BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

PENYUSUNAN RPP BERBASIS KTSP PADA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dan saran berdasarkan hasil

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dewasa ini diarahkan untuk peningkatan kualitas belajar,

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang kesiapan proses

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh

yang sesuai standar, serta target pembelajaran dan deadline terpenuhi.

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PPM UNGGULAN Saliman, dkk.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian deskripsi, analisis dan pembahasan telah di paparkan gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Produktif (Program Keterampilan Listrik, Radio/Televisi dan Tata Busana) pada Siswa kelas XI MAN 1 Kendari). Selanjutnya pada bab terakhir, peneliti mencoba membuat kesimpulan dan rekomendasi. Pada bagian pertama diajukan beberapa kesimpulan sebagai hasil penelitian yang dilakukan. Selanjutnya pada bagian kedua diajukan beberapa rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Produktif di MAN 1 Kendari. A. Simpulan Merujuk kepada deskripsi penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Produktif (Program Keterampilan Listrik, Radio/Televisi dan Tata Busana), dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Dasar pertimbangan MAN 1 Kendari menerapkan Muatan Lokal Keterampilan Listrik, Keterampilan Muatan Lokal Radio/Televisi dan Muatan Lokal Keterampilan Tata Busana. 233

234 Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama elektonika, peralatan listrik rumah tangga dan tata busana mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan ini telah merubah pola hidup masyarakat yang berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan. Atas dasar itulah, pihak madrasah sebagai penyelenggara pendidikan dengan melibatkan unsur Kandepag Kota Kendari, Komite Madrasah, Dewan Pendidikan, Dunia Usaha, dan Industri, serta masyarakat di sekitar lingkungan sekolah melalui rapat komite madrasah menetapkan muatan lokal keterampilan yaitu: (1) Muatan Lokal Keterampilan Perbaikan dan Perawatan Peralatan Listrik, (2) Muatan Lokal Perbaikan dan Perawatan Radio/Televisi, dan (3) Muatan Lokal Keterampilan Tata Busana. Pemilihan keterampilan tersebut di dasari oleh pertimbangan, antara lain; (1) materi/isi kurikulum yang ada masih dianggap relevan dengan potensi daerah dan kebutuhan masyarakat serta sekolah, (2) kemampuan guru dan ketersedian tenaga pendidik, dan (3) tersedianya sarana dan prasarana sekolah dan penunjang lainnya. Tujuan program keterampilan tersebut adalah memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai bekal peserta didik yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja secara mandiri yang kreatif, inovatif dan produktif, terutama bagi siswa yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya kejenjang lebih tinggi.

235 2) Pemahaman Guru Muatan Lokal Keterampilan pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari menjabarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Silabus. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program muatan lokal keterampilan untuk dijadikan pedoman rencana pelaksanaan pembelajaran masih berorientasi pada Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Program Keterampilan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI 1997. Pemahaman guru tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar sebelum dimasukan muatan lokal keterampilan, dimana sebagai pedoman pembelajaran yang harus diselesaikan dalam setiap tahunnya dan kurikulum tersebut secara keseluruhan sudah memuat rancangan yang harus diselesaikan oleh guru seperti pokok bahasan, sub pokok bahasan dan kegiatan praktik. Guru tidak dituntut untuk membuat hal yang baru, dan guru hanya menindak lanjuti dalam proses pembelajaran di kelas. Setelah proses sosialisasi tentang KTSP dan muatan lokal dimasukan dalam struktur kurikulum, maka guru muatan lokal keterampilan harus mengembangkan kurikulum tersebut untuk diintegrasikan ke dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Sementara pemahaman guru-guru muatan lokal keterampilan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator belum memahami sepenuhnya. Hal ini karena belum pernah ada sosialisasi khusus tentang mata pelajaran muatan lokal keterampilan dari pihak terkait terutama Kabid/Kasi Mapenda atau belum mendatangkan

236 dari pihak luar/tim ahli pengembang kurikulum, sehingga dengan demikian guru belum sepenuhnya memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan suatu tuntutan sebagai seorang guru dengan keterbatasan yang ada melalui MGMP sehingga sudah ada beberapa kompetensi yang dihasilkan untuk dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru menyadari bahwa perlunya pemahaman tentang Standar Kompetensi (SK) adalah kemampuan standar yang harus dipahami dan dikuasai oleh guru. Sebab standar kompetensi merupakan kualifikasi standar minimal peserta didik yang menggambarkan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi Dasar (KD) adalah penjabaran dari standar kompetensi yang merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam setiap mata pelajaran sekaligus sebagai acuan atau rujukan untuk menyusun indikator kompetensi. 3) Cara guru menjabarkan silabus dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran program muatan lokal keterampilan pada MAN 1 Kendari. Sebelum pelaksanaan sosialisasi tentang KTSP pemahaman guru muatan lokal keterampilan tentang silabus hanya terbatas pada penjabaran secara keseluruhan rencana kurikulum pembelajaran yang harus diselesaikan pada setiap semester, sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai rencana yang dibuat oleh guru dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.

