BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah CV X yang beralamat Jl. Diponegoro Surabaya.

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan menggunakan simple random sampling, menurut Sugiyono (2012:

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dalam pelaksanaan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif kuantitatif untuk menjawab permasalahan yang kedua.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan penelitian yang digunakan

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Sebuah perusahaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

Sedangkan Sugiyono (2006) menyatakan bahwa:

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menurut Moleong didalam bukunya yang berjudul Metodologi penelitian

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02

BAB III METODE PENELITIAN

Working Paper DINAMIKA TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY INDUSTRI BESAR DAN SEDANG INDONESIA DALAM MEMPENGARUHI OUTPUT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Oktober- Desember 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Lemito.

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN NOVEMBER 2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

BAB III METODE PENELITIAN

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov

alamiah (Sugiyono, 2008:8).

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2013

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

A. Kelompok Bangunan dan Pekerjaan Umum Upah Harian (Rp) 1 Pekerja/Knek ,00. 2 Tukang Gali ,00. 3 Kepala Tukang Batu 110.

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan September 2017

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Maluku Utara, Bulan Agustus 2017

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Perkembangan Industri

Gambar 3.1 Lokasi Pulau Tidung

BAB III METODE PENELITIAN

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN OKTOBER 2016

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN NOVEMBER 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yakni kualitatif. Ghony (2012: 89)

PENILAIAN MESIN DAN PERALATAN PART - 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN DESEMBER 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI MALUKU UTARA, BULAN JUNI 2015

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

BAB III METODE PENELITIAN. ditempatkan di rumah pemilik usaha. Workshop GS4 menggunakan teras rumah

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah CV X yang beralamat Jl. Diponegoro Surabaya. penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari kantor konsultan pajak 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Wirartha (2006:20) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi obyek yang alami. Di sini peneliti merupakan instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian ini lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis trdapat dinamika hubungan antar fenomena yang diamati. Dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif. Adapun pendekatan penelitian ini adalah bersifat deskriptif karena analisis data yang dilakukan berupa deskripsi atas gejala-gejala yang diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antarvariabel. Pada penelitian kualitatif pun bukan tidak mungkin ada data yang kuantitatif. 62

63 3.3 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV. X Perusahaan yang bergerak di bidang : a. Perdagangan umum, baik perdagangan dalam kota, antar kota maupun antar pulau, termasuk juga bertindak selaku agen, grosir, distributor penyalur, suplier, komisioner, leveransir, dari segala macam barang yang dapat diperdagangkann, terutama bahan-bahan bangunan. b. Pembangunan yaitu selaku pelaksana/pemborong/kontraktor untuk membangun gedung, jalan jembatan serta pengairan. c. Perusahaan berbentuk badan (CV) persekutuan komanditer. Perusahaan mempunyai banyak aktiva tetap dalam operasional usahanya. Diantarannya, dum truk, mesin bor, pompa air, dan lain sebagainya dimana aktiva tersebut banyak berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan. 3.4 Data dan Jenis Data Dalam penelitian ini peneliti memakai data sekunder. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan di catat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder. a) Jenis data sekunder yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah :

64 1. Laporan Keuangan CV X tahun 2012 2. Laporan Auditor Independen yang banyak berisi kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan CV X b) Jenis data sekunder lain yang peneliti pakai dalam penelitian ini adalah : 1. Berbagai literatur dari buku, skripsi, jurnal dan thesis 2. Berbagai artikel dan karya ilmiah dari digital literatur atau browsing internet. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti memakai teknik pengumpulan data secara 1. Dokumentasi yaitu teknik data dengan mengambil gambaran umum dan datadata berupa dokumen perusahaan untuk diteliti 2. Observasi yaitu penulis melakukan pengamatan atas objek penelitian jenis observasi dalam penelitian ini adalah observasi samar. Menurut Ghoy (2012:173) Observasi samar yaitu observasi yang dilakukan dnegan cara peneliti tidak harus terus terang atau tersamar dalam melaksanakan observasi, hal itu untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih rahasia. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, peneliti tidak akan diizinkan untuk melaksanakan observasi. 3. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau melakukan tanya jawab kepada pihak perusahaan atau objek penelitian

