METODE PENYIMPANAN BENIH MERBAU (Intsia bijuga O. Ktze) Method of Seeds Storage of Merbau (Intsia bijuga O. Ktze) ABSTRACT PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.

UJI DAYA KECAMBAH BENIH TANJUNG (Mimusops elengi Linn) DENGAN BERBAGAI TEKNIK DAN LAMA PENYIMPANAN BENIH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

Efektifitas Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Meirril)

TEKNIK PEMBIBITAN MERBAU (Intsia bijuga) Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

PEMILIHAN TEKNIK PENGEMASAN YANG TEPAT UNTUK MEMPERTAHANKAN VIABILITAS BENIH GAHARU (Aquilaria malaccensis Lamk.)

PEMILIHAN METODA DAN MEDIA UJI PERKECAMBAHAN BENIH TISUK (Hibiscus sp.)

Oleh ENDANG SETlA MULlAWATi A

PENGARUH KADAR AIR AWAL, WADAH DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH SUREN (Toona sureni Merr) ANDY RISASMOKO

Pbaik agar menghasilkan benih bermutu.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri Maulana Malik Ibrahim malang. Pada bulan Desember 2011 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

PENGARUH LINGKUNGAN TUMBUH TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH BEBERAPA GENOTIPE JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

Pendahuluan. ACARA I Perkecambahan Benih. (eksternal). Faktor Dalam Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADI (Oryza sativa, L) VARIETAS IR 64 BERDASARKAN VARIASI TEMPAT DAN LAMA PENYIMPANAN

Makalah Penunjang pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

PENGARUH MEDIA TANAM DAN SUHU TERHADAP PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KEDELAI (Glycine max ) DI LABORATORIUM BPSBTPH KALIMANTAN SELATAN

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Sumber Benih

PENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L)

PENENTUAN STADIA KEMASAKAN BUAH NANGKA TOAYA MELALUI KAJIAN MORFOLOGI DAN FISIOLOGI BENIH ABSTRAK

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr)

PENGARUH WADAH, RUANG DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KILEMO (Litsea cubeba Persoon L.)

EFEKTIFITAS KEMASAN DAN SUHU RUANG SIMPAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH KEDELAI (Glycine max (L) Merill) Skripsi

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1)

Kata kunci : Umur pertumbuhan, Dipterocarpaceae, mersawa, Anisoptera costata Korth

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak Kelompok

Aris Sudomo. Balai Penelitian Kehutanan Ciamis. Jl. Raya Ciamis-Banjar Km 4 Po Box 5 Ciamis 46201; Telp. (0265) ABSTRAK

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

INFLUENCE OF NITROGEN GAS CONSENTRATION AND INITIAL SEED MOISTURE CONTENT ON SOYBEAN SEED STORABILITY

PENGKAJIAN SUHU RUANG PENYIMPANAN DAN TEKNIK PENGEMASAN TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

MUTU BENIH JAGUNG PADA BERBAGAI CARA PENGERINGAN. Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia

TEKNOLOGI BENIH. A.Sahupala (Fakultas Pertanian Universitas Pattimura) Pendahuluan

RESPON DAYA KECAMBAH BIJI SAGA (Adenanthera pavonina L.) AKIBAT LAMA WAKTU PERENDAMAN DENGAN AIR

PERKECAMBAHAN BENIH TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg) YANG DISIMPAN PADA SUHU DAN PERIODE YANG BERBEDA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Lot Benih

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

DAYA SIMPAN BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN POLYETHYLENE GLYCOL (PEG) PADA BERBAGAI WADAH SIMPAN

318. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN CEMARA LAUT (Casuarina equisetifolia) PADA MEDIA PASIR Reproduction technique of Casuarina equisetifolia in sandy media

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN LAMA PENDERAAN PADA VIABILITAS BENIH TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) VARIETAS OVAL

Viabilitas Benih Koro (Canavalia ensiformis (L.) DC.) yang Disimpan pada Beberapa Jenis Kemasan dan Periode Simpan

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

PENYIMPANAN BENIH PADI MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS PENGEMAS. Storage of Rice Seed in Different Packages

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Diterima 30 Nopember 2012, disetujui 18 April 2013 ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

PENGARUH KONDISI PENYIMPANAN DAN BERBAGAI VARIETAS BAWANG MERAH LOKAL SULAWESI TENGAH TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH IF ALL 1 DAN IDRIS 2

