Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

AKUNTABEL 15 (1),

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero), Tbk)

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISA CAMEL. PRAMESTI LESMANA FITRI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SUATU STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL pada 3 (Tiga) Bank Peraih Indonesia Banking Award (IBA) 2016

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

ABSTRAK. Kata kunci: Bank, Kinerja Keuangan Bank, CAMEL. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.BANK DANAMON, TBK.

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

Yuhana Patmasari Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Nganjuk, Jawa Timur ABSTRAK

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

KINERJA KEUANGAN PT BANK PAN INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP, TBK PERIODE )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

ANALISA TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Tedy Gunawan NPM ABSTRAK

Transkripsi:

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMELS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : NURUL FITRIANA B 200 080 132 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ASSESSMENT OF HEALTH LEVEL OF A BANK BY USING CAMELS RATIO ON PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK OF 2008 2011 NURUL FITRIANA B200 080 132 Economic and Business Faculty of Muhammadiyah University of Surakarta ABSTRACT Purpose of the research is to assess health level of PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk of 2008-2011 by using CAMELS ratio. Implementation of health level assessment of PT. Bank Negara Indonesia is conducted by means of valuing ratios of each aspects, namely, Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market Risk (CAMELS). CAMELS is very important factor in assessing health of a bank. The aspects are interconnected to each other and they cannot be separated. Data used in the research is secondary data, namely, financial report of PT. Bank Negara Indonesia (persero) TBK of 2008 including balance and profit-loss statements for period of 2008-2011. The research is descriptive one. Results of the research indicated that health level of PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk of 2008 can be categorized as healthy because it was located in rank of composite 2 (PK-2) with score 36.16%. In 2009, the bank was categorized as healthy and it was located in rank of composite 2 (PK-2) with score 35.94%, whereas in 2010, it was also categorized as health and it was located in rank of composite 2 (PK-2) with score of 42.23% and in 2011, it was categorized as health and located in rank of composite 2 (PK-2) with score of 35.45%. Key words: Financial report, CAMELS ratio and Health level of Bank

A. PENDAHULUAN Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara (Merkusiwati, 2003). Tingkat kesehatan bank tersebut dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan ini dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang dapat dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Pada umumnya digunakan lima aspek penilaian sesuai dengan peraturan yang telah diberlakukan oleh Bank Indonesia yaitu surat edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum yang menyatakan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari Capital (Permodalan), Asset quality (Kualitas Aset), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) dan Sensitivity to Market Risk (Sesitivitas terhadap Risiko Pasar) (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Berdasarkan pada uraian yang dijabarkan diatas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat kesehatan PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk periode tahun 2008-2011 berdasarkan rasio CAMELS. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Bank Bank adalah sebuah lembaga yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak (Taswan, 2010:6). Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 dengan Undang Undang sebelumnya yaitu Undang Undang nomor 14 tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi bank dan kepemilikan bank. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah masyarakaat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan). Jenis perbankan juga dibagi ke dalam caranya menentukan harga jual dan harga beli (Kasmir, 2002: 32-39). 2. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode, dimana kedua daftar tersebut adalah daftar neraca dan daftar laba rugi (Munawir, 1986: 112). Dimana, neraca merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu, sedangkan laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dan biaya-biaya yang terjadi selama periode tertentu. Tujuan laporan penyusunan laporan keuangan yaitu untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputuan akuntansi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan. 3. Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersamasama yang digunakan untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu, baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi (Jumingan, 2006 : 242). Bank Indonesia sebagai badan pengawas perbankan telah menetapkan peraturan mengenai penilaian tingkat kesehan bank melalui rasio keuangan yaitu rasio CAMELS yang terdiri dari Capital, Assets Quality, Management Risk, Earning, Liquidity dan Sensitivity to Market Risk. Penilaian terhadap keenam rasio tersebut didasarkan pada surat edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum. a. Capital (Permodalan) Penilaian terhadap aspek permodalan suatu bank dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau berapa modal bank tersebut yang telah memadai untuk menunjang kebutuhannya (Merkusiwati, 2003). Aspek permodalan ini