65 3.6 Model Analisis Data Langkah selanjutnya dalam penelitian ini yaitu menganalisis data yang diperoleh dari pengumpulan data yang telah dilakukan. Analisis data yang dilakukan peneliti adalah deskriptif kualitatif. Menurut Ghony (2012:245) Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik data dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan dilokasi penelitian, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Analisis data itu dilakukan sejak awal peneliti terjun ke lokasi penelitiam hingga akhir penelitian. Ghony menegaskan (2012:247) analisis data untuk penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-memilahnya menjadi satu kesatuan unit yang dapat dikelola, mensistematiskannya mencari dan menemukan pola, menemukan apa-apa yang penting dan apa-apa yang dipelajari dan memutuskan apa-apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009: 246), bahwa aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

66 Gambar 3.1 Tahap Analisis Data Masa Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Analisis Penarikan Kesimpulan / Verifikasi Rekomendasi Reduksi Data, mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Penyajian Data, dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, penarikan kesimpulan, dalam pandangan Miles dan Huberman, hanyalah sebagian dan satu kegiatan dan

67 konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatancatatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan memakan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif, atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Dalam mereduksi penilaian terhadap data aktiva tetap peneliti memakai metode VSPLA. (Special Price Level Adjustment) yaitu pembentukan nilai sekarang dari aset yang dimiliki oleh perusahaan dengan menyesuaikan harga perolehan dengan index harga barang/ komoditi tertentu. Index yang penulis pakai adalah index IHPB (Index Harga Pedangan Besar) dimana index tersebut mencerminkan dari tingkat harga komoditi kelompok barang tertentu berdasakan survei pedagang-pedagang besar/ Grosir. Data Index tersebut diperoleh dari situs resmi BPS (Badan Pusat Statistik). Berikut data index harga tersebut :

68 Tabel 3.1 Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/ Konstruksi No Kelompok Barang/ Item 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kayu gelondong 220 245 208 216 225 234 2 Barang Galian segala jenis 256 324 215 224 234 249 3 Kyu gergajian dan Awetan 276 364 283 293 306 320 4 Kayu Lapis dan sejenisnya 191 203 149 149 152 160 5 Bahan Bangunan dari kayu 252 356 266 280 296 312 6 Kertas dan Sejenisnya 171 177 183 182 7 Cat, Vernis dan Lak 168 199 168 171 177 186 8 Aspal 258 340 276 288 297 320 9 Hasil Kilang Minyak Lainya 633 730 192 199 210 216 10 Barang-barang dari karet - - 211 221 235 245 11 Barang-barang Plastik 150 180 148 150 154 159 12 Kaca lembaran 197 239 165 170 178 188 13 Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 225 277 192 196 208 218 14 Semen 183 225 170 171 175 187 15 Batu Split 262 318 188 194 200 213 16 Barang-barang lainya dari bahan bukan logam 201 233 180 184 190 198 17 18 Barang-barang dari besi dan baja dasar Barang-barang dari logam dasar bukan besi 210 282 157 154 160 165 174 240 118 118 121 124 19 Alat pertukangan dari logam 179 224 176 182 187 191 20 Bahan bangunan dari logam 225 280 188 192 198 206 21 Barang-barang logam lainya 210 306 183 184 190 197 22 23 Alat-alat berat dan perlengkapanya Mesin pembangkit dan motor listrik 156 168 147 146 149 152 135 144 120 122 122 123 24 Perlengkapan listrik lainya 183 218 177 184 195 204 25 Aki 204 282 205 210 213 217 26 Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal. 219 269 182 185 192 201 27 Pekerjaan umum untuk pertanian 241 298 196 201 209 219

69 Tabel 3.1 Lanjutan Indeks Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/ Konstruksi No Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 28 Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan 251 317 194 199 206 217 29 Bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi. 204 254 177 181 188 295 30 bangunan lainya 230 284 187 192 199 207 31 Umum 232 289 186 191 198 207 Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia. Dari data tersebut peneliti mengambil 8 kelompok komoditas yanng diperdagangkan sesuai dengan karakteristik obyek penelitian yaitu perusahaan konstruksi komoditas yang diambil tersebut diantaranya adalah: Tabel 3.2 Indeks Harga komoditi tertentu No Kelompok Barang 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 Barang-barang dari besi dan baja dasar Alat pertukangan dari logam 210 282 157 154 160 165 179 224 176 182 187 191 3 Bahan bangunan dari logam 225 280 188 192 198 206 4 Barang-barang lainya logam 210 306 183 184 190 197 5 Alat-alat berat dan perlengkapanya 156 168 147 146 149 152 6 Mesin pembangkit dan motor listrik 135 144 120 122 122 123 7 Perlengkapan listrik lainya 183 218 177 184 195 204 8 Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal. 219 269 182 185 192 201

