKASI SERANGGA YANG TERPERANGKAP PADA KANTONGSEMAR(Nepenthes spp.) Di KAWASAN KAMPUS UIN SUSKA RIAU

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Deteksi Molekuler dan Uji Penularan Fitoplasma Asal Rumput Bermuda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2014 di

IDENTIFIKASI ARTHROPODA HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA GUDANG BERAS PERUM BULOG DAN GUDANG GABAH MITRA KERJA DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI


BIOMA, Juni 2015 ISSN: Vol. 17, No. 1, Hal. 9-15

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DIURNAL PADA TANAMAN PENUTUP TANAH

Optimalisasi Cahaya Matahari Pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) System of Rice Intensification (SRI) Melalui Pendekatan Pengaturan Jarak Tanam

Kelimpahan Laba-Laba Pada Padi Ratun Yang Diaplikasikan BioinsektisidaMetarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di Sawah Lebak

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

Pengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan

I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung

TEKNIK PENDUKUNG DITEMUKANNYA PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) SEBAGAI INANG ALTERNATIF BAGI HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (SCIRPOPHAGA INNOTATA)

POPULASI DAN SERANGAN Cnaphalocrosis medinalis (LEPIDOPTERA; PYRALIDAE) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga

TANGGAP FUNGSIONAL PARASITOID TELUR Trichogramma pretiosum Riley terhadap TELUR INANG Corcyra cephalonica Stainton pada PERTANAMAN KEDELAI

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

KERAGAMAN JENIS MUSUH ALAMI PADA SERANGGA HAMA PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Icerya purchasi & Rodolia cardinalis

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

BAB VII PEMBAHASAN UMUM

HUBUNGAN POPULASI NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI YANG TERTANGKAP PERANGKAP LAMPU DENGAN INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BATANG PADI DI SEKITARNYA

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini disebabkan

KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA DI GUDANG BERAS

Perbandingan Tingkat Keberhasilan Penyiangan Tanaman Padi Berdasaran Hasil Modifikasi Power Weeder Tipe MC1R

PEMANFAATAN PARASITOID Tetrastichus schoenobii Ferr. (Eulopidae, Hymenoptera) DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI

KEMAMPUAN Actinote anteas Doub. (Lepidoptera:Nymphalidae) SEBAGAI SERANGGA PEMAKAN GULMA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Periode Kritis Pengendalian Gulma Pada Tanaman jagung (Zea mays L.) Critical periode of weed control in Zea mays L

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

SOSIALISASI TEKNIK KONSERVASI MUSUH ALAMI WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens) PADA PETANI PEREMPUAN

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang Korespondensi: 2)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.3 (2013) ( X Print) E-252

POLA DISTRIBUSI KUTU DOMPOLAN (Planococcus citri) PADA PERKEBUNAN KOPI DESA SEMIDANG ALAS KECAMATAN DEMPO TENGAH KOTA PAGAR ALAM

EFEK PERPADUAN BEBERAPA TUMBUHAN LIAR DI SEKITAR AREA PERTANAMAN PADI DALAM MENARIK ARTHROPODA MUSUH ALAMI DAN HAMA

J. Sains & Teknologi, Agustus 2005, Vol.5 No. 2: ISSN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang

Inventarisasi Parasitoid Hama Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Utara. Inventory Parasitoid on Rice Crop Pest in The North District Minahasa

KOMPLEKSITAS HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN CABAI RAWIT PUTIH (Capsicum frutescens L. var. Sret)

Jurnal Agrikultura Volume 19, Nomor 3, Tahun 2008 ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

Transkripsi:

