PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS COOKIES OLEH NANI LESTARI / 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KUALITAS COOKIES ARTIKEL

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KUALITAS BOLU GULUNG

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

SUBSTITUSI PISANG MASAK SEHARI TERHADAP KUALITAS BOLU KUKUS. Oleh: WENGGI SARTIKA SARI

KUALITAS MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI JAGUNG ARTIKEL

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS PUTU AYU LAMTIUR ESTER SUKIYAKI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BENGKUANG TERHADAP KUALITAS BROWNIES KUKUS

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR. Oleh: VEBY YULIANDARI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

Pengaruh Ekstrak Rosella Terhadap Kualitas Es Krim Susu Kedelai

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PENGARUH PEMAKAIAN KULIT BUAH NAGA MERAH TERHADAP KUALITAS KUE KU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

Lampiran 1. Hasil Penerimaan Produk cinnamon bothe cake oleh Panelis. Penerimaan Panelis Ya Tidak 1 Enak Rasa. 7 Cinnamon kurang terasa Rasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

Food Science and Culinary Education Journal

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

Disusun Oleh : J

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING

Food Science and Culinary Education Journal

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KOMPOSIT PROTEIN TINGGI DARI JAGUNG

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

Written by Administrator Thursday, 10 September :01 - Last Updated Thursday, 10 September :08

SUBSTITUSI LABU KUNING TERHADAP KUALITAS KUE MANGKOK

e-jurnal boga, Volume 04, Nomor 1, edisi Yudisium periode Maret tahun 2015, Hal 75-83

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

Written by Administrator Sunday, 06 September :45 - Last Updated Sunday, 06 September :56

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

Resep kue basah : kue lumpur, tips dan variasinya

Coklat. Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain : 1. Couverture

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI ORGANOLEPTIK KUE STIK DARI KOMBINASI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GAYAM DENGAN PERBANDINGAN BERBEDA

PENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT KUE KEMBANG LOYANG

PEMANFAATAN TEPUNG SUKUN MENJADI CHIFFON CAKE

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dengan menambahkan santan, gula merah, daun pandan dan. pisang.menurut Veranita (2012), bolu kukus adalah bolu yang berbahan

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

Resep Kue. Resep kue nastar

SIFAT ORGANOLEPTIK SUBTITUSI TEPUNG KIMPUL DALAM PEMBUATAN CAKE

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

Resep kue lapis lengkap

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI SCONE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KULIT TELUR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Cake : Kumpulan Kue Cake Terlezat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

EKSPERIMEN PEMBUATAN BUTTER COOKIES TEPUNG KACANG MERAH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk indonesia setiap tahun menyebabkan

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010

MAKALAH. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan. Dosen Pengampu: Dra. Y. Flori Setiarini, M.Pd.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KUALITAS KULIT PIE. Oleh: VERAWATI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Evaluasi Kualitas Sensoris Muffin Berbahan Baku Pisang Goroho (Musa acuminate sp.)

SUBSTITUSI TERIGU DENGAN TEPUNG LABU KUNING TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK MUFFIN

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil dan Perhitungan Uji Penerimaan Produk dari 30 panelis. Kategori penilaian 1 Perpaduan warna bagus, nice. Warna

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

e-journal boga, Volume 03, Nomor 3, Edisi Yudisium Oktober Tahun 2014, hal

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

e-journal Boga, Volume 5, No. 3, Edisi Yudisium Periode September 2017, Hal

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG SWEET POTATO FLOUR SUBSTITUTION OF ROLL CAKE

Transkripsi:

PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS COOKIES OLEH NANI LESTARI 16659 / 2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2015 1