dinilai dengan menggunakan rasio Capital Adequecy Ratio (CAR) dengan perhitungan sebagai berikut: CAR = b. Assets Quality (Kualitas Aset) Modal Sendiri ATMR x100% Aspek kualitas aset ini dinilai dengan menggunakan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP). Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menjaga dan mengembalikan dana yang digunakan serta untuk mengukur kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan (Wahyudi dan Sutapa, 2010). KAP = Aktiva Produktif yang diklasifikasikan Total Aktiva Produktif x100% c. Management (Manajemen) Untuk mengukur kinerja manjemen, dapat diukur dengan rasio Net Profit Margin (NPM), yaitu mengukur kemampuan bank untuk menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasional bank (Arnan dan Herawati, 2011). NPM = d. Earnings (Rentabilitas) Laba Bersih Pendapatan Operasional x100% Aspek rentabilitas ini dinilai dengan menggunakan rasio Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar laba bersih yg diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan (Susilowati dan Turyanto, 2011).

e. Liquidity (Likuiditas) ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva x100% Aspek likuiditas dinilai dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Penilaian terhadap aspek likuiditas ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank dalam memeliharan tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen resiko likuiditas. Semakin besar penyaluran dana dalam bentuk kredit dibandingkan dengan simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi semakin besarnya risiko yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan (Agung, 2009). LDR = Kredit Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga x100% f. Sensitivity to Market Risk (Sensitivitas terhadap Risiko Pasar). Aspek ini dinilai menggunakan rasio Interest Risk Ratio (IRR), dimana rasio ini digunakan untuk mengukur kemungkinan bunga yang diterima oleh bank lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayar (Wahyudi dan Sutapa, 2010). IRR = Pendapatan Bunga Biaya Bunga x 100% 4. Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan

sensitivitas terhadap risiko pasar. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan atau kualitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional. Tingkat kesehatan bank dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen resiko (Taswan, 2010 : 537). C. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil obyek penelitian pada PT Bank Negara. Pertimbangan peneliti melakukan penelitian pada PT Bank Negara Indonesia adalah : 1. Data yang diperlukan untuk penelitian sudah tersedia. 2. Merupakan salah satu bank yang memiliki jumlah nasabah yang cukup banyak dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan PT Bank Negara Indonesia yang meliputi neraca dan laporan laba rugi selama periode tahun 2008-2011. Data tersebut diperoleh dari internet, melalui website www.bni.co.id.

D. HASIL PENELITIAN Penilaian terhadap tingkat kesehatan bank dimulai dengan mengukur nilai dari masing-masing rasio dari masing aspek diatas, kemudian dikalikan dengan bobot faktor yang telah ditentukan yaitu untuk permodalan sebesar 25%, kualitas asset sebesar 25%, manajemen sebesar 20%, rentabilitas 10%, likuiditas sebesar 10% dan sensitivitas terhadap risiko pasar sebesar 10%. Kemudian, dijumlahkan hasil dari masing-masing rasio tiap tahunnya yang digunakan untuk melihat peringkat faktor yang digunakan untuk melihat tingkat kesehatan bank tersebut. Perhitungan skor CAMELS dihitung dengan formula sebagai berikut: Skor= 25%CAR+25%KAP+20%NIM+10%ROA+10%LDR+10%IRR Adapun skor CAMELS yang telah dicapai PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk periode tahun 2008-2011 disajikan pada tabel berikut: Tabel D.1 Perhitungan Skor CAMELS Tahun CAR KAP NPM ROA LDR IRR Skor 2008 2,41% 0,54% 1,82% 0,096% 6,53% 24,76% 36,16% 2009 2,53% 0,60% 3,22% 0,15% 6,05% 23,39% 35,94% 2010 3,97% 0,57% 4,37% 0,22% 6,63% 26,47% 42,23% 2011 4,18% 0,81% 5,60% 0,25% 7,01% 17,60% 35,45% Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tingkat kesehatan bank yang disebut dengan peringkat komposit. Dari peringkat komposit tersebut dapat diketahui kriteria kesehatan bank. Berdasarkan tabel tersebut, pada tahun 2008 PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk masuk dalam peringkat komposit dua atau (PK-

