SELAMAT TAHUN BARU 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Mekanisme REDD+

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

Tahun Pertama UN-REDD Programme Indonesia: Mempercepat Kesiapan REDD+ Nasional

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1. PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 292 MtCO2e 1 yaitu

Januari January /30 24/

2018, No Carbon Stocks) dilaksanakan pada tingkat nasional dan Sub Nasional; d. bahwa dalam rangka melaksanakan kegiatan REDD+ sebagaimana dima

SAMBUTAN PEMBUKAAN PUKUL GONG 3 KALI

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

Strategi Nasional REDD+

Kebijakan Pelaksanaan REDD

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

PROSES MUSYAWARAH PENERAPAN PRINSIP PADIATAPA Kemenhut RI, UN-REDD, FAO, UNDP, UNEP All rights reserved published in 2012

Yuyu Rahayu National Programme Director

UN-REDD. Program UN-REDD Indonesia adalah sebuah program inisiatif untuk menjawab

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN

BAB I. PENDAHULUAN. Aktivitas manusia telah meningkatkan emisi gas rumah kaca serta

Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi REDD+ Indonesia

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

Dengan PHBM Masyarakat Terlibat Langsung dalam Melestarikan Hutan

KALENDER KEGIATAN DIKLAT UNIT TRANSFUSI DARAH PUSAT

PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR Latar Belakang

Dengan PHBM melalui LMDH, Mari Lestarikan Hutan Kita agar Masyarakat Adil, Makmur dan Sejahtera

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Kerangka Acuan Kerja PEGAWAI TIDAK TETAP (51) BIDANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

Konservasi dan Perubahan Iklim. Manado, Pipin Permadi GIZ FORCLIME

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui

Pontianak, 1-2 Oktober Agenda Tentatif

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

WORKSHOP PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN:PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN DAN MASYARAKAT SEJAHTERA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

SULAWESI TENGAH: Provinsi Uji Coba UN-REDD Indonesia

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Openana Alas Iki, Sanajan Ora Nyugihi Nanging Nguripi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

Ringkasan eksekutif. Laporan tentang Penilaian terhadap Beberapa Pilihan untuk Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD)

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.50/Menhut-II/2014P.47/MENHUT-II/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

PENDANAAN REDD+ Ir. Achmad Gunawan, MAS DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini memiliki tema utama yakni upaya yang dilakukan Australia

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN,

REHABILITASI HUTAN DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM SEKTOR KEHUTANAN DI SULAWESI UTARA

Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM

Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam

Tata ruang Indonesia

BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017

BRIEF Volume 10 No. 05 Tahun 2016

Strategi dan Rencana Implementasi MRV REDD+

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. /Menhut-II/2012 T E N T A N G MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Mendorong Kesiapan Implementasi REDD+ di Indonesia

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menyelaraskan penurunan emisi ke dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan pada tingkat nasional dan sub nasional di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

KERJA SAMA PEMERINTAH INDONESIA DAN JERMAN

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan kembali

2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI KETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAANAPARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

KEPUTUSAN BERSAMA MENTER! AGAMA, MENTER! KETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

21 Maret Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

Strategi Nasional REDD+

Oleh/by: Nurlita Indah Wahyuni

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

MENGAPA REDD+ PENTING

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

United Nations Climate Change Conference (UNCCC Warsaw) COP19, CMP9, SBSTA39, SBI39, ADP2.3. Kantor UKP-PPI/DNPI

Transkripsi:

SELAMAT TAHUN BARU 2011

TIM PENGARAH (National Program Executive Boad - PEB) STRUKTUR ORGANISASI REDD+ PROGRAMME INDONESIA NATIONAL PROJECT MANAGER (NPM) Laksmi Banowati STRUKTUR ORGANISASI PMU REDD+ PROGRAMME INDONESIA Ketua : Dirjen Planologi Sekretaris : Sekdirjen Planologi Anggota : Kepala Badan Libang Kehutanan; Staf Ahli Kemenhut; Kapus KLN Kemenhut; Direktur Kehutaman dan KSDA BAPPENAS; Kedubes Norwegia; UN Resident Coordinator; UNDP Country Director; FAO Representative; UNEP Representative (SK Sekdirjen Dephut No. SK. 13/II-KLN/2010) PROGRAM UN-REDD GLOBAL CHIEF TECHNICAL ADVISOR (CTA) Machfudh FINANCE ASSOCIATE Supinah Yusup ADMIN ASSOCIATE Lucky Juliastuti KOMITE TEKNIS PROGRAM ASSURANCE (UNRC, FAO, UNDP, UNEP) SUPPORT STAFF Assistant to NPM: Mursyidah Machmud Communication: Rio Rinaldo Public Relation: Nanda F. Munandar Regional Facilitator: Didi Suharyadi Office Support: Satimin NATIONAL PROJECT DIRECTOR Yuyu Rahayu DEPUTI NPD Ruandha Sugardiman UNIT PENGELOLA PROYEK (PROJECT MANAGEMENT UNIT - PMU) TEAM LEADER 1 Abdul Wahib Situmorang PARA KONSULTAN / PARA TENAGA AHLI............. TEAM LEADER 2 Hermawan Indrabudi PARA KONSULTAN / PARA TENAGA AHLI............. TEAM LEADER 3 Agus Hernadi PARA KONSULTAN / PARA TENAGA AHLI.............