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

INTERAKSI TAKARAN PUPUK NITROGEN DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG. Oom Komalasari dan Fauziah Koes Balai Penelitian Tanaman Serealia

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

PENGARUH PENGERINGAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KAYU GALAM UNTUK BAHAN MEBEL

METODOLOGI PENELITIAN

Vegetalika (4): 57-67

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VII No. 2 : 1-6 (2001)

Vol. 5 No. 2, September 2011 DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) termasuk dalam jenis tanaman sayuran,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Viabilitas Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench)

PENETAPAN KADAR AIR PADA BERBAGAI METODE PENGHANCURAN BENIH JARAK PAGAR. Abstract Ratri Kusumastuti, SP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian produksi benih dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri

PENGARUH SORTASI BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH LAMTORO (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di lahan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung,

PENGARUH BERBAGAI MEDIA SIMPAN ALAMI TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) SELAMA PERIODE SIMPAN ARTIKEL ILMIAH IRMAWATI

Mutu fisiologis Benih pada Beberapa Varietas Jagung Selama Periode Simpan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH MERBAU (Intsia bijuga, OK)

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODA. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini hlaksanakan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian

Transkripsi:

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VIII No. 2 : 89-95 (2002) Komunikasi (Communication) METODE PENYIMPANAN BENIH MERBAU (Intsia bijuga O. Ktze) Method of Seeds Storage of Merbau (Intsia bijuga O. Ktze) NANING YUNIARTI 1) ABSTRACT This study describes a proper methode of seed storage to ensure merbau seeds remain viable after being separated from their host plant, and enable to germinate satisfactory by after planting. The aim of this research is to find out a proper methode of seed storage of merbau seeds. In implementing proper storage methode, three types of factors were tested, i.e : storage container (plastic, can, cloth bags, sack bags and bamboo box), storage room (air conditioned and room/ambient temperature); and storage durations (0, 2,4 and 6 months). The results showed that the most proper seed storage of merbau seeds was by using plastic bag container in an air conditioned room. Latar Belakang PENDAHULUAN Merbau (Intsia bijuga O. Ktze) termasuk ke dalam famili Caesalpinaceae. Jenis ini penyebarannya adalah di seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya (Heyne, 1987). Manfaat yang diperoleh dari pohon merbau adalah kayunya dapat digunakan untuk balok, tiang, papan, bantalan, kayu perkapalan, lantai panil serta mebel. Keberhasilan penanaman pohon merbau tergantung kepada beberapa faktor, di antaranya adalah tersedianya benih yang bermutu tinggi dalam jumlah yang cukup dan tersedia pada saat dibutuhkan karena biasanya musim buah tidak selalu sama waktunya dengan musim tanam. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang menjamin pengadaan benih secara terus menerus, baik dalam mutu maupun jumlah yang dibutuhkan. Agar selalu tersedia benih dengan mutu yang baik maka diperlukan kegiatan penyimpanan benih. Penyimpanan benih menjadi sesuatu yang penting karena setelah dipanen, benih biasanya tidak langsung ditanam melainkan harus menungggu saat tanam selama beberapa waktu. Selain itu benih seringkali harus diangkut dari suatu tempat ke tempat lain dengan menempuh jarak yang cukup jauh. Darjadi dan Harjono (1966) menyatakan bahwa pada dasarnya kegiatan penyimpanan benih itu bertujuan untuk: (1) menjaga dan melindungi 1) Peneliti pada Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor Trop. For. Manage. J. VIII (2) : 89-95 (2002)

