BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

dokumen-dokumen yang mirip
PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

WADAH HANTARAN. Abstrak

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

BAB 2 DATA DAN ANALISIS

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

LAMPIRAN. Gambar 1. Tas rajut yubiami. Gambar 2. Syal yubiami. Universitas Sumatera Utara

PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

LAMPIRAN A. CARA PEMBUATAN KIRIGAMI BENTUK BINTANG

Matahari dan Kehidupan Kita

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal

Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

Tugas TIK Universitas Narotama Surabaya. Cara Menanam Dan Merawat. Tanaman Bunga Anggrek Di Pot

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI. di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari Negeri Matahari, Jepang.

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB III PERANCANGAN PROSES

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

SEHAT dan CANTIK NATURAL. 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu

Keterampilan 27. Bab 3. Keterampilan

Perkembangbiakan Tanaman

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

BUNGA KERING DARI KULIT JAGUNG Menyulap Limbah Menjadi Hiasan Bernilai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. empat di Jepang, setelah Yokohama, Osaka, dan Nagoya. Kota Sapporo kota yang

Bab 5. Ringkasan. dicintai oleh masyarakat Jepang. Ada istilah dalam bahasa Jepang yang mengatakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

tumbuhan di sekitar pelajaran 8

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Edisi Juni Ramadhan Edition

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.

Kunci Jawaban. Evaluasi Bab 2 A. Pilihan Ganda 2. d 8. a 4. a 10. c

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

1. Teh Hijau (Green Tea)

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II

PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN PADI

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang diakibatkan krisis moneter serta bencana alam yang

LAMPIRAN. 1. Lampiran wawancara dengan pendiri Komunitas Oshibana Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki arti penting dalam bidang pertanian karena letaknya yang strategis.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB. Penerapan Energi

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam

III. BAHAN DAN METODE

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PASCA PANEN BUNGA

PENGOLAHAN BUAH LADA

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAB 2 BAMBU LAMINASI

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

III.TATA CARA PENELITIAN

KEHIDUPAN ORANG JEPANG. tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari

BAB II METODE PERANCANGAN

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh kuat dari Negara Cina baik dari segi pengetahuan, pemerintahan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENDAHULUAN PENGOLAHAN METE 1

Dairi merupakan salah satu daerah

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

I. PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani seperti

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA 2.1 Pengertian Oshibana Negara Jepang mengenal empat musim, yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga sakura. Apabila musim semi tiba orang-orang Jepang akan beramai-ramai pergi untuk melihat bunga yang mekar terutama di taman-taman yang banyak terdapat pohon sakura. Namun, tidak semua musim di Jepang bunga-bunga akan bermekaran. Misalnya, pada musim dingin dan musim gugur. Oleh karena itu, orang-orang Jepang mempunyai cara untuk mewujudkan keabadian bunga-bunga agar orangorang Jepang dapat menikmati bunga-bunga tersebut meskipun bukan musim semi. Agar dapat selalu menikmati bunga-bunga orang-orang Jepang menggunakan cara pengeringan kemudian menyimpannya serta diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Teknik yang orang-orang Jepang gunakan adalah teknik press atau yang dikenal dengan Oshibana. Oshibana berasal dari dua kata, yaitu oshi atau oshu berarti tekan, dan bana atau hana yang berarti bunga. Jadi oshibana dapat diartikan adalah kerajinan bunga press atau bunga yang ditekan atau dipress. Secara umum oshibana didefinisikan sebagai seni merangkai bunga press yang diaplikasikan 14

