Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Pemberantasan malaria bertujuan untuk mencegah kematian akibat malaria, terutama jika terjadi KLB, menurunkan angka kematian, menurunkan angka kesakitan (insidensi dan prevalensi), meminimalkan kerugian sosial dan ekonomi akibat malaria. Pemberantasan malaria haruslah rasional, harus berbasis pada epidemiologinya; sarannya: manusia / penduduk, parasit malaria, vektor dan lingkungannya.
Kasus atau penderita yang diagnostik terbukti positif gejala klinis dan parasitnya dalam darah diberi pengobatan dan perawatan menurut SOP atau protokol bakunya di puskesmas atau rumah sakit Penduduk daerah endemik diberikan penyuluhan kesehatan dan dibagikan kelambu berinsektisida Nyamuk vektornya dengan pengendalian vektor cara kimia, hayati atau manajemen lingkungan, atau secara terpadu. Lingkungan dengan memodifiksi atau memanipulasi lingkungan supaya tidak cocok lagi jadi habitat vektor à vektor pindah tempat atau berkurang kepadatannya secara nyata.
Active Case Detection (ACD) Pasive Case Detection (PCD) Mass Fever Survey (MFS) Malariometric survey (MS) Mass Blodd Survey (MBS) Surveilans Migrasi Survey Kontak (Contact Survey)
edukasi tentang : 1.cara penularan malaria secara alamiah dan non alamiah 2.risiko terkena malaria, 3.pengenalan tentang gejala dan tanda malaria 4.pengobatan malaria, 5. pengetahuan tentang upaya menghilangkan tempat perindukan.
Kemoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi Malaria sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat
1. klorokuin 500mg po, 1 x seminggu digunakan di daerah p.palcifarum sensitif klorokuin. *aman untuk kehamilan 2. meflokuin 200mg po, 1x seminggu digunakan di daerah p.falciparum yang resisten klorokuin. * kontraindikasi : pasien kejang,kelainan konduksi jantung, dan psikosis 3. doksisiklin 100 mg po, 1x sehari digunakan sebagai alternatif dari meflokuin di daerah resisten klorokuin. * kontraindikasi : kehamilan, wanita menyusui,anak <8 tahun. Harus diberikan bersama makanan. 4. primakuin 30 mg (2 tablet) po, 1 x sehari profilaksis terminal terhadap p.vivax dan p.ovale * kontraindikasi : kehamilan, def.g6pd * harus diberikan bersama atau sesudah makan * E.samping : dapat timbul methemoglobinemia
1. secara mekanis pemusnahan sarang atau tempat berkembang biak, pemetaan genangan air dengan jarak 2 km dekat pemukiman penduduk 2. secara biologis menggunakan makhluk hidup yang bersifat parasitik untuk mengendalikan vektor seperti : - Bacillus huringiensis (bakteri) - Heterorhabditis (cacing) - lembu, kerbau, babi 3. secara kimiawi menggunakan insektisida seperti permethrin 0,5% yang efektif untuk membunuh Anopheles Spp. masih ada beberapa insektisida lain seperti : - sanbate 5 WP, efektif membunuh jentik Anopheles Spp - Delthamethrin 0,05 %, efektif membunuh nyamuk Anopheles Spp - Permanent 100 EC, efektif membunuh nyamuk Anopheles Spp dalam kelambu celup 16 minggu
Permethrin Impregnated Net kelambu yang dilapisi dengan insektisida permethrin, kelambu tsb dapat dicuci sebentar lalu dikeringkan, kelambu harus diberi permethrin lagi setiap 6 bulan Long Lasting Insecticide Net untuk 1 tahun
Bahan kimia yang dioleskan dikulit untuk mengurangi ketertarikan nyamuk terhadap manusia yang biasa dipakai adalah DEET (N,N-dietil-M-toluamide) dengan konsentrasi 30 50 %
Untuk orang yang mengunjungi daerah endemis seperti pantai, hutan, daerah berawa Untuk ibu hamil dianjurkan untuk tidak ke daerah endemis dulu
beberapa tindakan atau langkah yang harus dilakukan A. Konfirmasi KLB malaria Pengambilan dan pemeriksaan SD pada penderita demam (MFS) Semua penderita dengan hasil SD positif malaria diberi pengobatan standar sesuai jenis plasmodium.
Penyelidikan epidemiologi yang dilaksanakan berdasarkan aspek tempat, waktu dan orang, disertai pengumpulan dan pencatatan penderita malaria klinis dan positif dan kematian dengan gejala klinis malaria. Pengamatan epidemiologi yang meliputi jenis vektor dan kepadatannya oleh tenaga entomologi tingkat puskesmas
B. ANALISIS Bila dari hasil penyelidikan epidemiologi diperoleh data penderita malaria yaitu : Proporsi kenaikan jumlah kasus positif dua kali atau lebih dari kasus sebelumnya dan terus terjadi peningkatan yang bermakna Hasil konfirmasi melalui kegiatan MFS ditemukan penderita positif P. Falcifarum dominan Ada kasus bayi positif Ada kematian karena atau diduga malaria Ada keresahan masyarakat karena malaria
1. Menyusun rencana kegiatan Kegiatan yang harus dilaksanakan Pengobatan Pengobatan pada penderita positif malaria dan malaria berat Mass Fever Treatment (MFT) Pemberantasan vektor Distribusi kelambu berinsektisida (ITN) Larviciding Penyelidikan epidemiologi Pengamatan epidemiologi
Obat (Artesunat-Amodiakuin kombinasi / ACT, klorokuin, primakuin, kina, cairan infus dan lain-lain) Bahan pembantu survey Alat dan bahan laboratorium Kebutuhan kelambu Insektisida Perlengkapan penyemprotan Peralatan penyemprotan - Biaya penanggulangan
1. Puskesmas Pengobatan Melaksanakan penyelidikan epidemiologi (orang, tempat, waktu) Menentukan batas wilayah penanggulangan Menentukan dan menyiapkan sarana yang dibutuhkan Membuat jadwal kegiatan Membuat laporan kejadian dan tindakan penanggulangan yang telah. dilaksanakan ke Dinas Kesehatan kab/kota dalam tempo 24 jam.