90 benih agar tetap dalam keadaan baik selama disimpan, yaitu selama waktu dikumpulkan sampai ditanam di persemaian atau lapang, (2) melindungi benih dari kerusakan oleh burung, serangga dan binatang lain, dan (3) untuk mencukupi persediaan benih yang dibutuhkan selama waktu tidak musim buah, maupun panen yang tidak mencukupi kebutuhan. Untuk mempertahankan viabilitas benih, tempat penyimpanan merupakan faktor yang sangat menentukan. Penyimpanan hendaknya dikerjakan untuk memelihara biji dalam keadaan dormansi, yaitu menahan pertukaran air dan udara dari luar dan memelihara hidupnya embrio. Disamping itu pengaturan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan benih merupakan faktor lingkungan yang sangat penting untuk menjaga kualitas benih (Sadjad, 1980). Dalam kegiatan penyimpanan tidak terlepas dari penggunaan wadah simpan. Wadah simpan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu wadah simpan yang kedap dan wadah simpan yang porous. Wadah yang kedap adalah wadah yang tidak menunjukkan terjadinya pertukaran udara antara benih yang disimpan dengan lingkungannya, misalnya kantong palstik. Sedangkan wadah yang porous adalah wadah yang masih menunjukkan terjadinya pertukaran udara antara benih yang disimpan dengan lingkungannya, misalnya kantong kain blacu. Benih merbau termasuk ke dalam golongan benih orthodoks. Pada umumnya untuk menyimpan benih yang berwatak orthodoks memerlukan wadah yang kedap dan disimpan pada kondisi ruangan yang bersuhu rendah, misalnya ruang simpan berpendingin udara. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah dapat diperolehnya teknik penyimpanan secara tepat untuk benih merbau. Lokasi Penelitian BAHAN DAN METODE Benih yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kebun PercobaaN Litbang di Carita, Jawa Barat, yang dipanen pada bulan Oktober 1995. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium dan rumah kaca Balai Teknologi Perbenihan Bogor pada bulan Oktober sampai dengan Desember 1995. Prosedur Kerja Buah (polong) hasil pengunduhan diekstraksi dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari sampai buah merekah. Kemudian buah dikupas untuk dikeluarkan benihnya. Selanjutnya buah-buah hasil ekstraksi tersebut diukur kadar air benih awalnya dengan menggunakan metode oven pada suhu 105 0 C selama 24 jam pada setiap periode simpan (0, 2, 4 dan 6 bulan).

Daya Berkecambah Masing-masing contoh benih (100 butir benih per ulangan) dimasukkan ke dalam masing-masing wadah simpan (kantong plastik, kantong kain blacu). Setelah itu dikemas dan dimasukkan ke dalam masing-masing ruang simpan (ruang berpendingin udara/ac, kulkas/refrigerator dan ruang suhu kamar) selama periode simpan (0, 2, 4 dan 6 bulan). Pengujian perkecambahan dilakukan di rumah kaca. Benih-benih ditabur di dalam bak-bak kecambah dengan media campuran tanah dan pasir. Pengujian perkecambahan dilakukan pada setiap periode simpan (0, 2, 4, 6 bulan). Pengamatan dilakukan setiap hari dengan mencatat kecambah normal yang tumbuh. Kriteria kecambah normal yaitu telah munculnya sepasang daun dan sehat. Pengamatan diakhiri setelah 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak ada yang berkecambah lagi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah daya berkecambah. Rancangan dan Analisis data Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan pola faktorial ( 5 x 2 x 4 ), yaitu meliputi faktor wadah simpan (kantong plastik, kantong kain blacu, kantong kain goni dan besek ), faktor ruang simpan ( ruang berpendingin/ac dan ruang suhu kamar ), dan faktor periode simpan ( 0, 2, 4, 6 bulan ). Dalam penelitian ini digunakan ulangan sebanyak 4 kali dan masing-masing ulangan terdiri dari 100 butir benih untuk uji perkecambahan. Data hasil pengamatan yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan sidik ragam, yaitu dengan melihat hasil uji distribusi nilai F. Uji nilai F yang memberikan pengaruh yang nyata (significant) akan dianalisa lebih lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT). 91 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji statistik ternyata faktor wadah simpan, ruang simpan dan periode simpan, serta interaksi antar perlakuannya tidak berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah benih merbau, sehingga tidak dilanjutkan untuk uji beda rata-rata. Adapun nilai rata-rata daya berkecambah dari masing-masing faktor wadah simpan, ruang simpan dan periode simpan dapat dilihat grafik pada Gambar 1, 2 dan 3. 100 97.25 96.88 96.38 96.94 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

Daya Berkecambah 92 Gambar 1. Rata-rata nilai daya berkecambah benih merbau dari masing-masing wadah simpan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 98.18 95.85 AC Ruang Kamar Ruang Simpan Gambar 2. Rata-rata nilai daya berkecambah benih merbau dari masing-masing ruang simpan