237 Setelah sosialisasi dilaksanakan pemahaman guru muatan lokal keterampilan tentang silabus yaitu rencana pembelajaran melalui kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pelajaran, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah merupakan komponen penting yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional dan menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi. Rencana pelaksanaan pembelajaran juga merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam setiap kali pembelajaran. Berdasarkan temuan penelitian bahwa motivasi utama guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran bukan hanya semata-mata sebagai tuntutan administrasi tetapi sebagai pedoman untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam persiapan pembelajaran terutama langkah-langkah pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran yang biasa mereka lakukan sebelumnya sehingga seharusnya guru menggunakan model pembelajaran yang bermakna sebagaimana diharapkan KTSP. Hampir tidak terdapat perbedaan format dalam perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh masing-masing program mulok keterampilan.

238 4) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran program muatan lokal keterampilan pada MAN 1 Kendari. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru muatan lokal keterampilan pada prinsipnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mulai dari persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran sampai pada kegiatan evaluasi atau penilaian. a. Penggunaan metode pembelajaran. Metode yang digunakan dalam pembelajaran muatan lokal keterampilan secara umum menggunakan beberapa metode, diantaranya: metode klasikal, pada metode ini pembelajaran berlangsung di kelas biasa dan di laboratorium (ruangan praktik). Materi diberikan oleh guru dengan cara langsung menggunakan metode ceramah atau tanya jawab. Selain metode tersebut yaitu metode demonstrasi, simulasi, praktik, kerja kelompok, dan individual. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau cara kerja suatu benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Metode individual, yaitu metode yang digunakan untuk memberikan perlakuan ekstra kepada siswa yang mengalami kelambatan dalam belajar. b. Penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran secara keseluruhan guru muatan lokal keterampilan menggunakan berbagai pendekatan dan media

239 sesuai materi yang disampaikan sebagai alat bantu. Media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Tujuannya adalah untuk mempermudah penyampaian materi dan juga untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Media merupakan alat bantu, dan hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan media. Peranan media dalam proses pembelajaran khususnya mulok keterampilan sangat penting untuk mempermudah membatu siswa belajar. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru hampir semua sudah menunjukkan seperti yang diharapkan KTSP dan juga telah menggunakan model pembelajaran yang bermakna yang terdiri dari lima tahapan yaitu tahap pemanasan, tahap eksplorasi, tahap konsolidasi pembelajaran, tahap pembentukan sikap dan perilaku, dan tahap penilaian/evaluasi formatif. Pada kegiatan pemanasan, guru sudah menumbuhkan motivasi siswa dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi siswa, keadaan dan kebutuhan masyarakat serta dunia usaha. Tahap konsolidasi guru sudah melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang menekankan penguasaan keterampilan, dan selalu menghubungkan bahan ajar yang baru dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha serta lapangan kerja. Tahap eksplorasi, diharapkan guru mengembangkan metode yang bervariasi.

240 Materi atau bahan ajar yang dikembangkan oleh guru perlu mempertimbangkan tingkat kepentingan, kebermanfaatan, kelayakan dan menarik minat siswa. Guru memiliki keleluasaan mengembangkan materi yang sudah ada dalam kurikulum sebelumnya dan lebih berani mengurangi dan menambah materi yang ada dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya mulok keterampilan listrik dan radio/televisi. 5) Penilaian hasil belajar program muatan lokal keterampilan MAN 1 Kendari. a. Guru diharapkan menggunakan keanekaragaman alat penilaian yang dapat mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas siswa, seperti tes tertulis hasil karya siswa dan portofolio. b. Sewaktu melakukan penilaian selain penilaian unjuk kerja (performance) juga perlu melakukan penilaian proses setiap kegiatan atau aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dalam melakukan penilaian, guru perlu membuat format penilaian seperti format penilaian performance, penilaian produk, dan penilaian portofolio. Guru seharusnya secara rutin atau selalu mendokumentasikan berbagai hasil penilaian, sehingga penetapan nilai untuk rapor menggambarkan kemampuan yang dimiliki siswa, dengan kata lain hasil penilaian itu lebih objektif. 6) Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program muatan lokal keterampilan.