2

SUBSTITUSI TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS COOKIES Nani Lestari 1, Wirnelis Syarif 2, Rahmi Holinesti 2 Family Welfare Education Program Faculty of Engineering,University of Padang Email: Nanilestari13@yahoo.co.id Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan tepung terigu dalam pembuatan cookies memanfaatkan salah satu produk lokal adalah umbi talas diolah dalam pembuatan cookies, karena berpotensi sebagai sumber karbohidrat yang cukup tinggi.penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung talas sebanyak 15%, 30% dan 45% dari tepung terigu yang digunakan terhadap kualitas bentuk (bentuk seragam dan bentuk bunga), warna kuning kecoklatan, aroma (aroma harum dan aroma talas), rasa (rasa manis dan rasa talas), dan tekstur (tekstur rapuh dan tekstur berpori) pada cookies. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan metode rancangan acak lengkap menggunakan tiga kali pengulangan dan 30 orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F hitung > F tabel sehingga substitusi tepung talas terhadap kualitas cookies berpengaruh pada kualitas bentuk (bentuk seragam dan bentuk bunga), warna kuning kecoklatan, aroma (aroma harum dan aroma talas), rasa (rasa manis dan rasa talas), dan tekstur (tekstur rapuh dan tekstur berpori). Kata kunci: pengaruh, substitusi tepung talas, kualitas cookies One of an effort to reduce dependence on wheat flour in making cookies were utilizing one of the local products that can be processed is the tuber of taro as a potential source of carbohydrates which is quite high. The purpose of this study was to analyze the effect of substitution of taro flour as much as 15%, 30% and 45% of the flour used to form quality (uniform shape and the shape of the flower), brownish yellow color, smells(the fragrance and taro smells), taste (taroand sweet taste), and texture (brittleand porous texture) on cookies. The research is a pure experiment completely randomized design method using three repetitions and 30 samples. The results showed that F count > F table so that substitution of the quality of taro flour cookies effect on the quality of the form (uniform shape and form of flowers), brownish yellow color, smells (the fragrance andtaro smells), taste (sweetness and taro taste), and texture (crumbly and porous texture). Keywords: influence, substitution of taro flour, cookies quality 1 Prodi PendidikanKesejahteraanKeluargauntukWisudaperiodeMaret 2015 2 DosenJurusanKesejahteraanKeluarga FT-UNP 1

2 A. Pendahuluan Makanan yang beranekaragam dapat diciptakan dengan memvariasikan berbagai bahan pokok dengan teknologi pengolahan pangan. Menurut Almatsir (2003: 284) Pengolahan pangan tidak hanya dilihat dari aspek produksi pangan yang dihasilkan, tapi juga perlu meningkatkan kualitas hidup. Seiring dengan itu perlu dilakukan upaya untuk mengubah prilaku masyarakat agar mengkosumsi beranekaragam makanan yang bermutu tinggi. Kebiasaan masyarakat untuk menkonsumsi produk olahan roti dan kue yang tambah meningkat tentunya meningkatkan kebutuhan akan tepung terigu, karena terigulah yang sangat berperan dalam pembuatan produk cookies. Sebagaimana kita ketahui bahwa terigu adalah hasil olahan dari gandum, dan gandum adalah bahan import dari luar bukan pangan lokal dari Negara kita sendiri. Bahan import tentunya dikenakan biaya pajak yang tidak murah. Kita dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pajak import cara memanfaatkan produk pangan lokal. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan akan terigu adalah dengan melakukan pemanfaatan umbiumbian yang akan menghasilkan tepung dan sebagai pengganti tepung terigu ke dalam produk-produk berbahan baku tepung terigu. Disini penulis mencoba untuk mengurangi pemakaian import terigu yaitu dengan pemanfaatan tepung umbi talas.

3 Tanaman talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan dan bahan baku industri. Oleh karena itu tanaman talas menjadi sangat penting dalam penyediaan bahan pangan non beras. Pengolahan umbi talas yang selama ini, umbi talas hanya direbus dan daunnya dibuat sayuran, khususnya di daerah Sumatera Barat. Semakin berkembangnya teknologi umbi talas bisa kita olah menjadi tepung dan dibuat berbagai macam cake, keripik, dan stik, yang dijadikan sebagai makanan cemilan atau snack. Tetapi jika hanya itu saja yang diolah akan menimbulkan kebosanan bagi seseorang yang mengkonsumsinya, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan cara pengolahan umbi talas sehingga menjadi nilai jual bagi masyrarakat. Salah satu bentuk olahan tersebut adalah cookies. Pengolahan umbi talas menjadi tepung yang dijadikan cookies disamping salah satu bahan makanan juga menambah nilai simpan untuk umbi talas karena umbi talas yang sudah dipanen mudah rusak, tidak dapat bertahan lama tanpa diolah. Tepung talas cocok untuk membuat cookies karena berdasarkan hasil peneliti sebelumnya tepung talas dapat menggantikan fungsi tepung 100 %, yang berarti dapat menggantikan tepung terigu secara keseluruhan. Cookies memiliki teksur yang rapuh dan ringan, dan mampu membentuk struktur yang dapat mempertahankan bentuk cookies (Hamidah, 2009: 116). Produk patiseri merupakan produk yang populer, juga merupakan jenis makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Produk patiseri dalam masyarakat dikenal