dalam bentuk yang unik dan menarik. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa oshibana adalah seni merangkai bunga kering yang menghargai keindahan bunga dan keabadian bunga. 2.2 Sejarah Oshibana Oshibana sudah dikenal masyarakat Jepang sejak berabad-abad yang lalu, yakni sejak abad ke-16. Namun, pada masa sebelumnya yaitu pada abad ke-6 di Jepang hanya mengenal seni merangkai bunga yang disebut dengan Ikebana. Ikebana pada awalnya adalah tradisi mempersembahkan bunga di kuil Buddha. Orang-orang Jepang pada zaman kuno, menyusun kembali tanaman yang sudah dipetik dari alam sesuai dengan keinginannya. Orang-orang Jepang merasakan hal yang aneh pada tanaman dan menganggapnya sebagai suatu misteri. Bagi orang-orang Jepang tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar kesegaran tanaman itu akan sama seperti pada saat sebelum dipetik. Setelah bunga-bunga dirangkai sesuai dengan keinginan orang-orang akan bisa menikmatinya. Namun pada zaman modern sekarang ini orang-orang Jepang biasa menikmati bunga dengan menggelar tikar dibawah pepohonan, duduk dan makan beramai-ramai bersama dengan teman maupun keluarga. Kebiasaan menikmati bunga ini biasa dikenal dengan sebutan Hanami. 15

Namun kebiasaan menikmati bunga sakura ini hanya dapat dilakukan apabila bunga-bunga bermekaran yaitu, pada musim semi dan musim panas. Pada musim panas dan musim semi orang-orang akan bisa menikmatinya sedangkan musim dingin dan musim gugur orang-orang Jepang tidak bisa menikmatinya karena bunga-bunga pada musim ini berguguran. Oleh karena itu orang-orang Jepang mempunyai keinginan untuk mengabadikan bunga-bunga yang hanya bisa dinikmati pada musim semi tersebut, dengan cara mengeringkan dan menyimpannya lalu mengaplikasikan dalam berbagai bentuk. Tetapi, dalam mengeringkan bunga-bunga tersebut orang-orang Jepang mempunyai teknik tersendiri. Teknik pengeringan yang digunakan adalah teknik Press. Teknik yang akan menghasilkan bunga dan daun kering dengan warna yang tidak akan berubah dalam waktu yang lama. Dari sinilah muncul seni bunga press yang biasa disebut dengan Oshibana. Oshibana pada zaman sekarang telah menyebar luas ke berbagai penjuru dunia. Pengaplikasian dalam berbagai bentuk yang menarik dan unik mampu memikat siapa saja yang melihatnya. Tidak heran apabila oshibana begitu banyak diminati oleh masyarakat Jepang, khususnya para wanita. Kursus-kursus oshibana sudah mulai bermunculan dimana-mana dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Walaupun di belahan dunia lain seni ini juga dikenal, tetapi teknik mengeringkan dan press gaya Jepang inilah yang 16

lebih populer sehingga banyak kelompok oshibana yang bermunculan di berbagai dunia. Di Negara barat oshibana dikenal dengan istilah The Art of Pressed Flower. Di Indonesia seni bunga press ini belum banyak diketahui dan diminati oleh masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu sebagian kalangan masyarakat di Indonesia mulai menyukai dan menekuni seni merangkai bunga kering dengan cara dipress ini, baik sebagai hobi maupun dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan dengan memproduksi beraneka macam souvenir seperti, gantungan kunci, pembatas buku, lukisan dan lain-lain. Negara Indonesia sendiri terkenal dengan beraneka ragam floranya, sehingga kita bisa memanfaatkan aneka flora ini untuk dikeringkan. Namun, anggapan bahwa membuat bunga press ini sangat sulit, inilah yang menyebabkan oshibana belum banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. 2.3 Jenis-jenis Bunga dan Daun Pada dasarnya hampir semua bunga dan daun dapat dikeringkan. Namun, pada proses pengeringan ada bunga yang mudah dan cepat dikeringkan dan ada juga bunga yang sulit dan lama untuk dikeringkan. Untuk itu ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi bunga yang mudah atau sulit untuk dikeringkan, yaitu : a. Jumlah kandungan air b. Waktu pemetikan c. Lama proses pengeringan 17