241 a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi implementasi muatan lokal keterampilan yang berasal dari dalam lembaga sekolah yaitu: guru sebagai implementator, meliputi motivasi mengajar, motivasi berprestasi, kemampuan mengajar dan penguasaan materi pelajaran. Motivasi berprestasi ditandai dengan peningkatan kualitas dan pengetahuan para guru sehingga guru muatan lokal keterampilan tak berhenti belajar untuk meningkatkan kemampuannya melalui pola pembelajaran formal maupun pendidikan dan pelatihan singkat yang diselenggarakan oleh sekolah atau pihak luar yang peduli terhadap pengembangan bidang muatan lokal keterampilan. Faktor kedua yaitu siswa sebagai input dan subjek pembelajaran kaitannya dengan motivasi, karakteristik siswa, dan penguasaan kompetensi yang diharapkan. Faktor ketiga adalah fasilitas pendukung pembelajaran muatan lokal keterampilan sebagai sarana pendukung utama pembelajaran. b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu guru yang mempengaruhi terhadap keberhasilan pembelajaran program muatan lokal keterampilan, meliputi: dukungan dari lembaga (sekolah), dukungan dari masyarakat dan dukungan dari pemerintah. Dukungan dari pihak sekolah ditandai dengan upaya-upaya strategis diantaranya: (1) mengupayakan tersedianya sarana dan prasaran yang diperlukan

242 untuk pembelajaran muatan lokal keterampilan dengan karakteristik dan kebutuhan muatan lokal keterampilan, (2) mengembangkan sumber daya manusia untuk peningkatan kualitas pembelajaran, (3) menjalin kerjasama yang lebih intensif dengan lembaga-lembaga di luar sekolah yang berhubungan dengan implementasi program muatan lokal keterampilan. Dukungan pemerintah, dalam hal ini adalah peran pemerintah dalam mengontrol dan mengevaluasi implementasi kurikulum muatan lokal keterampilan di sekolah, melihat kesesuaian/relevansi dengan kurikulum ideal berdasarkan KTSP. Diperlukan peran pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang dipersyaratkan oleh tuntutan kurikulum. 7) Parsamaan dan Perbedaan Program Muatan Lokal Keterampilan. a. Persamaan. 1. Ketiga program muatan lokal keterampilan memiliki kesamaan tujuan secara umum yaitu untuk memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara, baik secara mandiri maupun untuk terjun ke dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangannya. 2. Mengembangkan kurikulum dengan mengadopsi pada kurikulum yang dikeluarkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islamm tentang Kurikulum Program Keterampilan pada Madrasah Tahun 1997.

243 3. Sistem penilaian yang digunakan lebih menekankan unjuk kerja siswa atau penguasaan keterampilan. b. Perbedaan Perberdaan antara ketiga muatan lokal keterampilan tersebut terletak pada tujuan khusus yaitu: 1. Siswa yang mengikuti program muatan lokal keterampilan listrik untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan di bidang perbaikan dan perawatan peralatan listrik rumah tangga. 2. Siswa yang mengikuti program muatan lokal keterampilan radio/televisi untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan di bidang perbaikan dan perawatan radio dan televisi. 3. Siswa yang mengikuti program muatan lokal keterampilan tata busana untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan di bidang tata busana (pembuatan busana). 4. Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal keterampilan tata busana dilakukan melalui team teaching, sedangkan muatan lokal keterampilan listrik dan muatan lokal keterampilan radio/televisi menggunakan single teaching. 7) Dampak implementasi KTSP program muatan lokal keterampilan MAN 1 Kendari terhadap hasil belajar. Diterapkannya KTSP pada mata pelajaran muatan lokal, khususnya program muatan lokal keterampilan berdampak positif terhadap motivasi, aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat ditandai dengan

244 meningkatnya minat siswa untuk mempelajari keterampilan yang hampir merata pada setiap jenis mulok tersebut. Selain itu juga dapat berdampak pada tugas dan tanggung jawab guru merasa tertantang untuk mengembangkan kompetensinya dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru muatan lokal keterampilan harus lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan KTSP dan tuntutan tujuan kurikulum muatan lokal pada umumnya. Keberadaan muatan lokal sebagai struktur dan komponen KTSP menguba status keterampilan menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa MAN1 Kendari sesuai dengan pilihannya. Adanya pengalihan ini sebaiknya dibarengi dengan perubahan persepsi sekolah terhadap mulok keterampilan, dan juga seharusnya diiringi penambahan fasilitas belajar dan sistem pembelajaran dari mata pelajaran mulok keterampilan. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh peneliti selama berlangsungnya penelitian dan analisis terhadap temuan tersebut, maka berikut dikemukakan beberapa rekomendasi untuk kepentingan dan kemajuan dimasa datang, diantaranya sebagai berikut: 1. Rekomendasi bagi guru mata pelajaran muatan lokal keterampilan: Guru sebagai pengembang dan pelaksana kurikulum muatan lokal keterampilan di lapangan dalam menjalankan tugasnya sebaiknya terus mencari sumber informasi tentang KTSP sebagai pembanding khususnya