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 2 April 2014 ISSN : 2338-4336 ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang 65145 ABSTRACK Insect predator and parasitoid effectiveness affected by landscape plant such as weed as shelter. Insect predator and parasitoid also need pollen and nectar, those are provided by crop and weeds. Until now less information about the presence of insect predator and parasitoid on wild plants such as Leersia hexandra, Eleusine indica and Monochoria vaginalis where became weed. Therefore, a research on the presence of insect predator and parasitoid on several of weeds in rice habitat still needed. The experiment was designed in Randomized Block Design with 4 replications. Variable of the observation were kinds, number and fluctuation of insect. The trapped of insect predator and parasitoid were soaked with farmcop. There were four orders of insect predator were associated with weeds such as Coleoptera, Diptera, Hemiptera and Hymenoptera. There was only one order which was identified as insect parasitoid was Hymenoptera. Key words: Weeds, Insect Predator and Parasitoid. ABSTRAK Keberadaan serangga predator dan parasitoid dipengaruhi oleh keanekaragaman tanaman penyusun struktur lansekap misalnya keberadaan tumbuhan liar. Beberapa tumbuhan liar yang ada di ekosistem sawah berguna sebagai tempat hidup serangga musuh alami. Sampai saat ini maih sedikit iformasi tentang keberadaan serangga predator dan parasitoid pada tumbuhan liar berbunga seperti Leersia hexandra, Eleusine indica dan Monochoria vaginalis. Penempatan jenis tumbuhna liar pada lahan penelitian dilakukan secara acak dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengambilan contoh serangga dengan menghitung kelimpahan populasi dan fluktuasi serangga predator dan parasitoid. Terdapat empat ordo serangga predator yag berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan liar yaitu ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Hanya terdapat satu ordo yang diidentifikasi sebagai serangga parasitoid yaitu Hymenoptera. Kata Kunci: Tumbuhan Liar, Serangga Predator dan Parasitoid. PENDAHULUAN Serangga adalah salah satu komponen keanekaragaman hayati yang juga memiliki peranan penting dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivora, karnivora dan detrivora (Strong et al. 1984). Keberadaan serangga predator dan parasitoid dipengaruhi oleh keanekaragaman tanaman penyusun struktur lansekap misalnya keberadaan tumbuhan tambahan berupa tepung sari dan madu (Tjitrosoerdirdjo, 1984). 9

Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid Beberapa tumbuhan liar yang ada di ekosistem sawah berguna sebagai tempat hidup serangga musuh alami. Di lahan padi sawah yang di sekelilingnya terdapat tumbuhan liar mata lele Azolla pinnata R.Br (Azollaceae) merupakan habitat yang disenangi oleh predator wereng coklat yaitu Microvelia douglasi atrolineata Bergroth (Hemiptera: Veliidae) dan Paraplea sobrina Stal. (Hemiptera: Pleidae). Parasitoid Anagrus sp. (Hymenoptera: Mymaridae) dan Gonatocerus sp. (Hymenoptera: Mymaridae) dapat berkembang biak pada rumput Leersia sp. dan dapat mengurangi telur wereng coklat sampai 50% (Santosa dan Baehaki, 2009) Berdasarkan hasil pengamatan sekilas, beberapa jenis tumbuhan liar seperti kolomento Leersia hexandra Sw. (Poaceae), lulangan Eleusine indica L. (Poaceae) dan wewehan Monochoria vaginalis Burm.F (Pontederiaceae). Sering dijumpai disekitar pematang maupun di lahan sawah di Desa Beji Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Keberadaan tumbuhan liar tersebut di lahan sawah dapat menarik serangga predator dan parasitoid karena tumbuhan tersebut memiliki bunga. Oleh karena itu penelitian tentang keberadaan serangga predator dan parasitoid pada berbagai tumbuhan liar tersebut di atas, di lahan sawah masih perlu dilakukan. METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan petanian di Desa Beji Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan dan di Laboratorium Entomologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Univeritas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penilitian dari bulan Maret 2013 sampai Mei 2013. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat penangkap serangga yaitu farmcop yang terbuat dari penghisap debu yang telah dimodifikasi, kabel 10 m, aki kering 12 volt, kain berwarna putih yang dibentuk kantung, mika fiber dibentuk tabung (t= 70 cm dan d= 30 cm), selang, fial film, kuas gambar, kertas label, mikroskop, karet, penggaris, meteran, bolpoin, polibag (v= 5 kg) dan buku identifikasi serangga dari Barrion dan Litsinger (1989). Bahan yang akan digunakan yaitu tumbuhan liar kolomento L. hexandra, lulangan E. indica dan wewehan M. vaginalis yang didapatkan dari sekitar pematang persawahan disekitar lahan penelitian, alkohol 70 %, etil asetat. Metode Penelitian Lahan penelitian yang digunakan berukuran lebih kurang 80 m2. Kemudian pada lahan tersebut dibuat 12 petak, masing-masing petak berukuran 120 cm x 120 cm dan jarak antar petak adalah 30 cm. Semua tumbuhan liar di tanam dan dipelihara terlebih dahulu pada polibagpolibag yang diletakkan dilahan pemeliharaan. Setelah itu tanaman di pindah ke polibag baru. Setiap polibag diisi sebanyak tiga tanaman dan 3 polibag masing-masing diisi 1 tanaman sebagai tanaman contoh. Tanaman liar yang telah di pindah di polibag, kemudian dipindah ke lahan penelitian. Tiap petak ditempatkan satu jenis tanaman liar sebanyak 36 tanaman. Setiap jenis tanaman diulang sebanyak empat kali. Jumlah seluruh tanaman di semua petak adalah 432 tanaman. Penempatan jenis tumbuhan pada lahan penelitian dilakukan secara acak, dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengambilan contoh serangga 10

