BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan Indonesia saat ini telah menganut dual banking. system. Dual banking system atau sistem perbankan ganda yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat. trend saat ini. syariah dalam melakukan kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. syariah dipengaruhi oleh karakteristik dari kedua tipe bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

SARAS MURSITO B

BAB I PENDAHULUAN. Rajagrafindo Persada, 2009, hlm.9. http/ pada 1 November 2014, 09.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara maju, mendengar kata. bank sudah bukan merupakan sesuatu yang asing, bank sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dapat dikatakan sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang terhimpun di bank disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan saat ini menunjukkan betapa

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. muslim dihadapkan pada sutu pilihan, yaitu penyimpanan dananya di bank

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem perbankan Indonesia saat ini telah menganut dual banking system. Dual banking system atau sistem perbankan ganda yaitu terselenggaranya dua sistem perbankan (bank konvensional dan bank syariah) secara berdampingan. Dalam dua sistem perbankan ganda ini, secara sinergis dan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan serta mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Perbedaan mendasar dari dual banking system ini yakni bank konvensional dan bank syariah terletak pada prinsipnya. Namun banyak sekali orang yang masih belum benarbenar mengerti tentang perbedaan bank syariah dan Bank konvensional sendiri. Menurut Sudarsono, (2008: 27) Bank syariah merupakan lembaga perbankan yang mengusung syariat islam sebagai prinsipnya, serta tidak mengandalkan bunga dalam sistem pengoperasiannya sedangkan di lain pihak bank konvensional merupakan bank yang melaksanakan usaha perbankan secara konvensioal dengan cara memberikan jasa dalam jalur lalu lintas pembayaran. Seperti diketahui bahwa di Indonesia mengenal dunia perbankan dalam hal ini bank konvensional semenjak masa penjajahan belanda, sedangkan kehadiran bank yang berdasarkan syariah di Indonesia masih 1

2 relatif baru, yaitu pada awal tahun 1990-an. Kehadiran Bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI) (Kasmir, 2010: 188) Menurut Antonio (2001: 226), tujuan dibentuknya bank syariah tidak lain sebagai solusi dari ketergantungan masyarakat terhadap riba yang terdapat di bank konvensional. Riba menurut pengertian bahasa berarti tambahan (az-ziyaqah), berkembang (an-namuw), meningkat (al-irtifa), dengan kata lain riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan dan pembesaran atas pinjaman pokok yang diterima pemberi pinjaman dari peminjaman sebagai imbalan karena menangguhkan atau terpisah dari sebagian modalnya selama waktu periode tertentu, (Sudarsono, 2008: 10). Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat bahwa riba atau bunga yang terdapat di bank konvensional adalah haram, hal ini berdasarkan (Q.S Al-Baqarah (2): (275) yang artinya: orang-orang yang Memakan riba itu tidak dapat berdiri melainkan sebagaimana berdirinya orang yang dirasuki setan dengan terhuyung-huyung karena sentuhannya. Yang demikian itu karena mereka mengatakan perdagangan itu sama saja dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba. Oleh karena itu, barang siapa yang telah sampai kepadanya peringatan dari Tuhannya lalu ia berhenti (dari memakan riba), maka bagi nya apa yang telah lalu dan barang siapa mengulangi lagi (memakan riba) maka itu ahli neraka akan kekal di dalamnya. Sesuai informasi yang diperoleh dari Bank Indonesia perwakilan Gorontalo tahun 2012, Di Gorontalo awal mula kehadiran bank syariah

3 diawali dengan hadirnya Bank Muamalat yakni pada tahun 2002, setelah itu mulai berkembang kini hadir bank syariah lainnya seperti Bank Syariah Mandiri yang membuka cabang pada tahun 2009 dan yang terbaru adalah bank Mega Syariah yang membuka cabang pada tahun 2010. Gorontalo merupakan provinsi dengan mayoritas penduduk muslim, hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Gorontalo dan Badan Pusat Statstik 2013, yaitu presentase penduduk muslim di Provinsi Gorontalo sebesar 99,48%. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat tabel 1 di bawah ini mengenai presentasi jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo tahun berdasarkan agama 2013. Tabel 1: Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo Berdasarkan Agama Tahun 2013 (Presentase) Jenis Agama Islam Protestan Katolik Hindu Budha Jmlh 1.017.396 3.883 425 200 829 Penduduk Presentasi 99,48% 0,38% 0,04% 0,02% 0,08% Sumber: Kanwil Kementrian Agama Provinsi Gorontalo, 2013 Selain dikenal dengan jumlah penduduk mayoritas muslim, Gorontalo juga merupakan daerah yang kental akan adat istiadatnya bahkan Gorontalo mendapatkan gelar sebagai Provinsi Serambi Madina. Meskipun Gorontalo mendapat gelar Provinsi Serambi Madina sangat disayangkan minat masyarakat Gorontalo untuk menjadi nasabah bank syariah lebih sedikit dibandingkan menjadi nasabah di bank konvensional. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data statistik perbankan syariah di