245 pembelajaran program muatan lokal keterampilan, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian. Pemahaman dan kemauan guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin terasa dan berkualitas bila guru senantiasa melakukan refleksi diri terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat bisa dalam bentuk team teaching dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru khususnya dalam mewujudkan pembelajaran yang produktif. Pembelajaran yang produktif yaitu pembelajaran yang memberikan pengalaman yang bermakna atau berguna dan yang mampu menyiapkan subyek didik agar memiliki keterampilan atau keahlian di bidang tertentu bila terjun di masyarakat nanti. Jika ada hal-hal yang sukar dipecahkan ada baiknya dibahas dengan guru-guru dari sekolah lain atau suatu gugus dipertemuan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Guru dalam mengembangkan muatan lokal keterampilan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan masyarakat dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai persiapan mengajar, kendaknya tidak hanya sekedar untuk memenuhi tuntutan administrasi yang harus dibuat, melainkan menjadi tanggung jawab sebagai seorang guru sebagai persiapan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Guru dalam melakukan proses pembelajaran kendaknya memperhatikan strategi pembelajaran yang tepat meliputi, pengelolaan kelas, menggunaan multimedia, media/alat peraga, sumber pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan IPTEK dan berbagai

246 sumber belajar yang mendukung proses pembelajaran muatan lokal keterampilan. Guru dalam melakukan penilaian kendaknya menggunakan beragam bentuk dan jenis penilaian yang bisa mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas dan produktivitas siswa, dapat mencerminkan setiap kompetensi keterampilan, dan dapat mendokumentasikan seluruh penilaian yang dilakukan sebagai bahan penilaian hasil belajar siswa yang dilaporkan kepada orang tua. 2. Rekomendasi untuk kepala sekolah: Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan, perlu meningkatkan perannya dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada guru, baik secara pribadi, maupun kelompok khususnya berkenaan dengan upaya peningkatan pemahaman guru terhadap KTSP dan implementasi muatan lokal keterampilan serta sumber belajar, sarana dan prasarana bagi peningkatan keterampilan. Komite madrasah sebagai wakil masyarakat hendaknya dilibatkan dalam perencanaan madrasah sehingga pihak komite dapat mengetahui dan menyampaikan kepada masyarakat terutama orang tua peserta didik mengenai program-program madrasah, baik program yang telah dilaksanakan, sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang madrasah. 3. Rekomendasi kepada pengawas pendidikan: Menjadi seorang pengawas agar lebih intens dalam melakukan pengawasan pada setiap sekolah. Hal ini dimaksudkan agar pendidik

247 (guru) dapat menyiapkan perangkat pembelajaran, serta lebih aktif dalam melakukan pembelajaran pada setiap mata pelajaran, termasuk pada mata pelajaran muatan lokal. Sebagai fasilitator hendaknya para pengawas dapat memfasilitasi kebutuhan guru dalam mengimplementasikan KTSP khususnya mata pelajaran muatan lokal keterampilan. 4. Rekomendasi untuk Kanwil Departemen Agama khususnya Kabid Mapenda: Penerapan KTSP khususnya muatan lokal, dari hasil temuan peneliti bahwa sosialisasi KTSP dirasakan belum menyentuh mata pelajaran muatan lokal khususnya muatan lokal keterampilan, sehingga pemahaman guru terhadap isi KTSP belum sepenuhnya seperti yang diharapkan, sehingga masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam menentukan tujuan, isi/materi, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sumber belajar, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang dilakukan guru, pihak Kanwil/Kandepag baik tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi atau pusat perlu mengadakan evaluasi terhadap implementasi KTSP khususnya muatan lokal keterampilan, sehingga kelemahan dan kekurangan dapat segera diatasi. 5. Rekomendasi untuk lembaga pendidikan guru: Lembaga yang berperan mempersiapkan guru-guru diharapkan mampu mempersiapkan calon-calon guru yang handal, termasuk mempersiapkan guru yang mempunyai kemampuan mengajarkan berbagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang tidak hanya dibekali

248 pengetahuan akademik bersifat teoritis, tetapi juga dibekali dengan berbagai keterampilan mengajar yang berorientasi KTSP. 6. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya: Diharapkan adanya penelitian pengembangan untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal keterampilan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat dimana muatan lokal tersebut diselenggarakan. Apakah berupa keterampilan perawatan dan perbaikan peralatan listrik, keterampilan perawatan dan perbaikan radio/televisi, keterampilan tata busana, keterampilan pertanian, pertukangan/mebel dan keterampilan tepat guna lain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Keterlibatan semua pihak yang terkait dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing, maka tujuan implementasi kurikulum muatan lokal keterampilan untuk memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara, baik secara mandiri maupun untuk terjun ke dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangannya. Selain itu khususnya penerapan kurikulum muatan lokal yang sesuai potensi daerah dan kebutuhan masyarakat dapat menciptakan penyeimbangan materi atau bahan ajar di sekolah antara kepentingan nasional dan kebutuhan daerah.