4 seperti roti manis, roti tawar,cookies, cake.oleh sebab itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Substitusi Tepung Talas Terhadap Kualitas Cookies. B. Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari masalah dan perumusan masalah yang ada tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis pengaruh subsitusi tepung talas 15%, 30% dan 45% terhadap kualitas bentuk, warna, aroma, rasa, dan tekstur cookies. C. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen murni (trueeksperiment), yaitu melakukan percobaan langsung tentang pengaruh substitusi tepung talas terhadap kualitas cookies. 2. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014di Workshop Tata Boga, Jurusan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. 3. Prosedur Penelitian a. Tahap Persiapan 1) Bahan : tepung terigu segitiga, tepung talas, margarin, butter, telur tepung maizena, susu bubuk dan garam. 2) Alat : timbangan, gelas ukur, waskom stainlees steel, ayakan, Piring kaleng, rolling pin, blender, mixer, loyang, spatula karet, cetakan cookis gas dan oven.

5 b. Tahap Penelitian Pada penelitian ini, resep standar yang digunakan adalah resep dari Dasmawati (1992 : 72) Resep standar Resep penelitian Bahan Kontrol Persentase 15% 30% 45% Tepung terigu 400 gr 340 gr 280 gr 220 gr Tepung talas - 60 gr 120 gr 180 gr Margarin 200 gr 200 gr 200 gr 200 gr Gula halus 100 gr 100 gr 100 gr 100 gr Tepung maizena 25 gr 25 gr 25 gr 25 gr Room butter 50 gr 50 gr 50 gr 50 gr Kuning telur 2 butir 2 butir 2 butir 2 butir Susu bubuk 15 gr 15 gr 15 gr 15 gr Garam 1 gr 1 gr 1 gr 1gr Vanili 1gr 1 gr 1 gr 1gr Adapun diagram alir pembuatan cookies yang disubstitusi dengan tepung talas, dapat dilihat pada Gambar 1.

6 Tepung terigu, Tepung talas Susu bubuk, Tepung maizena, Baking powder Talas Dibuat tepung Kuning telur, Gulahalus, Lemak, Room butter, Vanili, garam Diayak Adonandiaduk Dikocok Pencetakan Di panggang Hasil cookies Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan cookies dengan subsitusi tepung talas d. Tahap Penilaian Cookies yang sudah matang didinginkandiletakkan dalam wadah yang telah diberikan kode sampel dan disajikan di meja panelis serta dilengkapi dengan format uji organoleptik, selanjutnya panelis memberikan penilaian terhadap cookies tanpa substitusi tepung talas dan cookies yang disubstitusikan tepung talas sebanyak 15%, 30% dan 45% terhadap kualitas cookies agar dapat terlihat perbedaan dari kriteria-kriteria yang telah tertulis pada lembaran informasi.

NILAI 7 D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian 5 4 3 a. Deskripsi Data Kualitas Cookies dengan Substitusi Tepung Talas (0%, 15%, 30% dan 45%) Pada Uji Jenjang 3.77 3.59 3.64 3.54 3.56 3.34 3.31 3.19 4.24 4.2 3.52 3.62 3.09 2.8 3.67 4.64 4.2 3.39 3.31 3.41 2.64 4.19 3.49 3.47 2.88 4.07 4.03 3.493.64 3.49 2 1.39 2.09 1.78 1.7 1 1 1 0 Kualitas Bentuk Seragam Kualitas Bentuk Bunga Kualitas Warna Kualitas Aroma Harum Kualitas Kualitas RasaKualitas Rasa Aroma Talas Manis Talas X0(0%) X1(15%) X2(30%) X3(45%) KUALITAS Gambar 2. Uji Jenjang Kualitas Cookies Kualitas Tekstur Berpori Kualitas Tekstur Rapuh Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata uji jenjang untuk kualitas bentuk cookies, pada kualitas bentuk seragam 0% (X 0 ) adalah sangat seragam dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) dan 45% (X 3 ) adalah seragam. Pada kualitas bentuk bunga 0% (X 0 ) adalah sangat berbentuk bunga, 15% (X 1 ), cukup berbentuk bunga dan 30% (X 2 ) dan 45% (X 3 ) adalah berbentuk bunga. Pada kualitas warna kuning kecoklatan 0% (X 0 ) adalah tidak berwarna kuning kecoklatan dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) cukup berwarna kuning kecoklatan dan 45% (X 3 ) adalah sangat berwarna kuning kecoklatan. Pada kualitas aroma harum 0% (X 0 ) adalah sangat beraroma harum dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) dan 45%