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 2 April 2014 dengan menghitung kelimpahan populasi dan fluktuasi serangga predator parasitoid. Selain itu dilakukan juga pengamatan perubahan morfologi tanaman. Pengambilan contoh serangga dan pengamatan morfologi tanaman dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00-10.00 WIB. Pengamatan Serangga Predator dan Parasitoid. Populasi dan jenis serangga predator parasitoid yang berasosiasi dengan tumbuhan liar didapatkan dengan cara dihisap dengan farmcop. Pada masing-masing petak penelitian ditetapkan 3 rumpun tanaman contoh secara sistematis diagonal. Mulamula masing-masing tanaman contoh di sungkup dengan mika fiber, selanjutnya serangga yang tertangkap di hisap dengan farmcop. Serangga yang tertangkap pipisahkan dari kantung kain dan dimasukkan ke dalam fial film. Pengambilan contoh serangga dilakukan dengan selang 7 hari selama 8 minggu. Contoh serangga yang telah didapat disimpan di dalam lemari pendingin sebelum dilakukan identifikasi. Identifikasi serangga menggunakan buku dari Barrion dan Litsinger (1989). Pengamatan Morfologi Tanaman. Pengamatan perubahan morfologi tanaman meliputi pengukuran tinggi tanaman, lebar daun terbesar dan saat mulai berbunga. HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dan Keanekaragaman Serangga Predator dan Parasitoid yang Berasosiasi dengan Tumbuhan Liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginali Populasi dan keanekaragaman serangga predator. Keanekaragaman serangga predator yang ada pada tumbuhan liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginalis disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 terdapat empat ordo serangga predator yang berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan liar yaitu ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Jumlah seluruh spesies serangga predator yang terdapat pada semua tumbuhan liar adalah 7 spesies dari 7 famili (Tabel 1). Keanekaragaman spesies serangga predator yang paling tinggi adalah ordo Diptera dengan jumlah tiga spesies dari 3 famili (Tabel 1). Tingginya keanekaragaman ordo Diptera dipengaruhi oleh keadaan ekosistem. Ekosistem padi sawah merupakan tanah berair. Larvalarva serangga dipteran berada di dalam air dan ketika dewasa berada di pertanaman untuk mencari makan dan tempat berlindung, sehingga seranggaserangga tersebut keberadaannya melimpah di pertanaman. Daly et al. (1978) menyatakan yang mendominasi serangga akuatik ialah larva dipteran. Kelimpahan populasi jenis serangga predator tertinggi adalah ordo Coleoptera spesies Paederus tamulus. Sedangkan, kelimpahan populasi jenis serangga predator terendah adalah ordo Hemiptera spesies Ectrychotes sp. (Pentatomidae). Hasil pengamatan di lapang jarang sekali ditemukan Ectrychotes sp. Predator tersebut hanya ditemukan di tumbuhan E. indica. 11

Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid Tabel 2. Keanekaragaman dan Populasi Serangga Parasitoid pada berbagai jenis Tumbuhan Liar Populasi serangga parasitoid lebih Rata-rata sedikit per (Tabel 100 Tumbuhan 2) dibandingkan dengan Ordo Famili Spesies Liar Mv Lh Ei Hymenoptera Braconidae Apanteles sp. 0 0 100 Eulophidae Sympiesis sp. 25 75 25 Serangga predator (Tabel 1). Hal ini karena selama pengamatan, masuk dalam musim penghujan, sehingga banyak parasitoid bermigrasi dan berpindah tempat mencari tempat berlindung yang lebih aman dengan demikian serangga parasitoid yang ada di tumbuhan liar populasinya sedikit. Riyanto et al. (2011) menyatakan kelimpahan serangga parasitoid pada musim kemarau lebih tinggi dibanding musin hujan. tertinggi adalah tanaman L. hexandra, yang terdiri dari tujuh spesies dari tiga famili. Jumlah keseluruhan populasi parasitoid yang terdapat pada tanaman L. hexandra selama delapan pengamatan adalah 12,75 individu/petak (Tabel 2). Tingginya keanekaragaman serangga parasitoid pada tanaman L. Hexandra dikarenakan letak petak tanaman berada di samping pematang persawahan. Terdapat berbagai macam jenis tumbuhan liar di pematang sawah sehingga meningkatkan keragaman serangga parasitoid. Nentwig (1998) menyatakan melimpahnya serangga bisa meningkat pada kondisi tertentu dan dipengaruhi oleh manipulasi komunitas tumbuhan liar. terendah adalah tanaman M. vaginalis, yaitu tiga spesies dari dua famili, dan 3,00 individu/petak (Tabel 2). Rendahnya keanekaragaman parasitoid itu dikarenakan pertumbuhan tanaman M. vaginalis selama pengamatan kurang maksimal dan hampir mati. Hampir matinya tanaman ini karena beberapa polibag yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan robek, sehingga tidak bisa menampung air dan menyebabkan tanaman kering. Faktor lain adalah karena tanaman ini pada akhir pengamatan masa tanamnya hampir berakhir, sehingga serangga parastoid tidak tertarik lagi pada tanaman ini. KESIMPULAN Terdapat empat ordo serangga predator yang berasosiasi dengan tumbuhan liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginalis yaitu Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Hanya satu ordo parasitoid yang berasosiasi dengan tumbuhan liar yaitu hymenoptera. Jenis tumbuhan liar dengan keanekaragaman serangga predator tertinggi adalah L. hexandra dengan jumlah populasi 19,00 individu/petak. Sedangkan jenis tumbuhan liar dengan keanekaragaman serangga predator terendah adalah M. vaginalis dengan jumlah populasi 16,00 individu/petak. tertinggi adalah L. Hexandra dengan jumlah populasi 12,75 individu/petak. Sedangkan jenis tumbuhan liar dengan terendah adalah M. Vaginalis dengan jumlah populasi 3,00 individu/petak. 12

Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid... DAFTAR PUSTAKA Barrion AT, Litsinger JA. 1989. Taxonomy of Rice Insect Pest and Their Arthropod Parasites and Predator. International Rice Research Institute. Philippines. Daly HV, Doyen JT, Ehrlich PR. 1978. Introduction to Insect Biology and Diversity. International Student Edition. Tokyo: Mc. Graw-Hill, Kogakusha. Nentwig W. 1998. Weedy Plant Spesies and Their Benefical Arthropods: Potential for Manipulation in Field Crop. dalam Pickett CH, Bugg RL (ed.): Enhancing Biological Control- Habitat Management Enemies of Agricultural Pests. University of California Press Berkeley Los Angels. London. Hlm 49-72. Riyanto, Herlinda S, Irsan C, Umayah A. 2011. Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator dan Parasitoid Aphis gossypii di Sumatera Selatan. Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. J HPT Tropik 11(1):57-68. Santosa E, Baehaki SE. 2009. Optimalisasi Pemanfaatan Musuh Alami dalam Pengendalian Hama Terpadu pada Budidaya Padi Intensif untuk Sistem Pertanian Berkelanjutan. Makalah Inovasi Teknologi Padi Menuju Swasembada Beras Berkelanjutan. Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Jawa Barat. Strong LJH, South WR. 1984. Insect On Plants. Boston: Harvard University Press. Tjitrosoedirdjo S. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Gramedia. Jakarta. 13