70 Pengelompokan berdasarkan komoditi dapat diklasifikasikan atas dasar data statistik KBKI (Klasifikasi Baku komoditas Indonesia) yang terbaru yaitu tahun 2012. Tabel 3.3 Kelompok Barang No Kelompok Barang Deskripsi Contoh Perabotan rumah tangga barang-barang Kursi, sofa, meja& kursi lainya yang dapat dipindahkan, perhiasan tamu, meja dan kursi Barang-barang dan perlengkapan terkait, bagian dari furniture, produk kaca, alat olahraga, alat makan, alat-alat dapur dari kayu, alat tulis, mutiara 1 lainya dari bahan musik, bangunan prepabrikasi,barang budidaya seme permata, bukan logam industri pengolahan. gitar, piano, papan ski, dll, bola, roling door, tangki air, bahan konstruksi dr logam 2 3 5 6 7 Barang-barang dari besi dan baja dasar Alat pertukangan dari logam Barang-barang logam lainya Alat-alat berat dan perlengkapanya Mesin pembangkit dan motor listrik Besi dan baja lembaran, pipa, bor, produk canai lantaian dari baja dioleh lebih lanjut selain dicanai panas dan dingin dipalut disepuh, atau dioleh lebih lanjut dengan cara lain. Alat-alat untuk pertukangan dari bahan logam Barang-barang keperluan diatas meja, didapur atau barang kebutuhan dapur lainya dan baginya, dari besi baa, tembaga, alumunium, peralatan memasak atau pemanas, dari jenis yang digunakan untuk rumah tangga, tidak menggunakan listrik dari tembaga, penggosok pot, bantalan gosok atau pemoles, srung tangan dan sejenisnya, dari besi atau baja, tembaga atau alumunium, peralatan meanik yang digerakan dengan tangan, dengan berat 10 Kg, digunkan dalam pengolahan, pengondisian, penyiapan makanan atau minuman. Mesin untuk pekepluan umum, dan kusus, alat pengangkut Mesin Listrik dan Prantinya. Motor, generator dan transformator listrik dan bagian daripadanya alumunium,microfilm, Fero silikon, biji besi, lembaran pelat, baja rel, bahan konstruksi kereta api, kawat dari besi atau baja, tubing dan pipa bor, Linggis, palu, dongkarak, dan sebagainya Wajan, dandang alumunium, panci alumunium, oven, cetakan kue, peraltan memasak lainya.pisau, gunting, parang,sendok, garpu, cangkul sekop, kunci inggris, obeng, tang palu, perkakas untuk mengepress, membubut,menggiling,pipa dan alat kelengkapan dari tembaga, Truk, container, dump truk, excavator dan sebagainya Motor dengan keluaran tidak melebihi 37,5 watt. Motor listrik lainya, generator AS dengan kapasitas tidak melebihi 750 W, generator ABB dengan kapasitas < 75 KVA, mesin pembangkit listrik lainya, rotary converters, ballast untuk lampu tabung, battery charger kapasitas > 100KVA,

71 Tabel 3.3 Lanjutan Kelompok Barang No Kelompok Barang Deskripsi Contoh 8 Perlengkapan listrik lainya Peralatan listrik selainya induktor lainya, radiator, isolator, sekering, sakelar cabinet, Knob, kawat dan kabel listrik, papan, panel, konsol laninya. Bangunan Rumah, kantor, gudang, gedung, sekolah, masjid, Bangunan tempat 9 tinggal dan bukan tempat tinggal. dan sebagainya Bangunan dan Bangunan yang ditujukan untuk instalasi instalasi listrik, gas, listrik, gas dan air minum 10 air minum, dan komunikasi. Sumber: KBKI (Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia) BPS Indonesia. Kilang minyak, gas alam, bangunan peetambangan, da sebagainya.