MBS atau MFT bila belum dilakukan puskesmas Penyemprotan rumah dengan insektisida dengan cakupan bangunan disemprot >90%, cakupan permukaan disemprot.90% Larviciding Penyuluhan kesehatan masyarakat Membuat laporan kejadian dan tindakan penanggulangan yang telah dilaksanakan ke Dinas Kesehatan Propinsi dalam tempo 24 jam
Menganalisa laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Memproses laporan disertai rincian kegiatan serta biaya operasional kebagian naggaran Propinsi Melakukan kunjungan lapangan Mengajukan permintaan kebutuhan biaya operasional dan rincian kegiatan kebagian anggaran propinsi Mengirimkan biaya operasional yang sudah disetrujui ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Melaksanakan kegiatan pengawasan dan Bintek Melaporkan kejadian KLB pada Departemen Kesehatan cq. Direktorat Jenderal PP dan PL Khusus daerah transmigrasi untuk dilaporkan juga ke departemen Transmigrasi
Direktorat jenderal PP dan PL cq. Direktorat PP-BB menganmalisa kejadian KLB dan melaporkan kejadian KLB kepada menteri Kesehatan Melaksanakan kegiatan suverfisi dan bintek
Ketentuan KLB dinyatakan selesai KLB dapat dinyatakan selesai bila dalam pemantauan selama 2 x masa inkubasi (20-28 hari) angka kesakitan malaria telah kembali pada keadaan seperti semula.
Untuk mencegah timbulnya KLB diwaktu yang akan datang, sistim kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD_KLB) perlu ditingkatkan dengan cara menginbtensifkan kegiatan surveilens Penyemprotan lanjutan dilakukan pada siklus berikutnya sampai insiden turun yaitu API <1 per 1.000 penduduk atau hasil malariometrik survey evaluasi dengan PR < 2% Dinas Kesehatan Kabupaten /kota mengirim laporan hasil kegiatan setelah tindakan penanggulangan selesai dilaksanakan
Pengobatan Malaria Falsiparum Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin + Primakuin Hari Jenis obat Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur 0-1 bulan 2-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 15 tahun 1 Artesunat 1/4 1/2 1 2 3 4 Amodiakuin 1/4 1/2 1 2 3 4 Primakuin - - 3/4 1 1/2 2 2-3 2 Artesunat 1/4 1/2 1 2 3 4 Amodiakuin 1/4 1/2 1 2 3 4 3 Primakuin 1/4 1/2 1 2 3 4 Artesunat 1/4 1/2 1 2 3 4
Hari Jenis obat Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur 0-1 bulan 2-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun H1 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4 15 tahun Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 H2 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 H3 Klorokuin 1/8 ¼ ½ 1 1 ½ 2 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 H4-14 Klorokuin - - ¼ ½ ¾ 1
Hari Jenis obat Jumlah tablet menurut kelompok umur (dosis tunggal) 0-1 bulan 2-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 tahun 15 tahun H1 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4 H2 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4 H3 Klorokuin 1/8 1/4 1/2 1 1 ½ 2
Prinsip bantuan Global Fund adalah kemitraan (partnership) dan pemberdayaan orang-orang setempat (empowerment). Global Fund mendukung lembaga-lembaga dan orang-orang yang berniat baik untuk menolong sesamanya yang menderita malaria, agar upaya lembaga-lembaga dan orang-orang tersebut lebih berhasil mencapai sasarannya. Dengan demikian, bantuan Global Fund bukanlah proyek yang mendatangkan uang, tetapi untuk mendukung upaya lembaga lokal.
1. Pelatihan petugas/sukarelawan 2. Penyuluhan kepada masyarakat umum 3. Pemeriksaan penderita dengan gejala malaria 4. Pengobatan penderita yang positip malaria 5. Perawatan penderita yang menderita malaria otak (Cerebral Malaria) 6. Pemberian kelambu anti nyamuk bagi keluarga keluarga yang tinggal didaerah endemisitas tinggi 7. Pemberian kelambu anti nyamuk bagi para ibu hamil dan anak-anak Balita 8. Penyediaan bahan-bahan dan peralatan untuk penyuluhan, pencegahan, pemeriksaan dan pengobatan kasus Malaria
Kelambu, bahan, alat, obat: Kelambu yang sudah dicelup obat anti nyamuk (LLIN = Long Lasting Impregnated Nets) Mikroskop untuk pemeriksaan darah penderita malaria RDT, kertas tes untuk pemeriksaan darah penderita malaria, di daerah-daerah yang tidak mempunyai mikroskop atau yang tidak mempunyai tenaga mikroskopis Obat ACT tablet dan injeksi, yang sangat ampuh untuk menghancurkan plasmodium/parasit malaria dalam darah penderita Dana untuk menutup biaya-biaya: Biaya pengangkutan kelambu sampai kepada para penduduk dan keluarga-keluarga yang membutuhkan Dana untuk pelatihan, penyuluhan, perjalanan dan operasional kantor (di tingkat pusat/pr, propinsi/sr dan kebupaten/ssr).