Tingkat Kontrol Asma Mempengaruhi Kualitas Hidup Anggota Klub Asma di Balai Kesehatan Paru

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KONTROL ASMA dengan KUALITAS HIDUP ANGGOTA KLUB ASMA di BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

ABSTRAK PENILAIAN TINGKAT TERKONTROLNYA ASMA BERDASARKAN METODE ASTHMA CONTROL TEST TM PADA PENDERITA ASMA

BAB I PENDAHULUAN. bronkus. 3 Global Initiative for Asthma (GINA) membagi asma menjadi asma

Studi Perilaku Kontrol Asma pada Pasien yang tidak teratur di Rumah Sakit Persahabatan

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan paling banyak ditemui menyerang anak-anak maupun dewasa. Asma sendiri

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONTROL ASMA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN ASMA UMUR DELAPAN BELAS SAMPAI DENGAN LIMA PULUH LIMA TAHUN DI BBKPM SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA LAMA SENAM ASMA DENGAN FREKUENSI SERANGAN ASMA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JAJANAN TIDAK SEHAT DENGAN DERAJAT ASMA PADA ANAK USIA 3-12 TAHUN

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kelompok gangguan saluran pernapasan kronik ini. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. reversible di mana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimuli

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BALAKANG. sedang berkembang. Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran pernafasan obstruktif intermitten, reversible dimana

PENGARUH YOGA TERHADAP KONTROL ASMA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003

Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

BAB I PENDAHULUAN. mengi, sesak nafas, batuk-batuk, terutama malam menjelang dini hari. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG UPAYA PENCEGAHAN KEKAMBUHAN ASMA BRONKHIAL. Di Ruang Poli Paru RSUD Dr.

ABSTRACT. Keywords: Customer satisfaction, service quality. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. asma di dunia membuat berbagai badan kesehatan internasional. baik, maka akan terjadi peningkatan kasus asma dimasa akan datang.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan oleh : Angga Setyawan J

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT SEBAGAI PENYEBAB ASMA EKSASERBASI AKUT DI POLI PARU RSUP SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013

ABSTRAK PENILAIAN KUALITAS HIDUP PASIEN PPOK RAWAT JALAN DENGAN METODE SAINT GEORGE S RESPIRATORY QUESTIONNAIRE (SGRQ)

2006 Global Initiative for Asthma (GINA) tuntunan baru dalam penatalaksanaan asma yaitu kontrol asma

BAB I PENDAHULUAN. dunia, diantaranya adalah COPD (Chonic Obstructive Pulmonary Disease)

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada saluran napas yang melibatkan banyak komponen sel dan elemennya, yang sangat mengganggu, dapat menurunkan kulitas hidup, dan

ABSTRAK HUBUNGAN FREKUENSI MAKAN TERHADAP GEJALA MAAG PADA MAHASISWA AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB I PENDAHULUAN. maju maupun di negara-negara sedang berkembang. berbagai sel imun terutama sel mast, eosinofil, limposit T, makrofag, neutrofil

BAB I PENDAHULUAN. paru-paru. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak. Asma memiliki gejala berupa

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B

ABSTRACT Effect of Employee Competence And Physical Work Environment On Employee Performance at Green House Property.

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

BAB I PENDAHULUAN. sering timbul dikalangan masyarakat. Data Report Word Healt Organitation

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Diah Arumsari Sanrisa Putri, Pembimbing I : Frecillia Regina, dr., Sp.A., IBCLC Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Dr. Masrul Basyar Sp.P (K)

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

M.D. : Faculty of Medicine, University of Indonesia, Pulmonologist: Faculty of Medicine, Univ. of Indonesia, 2007.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA SKOR COPD ASSESSMENT TEST (CAT), INDEKS BRINKMAN DAN FUNGSI PARU

BAB I PENDAHULUAN. satunya sehat secara fisik. Tujuan tersebut memicu seseorang untuk menjaga

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

iii Universitas Kristen Maranatha

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB. I PENDAHULUAN UKDW. Global Initiative for Asthma (GINA) memperkirakan bahwa hampir 300

Tingkat Kecemasan Mempengaruhi Kualitas Tidur pada Penderita Asma Bronkial Usia Lanjut