JANUARI CATATAN 1 TAHUN BARU MASEHI 10 Hari Lingkungan Hidup Indonesia

UN-REDD Programme Indonesia UN-REDD Indonesia adalah sebuah program nasional kerja sama antara UN-REDD Global (UNDP, UNEP, FAO) dengan Pemerintah Indonesia (Kementerian Kehutanan). Tujuannya adalah membantu Pemerintah Indonesia agar siap menyongsong mengimplementasikan mekanisme REDD pada akhir tahun 2012. Hasil-hasil yang diharapkan adalah: 1. Kuatnya keikutsertaan dan konsensus berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional; 2. Contoh penerapan yang sukses dari Tingkat Emisi Referensi atau Reference Emisssions Level (REL), Sistem Pengukuran, Penilaian, Pelaporan, dan verifikasi (MRV) serta sistem pembayaran yang adil berdasarkan arsitektur REDD+ nasional; 3. Terbangunnya kapasitas (kecakapan) untuk melaksanakan REDD+ di tingkat kabupaten.

FEBRUARI CATATAN 3 TAHUN BARU IMLEK 2562 15 MAULID NABI MUHAMMAD SAW

REDD+ Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD atau Penurunan Kadar Emisi akibat Deforestasi dan Degradasi Hutan) adalah upaya untuk menciptakan nilai finansial atas karbon yang tersimpan di hutan, dengan menawarkan insentif kepada negaranegara berkembang atas penurunan emisi melalui penanaman hutan. Istilah REDD+ mengandung makna lebih dari deforestasi dan degradasi hutan. REDD+ berarti juga upaya konservasi, pengelolaan hutan yang berkesinambungan, dan peningkatan jumlah karbon yang tersimpan di hutan.

MARET CATATAN 5 HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1933 20 Hari Kehutanan Dunia

REL REL adalah singkatan dari Reference Emission Level atau Tingkat Emisi Referensi, yaitu jumlah emisi kotor yang diperkirakan dari wilayah geografis, dalam jangka waktu referensi. Setelah ditetapkan, REL ini tidak bisa diubah lagi selama jangka waktu pelaksanaan REDD+. REL ditetapkan berdasarkan data historis penggunaan lahan, emisi gas rumah kaca, dan faktor-faktor sosial ekonomi.

APRIL CATATAN 22 WAFAT YESUS KRISTUS 22 Hari Bumi

MRV MRV merupakan singkatan dari Measurement, Reporting and Verification (Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi). MRV adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengukur, melaporkan, dan mengadakan verifikasi kadar emisi karbon hutan. Dalam pelaksanaan REDD+, setiap negara diwajibkan menetapkan Sistem Pengukuran, Penilaian, Pelaporan, dan Verifikasi sendiri yang otonom.

MEI CATATAN 17 HARI RAYA WAISAK TAHUN 2555

FPIC FPIC mengacu pada Free Prior Informed Consent (Persetujuan Bebas, Didahulukan, dan Diinformasikan). Di negara-negara yang melaksanakan program UN-REDD, pemerintah wajib meminta persetujuan masyarakat lokal di sekitar hutan tempat pelaksanaan projek REDD+. Persetujuan yang diberikan masyarakat itu haruslah bebas dari paksaan atau manipulasi, didahulukan sebelum pelaksanaan program, dan diinformasikan secara lengkap.

JUNI CATATAN 2 KENAIKAN YESUS KRISTUS 5 Hari Lingkungan Hidup Sedunia 29 ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW

Carbon Update Pelaksanaan sebuah sistem REDD+ yang berhasil di Indonesia merupakan hal penting untuk memenuhi tujuantujuan pengurangan gas rumah kaca (GRK) Indonesia dan dapat memberikan sumbangan kunci bagi penyelesaian iklim global. Pada tahun 2005, Indonesia melepaskan sekitar 2.052 juta ton CO2, atau sekitar 5% total dunia. Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) memperkirakan bahwa pada tahun 2030, Indonesia dapat memberikan sumbangan hingga sebesar 7% dari total pengurangan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan global menghindari pemanasan lebih dari 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.