Kemudian ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan dalam proses pengeringan bunga agar proses pengeringan yang didapat akan maksimal, yaitu : a. Pilih daun dan bunga yang memiliki kandungan air sedikit b. Petik daun dan bunga pada saat cuaca cerah, yang ideal adalah di siang atau di sore hari. c. Jangan memetik bunga di pagi hari, karena masih banyak embun yang menempel pada bunga. d. Jangan memetik daun dan bunga setelah hujan. e. Susun segera bunga dan daun dalam alat pengering dan langsung dipress. f. Simpan bunga dan daun yang sudah kering didalam plastik yang kedap udara dan dalam wadah yang tertutup. g. Simpan wadah tertutup pada tempat yang kering, hindari cahaya matahari dan sinar lampu neon. Contoh-contoh bunga dan daun yang mudah dikeringkan dan contohcontoh bunga dan daun-daun namun perlu perlakuan khusus atau membutuhkan teknik khusus. Contoh beberapa daun yang mudah dikeringkan 1. Suplir 2. Pakis 3. Daun ketapang 4. Batang bunga lotus 5. Daun putri malu 6. Daun petai cina 18

7. Daun anggur Contoh beberapa bunga yang mudah dikeringkan 1. Lavender 2. Baby breath 3. Flamboyan 4. Bougenvil 5. Soka 6. Kasia emas 7. Kembang merak 8. Hortensia 19

9. Aster 10. Bunga biru Contoh beberapa sayur yang mudah dikeringkan 1. Peterseli dan seledri 2. Cabe merah dan hijau yang besar 3. Cabe rawit besar 4. Kacang arcis Contoh beberapa buah yang dapat dikeringkan namun perlu perlakuan khusus 1. Strawberry 2. Kiwi Contoh beberapa bunga yang dapat dikeringkan tapi membutuhkan teknik khusus 1. Lily 2. Krisan 3. Matahari 4. Anggrek 5. Mawar impor 2.4 Alat-alat yang Digunakan dalam Pembuatan Oshibana Adapun alat-alat yang digunakan dalam pembuatan oshibana adalah : 1. Gunting : digunakan untuk menggunting daun dan bunga dari tangkai. 2. Cutter : digunakan untuk membelah tangkai yang tebal atau keras. 3. Silika gel : digunakan untuk mempertahankan bunga atau daun dan untuk mencegah tumbuhnya jamur. 4. Setrika : digunakan untuk menyetrika kertas buram dan kertas minyak 20

5. Jarum pentul : digunakan untuk menusuk plastik klip kecil berisi silika gel. 6. Tusuk gigi : digunakan untuk mengaplikasikan lem pada bunga yang akan ditempel. 7. Busa : digunakan untuk menyerap kadar air pada bunga atau daun. 8. Kertas minyak : digunakan untuk meletakkan bunga yang akan dipress. 9. Kertas buram : digunakan untuk lapisan pemisah diantara tiap tumpuk bunga. 10. Lem dan double tip : digunakan untuk perekat. 11. Kantong plastik berzipper atau kedap udara : digunakan untuk wadah penyimpan materi yang akan dikeringkan. 12. Alat pemberat : digunakan untuk menindih alat pengering berisi bunga yang akan dipress. Misalnya, papan kayu atau sesuatu yang berat dan berbidang datar dengan berat minimal 5kg. 13. Mesin laminating : digunakan untuk melaminasi kreasi oshibana yang diaplikasikan pada pembatas buku, agenda, kartu ucapan, dan lain-lain. 14. Plastik laminating : digunakan untuk melapisi kreasi oshibana yang diaplikasikan pada kertas atau kain. 15. Puncher atau pelubang kertas : digunakan untuk melubangi pembatas buku sebagai tempat memasukkan pita. 16. Pita : digunakan untuk pemanis kreasi oshibana. 17. Plastik klip : digunakan untuk penyimpan silika gel. 18. Pinset : digunakan untuk menjepit bunga atau daun. 21