8 (X 3 ) adalah beraroma harum. Pada kualitas aroma talas 0% (X 0 ) adalah tidak beraroma talas dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) cukup beraroma talas dan 45% (X 3 ) adalah sangat beraroma talas. Pada kualitas rasa manis 0% (X 0 ) adalah sangat manis dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) dan 45% (X 3 ) adalah manis. Pada kualitas rasa talas 0% (X 0 ) adalah tidak rasa talas dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) cukup berasa talas dan 45% (X 3 ) adalah sangat berasa talas. Pada kualitas tekstur berpori 0% (X 0 ) adalah kurang berpori dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ) cukup berpori dan 45% (X 3 ) adalah sangat berpori. Pada kualitas tekstur rapuh 0% (X 0 ) adalah sangat rapuh dan 15% (X 1 ), 30% (X 2 ), 45% (X 3 ) adalah rapuh. b. Uji Hipotesis a. H a Diterima Hasil uji statistik membuktikan bahwa H a diterima yang artinya terdapat pengaruh yang nyata pada substitusi tepung talas terhadap kualitas cookies pada uji jenjang yang meliputi kualitas bentuk (seragam), bentuk (bunga), warna kuning kecoklatan, aroma (harum), aroma (talas), rasa (manis), rasa (talas), tekstur (berpori) dan tekstur (rapuh) pada substitusi tepung talas. b. H a Ditolak Hasil uji statistik membuktikan bahwa tidak ada H a ditolak pada substitusi tepung talas terhadap kualitas cookies pada uji jenjang karena semua perlakuan kualitas cookies berpengaruh nyata.

9 2. Pembahasan 1. Kualitas Bentuk Cookies a. Kualitas Bentuk Seragam Cookiesdengan Subsitusi Tepung Talas ( 0%, 15%, 30%, dan 45%) Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap kualitas bentuk seragam dengan substitusi tepung talas. Keseragaman bentuk cookies X0 berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas bentuk seragam cookies tertinggi berada pada X2 (3,59) dengan kategori bentuk seragam. Hal ini didukung oleh Fajiarningsih (2013:40) yang menyatakan bahwa: Bentuk seragam terjadi karena menggunakan rolling pinuntuk menggiling adonan atau untuk menipiskan adonan sehingga dihasilkan adonan dengan ketebalan tertentu yang merata sehingga mudah dicetak dan diperoleh bentuk dan ketebalan yang sama Oleh karena itu bentuk seragam pada cookies disebabkan pembentukan olehcetakan dan cara kerja juga mempengaruhi cookies serta proses penekanan yang dilakukan akan berpengaruh terhadap bentuk cookies tersebut. b. Kualitas Bentuk Bunga Cookiesdengan Subsitusi Tepung Talas (0%, 15%, 30%, dan 45%) Hasil analisis ANAVA menunjukkanbahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap kualitas bentuk bunga dengan substitusi tepung talas, X0 berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas bentuk bunga cookies tertinggi

10 berada pada X2 (3,59) dengan kategori bentuk seragam dimana ratarata kualitas bentuk bunga cookies tertinggi berada pada X2 (3,56) dengan kategori bentuk bunga. Menurut Fajiarningsih (2013:40) Untuk menghasilkan bentuk cookies yang bervariasi dan beragam bisa menggunakan aneka cetakan cookies. Makanan yang dibuat seharusnya dapat mengundang selera, hendaknya terdapat variasi bentuk, warna, aroma rasa dan tekstur. Cetakan berbentuk bunga merupakan salah satu cara untuk mengvariasikan bentuk kue kering talas. Pemakaian bahan juga mempengaruhi bentuk bunga dari cookies, jadi sebelum membuat adonan, bahan terlebih dahulu ditimbang secara akurat karena semakin banyak lemak (margarin dan butter) dan cairan (kuning telur) yang ditambahkan kedalam adonan akan menjadikan adonan bertambah lunak, sehingga berpengaruh terhadap bentuk bunga semakin tidak seragam. 2. Kualitas WarnaKuning Kecoklatan Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap warna kuning kecoklatan dengan substitusi tepung talas, warna cookies X0berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas warna cookies tertinggi berada pada X3 (4,2) dengan kategori warna kuning kecoklatan. Warna 7merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan kualitas makanan. Warna yang dipakai dalam pembuatan cookies yaitu warna dari pemakaian bahan itu sendiri