JULI CATATAN

Strategi Nasional REDD+ (Stranas REDD+) Stranas REDD+ merupakan landasan pembentukan infrastruktur REDD+ dan penyusunan Rencana Aksi Nasional dan Rencana Aksi Daerah REDD+ untuk mewujudkan penurunan emisi gas rumah kaca secara nyata. Dalam jangka pendek, Stranas REDD+ dapat pula digunakan untuk menjawab prasyarat yang tertuang dalam Letter of Intent (LOI) antara Pemerintah Indonesia dan Norwegia. Dalam jangka menengah, Stranas REDD+ digunakan untuk menjawab tantangan perlunya perubahan menyeluruh terhadap tata kelola sektor pembangunan berbasis lahan seperti sektor kehutanan, pertanian, dan pertambangan. Sementara itu, dalam jangka panjang, Stranas REDD+ dapat menjadi salah satu landasan untuk terwujudnya ekonomi hijau (green economics) di Indonesia.

AGUSTUS CATATAN 17 HARI KEMERDEKAAN RI 30-31 IDUL FITRI 1-2 SYAWAL 1432 HIJRIAH

Konsultasi Regional Stranas REDD+ Sejak pertama kali diluncurkan, telah mendukung serangkaian kegiatan pembahasan dan konsultasi publik Rancangan Stranas REDD+ ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Konsultasi regional tersebut telah melibatkan para pemangku kepentingan terkait secara transparan dan inklusif di 7 wilayah yang meliputi 32 provinsi, kecuali DKI Jakarta. Rancangan Stranas REDD+ ini juga telah dikonsultasikan dengan berbagai ahli nasional dan internasional di Bali.

SEPTEMBER CATATAN

Provinsi Percontohan Sulawesi Tengah Provinsi percontohan diperlukan sebagai tempat uji coba sistem implementasi REDD+ untuk mencapai kesiapan implementasi nasional. Provinsi Sulteng terpilih pada Inception Workshop UN-REDD Indonesia pada bulan Maret 2010 di Jakarta berdasarkan tinjauan terhadap: kesesuaian potensi Sulteng terhadap kriteria pemilihan provinsi percontohan; masukan dari para pemangku kepentingan; persetujuan pemerintah; kapasitas daerah; dukungan politik daerah; indikator-indikator tata pemerintahan; tingkat deforestasi; kepadatan karbon; penyebab deforestasi dapat dikenali dengan mudah; manfaat hutan; tanggapan masyarakat terhadap proyek; tipe-tipe hutan yang ada; keanekaragaman ekosistem; ada tidaknya inisiatif REDD+ lainnya.

OKTOBER CATATAN 13 peresmian Provinsi Percontohan PALU

Konsultasi Nasional Stranas REDD+ bekerja sama dengan Bappenas mengadakan konsultasi nasional untuk membahas Rancangan Strategi Nasional REDD+ bersama dengan para pemangku kepentingan terkait di kantor Bappenas (10/11). Penyusunan Stranas REDD+ memiliki arti penting sebagai dasar pembangunan berkelanjutan. Selain itu, Stranas REDD+ mencerminkan komitmen pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca dari 26% tingkat emisi business as usual dengan pendanaan dalam negeri, dan 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2020 dengan tetap mengejar pertumbuhan ekonomi 7%.

NOVEMBER CATATAN 6 IDUL ADHA 1432 HIJRIAH 27 TAHUN BARU ISLAM 1433 HIJRIAH

REDD Plus Retreat Pada bulan November, Kementerian Kehutanan dan UN-REDD Programme Indonesia mengadakan acara REDD Plus Retreat di Balikpapan (Kalimantan Timur) dengan mengundang korps diplomatik asing di Jakarta, organisasi-organisasi internasional dan instansi-instansi yang terlibat pada persiapan REDD+. Acara ini bertujuan menyelaraskan perkembangan implementasi REDD+ di dalam negeri dengan perkembangan REDD+ di tingkat internasional. Selain diskusi, dilaksanakan juga kegiatan kunjungan ke hutan yang meliputi aspek deforestasi, degradasi hutan, pemanfaatan hutan, konservasi, dan rehabilitasi lahan.

DESEMBER CATATAN 25 HARI RAYA NATAL 29 Hari Keanekaragaman Hayati

Cancun/COP16 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) untuk ke-16 kalinya mengadakan Conference of Parties (COP) pada bulan Desember. Konferensi tahunan ini dihadiri oleh negara-negara (party) yang menandatangani UNFCCC dan Protokol Kyoto 1997 tentang perubahan iklim. Agenda konferensi yang kali ini diadakan di Cancún, Meksiko, membahas kesepakatan negara-negara tentang upaya-upaya mitigasi perubahan iklim, yang salah satunya adalah REDD+. Kehadiran delegasi Indonesia di Cancún diwakili oleh Kementerian Kehutanan, dengan dukungan UN-REDD Programme Indonesia.