2), yang mana peringkat komposit dua (PK-2) menunjukkan bank dalam keadaan baik atau sehat karena memiliki skor sebesar 36,16% atau skornya berada pada nilai antara 35 sampai kurang dari 45, yang artinya pada tahun 2008 bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan, sedangkan pada tahun 2009 PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk masuk dalam peringkat komposit dua atau (PK-2), yang mana peringkat komposit dua (PK-2) menunjukkan bank dalam keadaan baik atau sehat karena memiliki skor sebesar 35,94% atau skornya berada pada nilai antara 35 sampai kurang dari 45, yang artinya pada tahun 2009 bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mencerminkan kinerja keuangan bank yang baik, namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin. Selanjutnya, pada tahun 2010 PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk masuk dalam peringkat komposit dua atau (PK-2), yang mana peringkat komposit dua (PK-2) menunjukkan bank dalam keadaan baik atau sehat karena memiliki skor sebesar 42,23% atau skornya berada pada nilai antara 35 sampai kurang dari 45, yang artinya pada tahun 2010 bank cukup mampu mengatasi pengaruh negatif perekonomian dan indusstri keuangan serta mencerminkan kinerja keuangan bank yang baik, sama halnya pada tahun 2011 PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk masuk dalam peringkat komposit dua atau (PK-2), yang mana peringkat komposit dua (PK-2) menunjukkan bank dalam keadaan baik atau sehat karena memiliki skor sebesar 35,45%atau skornya berada pada nilai antara 35 sampai kurang dari 45, yang artinya pada tahun 2009 bank cukup mampu mengatasi pengaruh negatif

perekonomian dan industri keuangan serta mencerminkan kinerja keuangan bank yang baik. E. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis tingkat kesehatan bank untuk Capital (Permodalan), Asset Quality (Kualitas Aset), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas), dan Sensitivity to Market Risk (Sensitivitas terhadap Risiko Pasar) pada PT Bank Negara Indonesia maka dapat ditarik simpulan bahwa tingkat kesehatan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk periode tahun 2008 dikategorikan pada peringkat komposit ke-2 (PK-2), yaitu dalam kodisi sehat, tingkat kesehatan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk periode tahun 2009 dikategorikan pada peringkat komposit ke-2 (PK-2), yaitu dalam kodisi sehat, tingkat kesehatan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk periode tahun 2010 dikategorikan pada peringkat komposit ke-2 (PK-2), yaitu dalam kodisi sehat, dan tingkat kesehatan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk periode tahun 2011 dikategorikan pada peringkat komposit ke-2 (PK-2), yaitu dalam kodisi sehat. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah perusahaan disarankan untuk meningkatkan manajemen laporan keuangannya dengan cara melaporkan semua data dan informasi keuangan secara lengkap kepada BI dan rasio yang digunakan dalam setiap aspek hendaknya digunakan semua agar hasil yang dicapai lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Almilia dan Herdiningtyas. 2005. Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000 2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 7 No. 2. Arnan dan Herawati. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham ( Studi Pada Sub Sektor Perbankan Pada Bursa Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol 7 No.2. Bank Indonesia. 2004. PBI No 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta. Indonesia. Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran No 6/23/DPNP Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta. Indonesia. Hanafi, M.Mamduh dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Hasibuan, Malayu. 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Indrastanti, Sri Retno dan Eny Kusumawati. 2009. Manajemen Keuangan I, Ringkasan Teori, Soal, Penyelesaian, dan Interpretasinya serta Latihan Soal. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalamanpengalaman. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. 2002. Dasar Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Ekonesia. Merkusiwati,Aryani. 2003. Evaluasi Pengaruh Camel terhadap Kinerja Perusahaan. Buletin Studi E konomi Volume 12 No 1. Munawir. 1986. Analisa Laporan keuangan. Yogyakarta: Liberty. Noor, Agung M. 2009. Perbandingan Kinerja Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional Indonesia, 2002.4-2005.1. Jurnal E konomi dan Bisnis Islam Vol. 4 No.1. Sumantri dan Jurnali. 2010. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kepailitan Bank Nasional. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 12 No.1. Susilowati dan Turyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol 3 No.1. Taswan. 2010. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Wahyudi, Tri dan Sutapa. 2010. Model Prediksi Tingkat Kesehatan Bank Melalui Rasio Camels. Dinamika keuangan dan Perbankan Vol.2 No.2. www.bni.co.id