11 karena dapat mempengaruhi warna kue kering, seperti pemakain gula, telur, dan pemakaian tepung talas, karena hasil dari pengolahan tepung talas bewarna kecoklatan. Seperti yang didungkapkan Haryadi (1995:110) Tepung umbi-umbian umumnya berwarna kecokelatan, hal ini disebabkan karena terjadi pencokelatan selama proses pembuatan tepung talas.selanjutnya menurut Ismayani (2007:24) Cookies biasanya menggunakan gula halus sebanyak 50-55% dari total lemak yang digunakan, karena gula halus memberi warna dan rasa pada akhir hasil cookies. 3. Kualitas Aroma Cookies a. Kualitas Aroma Harum Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap kualitas aroma harum dengan substitusi tepung talas, X0berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas aroma harum cookies tertinggi berada pada X2 (3,62) dengan kategori aroma harum. Hal ini disebebkan oleh pensubstitusian tepung talas dalam jumlah yang berbeda setiap perlakuan. Aroma adalah bau harum yang dikeluarkan oleh suatu makanan. Aroma dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan indera pembau. Tingkat aroma yang digunakan pada pembuatan cookies dipengaruhi oleh penggunaan dan bahan seperti jumlah penggunaan gula, lemak (margarin), butter, telur dan bahan pemberi aroma (vanili).

12 Aroma khas dan bau harum yang dihasilkan dalam pembuatan cookies karena adanya penggunaan bahan dasar dari margarin dan butter. Menurut Ismayani (2007:23) Penggunaan margarin dan butter dalam pembuatan cookies akan membuat cookies beraroma harum. b. Kualitas Aroma Talas Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap kualitas aroma talas dengan substitusi tepung talas, X0berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas aroma talas cookies tertinggi berada pada X3 (4,64) dengan kategori aroma talas. Hal ini disebabkan tepung talas mempunyai karakteristik aroma gurih sehingga penggunaan presentase tepung talas yang banyak atau sedikit akan mempengaruhi terhadap aroma yang dihasilkan. Dengan demikian jumlah tepung talas berpengaruh terhadap aroma pada cookies pada pensubstitusian tepung talas dalam jumlah yang berbeda setiap perlakuan.menurut Apriyani, dkk dalam Dola (2011:76) Penambahan tepung talas dan lemak dalam adonan kue kering akan memberikan aroma yang baik karena talas memiliki pati yang sangat enakdan lezat. 4. Kualitas Rasa Cookies a. Kualitas Rasa Manis Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap kualitas rasa manis dengan substitusi tepung talas, X0 berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana

13 rata-rata kualitas rasa manis cookies tertinggi berada pada X3 (3,41) dengan kategori rasa manis. Rasa manis yang dimaksudkan untuk dihasilkan adalah rasa manis yang memiliki rasa tersendiri, yang dihasilkan dari penambahan gula kedalam adonan cookies. Menurut Suhardjito (2006:36) Gula berfungsi sebagai bahan pemanis, aroma dan bahan pengawet. Selanjutnya didukung oleh pendapat Faridah, dkk (2013:20) Fungsi gula adalah sebagai pemberi rasa manis pada makanan. Oleh karena itu penggunaan gula mengakibatkan pengaruh dari fungsi gula tersebut sebagai penambah rasa manis pada cookies tepung talas. b. Kualitas Rasa Talas Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap kualitas rasa talas dengan substitusi tepung talas, X0 berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas rasa talas cookies tertinggi berada pada X3 (4,19) dengan kategori rasa talas. Rasa pada cookies muncul dari bahan-bahan yang digunakan seperti tepung, margarine, dan telur. Dalam penelitian ini penggunaan bahan-bahan untuk pembuatan cookies sama kecuali penggunaan tepung. Adanya rasa dari cookies hasil eksperimen disebabkan oleh penggunaan tepung talas. Semakin banyak menggunakan tepung talas dalam pensubsitusian cookies, semakin nyata dan terasa rasa talas pada kue kering. Menurut Apriyani, dkk dalam Dola (2011:73) Semakin banyak penambahan tepung talas maka uji