Daya Berkecambah 93 100 90 99 93 89 86 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 Bulan 2 Bulan 4 Bulan 6 Bulan Periode Simpan Gambar 3. Rata-rata nilai daya berkecambah benih merbau dari masing-masing periode simpan Perlakuan-perlakuan yang diberikan, yaitu wadah simpan, ruang simpan dan periode simpan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah benih merbau. Hal ini berarti bahwa benih merbau dapat disimpan pada wadah simpan kantong plastik, kaleng, kantong kain blacu, kantong kain goni dan besek di ruang simpan ber AC dan suhu kamar pada berbagai periode simpan ( 0, 2, 4, 6 bulan ). Berdasarkan hasil penelitian, setelah mengalami penyimpanan selama 6 bulan ternyata benih yang disimpan pada wadah kantong plastik dan ruang simpan ber AC dapat menghasilkan nilai daya berkecambah yang paling besar yaitu sebesar 99%, meskipun secara statistik perlakuan ini tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah. Apabila dilihat dari wadah simpan, ternyata wadah kantong plastik merupakan wadah yang tepat untuk menyimpan benih merbau, karena kantong plastik mempunyai sifat kedap terhadap udara sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran udara antara kondisi ruangan di dalam wadah dengan lingkungan di luar wadah simpan. Sedangkan untuk ruang simpannya, ternyata ruang simpan ber AC lebih cocok utnuk penyimpanan benih merbau bila dibandingkan dengan ruang simpan suhu kamar. Hal ini karena suhu ruang berpendingin udara AC lebih rendah (18 C 20 C)

94 dibandingkan dengan suhu kamar. Suhu yang tinggi biasanya akan meningkatkan / mempercepat proses pengeluaran air yang terkandung di dalam benih sehingga akan mempengaruhi mutu benih. Berdasarkan nilai daya berkecambah dapat dilihat bahwa benih merbau setelah disimpan selama 6 bulan masih menunjukkan mutu benih yang baik ( DB = 86 99 %), yaitu hanya mengalami sedikit penurunan nilai daya berkecambah bila dibandingkan dengan benih yang tidak disimpan (tanpa penyimpanan). Pada umumnya semakin lama benih disimpan maka daya berkecambahnya semakin menurun. Hal ini berkaitan dengan adanya kemunduran kualitas benih dalam penyimpanan. Kemunduran ini terjadi karena selama dalam periode simpan, benih tetap melakukan kegiatan respirasi. Byrd (1983) menyatakan bahwa hilangnya daya berkecambah benih dalam penyimpanan karena adanya respirasi yang cukup tinggi, dengan menggunakan energi makanan yang ada dalam sel-sel tetapi tidak mengandung air yang cukup untuk memindahkan jaringan simpanan makanan ke sel-sel yang sedang melangsungkan respirasi tersebut. Benih merbau memiliki sifat watak orthodoks, dimana benih ini dapat disimpan lama jika digunakan wadah simpan yang kedap udara, misalnya kantong plastik dan disimpan di dalam ruangan yang bersuhu rendah, misalnya AC (suhu 18-20 o C). Pada benih orthodoks, kehilangan viabilitas benih sangat dipengaruhi oleh lajunya respirasi. Oleh karena itu proses kemunduran mutu benih sangat dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan benih. Agar daya simpan benih orthodoks dapat panjang, maka harus dilakukan usaha-usaha mengurangi laju respirasi ini, yaitu dengan pengendalian oksigen dan suhu agar berada pada kondisi yang seminimum mungkin. Untuk mengurangi laju pernafasan yang membutuhkan oksigen adalah dengan mengeluarkan oksigen dari sekitar benih. Untuk benih orthodoks adalah penting dikeluarkan oksigen selama penyimpanan. Cara yang sederhana adalah dengan mengisi wadah simpan kedap sepenuh mungkin (Anonim, 1989). KESIMPULAN Metode penyimpanan yang tepat untuk benih merbau adalah benih disimpan dengan menggunakan wadah kantong plastik dan ruang simpan ruang berpendingin/ac. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1989. Diktat Perbenihan. Kerjasama Pusat Pembinaan dan Latihan Kehutanan dan Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI). Bogor. Byrd, W. H. 1983. Pedoman Teknologi Benih (Terjemahan). PT. Pembimbing Masa, Jakarta. Darjadi dan Harjono. 1966. Sendi-sendi Silvikultur. Direktorat Jenderal Kehutanan. Jakarta. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I. Badan Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor.

Sadjad, S. 1980. Panduan Pembinaan Mutu Benih Tanaman Kehutanan Indonesia. Kerjasama Ditjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Departemen Kehutanan dengan Institut Pertanian Bogor. 95