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,

iv Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KONTROL ASMA PADA PENDERITA ASMA UMUR LEBIH DARI ATAU SAMA DENGAN 18 TAHUN DI BBKPM SURAKARTA

DI RT 06 RW 02 DESA KUDU KELURAHAN BAKI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan

Kejadian Ptiriasis Capitis Berbasis Tipe Pomade dan Frekuensi Penggunaannya

Abstrak. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. negara maju tetapi juga di negara berkembang. Menurut data laporan dari Global

PERBEDAAN DEPRESI PADA PASIEN ASMA PERSISTEN SEDANG DAN BERAT DENGAN PASIEN PPOK DERAJAT SEDANG DAN BERAT DI RSUD DR.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompensasi, dan motivasi karyawan. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Asma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas yang menyebabkan. aktivitas respirasi terbatas dan serangan tiba- tiba

PENELITIAN PENGETAHUAN PEKERJA GILING BATU TENTANG ISPA Di Dusun Kajar Desa Krowe Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan. Oleh : YUSIANI NIM:

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN T INGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN ASMA DI RSUD KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

Transkripsi:

Tingkat Kontrol Asma Mempengaruhi Kualitas Hidup Anggota Klub Asma di Balai Kesehatan Paru Setyoko 1, Andra Novitasari 1, Anita Mayasari 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang : Asma mempunyai tingkat fatalitas yang rendah, namun kasus nya cukup banyak ditemukan pada masyarakat. Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol. tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidupnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup yang dinilai dengan Tes Kontrol Asma dan Kuesioner Kualitas Hidup Penderita Asma. Cara : Penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengambilan sample dilakukan secara total sampling, Data kontrol asma diambil menggunakan Tes Kontrol Asma dan kualitas hidup penderita asma yang diambil menggunakan Kuesioner Kualitas Hidup Pasien Asma. Data yang selanjutnya diolah menggunakan analisis korelasi rank spearman. Hasil : Data didapatkan 40 responden, yang terdiri atas 15 responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol, 15 responden terkontrol baik, dan 10 responden terkontrol total. Rata-rata skor Tes Kontrol Asma pada semua responden adalah 21,17 yang berarti keseluruhan responden mempunyai tingkat kontrol asma terkontrol baik. Rata-rata skor kualitas hidup pada responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol adalah 4,2, responden terkontrol baik adalah 5,25,dan responden terkontrol total adalah 5,5. Rata skor kualitas hidup pada seluruh responden adalah 4,9. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara kontrol asma dengan kualitas hidup. Semakin tinggi tingkat Kontrol Asma, akan semakin tinggi skor kualitas hidup. Kata Kunci : kontrol asma, kualitas hidup Control of Asthma Affecting the Quality of Life Asthma Club Members in Balai Kesehatan Paru ABSTRACT Background: Asthma has a low fatality rate, but the case is quite common in society. Asthma can not be cured, but can be controlled. The main goal of asthma management is to improve and maintain the quality of life. The purpose of this study to determine the correlation level of asthma control and quality of life. Method: The study was cross sectional. Sample used total sampling, the asthma control data obtained with Asthma Control Test and the quality of life of people with asthma were taken using the Asthma Patient Quality of Life Questionnaire. The data were then processed using Spearman rank correlation analysis. Results: Data were obtained 40 respondents, consisted of 15 respondents with uncontrolled asthma, 15 respondents is well controlled, and 10 respondents in total control. The average score on the Asthma Control Test all respondents is 21.17, which means the total respondents have a well controlled asthma. The average score of the quality of life in respondents with uncontrolled asthma is 4.2, well controlled respondent is 5.25, and the total controlled respondents was 5.5. Average score quality of life of all respondents was 4.9. Conclusion: there is a significant relationship between asthma control and quality of life. The higher the degree of asthma control, the higher the quality of life scores. Keywords: asthma control, quality of life Korespondensi: Diana Handaria, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri No. 2A. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, telepon/faks (024) 8415764. Email : fk.unimus@gmail.com PENDAHULUAN Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai adanya mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas terutama pada malam hari atau pagi hari. Asma mempunyai tingkat fatalitas yang rendah, namun kasus nya cukup banyak ditemukan pada masyarakat. WHO memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia menderita asma, dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah sebanyak 180.000 orang 1