14 organoleptik rasa akan semakin meningkat. Hal ini karena persentase penggunaan antara tepung talas, dan tepung terigu yang seimbang sehingga berpengaruh dari rasa cookies. 5. Kualitas Tekstur Cookies a. Kualitas Tekstur Berpori Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap tekstur berpori dengan substitusi tepung talas, X0 berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas tekstur berpori cookies tertinggi berada pada X3 (4,07) dengan kategori tekstur berpori. Hal ini terjadi karena adanya penggunaan margarin dan telur. Menurut Ismayani (2007:23) Penggunaan margarin yang lebih banyak dalam pembuatan cookies akan memberikan tekstur yang kokoh dan berongga. b. Kualitas Tekstur Rapuh Cookies Hasil analisis ANAVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh serta perbedaan signifikan terhadap tekstur rapuh dengan substitusi tepung talas, X0 berbeda secara signifikan dengan X1, X2, X3 dimana rata-rata kualitas tekstur berpori kue kering tertinggi berada pada X3 (3,64) dengan kategori tekstur rapuh. Cookies yang disubstitusi dengan tepung talas ini akan menghasilkan tekstur yang berbeda dari kue kering biasanya, karena dipengaruhi oleh pemakaian tepung, dan lemak (margarin dan butter). Menurut Ismayani (2007:23) Penggunaan lemak dalam adonan cookies akan membuat cookies lebih rapuh dan renyah.

15 Selanjutnya didukung oleh Sutomo dalam Izza (2013:28) Sedangkan pada cookies diharapkan menghasilkan tekstur yang renyah dan rapuh. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Hasil uji statistik membuktikan bahwa H a diterima yang artinya terdapat pengaruh yang nyata pada substitusi tepung talas terhadap kualitas bentuk (seragam), bentuk (bunga), warna kuning kecoklatan, aroma (harum), aroma (talas), rasa (manis), rasa (talas), tekstur (berpori) dan tekstur (rapuh) pada substitusi tepung talas, serta H a ditolak pada substitusi tepung talas terhadap kualitas cookies pada uji jenjang karena semua perlakuan kualitas cookies berpengaruh nyata. 2. Saran Setelah melakukan penenelitian ini peneliti dapat memberikan sumbangan saran bagi pihak-pihak terkait dalam bidang Tata Boga, yaitu: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya menggunakan tepung talas sebanyak 15% dalam pembuatan cookies, karena apabila lebih akan membuat rasa gatal, dan bewarna cokelat kusam dan mengingat tanaman talas mengandung asam perusi (asam biru) dan kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal pada talas maka disarankan untuk pembuatan tepung talas sebaiknya setelah dicuci bersih direndam dengan garam kemudian langsung dikukus, agar hasil dari tepung talas berwarna bersih dan mengurangi rasa gatal.

16 Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dra. Wirnelis, Syarif M.Pd. dan Pembimbing II Rahmi Holinesti, STP,M.Si. Daftar Pustaka Almatsir. S. 2003. Prinsip-Prinsip Ilmu dan Gizi. Jakarta: Erlangga. Apriani, R. N., Styadjit, dan Arpah, M. 2011. KarakterisasiEmpat Jenis Umbi Talas Varian Mentega, Hijau, Semir, Dan Beneng Serta Tepung Yang Dihasilkan Dari Keempat Varian Umbi Talas J. Sci. Rsch., (online).1(1), (http://jurnaldanmajalah. Wordpress.com /2011/01 /04/ 6/?blogsub confirming subscribe-blog, diakses pada tanggal 25 desember 2014. Neneng, D. 1992. The Teaching Learning Package for patisseri Program. Bandung: SMKKN Suka Bumi Hamidah, S. dan Purwati, S. 2009. Patiseri. Jurusan PTBB FT Universitas Negeri Yogyakarta. Haryadi. 1995. Teknologi Pengolahan Pati. Fakultas teknologi Pertanian.Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. Hernawati, F.2013.Skripsi. Pengaruh Penggunaan Komposit Tepung Kentang dan Talas Belitung Terhadap Kualitas Cookies. JurusanTeknologi Jasa Dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Sufi, S.Y. 2009. Sukses Bisnis Roti. Jakarta: Kriya Pustaka. Sutomo, B. 2008. Sukses Wirausaha Kue Kering. Jakarta : Kriya Pustaka. Yeni, I. 2007.Tip Anti Gagal Bikin Kue. Jakarta: PT Kawan Pustaka.