4 Gorontalo mengenai perkembangan jumlah rekening bank syariah vs bank konvensional, seperti ditunjukan pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2: Perkembangan Jumlah Rekening Bank Konvensional VS Bank Syariah Jenis Bank 2010 2011 2012 Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Konvensional 291,382 90,2 311,254 85,6 360,603 83,4 Syariah 31,597 9,8 52,447 14,4 62,522 14,5 Total 322,929 100 363,701 100 432,125 100 Sumber: Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, 2012 Berdasarkan data perkembangan rekening bank konvensional dan bank syariah di Gorontalo menjelaskan bahwa jumlah rekening di bank syariah pada tahun 2010, 2011 dan 2012 lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah rekening di bank konvensional. Pada tahun 2012 jumlah rekening bank syariah sebesar 14,5% jika dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya pertumbuhan bank syariah masih relatif belum menunjukan pertambahan yang signifikan, artinya masyarakat masih menaruh minat lebih besar terhadap bank konvensional. Berkembangnya perbankan syariah sangat bergantung pada minat dan perhatian masyarakat terhadap jasa perbankan syariah. Persepsi masyarakat Gorontalo terhadap bank syariah cukup beragam, baik mengenai pelayanannya, kemudahan untuk memperoleh akses pendanaan, maupun mengenai produk-produk yang ditawarkan. Perbankan syariah diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif sistem perbankan khususnya bagi calon nasabah yang masih belum bisa menerima sistem perbankan konvensional, meskipun demikian tidak

5 semua masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap perbankan syariah. Oleh karena itu, perkembangan bank syariah perlu mendapatkan perhatian dari seluruh pihak terkait agar perbankan syariah dapat berkembang dengan baik dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Masyarakat adalah salah satu elemen terpenting dalam dunia perbankan. Oleh karena itu mengetahui persepsi masyarakat terhadap bank syariah menjadi kunci utama dalam membuka jalan kemajuan bank syariah dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan investasi dunia perbankan syariah. Karena civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo (UNG) termasuk salah satu bagian dari masyarakat maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang persepsi perbankan syariah di sekitar lingkungan kampus Univetrsitas Negeri Gorontalo. Univeritas Negeri Gorontalo merupakan perguruan tinggi di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah pembinaan Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi yang berkedudukan di Provinsi Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo ini terdiri dari 8 fakultas. Saat ini jumlah masyarat kampus civitas akademika UNG sebanyak 18.464, diantaranya jumlah mahasiswanya sebanyak 17.631 dan dosen beserta staf tekhnis sebanyak 833. Jika di lihat berdasarkan presentase agama, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan masyarakat kampus dengan penduduk mayoritas muslim. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi Sistem Informasi Akademik Universitas Negeri Gorontalo

6 (SIATUNG) presentase masyarakat muslim di civitas akademika UNG sebesar 95,63%, Protestan 2,20%, Katolik 1,70%, Hindu 0,39% dan Budha 0,08%. Selain dikenal dengan jumlah masyarakat mayotitas muslim, Civitas Akademika Universitas Negeri Gorontalo juga dikenal dengan misinya yaitu meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengabdian masyarakat. Berdasarkan misi ini peneliti ingin mengembangkan ilmu pengetahuannya khususnya di bidang Akuntansi Syariah dan Perbankan syariah yaitu dengan melakukan penelitian mengenai Persepsi Civitas Akademika Universitas Negeri Gorontalo terhadap Perbankan Syariah. Penelitian mengenai perbankan syariah sebelumnya telah dilakukan oleh Haryadi, (2007) meneliti tentang persepsi masyarakat terhadap perbankan syariah. Simpulan penelitiannya menunjukkan adanya potensi untuk menerima perbankan syariah, adanya keraguan pada masyarakat tentang perbankan syariah, adanya faktor yang mendorong masyarakat dalam memilih bank syariah, faktor loyalitas memilki pengaruh signifikan untuk menjadi nasabah bank syariah, adanya minat masyarakat untuk menabung pada bank syariah, masyarakat yang lebih modern dan memiliki penghasilan cukup baik lebih memilih bank konvensional. Penelitian ini mengacu kepada penelitian Haryadi (2007) hanya saja perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah subyek penelitian yaitu Civitas Akademika Universitas Negeri Gorontalo.

7 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang keberadaan perbankan syariah di Gorontalo, selain itu juga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh bank syariah serta bagaimana persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang potensi pengembangan bank syariah yang ada di Gorontalo. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan memformulasikan judul Persepsi Civitas Akademika Universitas Negeri Gorontalo Terhadap Perbankan Syariah di Gorontalo 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan di atas maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah persepsi civitas akademika UNG terhadap perbankan syariah di Gorontalo. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo terhadap perbankan syariah di Gorontalo?

8 2. Bagaimana persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh perbankan syariah di Gorontalo? 3. Bagaimana persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang potensi perkembangan perbankan syariah di Gorontalo? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang perbankan syariah di Gorontalo. 2. Untuk mengetahui persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh perbankan syariah di Gorontalo. 3. Untuk mengetahui persepsi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo tentang potensi perkembangan perbankan syariah di Gorontalo. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi, khusunya

9 akuntansi syariah dan perbankan syariah. Disamping itu, diharapkan pula dapat menjadi literatur untuk penelitian akuntansi syariah di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktisi Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menjadi masukan penilaian kepada pimpinan perbankan syariah yang ada di Provinsi Gorontalo. Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan kepada pimpinan bank Indonesia perwakilan Provinsi Gorontalo sebagai perbankan yang ada di Provinsi Gorontalo.