setiap tahunnya. Menurut laporan Global Initiative For Asthma (GINA ), pada tahun 2012 pasien asma sudah mencapai 300 juta orang. Asma tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan pemberian obat-obatan yang tepat, sehingga kualitas hidup dapat tetap optimal. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan GINA menetapkan bahwa tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup penderita, agar asma dapat terkontrol dan penderita asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Apabila penderita asma mengetahui cara mengontrol serangan asma, maka diharapkan frekuensi serangan asma menurun, sehingga kualitas hidup meningkat (GINA. 2012) Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kontrol asma dengan kualitas hidup penderita asma. METODE Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita asma bronkial yang menjadi anggota dari Klub Asma di BKPM Semarang. Besar sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Di mana semua penderita asma bronkial yang menjadi anggota dari Klub Asma dan mengikuti senam asma di BKPM Semarang akan menjadi responden penelitian. Data sekunder diperoleh dari Rekam Medis penderita asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang. Data dari variabel bebas kontrol asma yang diambil dengan menggunakan Tes Kontrol Asma dan data dari variabel terikat skor kualitas hidup penderita asma yang diambil dengan menggunakan Kuesioner Kualitas Hidup Pasien Asma. Analisa yang digunakan untuk menggambarkan masing-masing variable bebas dan terikat dengan analisis deskriptif menggunakan explore. Untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji korelasi rank spearman. 2

HASIL Pada penelitian ini dilibatkan 40 penderita asma. Setelah dilakukan statistik di dapatkan hasil distribusi responden sebagai berikut : Tabel 4.1. Distribusi Tes Kontrol Asma NO Jumlah Responden N % 1. Tidak Terkontrol 15 37,5 2. Terkontrol Baik 15 37,5 3. Terkontrol Total 10 25 Jumlah 40 100 Tabel 1. menunjukkan bahwa dari 40 reponden terdapat 15 responden dengan skor Tes Kontrol Asma < 19 (Tidak terkontrol) dengan prosentase 37,5%, 15 responden dengan skor Tes Kontrol Asma 20-24(Terkontrol Baik) dengan prosentase 37,5%, dan paling sedikit adalah responden dengan skor Tes Kontrol Asma 25 ( Terkontrol Penuh) yaitu 10 responden dengan prosentase 25%. Tabel 2. Rata-rata skor Tes Kontrol asma NO Tes Kontrol Asma Skor 1. Tidak Terkontrol 18 2. Terkontrol Baik 22 3. Terkontrol Total 25 Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata skor Tes Kontrol Asma pada responden dengan asma tidak terkontrol adalah 18, responden dengan asma terkontrol baik adalah 22 dan responden dengan asma terkontrol total adalah 25. Hasil penghitungan statistik didapatkan ratarata skor Tes Kontrol Asma pada semua reponden adalah 21,17 yang berarti pada 40 responden rata-rata tingkat kontrol asma adalah terkontrol baik. 3

Kualitas Hidup Tabel 3. Rata-rata skor kualitas hidup NO Tes Kontrol Asma Skor Kualitas Hidup 1. Tidak Terkontrol 4,2 2. Terkontrol Baik 5,25 3. Terkontrol Total 5,5 Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata skor kualitas hidup pada responden dengan asma tidak terkontrol adalah 4,2, pada responden dengan asma terkontrol baik adalah 5,25, dan pada reponden dengan asma terkontrol total adalah 5,5. Dari hasil penghitungan statistik didapatkan bahwa rata-rata skor kualitas hidup pada semua responden adalah 4,9. Tabel 4. Rata-rata skor kualitas hidup semua responden pada masing-masing domain NO Domain Skor Domain 1. Domain gejala-gejala 4,93 2. Domain aktivitas yang terbatas oleh asma 4,95 3. Domain fungsi emosi 5,0 4. Domain rangsangan lingkungan 4,8 Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata skor kualitas hidup semua responden pada domain gejala-gejala asma adalah 4,93, domain aktivitas yang terbatas oleh asma adalah 4,95, domain fungsi emosi adalah 5, dan domain rangsangan lingkungan adalah 4,8. Domain yang paling berpengaruh terhadap kontrol asma dan kualitas hidup adalah domain gejala-gejala asma. Hubungan Tes Kontrol Asma dengan Kualitas Hidup Tabel 5. Uji hubungan antara Tes Kontrol Asma dengan kualitas hidup Correlations Tes Kontrol Asma Kualitas Hidup Spearman's rho Tes Kontrol Asma Correlation Coefficient 1.000.940 ** Sig. (2-tailed)..000 N 40 40 Kualitas Hidup Correlation Coefficient.940 ** 1.000 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sig. (2-tailed).000. N 40 40 4

Tabel 5 menunjukkan koefisien korelasi (r) didapat 0,940 yang berarti kekuatan hubungan antara Tes Kontrol Asma dengan kualitas hidup sangat kuat, dan berpola linier positif yaitu semakin tinggi skor Tes Kontrol Asma akan semakin bertambah pula skor kualitas hidup. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol asma dengan kualitas hidup penderita asma yang diukur dengan menggunakan Tes Kontrol Asma dan Kuesioner Kualitas Hidup Penderita Asma yang telah divalidasi. Tes Kontrol Asma adalah suatu instrumen untuk mengukur tingkat kontrol asma pada penderita asma. Kuesioner Kualitas Hidup yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuesioner Kualitas Hidup Penderita Asma yang merupakan jenis kuesioner untuk menilai kualitas hidup penderita asma yang bersifat spesifik. Penelitian ini dilakukan terhadap 40 responden sebagai sampel penelitian. Dari 40 responden didapatkan 15 responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol, 15 responden dengan tingkat kontrol asma terkontrol baik, dan 10 responden dengan tingkat kontrol asma terkontrol penuh. Rata-rata skor Tes Kontrol Asma pada seluruh responden adalah 21,17 yang berarti ratarata tingkat kontrol asma pada seluruh responden adalah terkontrol baik. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Aylin et al tentang kontrol asma dan kualitas hidup ( Aylin et al. 2012) yaitu rata-rata skor Tes Kontrol Asma adalah 20 yang berarti tingkat kontrol asma pada penelitian tersebut adalah terkontrol baik. Tekhnik pengobatan, ketaatan berobat, pengendalian lingkungan, penghindaran alergen atau faktor pencetus dapat mempengaruhi kontrol asma ( Sudoyo, Aru W. 2009) Interpretasi skor pada Kuesioner Kualitas Hidup Penderita Asma dihitung dengan cara menjumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan. Skor tertinggi adalah 7 yang artinya sama sekali tidak ada gangguan kualitas hidup, sedangkan skor terendah adalah 1 yang artinya sangat terganggu kualitas hidupnya. Skor 4 adalah pertengahan diantara skor 1 sampai dengan skor 7, dan menunjukkan terdapat gangguan pada sebagian kualitas hidup. Pada penelitian ini didapatkan rata-rata skor kualitas hidup pada seluruh responden adalah 4,9. Hasil penelitian tersebut menunjukkan selisih yang tidak terpaut jauh pada penelitian yang dilakukan oleh Aylin et al dengan rata-rata skor kualitas hidup seluruh responden adalah 4,59 (Aylin et al. 5

2012). Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Syifa et al tentang hubungan derajat asma dengan kualitas hidup, didapatkan rata-rata skor kualitas hidup seluruh responden 4,79 (Imelda et al. 2007). Tetapi pada penelitian Syifa et al tidak melakukan analisa terhadap kontrol asma seperti yang dilakukan pada penelitian ini. Kelemahan klasifikasi asma sebelumnya berdasarkan derajat beratnya asma adalah ketidakmampuan dalam memprediksi jenis terapi yang dibutuhkan dan menilai respon terhadap terapi itu sendiri. Instrumen Tes Kontrol Asma seperti yang digunakan pada penelitian ini merupakan instrumen yang sederhana dan memiliki parameter yang dapat dinilai baik oleh pasien sendiri ataupun dokter ( Zainal, Jamal. 2011) Rata-rata skor kualitas hidup pada responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol adalah 4,2, pada responden dengan tingkat kontrol asma terkontrol baik adalah 5,25, dan pada responden dengan tingkat kontrol asma terkontrol total adalah 5,5. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aylin et al ( Elizabeth, Juniper. 2012) yang menyatakan bahwa semakin tinggi skor Tes Kontrol Asma maka akan semakin tinggi pula skor kualitas hidup. Pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa skor kualitas hidup pada responden dengan tingkat kontrol asma tidak terkontrol adalah 4,0, pada responden dengan tingkat kontrol asma terkontrol baik adalah 5,0 dan pada responden dengan tingkat kontrol asma terkontrol baik adalah 5,3. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa domain kualitas hidup yang paling berpengaruh terhadap kontrol asma dan kualitas hidup adalah domain gejala-gejala asma. Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang ditandai dengan gejala mengi episodi, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas terutama pada malam hari atau pagi hari. Gejala-gejala asma tersebut berpengaruh kuat terhadap tingkat kontrol asma dan kualitas hidup penderita asma. Kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan menggambarkan kualitas hidup seseorang setelah, dan atau sedang mengalami suatu penyakit yang mendapatkan suatu pengelolaan. Penyakit asma adalah suatu penyakit kronik, dimana akan berpengaruh terhadap kualitas hidup (Sulistyo, Suharto. 2005). Apabila penyakit asma mendapatkan suatu pengelolaan dengan baik, maka kualitas hidup penderita asma akan meningkat. Hasil uji statistik pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara kontrol asma dengan kualitas hidup penderita asma, dengan arah korelasi positif dan menunjukkan bahwa kontrol asma berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita asma. Semakin tinggi skor Tes Kontrol Asma, maka akan semakin tinggi pula skor kualitas hidup. 6

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor Tes Kontrol Asma pada semua reponden adalah 21,17 yang berarti pada keseluruhan responden rata-rata tingkat kontrol asma adalah terkontrol baik. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor Kualitas Hidup pada keseluruhan responden adalah 4,9. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara Kontrol asma dengan Kualitas hidup, semakin tinggi skor Tes Kontrol Asma maka skor Kualitas Hidup akan semakin tinggi pula. Saran 1. Perlunya pengelolaan asma dengan baik dengan tujuan penyakit asma dapat dikontrol agar kualitas hidup dapat optimal. 2. Diharapkan pada penderita asma agar rutin untuk mengikuti senam asma di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kontrol asma dan kualitas hidup. 3. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perbandingan kontrol asma pada penderita yang mengikuti senam asma secara teratur dan tidak teratur. 4. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup penderita asma. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimaksih penulis berikan kepada : 1. Institusi Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang (BKPM) dan Masyarakat Peduli Paru Sehat (MADUPAHAT) yang telah berkontribusi dan membantu dalam pelaksanaan penelitian. 2. Pak Didik selaku sekretaris Diklat BKPM Semarang yang telah memberikan saran, bimbingan dan arahan dalam penelitian. 3. Pak Agus selaku ketua MADUPAHAT Semarang yang telah banyak membantu dan memberikan arahan dalam penelitian. 7

DAFTAR PUSTAKA Alpaydin, Aylin. 2012. Asthma Control Test and Asthma Quality of Life Questionnaire Association in Adults. Iran Jurnal Allergy Asthma Immunology; 11(4): 301-307 Global Initiative For Asthma. 2012. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Global Initiative For Asthma : Canada Imelda, Syifa. Yunus, Faisal. Wiyono, Wiwien H. 2007. Hubungan Derajat Asma dengan Kualitas Hidup yang Dinilai dengan Asthma Quality of Life Questionnaire. Jurnal Majalah Kedokteran Indonesia; 57: 435-45 Juniper, Elizabeth. 2012. Asthma Quality Of Life Questionnaires( AQLQ, AQLQ(S), MiniAQLQ and Acute AQLQ Background, Administration and analysis. Qoltech: United Kingdom Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Internal Publishing. Jakarta Pusat Suharto, Sulistyo. 2005. Faktor- faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak asma. (Tesis). Universitas Diponegoro : Semarang Zaini, Jamal. 2011. Asthma Control Test :Cara Simpel dan Efektif untuk Menilai Derajat dan Respons. Jurnal Respirologi Indonesia; 31:51-2. 8